Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Sekolah Dasar dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadits

Oleh: Ahmad Kafabihi

Abstrak

Al-Qur’an adalah petunjuk yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi

Muhammad Saw. untuk segenap manusia.Sedangkan hadis merupakan

ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad Saw. Selain

mengajarkan tauhid kepada manusia, kedua sumber utama hukum Islam

ini juga mengemukakan gambaran yang cermat tentang berbagai aspek

penting kehidupan manusia. Di antara aspek penting tersebut adalah

manajemen. Manajemen merupakan hal yang penting bagi manusia,

khususnya dalam dunia pendidikan. Terlebih dalam lembaga sekolah

dasar yang menjadi gerbang awal seorang siswa memperoleh

pengetahuan-pengetahuan dasar bagi kehidupannya. Al-Qur’an

mengungkap makna manajemen dengan penggunaan kata al-

tadbiir.Selain itu, banyak ayat dan hadis yang mengemukakan hal-hal

yang terkait dengan manajemen sekolah dasar. Ini membuktikan bahwa

kegiatan manajemen sekolah dasar termasuk hal yang diajarkan oleh

Islam.

Kata kunci: manajemen, Sekolah Dasar, Al-Qur'an, Hadits.

Abstract

Al-Qur'an is a guide revealed by Allah SWT. to the Prophet Muhammad.

for all mankind. While the hadith are the words, deeds, and decrees of the

Prophet Muhammad. In addition to teaching monotheism to humans,

1
these two main sources of Islamic law also provide a careful description of

various important aspects of human life. Among these important aspects is

management. Management is important for humans, especially in the

world of education. Especially in elementary school institutions which are

the initial gate for a student to acquire basic knowledge for his life. The

Qur'an reveals the meaning of management by using the word al-tadbiir.

In addition, there are many verses and hadiths that mention matters

related to elementary school management. This proves that elementary

school management activities include things taught by Islam.

Keywords: management, Elementary School, Al-Qur'an, Hadith

2
Pendahuluan

Manusia adalah ciptaan Allah Swt. yang terbaik di antara makhluk

lain yang diciptakan-Nya. Hubungan manusia dengan Allah Swt.

berasaskan satu perjanjian atau kesanggupan yang azali, yaitu manusia

mengakui ketuhanan Allah Swt. serta menyatakan kesanggupannya untuk

mengabdikan diri semata-mata kepada-Nya. Perjanjian itu dibuat ketika

manusia masih berada dalam alam roh. 1 Dengan begitu, manusia dituntut

untuk tunduk dan patuh kepada Allah Swt., karena ia adalah hamba Allah

Swt..

Selain itu manusia adalah makhluk sosial, ia senantiasa bergaul

dan berhubungan satu sama lain. Ini adalah fitrah manusia yang sudah

nampak sejak manusia pertama, Nabi Adam. Meski menjalani hidup di

surga yang penuh kenikmatan, beliau merasa ada sesuatu yang kurang,

yaitu tidak adanya teman untuk berbagi kenikmatan tersebut. Setelah

Hawa diciptakan barulah Nabi Adam merasakan kebahagiaan yang

sempurna.

Manusia juga dibekali Allah Swt. pengetahuan dan kreativitas,

sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai khalifah (pemimpin) di

muka bumi. Dengan pelaksanaan peran kekhalifahan dan kehambaannya,

kebudayaan manusia berkembang dari waktu ke waktu. Dan untuk

memudahkan penataan kebutuhan hidupnya sekelompok manusia

menciptakan organisasi dan mengangkat seorang pemimpin.

1 Ahmad Ibrahin Abu Sin, Pengurusan dalam Islam, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1991), h. 9.

3
Dalam suatu organisasi manajemen merupakan suatu

keniscayaan. Melalui pengelolaan yang baik, organisasi akan menggapai

hasil yang lebih maksimal. Organisasi apapun senantiasa membutuhkan

manajemen yang baik.2

Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk organisasi tentu

tidak luput dari kebutuhan akan manajemen. Demi mencapai tujuan mulia

pendidikan, dibutuhkan manajemen yang baik. Kebutuhan ini berlaku

mulai dari lembaga pendidikan dasar sampai yang tertinggi.

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai manajemen bagi lembaga

Sekolah Dasar. Pembahasan ini diperlukan karena Sekolah Dasar adalah

tempat dimana para murid memperoleh berbagai pengetahuan dasar

sebelum menerima pengetahuan yang selanjutnya. Tanpa pengetahuan

dasar yang kokoh, siswa tidak akan mampu mencerna pengetahuan

lanjutan dengan baik, sehingga proses belajar tidak akan mencapai hasil

yang diinginkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

siswa dalam mencari pengetahuan, salah satunya adalah dengan

manajemen sekolah yang baik. Dengan demikian, manajemen sekolah

dasar merupakan materi yang penting untuk dibahas.

Kemudian perlu ditekankan bahwa pembahasan manajemen

Sekolah Dasar di sini akan menggunakan perspektif Al-Qur'an dan hadis.

Dua sumber utama ajaran Islam tersebut merupakan sumber yang kaya

akan dan komprehensif akan berbagai aspek penting dalam kehidupan

2 Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), h. 4.

4
manusia. Sebagian dari hal tersebut adalah pentingnya manajemen dan

mencari ilmu pengetahuan.

Inti Pembahasan

Manajemen berasal dari dua kata dalam Bahasa Latin, yaitu dari

manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata

itu digabung menjadi kata kerja manager yang berarti menangani.

Sementara dalam kamus Inggris-Indonesia karangan John M.

Echols dan Hasan Shadily disebutkan bahwa akar kata management

adalah to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan,

mengelola, dan memperlakukan.3 Dari kata tersebut kemudian muncul

kata benda management dan manager untuk orang yang melakukan

kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam

Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, manajemen sendiri diartikan

dengan ‘proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai

sasaran yang telah ditentukan atau penggunaan sumber daya secara

efektif untuk mencapai sasaran.’4

Sedangkan menurut Parker, manajemen ialah seni melaksanakan

pekerjaan melalui orang-orang. Adapun pengertian manajemen dalam arti

luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

3 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2006), hlm 359.
4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 870.

5
pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara

efektif dan efisien.5

Dalam bahasa Arab manajemen disebut dengan idaarah, yang

berasal dari kata adaara, yang artinya mengatur.6 Sejalan dengan ini,

Ramayulis menyatakan bahwa dalam bahasa Arab, pengertian yang sama

dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan) yang

merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat

dalam Alquran,7 seperti firman Allah Swt.:

Artinya : “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian

(urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu

tahun menurut perhitunganmu” (QS. As- Sajdah/32: 5).

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah Swt. adalah pengatur

alam (Al Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti

kebesaran Allah Swt. dalam mengelola alam ini. Dengan demikian,

manusia yang diciptakan Allah Swt. sebagai khalifah di bumi harus

mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah

mengatur alam raya ini.8

Pada dasarnya, istilah manajemen mengacu kepada proses

pelaksanaan aktifiitas yang diselesaikan secara efisien dengan dan

melalui pendayagunaan orang lain. Terry memberikan defenisi:

5 Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), h. 5.
6 Ali Ma’shum dan Zainal Abidin Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), h. 384-385.
7 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 362.
8 Hidayat, Rahmat & Wijaya, Candra, Ayat-ayat al-Qur’an tentang manajemen
pendidikan Islam.

6
“management is a distinct process consisting of planning, organizing,

actuating and controlling, performed to determine and accomplish stated

objectives by the use of human beings and other resources”.9 Maksudnya

manajemen adalah suatu proses yang jelas terdiri dari tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang

dilaksanakan untuk menentukan serta melaksanakan sasaran/tujuan yang

telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya dan sumber- sumber

lainnya. Beberapa pengertian manajemen di atas pada dasarnya memilki

titik persamaan, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Manajemen merupakan suatu usaha atau tindakan ke arah

pencapain tujuan melalui suatu proses.

2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja sama dengan

pembagian peran yang jelas.

3. Manajemen melibatkan secara optimal kontribusi orang-orang,

dana, fisik, dan sumber–sumber lainnya secara efektif dan efisien.

Dengan demikian, manajemen sekolah dasar pada dasarnya

merupakan penerapan manajemen sekolah di sekolah dasar. Manajemen

sekolah dasar merupakan proses di mana kepala sekolah dasar selaku

administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan

institusional sekolah dasar secara efisien.

9 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA,


2012), h. 87.

7
Hal ini penting dikemukakan karena mencari ilmu merupakan

sesuatu yang sangat digaungkan dalam al-Qur'an dan hadits

sebagaimana dalam ayat 122 dari surat atthoha berikut:

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang

agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."

Apabila definisi tersebut dikaji secara saksama, ada beberapa

makna tersirat berkenaan dengan konsep manajemen sekolah dasar:

1. Manajemen sekolah dasar merupakan proses atau serangkaian

kegiatan yang diupayakan kepala sekolah bagi kepentingan

sekolahnya.

2. Rangkaian kegiatan yang diupayakan oleh kepala sekolah bersama

orang lain dan atau melalui orang lain misalnya guru, dan

mendayagunakan semua fasilitas yang ada. Jadi kepala sekolah

tidak bekerja sendiri. Bahkan, yang baik adalah kepala sekolah

selalu berusaha untuk menugaskan orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas di sekolahnya. Dengan kata lain, pada

hakikatnya manajemen sekolah dasar merupakan segala proses

pendayagunaan semua komponen, baik komponen manusia

maupun komponen bukan manusia yang dimiliki sekolah dalam

rangka mencapai tujuan sekolah secara efisien.

8
3. Tujuan manajemen sekolah dasar adalah mencapai tujuan

institusional sekolah dasar, yaitu memberikan bekal kemampuan

dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai

pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat

manusia, serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan

menengah. Melalui manajemen sekolah dasar yang baik

diharapkan sekolah dasar menjadi lembaga pendidikan yang baik

dalam segala aspek.

Sebagai sebuah institusi atau lembaga, sekolah mengemban misi

melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi peserta didik

dalam rangka mengantarkan mereka agar siap mengikuti pendidikan pada

jenjang berikutnya. Dalam menyelenggarakan berbagai aktivitas

pendidikan bagi anak didik, sekolah dasar melibatkan banyak komponen,

sehingga menuntut adanya manajemen yang baik dalam rangka

mencapai tujuan institusional sekolah dasar.

Semua aktivitas pembelajaran harus dipadukan dan diarahkan

kepada pencapaian satu tujuan, yaitu tujuan institusional sekolah dasar.

Agar antara aktivitas pembelajaran satu dan lainnya tidak tsaling umpang

tindih, dan fasilitas sekolah dapat digunakan secara optimal maka sekolah

dasar menuntut adanya manajemen yang baik. Di sinilah letak pentingnya

manajemen yang baik di sekolah.

Di sisi lain, semua aktivitas pembelajaran di sekolah dasar

melibatkan banyak komponen, tidak saja komponen manusia melainkan

9
juga komponen bukan manusia. Komponen manusia di sekolah dasar

adalah para guru dan karyawan sekolah.

Sedangkan komponen bukan manusia di sekolah dasar adalah

sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. Agar

dapat mencapai tujuan institusional sekolah dasar, semua komponen

tersebut harus dikelola dengan baik. Banyaknya personil dan fasilitas

yang didayagunakan semakin menuntut adanya manajemen sekolah

dasar yang baik.

Secara umum, tujuan manajemen sekolah dasar adalah

mewujudkan sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan yang baik, yaitu

efektif dan efisien. Efektif berarti mencapai tujuan, sedangkan efisien

secara umum bermakna hemat. Jadi ada dua tujuan pokok diterapkannya

manajemen dalam suatu penyelesaian pekerjaan, organisasi, instansi,

atau lembaga. Pertama, dalam rangka mencapai efektivitas. Suatu

program kerja dikatakan efektif apabila program kerja tersebut dapat

mencapai tujuan. Kedua, dalam rangka mencapai efisiensi dalam

pelaksanaan setiap program. Efisiensi merupakan suatu konsepsi

perbandingan antara pelaksanaan satu program dengan hasil akhir yang

diraih atau dicapai.

Dalam melaksankan efisiensi ini berarti hal-hal tidak berguna yang

perlu dibuang, sebagaimana hadis berikut:

“Di antara baiknya, indahnya keislaman seseorang adalah

meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat.”

10
Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan

perbuatan yang tidak pernah direncanakan. Jika perbuatan itu tidak

direncanakan, maka tidak termasuk dalam kategori baik.

Ada banyak permasalahan di sekolah dasar. Para pakar

administrasi pendidikan mengklasifikasi komponen-komponen tersebut

menjadi enam gugusan substansi, yaitu gugusan-gugusan substansi (1)

kurikulum atau pembelajaran; (2) kesiswaan; (3) kepegawaian; (4) sarana

dan prasarana; (5) keuangan; dan (6) lingkungan masyarakat.

Jadi, paling tidak ada enam manajemen di sekolah dasar, yaitu

manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen kesiswaan yang

sering juga disebut dengan manajemen peserta didik, manajemen

kepegawaian, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan,

dan manajemen hubungan masyarakat.

1. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran

Sebagai jantung pembelajaran, kurikulum disusun tidak hanya

berdasarkan kehendak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, melainkan juga harus memperhatikan tujuan pendidikan

nasional, tujuan pendidikan provinsi, dan tujuan pendidikan lokal

(kabupaten/kota). Tujuan-tujuan tersebut merupakan arah untuk

dijabarkan menjadi kompetensi dasar dan kompetensi lulusan peserta

didik.

Selain itu, membentuk peserta didik menjadi manusia yang

berkarakter, berharkat dan bermartabat harus menjadi bahan

11
pertimbangan dalam menyusun kurikulum. Juga esensi dan

profesionalisme guru sebagai pendidik.

Ini selaras dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Ali berikut:

“Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka

pahami. Apakah Engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR.

Bukhari no. 127).

Kurikulum untuk siswa sekolah dasaf tentu harus sesuai dengan

kadar kemampuan berpikir mereka. Yang demikian agar siswa tidak

terlalu lesulitan dalam memahami materi.

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk:

a. belajar untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. belajar untuk memahami dan menghayati;

c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;

d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;

e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui

proses belajar aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik termasuk salah satu substansi

manajemen pendidikan. Peserta didik adalah mereka yang sedang

mengikuti program pendidikan pada suatu sekolah atau lembaga

pendidikan tertentu. Semua kegiatan pendidikan, baik yang berkenaan

dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber

12
daya manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan

sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar peserta didik

mendapatkan layanan pendidikan baik.

Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan

peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar

mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah

dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan

kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara

keseluruhan.

Sementara tujuan khusus manajemen peserta didik, yaitu (1)

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik;

(2) menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan),

bakat dan minat peserta didik; (3) menyalurkan aspirasi, harapan dan

memenuhi kebutuhan peserta didik; (4) dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3

di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan

tercapai cita-cita mereka.

3. Manajemen Kepegawaian

Dalam lembaga apapun keberadaan pegawai menempati

kedudukan yang paling vital. Upaya-upaya untuk merencanakan

kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan

memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada

setiap organisasi yang kompetitif.

13
Ini karena dalam menggapai tujuan sekolah perlu bantuan dari

banyak pihak. Ini sesuai ayat surat al Hujurat ayat 10 berikut:

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu,

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan

takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan

kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat

dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para pegawai. Fungsi-fungsi

manajemen kepegawaian seperti itu masih belum cukup, apabila tidak

disertai dengan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan pegawai

yang dilakukan secara sistematik.

Ada lima aspek kajian manajemen kepegawaian, yaitu (1)

perencanaan kebutuhan, (2) rekrutmen dan seleksi, (3) pembinaan dan

pengembangan, (4) mutasi dan promosi, dan (5) kesejahteraan.

Namun demikian, dipertimbangkan akan lebih bermanfaat apabila

para peserta diklat memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai

manajemen sumber daya manusia (MSDM). Manajemen SDM merupakan

proses sistematik yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan SDM sesuai

dengan kebutuhan organisasi, memperlakukan pegawai secara adil dan

bermartabat, serta menciptakan kondisi yang memungkinkan pegawai

memberikan sumbangan optimal terhadap organisasi. Manajemen SDM

mencakup kegiatan sebagai berikut. (1) Perencanaan SDM, (2)

analisispekerjaan, (3) pengadaan pegawai, (4) seleksi pegawai, (5)

14
orientasi, penempatan dan penugasan, (6) konpensasi, (7) penilaian

kinerja, (8) pengembangan karir, (9) pelatihan dan pengembangan

pegawai, (10) penciptaan mutu kehidupan kerja, (11) perundingan

kepegawaian, (12) riset pegawai, dan (13) pensiun dan pemberhentian

pegawai.

4. Manajemen Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber

daya yang penting dan utama dalam menunjang kegiatan belajar

mengajar di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam

pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat

tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan

prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang tidak optimal

penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan

fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian

terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya

pengelolaan yang memadai.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleb Jabir bin Abdullah,

Nabi Muhammad menjelaskan konsep takdir manusia agar materi lebih

mudah dipahami beliau menggunakan tanah sebagai media untuk

menggambar. Ini membuktikan bahwa sarana dan prasarana merupakan

hal yang penting.

Manajemen sarana prasarana dapat juga difokuskan pada: 1)

merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan,

15
infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah; 2)

mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku; 3)

mengelola pemeliharaan fasilitas, baik perawatan preventif maupun

perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah; 4) mengelola kegiatan

inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan sistem

pembukuan yang berlaku.

5. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah salah satu sasaaran administrasi

pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan

dengan pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan di sekolah

dasar. Dengan demikian, paling tidak ada dua kegiatan besar dalam

manajemen keuangan di sekolah dasar. Pertama, mencari sebanyak

mungkin sumber-sumber keuangan dan berusaha semaksimal mungkin

untuk mendapat dana dari sumber-sumber keuangan tersebut. Kedua,

menggunakan semua dana yang tersedia atau diperoleh semata-mata

untuk kepentingan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar.

Ini selaras dengan ayat al-quran:

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu)

di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon :67)

6. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses

pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi

16
juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena

pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah),

keluarga dan masyarakat. Ini berarti orang tua murid dan masyarakat

mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah.

Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di

sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik,

artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses

pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah yang

bersangkutan. Siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh

pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru dan akan berhasil dengan baik

berkat usaha orang tua mereka dalam memberikan dukungan.

Partisipasi yang tinggi tersebut nampaknya belum terjadi di negara

berkembang (termasuk Indonesia). Hoyneman dan Loxley menyatakan

bahwa di negara berkembang sebagian besar keluarga belum dapat

diharapkan untuk lebih banyak membantu dan mengarahkan belajar

murid, sehingga murid di negara berkembang sedikit waktu yang

digunakan dalam belajar. Hal ini disebabkan banyak masyarakat/orang

tua murid belum paham makna mendasar dari peran mereka terhadap

pendidikan anak. Bahkan Made Pidarta menyatakan di daerah perdesaan

yang tingkat status sosial ekonomi yang rendah, mereka hampir tidak

menghiraukan lembaga pendidikan dan mereka menyerahkan

sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah.

17
Penutup

Manajemen merupakan hal yang penting bagi manusia, khususnya

dalam dunia pendidikan dan lebih spesifik lagi dalam lembaga sekolah

dasar. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia pun memuat

ayat-ayat yang mengemukakan berbagai hal terkait dengan manajemen

sekolah dasar.

Dengan demikian, melaksanakan manajemen khususnya dalam

lembaga sekolah dasar secara tidak langsung merupakan bentuk ketaatan

dan kepatuhan dalam menjalankan perintah Allah Swt. demi tercapainya

ilmu pengetahuan yang dapat menghantarkan manusia menuju ke

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Daftar Pustaka

Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya. Di dalam Al-

Qur’an dituturkan bahwa Allah SWT adalah zat yang menciptakan dan

mengatur seluruh alam semesta. Beragam makhluk dengan segala

keunikannya Dia ciptakan, dan kesemuanya berada dalam pengaturan-

Nya.

18
Sebagai petunjuk manusia, Al-Qur’an mengemukakan dengan

cermat berbagai aspek penting bagi kehidupan manusia. Diantara aspek

penting tersebut adalah manajemen dan pendidikan.

19
Daftar Pustaka

Ahmad Ibrahin Abu Sin (1991) Pengurusan dalam Islam. Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.

Ali Ma’shum dan Zainal Abidin Munawwir (1997) Kamus Al-Munawwir,

Surabaya: Pustaka Progresif.

Departemen Pendidikan Nasional (2013) Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pusat Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung (2003) Manajemen Syariah dalam

Praktik, Jakarta: Gema Insani.

Engkoswara dan Aan Komariah (2012) Administrasi Pendidikan, Bandung:

ALFABETA.

Hidayat, Rahmat & Wijaya, Candra, Ayat-ayat al-Qur’an tentang

manajemen pendidikan Islam.

Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (2011)

Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (2006)

Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (2008) Jakarta: Kalam Mulia.

20

Anda mungkin juga menyukai