Disusun Oleh:
Kelompok 11
Khalisa (2020130103)
Ratih (2020130114)
Anisah (2020130111)
Nisfi Amaliah (2020130112)
Miftahul Jannah (2020130119)
Terima kasih pula kepada dosen, Ibu Ainur Rahmah, S. Sos. I. yang telah memberikan
tugas kepada penulis untuk memenuhi mata kuliah Bimbingan Konseling Anak Usia Dini.
Penulis telah berupaya dengan daya dan kemampuan yang penulis miliki guna menyelesaikan
makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Oleh karena itu, penulis harapkan akan adanya
kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan guna untuk menulis Makalah-makalah
selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca
dan khususnya penulis pribadi. Semoga usaha penulis ini diridhoi oleh Allah SWT.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Teknik Bimbingan Konseling ........................................................................................ 2
B. Pengertian Teori Konseling Behavioral ......................................................................... 5
C. Konsep Dasar Teori Konseling Behavioral ................................................................... 6
D. Metode-metode Konseling Behavioral .......................................................................... 7
E. Pengertian Konseling Psikoanalisis ............................................................................... 8
F. Prinsip dan Tujuan Konseling Psikoanalisis .................................................................. 8
G. Contoh Kasus Konseling Psikoanalisis .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Oleh karena itu,
saling membantu merupakan satu hal yang mutlak dalam kehidupan manusia. Proses seorang
individu membantu individu lain dalam mengenali dirinya, dunianya, dan memecahkan
masalah pada dirinya disebut sebagai proses konseling.
Terkait dengan masalah bimbingan dan konseling, terdapat banyak ragam teori dan
pendekatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, salah satunya adalah teori
konseling behavioral, yang akan coba kami kupas satu persatu sehingga akan tampak sedikit
kejelasan, dengan harapan kupasan materi yang kami sajikan bermanfaat bagi kita semua yang
bergerak dalam dunia pendidikan.
Pendekatan konseling merupakan teori yang landasan sesuatu kegiatan dan praktik
konseling. Pendekatan itu penting karena jika kita mempunyai pemahaman berbagai
pendekatan, maka akan memudahkan dalam menentukan arah proses konseling. Dalam
memacahkan masalah yang berhubungan dengan psikologis, ada banyak pendekatan-
pendekatan yang akan diberikan konselor kepada konselingnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik Bimbingan Konseling?
2. Apa Pengertian Teori Konseling Behavioral?
3. Bagaimana Konsep Dasar Teori Konseling Behavioral?
4. Bagaimana Metode-metode Konseling Behavioral?
5. Apa Pengertian Konseling Psikoanalisis?
6. Bagaimana Prinsip dan Tujuan Konseling Psikoanalisis?
7. Bagaimana Contoh Kasus Konseling Psikoanalisis?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nidya Damayanti, Panduan Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Araska, 2012), Hal. 34.
2
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Jakarta: BPK Gunung Muli, 1985),
Hal 59.
3
Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, (Surabaya:Usaha
Nasional,tth), Hal. 108.
2
3
Sementara itu, Dewa ketut Sukardi mengatakan hal yang sama mengenai
bimbingan kelompok yaitu: layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama memperoleh sebagai bahan dari narasumber
tertentu (terrutama dari pembimbing/ konselor).
Konseling Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat
ini. Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi behavioristik, yang
menekankan perhatiannya pada perilaku yang tampak.
Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang
konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain
agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya.4
4
Yusuf, Syamsu, Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Rosdakaraya, 2005), Hal.
9.
5
Juntika, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Rosdakaraya, 2003), Hal. 15.
6
JP. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (terjemah Kartono, Kartini), (Jakarta: Raja Grapindo, 2002),
Hal. 54.
6
Hal yang paling mendasar dalam konseling behavioral adalah penggunaan konsep-
konsep behaviorisme dalam pelaksanaan konseling, seperti konsep reinforcement, yang
nerupakan bentuk adaptasi dari teori pengkondisian klasik Pavlov, dan pengkondisiaan operan
dari Skinner. Menurut Surya menyatakan bahwa ada tiga macam hal yang dapat memberi
penguatan yaitu: 1). Positive reinforcer, 2).Negative reinforcer, 3).no consequence and natural
stimuli.7
Terdapat beberapa pendekatan atau metode yang diterapkan dalam koneling behavioral.
Krumboltz (Surya, 1988:188) memberikan empat kategori pendekatan konseling behavioral:
1. Operant Learning: pendekatan ini merupakan adaptasi dari dua teori kondisioning dari
Pavlov dan Skinner, pendekatan ini memfokuskan pada penguatan (Reinforcement),
dalam pembentukan perilaku klien yang dikehendaki.
2. Pendekatan belajar social bertolak dari pendapat Bandura tentang tiga sistem terpisah
namun merupakan system pengatur yang saling berkaitan, tiga aspek tersebut adalah:
1). peristiwa stimulus eksternal, 2). penguat eksternal, dan yang paling penting adalah
proses perantara kognitif. Dalam pelaksanaanya pendekatan ini diterapkan oleh
konselor dengan cara merancang suatu perilaku adaptif yang dapat dijadikan model
oleh klien
3. Cognitive learning: Metode ini merupakan metode pengajaran secara verbal, kontak
antara konselor dengan klien dan bermain peran. Pendekatan ini terdiri atas persuasi
dan argumentasi yang diarahkan kepada perubahan-perubahan ide yang tidak rasional.
4. Emotional Learning: Emotional learning diterapkan pada individu yang mengalami
kecemasan. pelaksanaannya dilakukan dalam situasi rileks dengan menghadirkan
7
Muhammad Surya, Dasar-dasar Konseling Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang 1988),
Hal. 24.
7
Corey mengatakan bahwa Psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam
psikologi khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik,
kemudian disusul oleh behaviorisme dan humanistik.
Munculnya teori Freud ini banyak mengundang kontroversi, eksplorasi dan penelitian.
Mulanya Freud menggunakan teknik hypnosis untuk pegangan pasiennya, tetapi teknik ini
ternyata tidak dapat digunakan pada semua pasien.
8
Ibd. M. Surya. Hal. 34.
9
Syawal, Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan, (HS: 2008), Hal.36.
8
Klien adalah seorang mahasiswa yang tergolong pintar dan memiliki potensi. Di dalam
aktivitas kelas digunung klien saya memperoleh yang bisa dibilangb rata-rata, dia anak yang
cukup rajin, baik dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah
yang diberikan dosen. Klien berasal dari keluarga yang ekonominya pas-pasan dan
berkecukupan. Didalam keluarga klien ini merupakan anak paling tua dari empat saudra, dia
masih memiliki kedua orang tua. Dalam pandangan orang-orang disekitar lingkungan tempat
tinggalnya dia adalah anak yang tergolong baik, tidak memiliki banyak kasus dan mudah
diterima denagn teman-teman kampusnya. Namun, ada satu masalah yang iya sikap, yaitu ia
sangat sulit dalam berinteraksi baik dengan orang-orang tua maupun teman-teman
dikampusnya.
10
Abdillah, Nasution, Bimbingan Konseling, Teori dan Aplikasinya, (Medan: Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan, HS 2019), Hal. 27.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik bimbingan konseling adalah cara yang dilakukan untuk membantu seseorang
mengenali dirinya dan dunianya. Teknik bimbingan konseling terdiri dari:
1. Teknik Individual
2. Teknik Kelompok
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu para pembaca disarankan
untuk membaca tentang merancang dan mengelola saluran pemasaran teritegrasi pada
referensi–referensi lainnya, agar pengetahuan pembaca semakin banyak sehingga memperluas
khazanah keilmuan kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
10