Dosen pembimbing:
Dr. Ratna Kasni Yuniendel, S.Ag,. M.Pd.I
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT. Atas rahmat dan
hidayah - Nya, penulis bisa menyelesaikan Makalah Kelompok yang nerjudul
“Manajemen Pendidikan Islam”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Ratna Kasni
Yuniendel, M.Pd dosen Pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam pada kelas
BKPI 22 B. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman - teman yang
telah memberikan masukan dalam Makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
Latar Belakang......................................................................................................4
Rumusan Masalah.................................................................................................4
Tujuan...................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen..................................................................................6
C. Fungsi Manajemen......................................................................................10
D. KEPEMIMPINAN......................................................................................11
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
KESIMPULAN...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan dalam islam mempunyai kedudukan yang penting. Sebab dengan pendidikan,
ilmu pengetahuan, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum dapat disebar luaskan.
Bahkan dimasa kejayaan islam ilmu pengetahuan berkembang demikian pesatnya.
Perkembangan tersebut menyebabkan peradaban masyarakat pada masa itupun terjadi semakin
pesat.
Namun, seiring dengan terjadinya benturan-benturan sepanjang sejarah, saat ini umat islam
seolah menjadi generasi yang hilang. Pendidikan yang berlabelkan keislaman seperti pesantren
dan madrasah masih dinilai kelas dua. Kondisi ini menyebabkan banyak cendekiawan muslim
menerapkan konsep modernisasi dalam pendidikan islam. Sebuah konsep yang menginginkan
pendidikan islam dapat menghasilkan cendekiawan-cendekiawan muslim yang menguasai ilmu
agama dan ilmu pengetahuan umum sehingga mampu bersaing dalam kancah internasional.
Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses
berjalannya suatu organisasi profit maupun non profit secara keseluruhan. Alasannya adalah
tanpa manajemen tidak mungkin tujuan organisasi profit maupun non profit tersebut dapat
diwujudkan secara optimal, efektif maupun efisien. Maka disini penulis membahas bagaimana
menejemen hubungan madrasah/pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan islam.
Rumusan Masalah
Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen
2. Mengetahui aspek aspek manajemen
3. Mengetahui fungsi fungsi manajemen dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan terjemahan secara langsung dari kata management yang
berarti pengelolaan, ketatalaksanaan, atau tata pimpinan. Management berakar dari kata
kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, atau mengelola.1
Pengertian yang sama dengan pengertian dan hakikat manajemen adalah al-tadbir
(pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dan kata dabbara (mengatur) yang banyak
terdapat di dalam al-Qur’an seperti firman Allah SWT:
Artinya: Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu. (Q.S Al – Sajdah: 05)
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan
bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab,
“Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”
1
John M. Echols dan Hasan Shadily, kamus inggris indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1993), h.3
Kedua ayat di atas terdapat kata Yudabbiru al-amra yang berarti mengatur urusan.
Ahmad al-Syawi menafsirkan sebagai berikut “Bahwa Allah adalah pengatur alam
(manager). Keteraturan alam raya merupakan bukti kebesaran Allah SWT dalam
mengelola alam ini. Namun karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan
sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-
baiknya sebagaimana Allah SWT mengatur alam raya
5
Ibid, h 116
Merupakan salah satu aspek manajemen yang sangat penting, sebab informasi
merupakan penghubung antara bagian unsur pendidikan sehngga bagian yang terkecil
tidak terisolasi, melainkan merupakan suatu kesatuan yang utuh
C. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (planing)
Menurut UNESCO, perencanaan pendidikan penetapan ramalan dalam
menentukan kebijaksanaan, prioritas, dan biaya dan sebuah sistem pendidikan dengan
melihat realitas ekonomi dan politik, potensi sistem untuk berkembang kepentingan
negara dan pelayanan masyarakat yang tercakup dalam sistem tersebut.6
Perencanaan dapat meliputi:
a. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas
kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses
pendidikan, masyarakat dan bahkan murid
b. Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap
pelaksanaan dan hasil pendidikan
c. Formulasi prosedur sebagai tahap rencana tindakan
d. Penyerahan tanggungjawab kepada individu dan kelompok kerja
2. Pengorganisasian (organizing)
Diartikan sebagai penetapan struktur, peran-peran, melalui penentuan aktivitas-
aktvitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Adapun prinsipnya sebagai
berikut:
a. Kebebasan, prinsip ini sangat diperlukan, dengan kebebasan seseorang dapat
merealisasikan segala pikiran, perkataan, perbuatannya
b. Keadilan, dalam pendidikan islam keadilan lebih mengacu kepada nonmateri
(kepuasan batin)
6
Beeby, CE, dalam Yusuf Enoch, dasar-dasar perencanaan pendidikan. (Jakarta: bumi aksara, 1992), h,2
c. Musyawarah, dengan adanya musyawarah berbagai persoalan yang muncul akan
di selesaikan dengan baik dan semua pihak merasa ikut memiliki dan bertanggung
jawab terhadap segala keputusan yang ditetapkan
3. Pergerakan
Adalah penempatan semua aggota dan kelompok agar bekerja secara sadar untuk
mencapai suatu tujanyang ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
Dalam pendidikan islam penggerakan merupakan suatu upaya untuk memberikan
arahan bimbingan dan dorongan kepada seuruh SDM dan personil
4. Pengawasan (controlling)
Pegawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksana kegiatan operasional
guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam pendidikan islam ada beberapa karakteristik pengawasan, yaitu:
a. Pengawasan berupa materil dan spiritual
b. Yang memonitor bukan saja manager, tetapi juga malaikat dan Allah SWT
c. Mempunyai metode yang manusiawi yang menjunjung harkat kemanusiaan
D. KEPEMIMPINAN
1. .Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan
organisasi dan Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Karena dengan
adanya kepemimpinan, maka Seorang manajer berperan sebagai penyelaras dalam
proses kerja sama antar manusia dalam Organisasi.
7
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2008), h,2-5
.Proses mempengaruhi atau memberi contoh dan pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan,kepercayaan,kehormatan,dan kerja sama yang bersemangat dalam
mencapai tujun yang diharapkan.
kemampuan untuk mempengaruhi,memberi inspirasi dan mengarahkan
tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin,pengikut dan situasi tertentu.
Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai
tujuan.sumber pengaruh dapat secara formal atau tidak formal.pengaruh
formal ada bila seorang pemimpin memiliki posisi manajerial didalam
sebuah organisasi.sedangkan sumber pengaruh tidak formal munculdi luar
struktur organisasi formal.
8
Kheit Davis dalam Bintoro Tjokrominoto, Pengantar Administrasi Pembangunan, (Jakarta: LP3ES, 1974) hal 110-
114
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, `(jakarta: PT grafindo persada,2002) ke-3,h.22
Kemampuan atau kecakapan (ability),seperti kecerdasan umum (general
intelligence)lancer berbicara (verbal fluency),keaslian (originality),dan
wawasan sosial(social insight).
d. Menurut Gary A10 yukl,menemukan sifat sifat peribadi dan keterampilan seorang
pemimpin berdasarkan pendekatan sifat . sifat sifat pribadi tersebut yaitu:
kemampuan menyesuaikan diri terhadapsituasi,selalu siap terhadap lingkungan
sosial,berorientasi kepada cita-cita dan keberhasilan,kerja sama,mampu
mengambil keputusan ,berpengaruh/berwibawa,enerjik,gagah,percaya
diri,sabar/tahan uji dan mau bertanggung jawab.sifat keterampilan,diantaranya
cerdik,konseptual,kreatif,diplomatis dan taktis,lancer berbicara,banyak
mengetahui tugas kelompok kemampuan mengatur,kemampuan meyakinkan,dan
kemampuan berkomunikasi.
10
Gary A Yukl dalam Ibid., h.23
yakini tidak sebenarnya.jujur merupakan sifat mulia,karena dengan kejujuran
orang lain mengahrgai apa yang disampaikan seseorang.kejujuran membawa
kepada kebaikan dalam pergaulan dan hidup ditengah-tengah masyarakat.
Kejujuran harus melekat pada seseorang pemimpin ,agar apapun yang
disampaikannya dapat diyakini kebenarannya.sifat jujur ini pula yang dimiliki
olehrasulullah SAW baik sebelum maupun sesudah beliau menjadi rasul.sabda
rasulullah SAW.
Artinya:
“(Hendaklah) kamu selalu berlaku jujur.karena berlaku jujur membimbing kepada
kebajikan,dan kebajikan membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur
dan berusaha mempertahankan/mencari kejujuran, maka dia di catat Allah sebagai
“shadiq”(orang yang jujur).dan hindarilah olehmu dusta,karena sesungguhnya dusta
itu membimbing kepada kejahatan,dan kejahatan membawa ke neraka.seseorang yang
senantiasa berdusta dan mempertahankan kedustaan,maka dia dicatat Allah SWT
sebagai “Kadzdzab”si (pendusta).”(H.R.Muslim).
b. Adil (al-‘adl)
Adil adalah memberikan hak kepada setiap pemiliknya tanpa
memihak,membeda-bedakan di antara meraka,atau bercampur tangan yang diiringi
hawa nafsu11. kebalikan adil adalah curang,lalim dan zalim.curang adalah
menyimpang dari hak,lalim adalah kecenderungan pada sesuatu keputusan serta
curang di dalamnya,dan zalim adalah melampoi batas,meninggalkan hak dan
menemptkan sesuatu bukan pada tempatnya,baik dengan menambah,mengurangi,atau
keluar dari tempat serta waktunya. Firman allah SWT:
Artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan(kebenaran)karena allah,menjadi saksi dengan adil.dan janganlah sekali
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil.berlaku adillah,karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.dan bertaqwalah kepada
11
Lihat Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewaan Akhlak Islam, Terj. Dadang Sobar Ali, jidil asli
Akhlaquna, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), cet. Ke-1, h.308
allah,sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan’’.(Q.S.AL-
Maidah:8).
Semua keputusan yang di ambil oleh seorang manager dalam pendidikan islam
harus bercemin sikap adil dalam menimbang,mupun dalam melaksanakan .
c, Sabar(al-shabr)
sabar adalah menahan diri dari keluh kesah.rasulullah SWA adalah orang yang
paling sabar terhadap tindakan kejahatan yang dilakukan manusia12. beliau juga sabar
atas serangan,fitnah yang dilancarkan orang – orang yang musyrik kepada beliau
ketika beliau menggambarkan kerasulnya kepada mereka . Firman Allah SWT
Artinya:
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati
dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (Azab) bagi
mereka (QS 46:35).
Sebagai seorang pemimpin harus memiliki intensitas kesabaran yang tinggi.mampu
menghadapi berbagai tantangan hidup,sebagai syarat penting umat.
12
Muhammad Ibn Sa’d Mani al-Hasyimi al-Bashri, al-Thubaqat al-Kubra, (Berut-Libnan: Dar al-Khutb Al-
Amiyat,1997),cet.ke-2, juz 1, h.325
13
Muhammad Thahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi Hukum Islam,
Implementasinya pada Periode negara Madinah dan Masa Kini. (jakarta; Kencana,2007), et. Ke-3, h.106
Tanggung jawab seorang pemimpin merupakan salah satu dasar kepemimpinan
dalam islam.bertanggung jawab merupakan karakteristik utama seorang
pemimpin.pemimpin yang ideal tidak pernah lari dari tanggung jawab, dan ia harus
berani menanggung segala sesuatu yng merupakan konsekuensi dari
pekerjaan,walaupun berkorban.
14
Muhammad Syafi’i Antonio, The Super Leader Super Manager, (jakarta: Tazkia Multimedia 2007), cet. Ke-1,h.26
janganlah kamu melampaui batas . sesungguhnya dia maha melihat apa yang kamu
kerjakan.’’(QS 11:112
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. manajemen merupakan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui orang lain
dan bekerja sama dengannya. Proses itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama
secara efektif efisien dan produktif.
2. Dalam aplikasinya, peranan manajemen sangat ditentukan oleh fungsi manajemen. Fungsi
inilah yang menjadi inti dari manajemen itu sendiri. Fungsi fungsi tersebut merupakan
proses yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam organisasi. Fungsi
ini pula yang menentukan berhasil atau tidaknya kinerja manajemen.
3. kepemimpinan merupaan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan organisasi dan
kepemimpinan, maka seorang manajer berperan sebagai penyelaras dalam proseskerja
sama antar manusia dalam organisasi
DAFTAR PUSTAKA
1. John M. Echols dan Hasan Shadily, kamus inggris indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1993),
h.3
2. James H. Donelly, et.al, Fundamentals of Management, (Texas busines
Publication,Inc,1994)
3. A.M Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen , Buku panduan
mahasiswa, (jakarta: Gramedia Pustaka) hal 10
4. Sondang P.Siagin, Filsafat Administrasi, (jakarta:CV. Masagung,1980) h.5
5. Ibid, h 116
6. Beeby, CE, dalam Yusuf Enoch, Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. (Jakarta: bumi
aksara, 1992), h,2
7. Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,2008), h,2-5
8. Kheit Davis dalam Bintoro Tjokrominoto, Pengantar Administrasi Pembangunan,
(Jakarta: LP3ES, 1974) hal 110-114
9. Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, `(jakarta: PT grafindo persada, 2002)
ke-3,h.22
10. Gary A Yukl dalam Ibid., h.23
11. Lihat Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewaan Akhlak Islam, Terj. Dadang
Sobar Ali, jidil asli Akhlaquna, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), cet. Ke-1, h.308
12. Muhammad Ibn Sa’d Mani al-Hasyimi al-Bashri, al-Thubaqat al-Kubra, (Berut-Libnan:
Dar al-Khutb Al-Amiyat,1997),cet.ke-2, juz 1, h.325
13. Muhammad Thahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Studi tentang prinsip-prinsipnya
dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode negara Madinah dan Masa
Kini. (jakarta; Kencana,2007), et. Ke-3, h.106