Dosen Pengampu :
Sitti Ernawati, S. Sos.I., M.Pd.I
Disusun oleh:
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah dasar_dasar
bimbingan dan konseling Yang merupakan salah satu mata kuliah program studi
Bimbingan dan Konseling.
Terima kasih kepada Ibu Sitti Ernawati selaku dosen pengampu mata
kuliah dasar dasar bimbingan dan konseling yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari, makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar...................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan.........................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ...........................................................6
2.2. Tujuan Bimbingan dan Konseling .................................................................7
2.3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling .............................................................9
2.4. Bidang Bimbingan dan Konseling.................................................................10
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................17
3.2. Kritik dan Saran.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu
dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya.
Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah,supaya setiap siswa
lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.Dengan demikian
bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan sekolah
yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut. Dalam konteks
pemberian layanan bimbingan konseling,bahwa pemberian layanan bimbingan
konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan,bimbingan kelompok, dan konseling
kelompok. Ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap
permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga
tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Bimbingan konseling Islam
adalah lembaga pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari situasi yang
diakibatkan oleh perubahan perubahan itu tersendiri.
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
A. Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang
mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu.
Sedangkan secara istilah bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau
tuntunan,Tetapi tidak semua bantuan yang diberikan dapat dikatakan bantuan
dalam makna bimbingan. Kalau sekiranya seorang dosen membantu mahasiswa
membuatskripsi dengan cara membuatkan skripsi tentu saja bantuan ini bukan
bentuk bantuan yang dimaksudkan dengan bimbingan. banyak pakar yang
merumuskan definisi tentang bimbingan sebagai berikut: 4│ Dra. Suhertina, M.Pd
6
Mendefinisikan bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu
untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu.
B. Pengertian Konseling
Istilah konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang berarti “to give
advice” yaitu memberi saran atau nasehat (Hallen 2002:9) seperti kata bimbingan,
konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses
pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian
pertemuan langsung tatap muka antara konselor dan klien dengan tujuan agar
klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan
dengan dan klien saling berbicara. Klien berbicara tentang pikiran-pikirannya,
tentang perasaan-perasaannya,tentang perilaku perilakunya dan banyak lagi
tentang dirinya.
7
1)Menurut Jones 1951 (dalam Prayitno 2004:100)
8
“Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang
berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan dan
interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan
diri sendiri dan lingkungannya”.
Individu yang mandiri secara umum dapat menerima keadaan diri dan
lingkungannya secara positif dan dinamis. Individu yang telah mengenali diri dan
lingkungan akan dapat bersikap wajar dalam berbuat baik untuk dirinya maupun
terhadap lingkungan sekitar. Selanjutnya penerimaan diri dan lingkungan secara
dinamis memberikan makna bahwa individu tersebut sedikit demi sedikit
mengusahakan dirinya untuk tetap bergerak kearah yang lebih baik. Sebagai
contoh individu yang fisiknya kurang menarik, dia hendaknya berusaha agar
penampilan fisiknya mengarah kepada sesuatu yang diinginkan menjadi lebih
segar dan sehat.
Begitu pula sebaliknya, bila individu mengetahui diri dan lingkunganya serba
mendukung, diharapkan individu dapat menjadikan situasi dan kondisi tersebut
untuk kesuksesan dirinya. Jadi salah satu tujuan dari penyelenggaraan bimbingan
dan konseling adalah bagaimana individu yang memiliki masalah tertentu dapat
menerima diri dan lingkungannya secara positif dan dinamis
9
2.3 Asas-Asas Bimbingan Konseling
10
6. Asas Kegiatan. Usaha layanan bimbingan dan konseling akan
memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing
tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan.
Hasil-hasil usaha bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya tetapi
harus diraih oleh individu yang bersangkutan.
7. Asas Kedinamisan. Upaya layanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan dalam individu yang dibimbing
yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan
tidaklah sekadar mengulang-ulang hal-hal lama yang bersifat monoton,
melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu
yang lebih maju.
8. Asas Keterpaduan. Layanan bimbingan dan konseling memadukan
berbagai aspek individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui
individu yang dibimbing itu memiliki berbagai segi kalau keadaanya
tidak saling serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah.
9. Asas Kenormatifan. Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari
norma agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu ataupun
kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi
maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling
10. Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur,
sistematik dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang
memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapatkan latihan
secukupnya, sehingga dengan itu akan dapat dicapai keberhasilan
usaha pemberian layanan.
11. Asas Alih tangan. Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas
bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya
untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang
diharapkan, maka petugas ini mengalih-tangankan klien tersebut
kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli.
11
12. Asas Tutwuri handayani. Asas ini menunjukkan pada suasana umum
yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbing.
Ada enam bidang bimbingan yang menjadi isi kegiatan BK di sekolah yaitu
bidang bimbingan (a) pribadi,(b) sosial,(c) belajar,(d) karier,(e) kehidupan
beragama,(f) kehidupan berkeluarga.
12
g. Bidang bimbingan kehidupan beragama, adalah pelayanan BK untuk
membantu siswa dalam pengembangan kehidupan beragama serta
mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang
berkenaan dengan kehidupan beragama. Tujuannya agar siswa
memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses tolong menolong untuk mencapai
tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua
orang untuk menangani masalah klien,yang di dukung dengan keahlian dalam suasana
yang laras dan integrasi,berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang
berguna bagi klien. Bimbingan dan konseling adalah dua komponen yang tak terpisahkan
dan saling membutuhkan dan saling berperan didalam proses belajar mengajar.
14
DAFTAR PUSTAKA
15