Untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling yang diampu oleh Bapak
M.Arli Rusandi M,pd.
Disusun oleh:
Rahmadani 1905113283
PENJASKESREK
UNIVERSITAS RIAU
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Pekanbaru,oktober 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
C. TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN BK...........................................................................................................................5
B. TUJUAN BK....................................................................................................................................7
C.FUNGSI DALAM BIMBINGAN KONSELING..............................................................................10
Fungsi pemahaman..........................................................................................................................10
Fungsi pencegahan..........................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sangat banyak masalah – masalah di sekolah terutama pada yang tidak dapat diselesaikan
dengan pengajaran oleh guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan masalah pada setiap siswa di
sekolah sangat di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi sebelum itu agar Bimbingan dan
Konseling dapat terlaksana dengan baik, salah satu syarat yang perlu dan mutlak adalah di
kuasainya pengertian yang tepat mengenai Bimbingan dan Konseling itu oleh semua personil
sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan dua kata yang seolah – olah selalu di pakai dalam
saat yang bersamaan, sehingga sepintas lalu orang banyak menganggap keduanya memiliki arti
yang sama. Dalam hal tertentu istilah Bimbingan dan Konseling itu dapat berarti sama, namun
dalam hal tertentu pula istilah tersebut akan mempunyai arti yang berbeda.
C. TUJUAN
Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta
pelayanan yang ada pada Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar tidak
terjadi kesalah pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang sebenarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BK
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan”
(terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diambil dari kata “counseling”). Dalam
praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan.
Keduanya merupakan bagian yang integral (Tohirin, 2011: 15).
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa BIMBINGAN berarti : bantuan yang diberikan
oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku
B. TUJUAN BK
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk siswa baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma
yang berlaku. Tujuan bimbingan dan konseling, yaitu untuk membantu memandirikan siswa
dalam mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa pelayanan BK di sekolah diarahkan pada
ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan konseling. Sebagai salah satu lembaga
pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan
visi profesi konseling, yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia.
Kemudian Winkle (2005:32) mengemukakan bahwa tujuan pelayanan BK yaitu supaya
orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi tugas
perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam
membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan penyesuaian diri
secara memadai.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan di capai siswa dengan usaha bimbingan dan
konseling di sekolah:
1. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan mengenal diri sendiri dan lingkungannya, diharapkan siswa dapat melihat hubungan dan
kemungkinan yang tersedia serta memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri
mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu untuk mengenal kelebihan dan kekurangan
mereka.
2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya mereka dapat menerima keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal
keterbatasan diharapkan mereka mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang terdapat
pada diri mereka secara positif dan dinamis.
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Kenyataan menunjukan bahwa seseorang yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal tanpa
dipaksa oleh pihak lain, akan memberikan kepuasan tersendirimbagi dirinya sendiri.
4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
Sejalan dengan tujuan sebelumnya, bimbingan dan konseling menginginkan agar pada akhirnya
siswa mampu mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada keputusan yang mereka
ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
Dengan pengenalan diri dan lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan mengarahkan
diri sendiri, akirnya di harapkan siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri.
Secara khusus, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial (afektif), belajar
(akademik/kognitif), dan karier (psikomotorik).
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek pribadi-sosial siswa adalah:
1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan
memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait
dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
4) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
5) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
6) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat dan harga dirinya.
7) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.
8) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk
hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silahturahmi dengan sesama manusia.
9) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam
diri sendiri) maupun dengan orang lain.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek belajar (akademik) siswa adalah:
1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin
dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua
kegiatan belajar yang diprogramkan.
3) Memiliki motifasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,
menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek karier siswa (kebanyakan bagi siswa
SMA) adalah:
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang
kematangan kompetensi karier.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya dan sesuai dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya masa
depan.
5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,
prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
7) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Apabila seorang siswa
bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada
kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier keguruan tersebut.
8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karier amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap
orang perlu memahami kemampuan dan minatnya dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan
apakan ia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
Fungsi pemahaman
1. Keluarga
2. Kesehatan jasmani
3. Riwayat pendidikan sekolah
4. Pengalaman belajar di sekolah dan di rumah
5. Pergaulan sosial
6. Rencana pendidikan lanjut
7. Kegiatan di luar sekolah
8. Hoby dan kesukaran yang mungkin dihadapi
Pemahaman tentang diri siswa, pertama kali perlu dipahami oleh siswa sendiri yang menyangkut
kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri
siswa adalah pihak-pihak yang berkepentingan (guru,orangtua ).Pemahaman pihak lain terhadap
siswa dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi pelayanan bimbingan dan
konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain
dalam membantu siswa. Bagi konselor, upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas
awal pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
Pemahaman tentang Masalah siswa
Pemahaman terhadap masalah siswwa membantu konselor dalam memberikan penanganan
masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan. Pemahaman terhadap
masalah siswa terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab-
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera ditangani.
Fungsi pencegahan
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi
para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program
bUpaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor adalah:
1. Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap
individu yang bersangkutan.
2. Mendorong perbaikan kondisi pribadi diri pribadi klien.
3. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi
perkembangan dan kehidupannya.
4. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikanresiko yang
besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberi manfaat.
5. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan
titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling yaitu
(a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk
dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri sendiri
dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti pelayanan dasar, pelayanan
pengembangan, terapeutik, dan peminatan.
B. SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing
siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan Konseling
agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing mereka agar
menjadi pribadi yang berkualitas pula
DAFTAR PUSTAKA
Syamsu, Yusuf dan Ahmad Juntika. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rosdakarya.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : PT Grafindo Persada
.
https://nellysside.wordpress.com/2013/09/25/pelayanan-bimbingan-dan-konseling
pada satuan-pendidikan-dasar-dan-menengah-kurikulum-2013-2/
http://agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-tujuan-arah
pelayanan.html
SOAL PILIHAN GANDA
1, Seorang guru yang telah memahami karakteristik peserta didik, aspek fisik, moral, kultural
,emosional ,dan intelektual termasuk pemahaman dalam kompetensi :
a. Emosional
b. Kepribadian
c. Pedagogik
d. Sosial
e. Moral
2. Sebagai seorang pendidik, Konselor sekolah memiliki tugas utama yang harus dijalankan yaitu:
d. Saya ingin mengurangi kebiasaan merokok dari 10 batang menjadi 5 batang sehari.
b. Menguasai khasanah teoritik,konflek, kontak,azas dan prosedur serta sasaran yang dipergunakan
sdalam menyelenggarakan layanan BK.
b. Ruang TU
a. IPBI
b. ABKIN
c. IPBK
d. PGRI
e. PBVSI
12.Upaya membantu peserta didik untuk mengembangkan diri dalam bidang pribadi, sosial dan belajar
serta karier adalah penertia dari . . . .
a. Memiliki komitmen untuk mewujudkan pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bantuan
profesional di sekolah
d. Mengajak semua guru di sekolah untuk mendukung Program BK dan masyarakat
14. Salah satu ciri program bimbingan yang baik adalah ....
15. Dalam perencanaan program Bimbingan untuk AUD, kebutuhan merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan. Kebutuhan dalam hal ini berkaitan dengan ....
a. Kualitas lembaga
e. Kemampuan konselor