WAWASAN DASAR BK
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : 2214060060
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah
- Nya, penulis bisa menyelesaikan Makalah yang nerjudul “Kebutuhan
Masyarakat Dan Bimbingan”
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Nursyamsi,
M.Pd. dan ibu Apriana Nofriastuti Rosdiany, M.Pd. Kons. Ibu dosen Pengampu
mata kuliah Wawasan Dasar Bk pada kelas BKPI 22 B. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman - teman yang telah memberikan
masukan dalam Makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 3
B. Rumusan ....................................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................ 4
BAB II ISI............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Pertumbuhan........................................................................ 5
B. Perkembangan Bimbingan............................................................................ 8
C. Masa Depan Bimbingan Dan Konseling....................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat adalah sistem terbuka yang selalu
berinteraksi dengan sistem lain. Diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat
berinteraksi aktif dengan lingkungannya. Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat, kesempatan kerja berkembang dengan cepat pula,
sehingga para siswa memerlukan bantuan dari pembimbing untuk menyesuaikan
minat dan kemampuannya terhadap kesempatan dunia kerja yang selalu berubah dan
meluas.
C. TUJUAN
. 1.Mengetahui secara umum tentang Latar Belakang Perkembangan
2.Mengetahui Perkembangan Bimbingan.
3.Mengetahui Masa Depan Bimbingan dan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
B.Perkembangan Bimbingan
1. Prinsip-prinsip Bimbingan Perkembangan
Pada hakekatnya bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan kepada
individu agar individu (anak) mampu mencapai perkembangan yang optimal. Bantuan dalam
arti bimbingan yaitu memfasilitasi individu (anak) untuk mengembangkan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Adapun perkembangan
optimal adalah perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai yang dianut.
(Kartadinata, 2010. Muro dan Kottman menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling
perkembangan merupakan program bimbingan yang di dalamnya mengandung prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Bimbingan diperlukan oleh seluruh anak. Setiap anak membutuhkan layanan
bimbingan perkembangan. Hal ini didasarkan bahwa tidak ada individu yang tidak
bermasalah. Layanan bimbingan tidak hanya diperuntukkan bahwa anak bermasalah
tetapi perlu menjadi upaya bantuan yang diberikan untuk seluruh anak didik.
b. Bimbingan perkembangan memfokuskan pada upaya membelajarkan anak.
Bimbingan perkembangan diarahkan untuk membantu tercapainya proses
pembelajaran anak.
c. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong
perkembangan (encouragement).Metode encouragement diarahkan untuk :
(1) menempatkan nilai pada diri anak sebagaimana dirinya sendiri
(2) percaya pada dirinya sendiri
(3) percaya akan kemampuan diri sendiri dan membangun penghargaan akan
dirinya,
(4) pengakuan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh
(5) memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan meningkatkan
perkembangan sehingga anak merasa memiliki tempat dalam kelompok
(7) membantu pengembangan keterampilan secara berurutan dan secara
psikologis
(8) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki
anak,dan
(9) memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam pengajaran.
d. Bimbingan perkembangan mengakui perkembangan yang terarah ketimbang akhir
perkembangan yang definitif. Perkembangan anak merupakan suatu proses yang
dengan karakteristik dan kemampuannya.
e. Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut pelayanan dari konselor
profesional. Keberhasilan program bimbingan perkembangan tidak terlepas dari
kerjasama seluruh pihak yang terlibat. Keefektifan pelaksanaan program bimbingan
tidak terlepas dari pemahaman, pengetahuan dan keterampilan guru
pembimbing/konselor dalam melaksanakan program bimbingan.
f. Bimbingan perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan
kebutuhankebutuhan khusus dari anak. Setiap anak memiliki karakteristik dan
kemampuan yang berbeda-beda, identifikasi awal dalam pelaksanaan program
bimbingan perkembangan perlu dilaksanakan untuk menemukan dan memahami
berbagai kebutuhan khusus yang dimiliki anak.
2. Profesi Kemanusiaan
Menjadikan profesi Guru Bimbingan Konseling sebagai profesikemanusiaan. Berarti,
memberikan kesempatan diri untuk lebih bermanfaat bagiorang lain tidak hanya dalam
lingkungan sekolah. Ketika seorang Guru Konselingmenyadari hal ini, tentu akan berdampak
positif bagi orang lain secara umum.
Sebab, proses bimbingan konseling tidak hanya meliputi seputar perilakunegatif.
Tetapi, jika ada seseorang yang membutuhkannya untuk berkonsultasimisalnya melanjutkan
karir ke jenjang yang lebih baik, bimbingan pendidikanbagi anak jalanan.
Maka, seorang GuruBimbingan Konseling dapat menjadikan profesinya sebagai
panggilan hati untukmembantu sesama. Disamping dalam lingkungan formal sekolah. Maka,
GuruBimbingan Konseling dapat bermanfaat dilingkungan yang lain. Sebab, disadaribahwa
peran seorang Guru Bimbingan Konseling tidak terikat ruang dan waktu
3. Memahami KonteksKekinian
Menjadi Guru Bimbingan Konseling juga harus semakin dinamis sesuai
perkembangan zaman. Jika proses Bimbingan Konseling hanya bisa dilakukan dengan
bertatap muka, maka penggunaan teknologi dalam arti yang positif dapat dilakukan. Misalnya
saja, dengan melakukan video call kepada orang tua siswa-siswi yang mendapatkan masalah.
Sehingga akan terjalin hubungan antara sekolah, orang tua murid dan siswa itu sendiri.
Akhirnya menuju tahun 2045 (100 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia) ke
depan, peran Guru Bimbingan Konseling semakin luas dan terarah. Proses Bimbingan
Konseling tidak bersifat kaku dan mengikat.
Berfokus pada tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia ke depan bahwa persoalan
bangsa ini bisa dijawab dengan peran Guru Bimbingan Konseling dalam artian yang luas.
Bukan sekedar profesi mengikat dalam lembaga pendidikan semata. Namun, menjadi profesi
kemanusiaan yang sesuai dengan hakikat pendidikan itu sendiri yaitu memanusiakan
manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesiumpulan
Pertumbuhan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari suatu yang
belum ada menjadi ada, dari yang kecil berubah menjadi lebih besar. Pertumbuhan
menggambarkan sesuatu yang hidup dan berkembang. Pertumbuhan perusahaan adalah
hidup dan berkembangnya suatu perusahaan. Di dalam dunia bisnis, pertumbuhan
perusahaan menunjukan semakin besarnya skala perusahaan. Pertumbuhan perusahaan
terjadi apabila di dalam perusahaan ada perubahan yang meningkat. Misalnya
peningkatkan omset penjualan, peningkatan produksi, bertambahnya modal usaha,
kenaikan tingkat keuntungan dan lain sebagainya.
Uman Suherman (2007: 25) mendefinisikan bimbingan dan konseling perkembangan
sebagai suatu rangkaian bimbingan dan konseling secarabertanggung jawab dalam
memfasilitasi perkembangan peserta didik pada semuaaspek kehidupannya, sehingga
mereka dapat berfungsi dan berperan aktif selamasiklus kehidupannya, terutama
menjamin eksistensi dirinya sebagai individu atauanggota masyarakat yang bermartabat
Perbedaan antara bimbingan konseling konvensional dengan bimbingan dan konseling
perkembangan terdapat pada layanan dan prinsip yang mengembangkan secara
menyeluruh dan kolektif dan tidak bersifat kasuistis dan secara pasif.
Masa depan merupakan sesuatu yang sangat misterius, karena kita tidak akan tahu
jadi apa kita di masa depan, entah jadi guru, dokter, petani, presiden atau apapun, namun
kita harus berusaha untuk bisa menggenggam masa depan.Usaha untuk menjadi penguasa
di masa depan salah satunya dengan berpendidikan, namun di jaman now ini pendidikan
sangatlah mahal, terlebih jika akan meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
tentu memerlukan biaya yang besar, sehingga banyak diluar sana yang ingin melanjutkan
pendidikan harus mengubur impiannya karena keterbatasan dalam hal ekonomi.
B.Saran
Kami memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini dan
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER/Downloads/BAB_I.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/7865/6/1101151003%20BAB%20I.pdf
https://dosen.ikipsiliwangi.ac.id/wp-content/uploads/sites/6/2021/08/1.-
BKPERKEMBANGAN.pdf
https://www.kompasiana.com/syafri06/5ba2a0c943322f6e4317b682/bimbingankonseling-
sebagai-jembatan-di-masa-depan
https://www.koranindependen.co/opini/r-9538/bimbingan-konseling-di-masasekarang-dan-
masa-depan