DISUSUN OLEH:
NAMA : CHELSI ROSALINA
NIM : 2214060060
Dengan itu saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah tentang
Wawasan Dasar BK ini. Saya ucapkan terimaksih dan semoga dapat bermanfaat kepada
hadirin yang telah membaca makalah yang telah saya buat. Sekian terimakasih,
Wasalamualaikum wr..wb.
Tertanda,
Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling..............................................................6
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling...................................................................10
2.3 Asas Bimbingan dan Konseling...................................................................11
BAB III......................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui asas-asas yang berkenaan bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata, yaitu
“bimbingan” (terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling” (diadopsi dari kata
“conseling”). Dalam praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan kegiatan
yang tidak terpisahkan. Keduanya merupakan bagian yang integral. Untuk pemahaman
yang yang lebih jelas, dalam uraian berikut pengertian bimbingan dan konseling
diuraikan secara terpisah.
A. Pengertian Bimbingan
Pengertian bimbingan konseling ini berasal dari dua kata, yaitu bimbingan dan
konseling. Bimbingan dalam pengertian bimbingan konseling ini memiliki banyak makna
menurut para ahli:
B. Pengertian Konseling
Sementara itu, pengertian konseling di dalam pengertian bimbingan konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang yaitu
konselor dan konseli, melalui hubungan dengan mengembangkan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya dan dapat menyediakan situasi belajar.
Dalam hal ini, konselor membantu konseli untuk memahami dirinya sendiri
dengan keadaan sekarang, dan mungkin keadaannya di masa mendatang yang dapat ia
ciptakan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun
masyarakat.
2. Tohirin
Menurut Tohirin, pengertian bimbingan konseling yaitu sebuah proses bantuan
yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu atau konseli melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli
mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya.
Konseli juga diharap mampu memiliki kemampuan untuk memecahkan masalahnya
sendiri.
3. Prayitno
Sementara itu, Prayitno mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian
bimbingan konseling sebagai suatu bentuk pelayanan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar peserta didik mandiri dan berkembang secara baik.
4. Jainab Aqib
Sedangkan menurut Jainab Aqib, pengertian bimbingan konseling sebagai bentuk
kegiatan yang integral, dimana bimbingan dan konseling tak terpisahkan dengan layanan
bimbingan yang lain.
1. Makna Bimbingan
Istilah “guidance”, juga diterjemahkan dengan arti bantuan dan tuntunan. Ada juga
yang menerjemahkan dengan arti pertolongan. Jadi secara etimologis, bimbingan dan
konseling berarti bantuan dan tuntunan atau pertolongan, tetapi tidak semua bantuan,
tuntunan atau pertolongan berarti konteksnya bimbingan.
B (bantuan)
I (individu)
B (bahan)
I (interaksi)
N (nasihat)
G (gagasan)
A (asuhan)
N (norma)
Jadi bimbingan bisa berarti bantuan yang diberikan pembimbing kepada individu agar
individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan,
melalui interaksi dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan
berdasarkan norma-norma yang berlaku
2. Makna Konseling
Istilah konseling diadopsi dari bahasa Inggris “conseling” didalam kamus artinya
dikaitkan dengan “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain consel),
anjuran (to give counsel) dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti diatas,
konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran dan pembicaraan dengan
bertukar pikiran.
Makna konseling juga dapat dimaknai dari akronim kata konseling sebagai berikut;
K (kontak)
O (orang)
N (menangani)
S (masalah)
L (laras)
I (integrasi)
N (norma)
G (guna)
Jadi konseling bisa berarti kontak hubungan umbal balik antara dua orang
(konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan
dalam suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk
tujuan yang berguna bagi klien.
Bimbingan dan konseling berkenaan dengan perilaku, oleh sebab itu tujuan
bimbingan dan konseling adalah dalam rangka:
- Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing
atau dikonseling.
- Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien.
- Membantu mengembangkan perilaku yang lebih efektif pada diri individu
dan lingkungannya.
- Membantu klien menanggulangi problema hidup dan kehidupannya secara
mandiri.
1. Asas kerahasiaan, konselor dituntut dan bertanggung jawab atas kerahasiaan data dan
keterangan klien yang menjadi sasaran layanan, data dan keterangan tidak boleh dan
tidak layak diketahui oleh pihak lain selain konselor dan klien.
3. Asas keterbukaan, yaitu agar menghendaki klien untuk bersifat terbuka dan tidak
berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna untuk
pengembangan dirinya
.
4. Asas kekinian, menghendaki agar klien bimbingan dan konseling untuk permasalahan
klien yang sekarang. Layanan yang berkenaan dengan masa depan atau kondisi masa lalu
dilihat dampak dan kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.
5. Asas kemandirian, yaitu klien diharapkan menjadi individu yang mandiri dengan ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri,
6. Asas kegiatan, yaitu menghendaki agar klien berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.
9. Asas kenormatifan, yaitu usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma adat, norma
hukum Negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Kenormatifan ini diterapkan
terhadap isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
10. Asas keahlian, usaha bimbingan dan konseling perlu di lakukan asas ke ahlian secara
teratur dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik, alat yang memadai. Untuk
itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya baik teori dan praktik, sehingga
akan dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan yang terbaik
11. Asas alih tangan, dalam pemberiaan layanan bimbingan dan konseling, asas alih tangan
jika konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien, namun
klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mengirim
klien tersebut kepada petugas, badan atau lembaga yang lebih ahli.
12. Asas tutwuri handayani, asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya
tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan klien. Asas ini
menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada waktu
klien mengalami masalah dan menghadap konselor saja, namun diluar hubungan proses
bantuan bimbingan dan konseling pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya
pelayanan bimbingan dan konseling itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bimbingan dan konseling adalah suatu proses tolong menolong untuk mencapai
tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara
dua orang untuk menangani masalah klien, yang di dukung dengan keahlian dalam
suasana yang laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk
tujuan yang berguna bagi klien. Bimbingan dan konseling adalah dua komponen
yang tak terpisahkan dan saling membutuhkan dan saling berperan didalam proses
bimbingan dan konseling.
2. Hubungan antara bimbingan dengan konseling itu sangat erat sekali. Dari satu segi
dapat kita lihat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu
proses pemberian bantuan terhadap seseorang atau kelompok orang, dan dari segi
lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, di samping alat-alat
yang lain.
3. Dalam bidang pendidikan bimbingan mendapat tempat dan peranan yang amat
penting dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Bimbingan dipandang
sebagai salah satu komponen yang tak terpisahkan dari komponen lainya
3.2 Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh
dari kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan
makalah sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka.
https://www.academia.edu/28691684/
LATAR_BELAKANG_PERLUNYA_BIMBINGAN_KONSELING_DI_S
EKOLAH#: