Anda di halaman 1dari 21

TUJUAN BK FUNGSI BK dan ORIENTASI BK

Untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling yang diampu oleh Bapak
M.Arli Rusandi M,pd.

Disusun oleh:

Andrew wiliam simarmata 190511289

Indah permata 1905111289

Ghea ardila wibowo 1905112541

Rahmadani 1905113283

PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru,oktober 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.............................................................................................................................4
B.     RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
C.    TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A.   PENGERTIAN BK...........................................................................................................................5
B.   TUJUAN BK....................................................................................................................................7
C.FUNGSI DALAM BIMBINGAN KONSELING..............................................................................10
Fungsi pemahaman..........................................................................................................................10
Fungsi pencegahan..........................................................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A.    KESIMPULAN..............................................................................................................................13
B.     SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sangat banyak masalah – masalah di sekolah terutama pada yang tidak dapat diselesaikan
dengan pengajaran oleh guru biasa di sekolah, untuk menyelesaikan masalah pada setiap siswa di
sekolah sangat di perlukan Bimbingan dan Konseling, tapi sebelum itu agar Bimbingan dan
Konseling dapat terlaksana dengan baik, salah satu syarat yang perlu dan mutlak adalah di
kuasainya pengertian yang tepat mengenai Bimbingan dan Konseling itu oleh semua personil
sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan dan Konseling merupakan dua kata yang seolah – olah selalu di pakai dalam
saat yang bersamaan, sehingga sepintas lalu orang banyak menganggap keduanya memiliki arti
yang sama. Dalam hal tertentu istilah Bimbingan dan Konseling itu dapat berarti sama, namun
dalam hal tertentu pula istilah tersebut akan mempunyai arti yang berbeda.

B.     RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalahnya sebaga berikut:
1.      Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2.      Apa saja tujuan Bimbingan dan Konseling?
3.    Pelayanan apa saja yang ada dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah?
4. Fungsi pelayanan bimbingan konseling apa saja yang ada di sekolah?

C.    TUJUAN
Dapat menjelaskan keterkaitan, tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, serta
pelayanan yang ada pada Bimbingan dan konseling kepada calon tenaga pendidik agar tidak
terjadi kesalah pahaman mengenai identifikasi Bimbingan dan konseling yang sebenarnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN BK
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu “bimbingan”
(terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diambil dari kata “counseling”). Dalam
praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan.
Keduanya merupakan bagian yang integral (Tohirin, 2011: 15).

1.      Pengertian Bimbingan


a)      Pengertian Bimbingan Secara Etimologi
Menurut Winkel dalam Tohirin (2011: 15-16) istilah “bimbingan” merupakan terjemahan
dari kata “guidance”. Kata “guidance”yang kata dasarnya “guide”memiliki beberapa arti :
a)      menunjukkan jalan (showing the way),
b)      memimpin (leading),
c)      memberikan petunjuk (giving instruction),
d)     mengatur (regulating),
e)      mengarahkan (governing), dan
f)       memberi nasihat (giving advice).

b)      Pengertian Bimbingan Secara Terminologi


a.       Miller (1961) dalam Surya (1988), menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan
terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk
madrasah), keluarga, dan masyarakat (Tohirin, 2011: 16-17).
b.      Selanjutnya Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang
memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap
usia untuk menolongnya mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri,
dan memikul bebannya sendiri (Tohirin, 2011: 17).
c.       Menurut Stoops mengemukakan bimbingan adalah suatu proses terus – menerus dalam hal
membantu individu dalam perkembangannya untuk mencapai kemampuansecara maksimal
dalam mengarahkan manfaat yang sebesar – besarnya bagi dirinya maupun masyarakatnya.
(kutipan Djumhur dan M. Surya 1975).
d.      Djumhur dan M. Surya memberikan batasan tentang bimbingan, yaitu suatu proses pemberian
bantuan terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang di
hadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya sendiri (self understanding),
kemampuan untuk menerima dirinya sendiri (self accaptance), kemampuan untuk mengarahkan
diri sendiri (self direction) dan kemampuan untuk merealisir diri sendiri (realization), sesuai
dengan potensi dan kemampuan dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan.

E Menurut kelompk kami Bimbingan merupakanproses pemberian bantuan kepada seseorang


atau kelompok orang secaraterus-menerus atau sistematis oleh guru pembimbing atau orang yang
berkompeten agar individu ataukelompok individu menjadi pribadi yang berkembang dan
mandiri.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa BIMBINGAN berarti : bantuan yang diberikan
oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan
mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam
suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku

2.      Pengertian Konseling


1)      Pengertian Konseling Secara Etimologi
Istilah konseling diadopsi dari bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus artinya
dikaitkan dengan kata “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel),
anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti di atas, konseling
secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran
(Tohirin, 2011: 21-22).

2)      Pengertian Konseling Secara Terminologi


a.       Mortensen (1964) menyatakan bahwa konseling merupakan proses hubungan antarpribadi d
mana orang yang satu membantu yang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan
menemukan masalahnya (Tohirin, 2011: 22).
b.      James Adam mengemukakan bahwa konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua
orang individu di mana seorang Counselor membantu Counsele supaya ia lebih baik memahami
dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang
akan datang. (kutipan Djumhur dan M. Surya (1975) .
c.       Rogers (1982) mengemukakan bahwa konseling adalah serangkaian kegiatan hubungan
langsung antar individu, dengan tujuan memberika bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan
tingkah lakunya.
d.      Mortensen dan Schmuller dalam bukunya berjudul Guidance in today’s school (1964)
mengemukakan konseling adalah suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang di mana
yang seseorang di bantu oleh yang lainnya untuk meningkatan pengertian dan kemampuan dalam
menghadapi masalahnya.
e.       Wren dalam bukunya yang berjudul student person al work in college, berpendapat bahwa
konseling adalah pertalian pribadi yang dinamis antara dua orang yang berusaha memecahkan
masalah dengan mempertimbangkan bersama sama, sehingga akhirnya orang yang lebih muda
atau orang yang mempunyai kesulitan yang lebih banyak di antara keduanya di bantu oleh orang
lain untuk memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan diri sendiri.
f.       Williamson dan Foley dalam bukunya Counseling and Dicipline mengemukakan bahwa
konseling adalah suatu situasi pertemuan langsung di mana yang seorang terlibat dalam situasi
itu karena latihan dan keterampilan yang dimilikinya atau karena mendapat kepercayaan dari
yang lain, berusaha menolong yang kedua dalam menghadapi, menjelaskan, memecahkan, dan
menanggulangi masalah penyesuaian diri.
g.      Sedangkan menurut American Personnel and Guidance Association (APGA) mendefinisikan
konseling sebagai suatu hubungan antara seorang yang terlatih secara profesional dan individu
yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecemasan biasa atau konflik atau
pengambilan keputusan (Tohirin, 2011: 23).
Kesimpulan yang dapat diambil mengenai pengertian KONSELING adalah kontak atau
hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien,
yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-
norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien (siswa).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian Bimbingan dan
Konseling (BK) adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing
(konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik
antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan
masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.

B.   TUJUAN BK
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk siswa baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, karier; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma
yang berlaku. Tujuan bimbingan dan konseling, yaitu untuk membantu memandirikan siswa
dalam mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa pelayanan BK di sekolah diarahkan pada
ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan konseling. Sebagai salah satu lembaga
pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan
visi profesi konseling, yaitu terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui
tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan
masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia.
Kemudian Winkle (2005:32) mengemukakan bahwa tujuan pelayanan BK yaitu supaya
orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi tugas
perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam
membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan penyesuaian diri
secara memadai.
Secara Umum, Ada 5 tujuan yang akan di capai siswa dengan usaha bimbingan dan
konseling di sekolah:
1.      Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan mengenal diri sendiri dan lingkungannya, diharapkan siswa dapat melihat hubungan dan
kemungkinan yang tersedia serta memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri
mereka sendiri. Dengan kata lain mereka mampu untuk mengenal kelebihan dan kekurangan
mereka.
2.      Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.
Maksudnya mereka dapat menerima keterbatasan yang mereka miliki, dengan mengenal
keterbatasan diharapkan mereka mampu menerima apa yang ada atau apa adanya yang terdapat
pada diri mereka secara positif dan dinamis.
3.      Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
Kenyataan menunjukan bahwa seseorang yang dapat menentukan sendiri dari suatu hal tanpa
dipaksa oleh pihak lain, akan memberikan kepuasan tersendirimbagi dirinya sendiri.
4.      Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
Sejalan dengan tujuan sebelumnya, bimbingan dan konseling menginginkan agar pada akhirnya
siswa mampu mengarahkan diri mereka sendiri yang di dasarkan pada keputusan yang mereka
ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.
5.      Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
Dengan pengenalan diri dan lingkungan, mengambil keputusan sendiri, dan dengan mengarahkan
diri sendiri, akirnya di harapkan siswa dapat mewujudkan dirinya sendiri.

Secara khusus, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial (afektif), belajar
(akademik/kognitif), dan karier (psikomotorik).
1.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek pribadi-sosial siswa adalah:
1)      Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2)      Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan
memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
3)      Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait
dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
4)      Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
5)      Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
6)      Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak
melecehkan martabat dan harga dirinya.
7)      Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas dan
kewajibannya.
8)      Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk
hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silahturahmi dengan sesama manusia.
9)      Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam
diri sendiri) maupun dengan orang lain.

2.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek belajar (akademik) siswa adalah:
1)      Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
2)      Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin
dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua
kegiatan belajar yang diprogramkan.
3)      Memiliki motifasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
4)      Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,
menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
5)      Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
6)      Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait aspek karier siswa (kebanyakan bagi siswa
SMA) adalah:
1)      Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2)      Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karier yang menunjang
kematangan kompetensi karier.
3)      Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya dan sesuai dengan norma agama.
4)      Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita kariernya masa
depan.
5)      Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan,
prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6)      Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
7)      Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Apabila seorang siswa
bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada
kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier keguruan tersebut.
8)      Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karier amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap
orang perlu memahami kemampuan dan minatnya dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan
apakan ia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

C.FUNGSI DALAM BIMBINGAN KONSELING

Fungsi pemahaman

Fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan


dan kehidupan klien (klien, konselor dan orang ketiga) memahami berbagai hal yang esensial
berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Fokus utama pelayanan bimbingan dan
konseling yaitu klien dengan berbagai permasalahannya dan dengan tujuan konseling.
Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak-pihak
lain yang membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien.

Pemahaman tentang siswa


Pemahaman tentang siswa merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap siswa.
Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada
siswa, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami siswa yangakan dibantu itu. Materi dalam
pemahaman ini dapat dikelompokkan menjadi berbagai data tentang:

1. Keluarga
2. Kesehatan jasmani
3. Riwayat pendidikan sekolah
4. Pengalaman belajar di sekolah dan di rumah
5. Pergaulan sosial
6. Rencana pendidikan lanjut
7. Kegiatan di luar sekolah
8. Hoby dan kesukaran yang mungkin dihadapi

Pemahaman tentang diri siswa, pertama kali perlu dipahami oleh siswa sendiri yang menyangkut
kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri
siswa adalah pihak-pihak yang berkepentingan (guru,orangtua ).Pemahaman pihak lain terhadap
siswa dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi pelayanan bimbingan dan
konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain
dalam membantu siswa. Bagi konselor, upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas
awal pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
Pemahaman tentang Masalah siswa
Pemahaman terhadap masalah siswwa membantu konselor dalam memberikan penanganan
masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan. Pemahaman terhadap
masalah siswa terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab-
sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera ditangani.

Fungsi pencegahan

Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi
para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program
bUpaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor adalah:

1. Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap
individu yang bersangkutan.
2.  Mendorong perbaikan kondisi pribadi diri pribadi klien.
3. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi
perkembangan dan kehidupannya.
4. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikanresiko yang
besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberi manfaat.
5. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan.

imbingan karier, inventarisasi data dan sebagainya.

D.   ARAH PELAYANAN BK

a.      Pelayanan Dasar


Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu
kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-
emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan
paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru BK atau
Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons
berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.

b.      Pelayanan Pengembangan


Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan
tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan
dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal,
serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan
pelaksanaan pelayanan pengem-bangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para
pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan
pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan BK yang dilaksanakan oleh Guru BK
atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.

c.       Pelayanan Teraputik,


Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap
pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan
belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru BK atau Konselor
memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru BK atau Konselor dapat
menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengem-bangan, dan pelayanan peminatan.

d.      Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa


Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat
peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir
dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada
dalam pelayanan BK. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini
terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.     

e.       Pelayanan Diperluas


Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan
kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama
satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi siswa. Pelayanan
diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan pelayanan
dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik tersebut di atas
(agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id).
BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang
paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan
titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling yaitu
(a) Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk
dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri sendiri
dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya.
Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti pelayanan dasar, pelayanan
pengembangan, terapeutik, dan peminatan.

B.     SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing
siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai bidang Bimbingan dan Konseling
agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta didik hendaknya membimbing mereka agar
menjadi pribadi yang berkualitas pula
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu, Yusuf dan Ahmad Juntika. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Rosdakarya.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : PT Grafindo Persada
.
https://nellysside.wordpress.com/2013/09/25/pelayanan-bimbingan-dan-konseling
pada satuan-pendidikan-dasar-dan-menengah-kurikulum-2013-2/

http://agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-tujuan-arah
pelayanan.html
SOAL PILIHAN GANDA

1, Seorang  guru yang telah memahami karakteristik  peserta didik, aspek fisik, moral, kultural
,emosional ,dan intelektual termasuk pemahaman dalam kompetensi :

a.           Emosional

b.         Kepribadian

c.          Pedagogik 

d.         Sosial

e.          Moral

2. Sebagai seorang pendidik, Konselor sekolah memiliki tugas utama yang harus dijalankan yaitu:

a.       Menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

b.      Mengembangkan program BK di sekolah.

c.       Menyusun, melaksanakan, mengevaluasi, & mengembangkan program BK di sekolah.

d.      Mengevaluasi pelaksanaan program BK di sekolah.

e.       Mengembangkan program BK di sekolah.

3. Undang-undang no 20 tahun 2003 berisi tentang.. . . .

a.       Sistem pendidikan nasional

b.      Guru dan dosen

c.       Jabatan dan funsional guru

d.      Standar kualifikasi akademis

e.        Standar nasional pendidikan


4. Apakah makna asesmen dalam Bimbingan dan Konseling  ?

a.          Proses pengumpulan data klien secara mendalam

b.         Proses pengumpulan data klien melalui wawancara

c.          Proses mengungkap masalah klien beserta dengan faktor-faktor penyebab

d.         Proses mengembangkan rencana perlakuan

e.          Untuk memperoleh informasi tentang masalah kilen

5. Konselor adalah Pendidikan, memiliki tugas utama:

a.          Menyelenggaran Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah

b.         Mengembangkan program BK di sekolah

c.          Menyusun, melaksanakan, mengevaluasi dan membangkitkan Program BK di sekolah

d.         Mengevaluasi Pelaksanaan Program BK di sekolah

e.          Mengajak semua guru di sekolah untuk mendukung Program BK

6. Di bawah ini contoh tujuan konseling yang baik adalah . . .

a.          Saya ingin sembuh dari stress yang saya alami

b.         Saya ingin mengurangi kecemasan yang saya rasakan.

c.          Saya ingin menghilangkan kecemasan yang saya alami.

d.         Saya ingin mengurangi kebiasaan merokok dari 10 batang menjadi 5 batang  sehari.

e.          Saya ingin berbagi rasa.

7. Kompetensi akademik calon konselor meliputi kemampuan, kecuali:


a.       Kemampuan mengembangkan mengembangkan kurikulum BK.

b.      Menguasai khasanah teoritik,konflek, kontak,azas dan prosedur serta sasaran yang dipergunakan
sdalam menyelenggarakan layanan BK.

c.       Memahami konseling yang hendak dilayani.

d.      Menyelenggarak layanan Bimbingan dan Konseling

e.       Selalu peduli dengan siswa

8.Dibawah ini terdapat jenis layanan bimbinagn konseling, kecuali . .  . .

a.       Layanan orientasi

b.      Layanan mediasi

c.       Layanan pemeriharaan dan pengembangan

d.      Layanan penempatan dan penyaluran

e.       Layanan informasi

9.  Perlengkapan fisik yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan BK :

a.       Ruang UKS

b.      Ruang TU

c.       Ruang Kepala Sekolah

d.      Ruang Guru

e.       Ruang Konseling

10. Organisasi profesi yang menaungi profesi BK saat ini adalah . . . .

a.       IPBI
b.      ABKIN

c.       IPBK

d.      PGRI

e.       PBVSI

11.Peraturan pemerintah yang mengatur tentang guru adalah:

a.       Peraturan Pemerintah nomer 74 tahun 2008

b.      Peraturan Pemerintah nomer 19 tahun 2007

c.       Peraturan Pemerintah nomer 22 tahun 2006

d.      Peraturan Pemerintah nomer 24 tahun 2006

e.       Peraturan Pemerintah nomer 20 tahun 2007

12.Upaya membantu peserta didik untuk mengembangkan  diri dalam bidang pribadi, sosial dan belajar
serta karier adalah penertia dari . . . .

a.       Layanan bimbingan dan konseling

b.      Konseling individual

c.       Konseling kelompok

d.      Bimbingan kelompok

e.       Bimbingan individu

13.Suatu sikap yang harus diwujudkan sebagai konselor  sekolah adalah:

a.       Memiliki komitmen untuk mewujudkan pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bantuan
profesional di sekolah

b.      Menipis peran guru BK di sekolah sebagai polisi sekolah


c.       Mengajak semua guru di sekolah untuk mendukung Program BK

d.      Mengajak semua guru di sekolah untuk mendukung Program BK dan masyarakat

e.       Mengembangkan progaram BK di sekolah

14. Salah satu ciri program bimbingan yang baik adalah ....

a. Tujuan program sangat ideal

b. Program bertaraf internasional

c. Tersedia fasilitas yang diperlukan

d. Program disusun oleh kepala sekolah

e. Program diatur oleh kurikulum

15. Dalam perencanaan program Bimbingan untuk AUD, kebutuhan merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan. Kebutuhan dalam hal ini berkaitan dengan ....

a. Kualitas lembaga

b. Sarana dan prasarana

c. Masalah perkembangan anak

d. Dukungan dari yayasan

e. Kemampuan konselor

Anda mungkin juga menyukai