Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AL-QUR’AN DAN MANAJEMAN

Ditunjukkan untuk tugas mata kuliah “ Al-Qur’an dan Sains Moderen


Dosen Pengampu Asep Sunarko., M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Kelompok 11
Imam Tegar Faezhal 2018110118
Mukhamad Yoga 2018110165
Ardiawan Wicaksono 2018110173

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAINS AL-UR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2020
Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dah hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Al-Qur’an dan Manajeman”
ini tepat pada waktunya

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik di masa mendatang
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Manajemen adalah piranti penting yang memungkinkan manusia mencapai
prestasi gemilang dalam bidang apapun. Dalam suatu manajemen mencakup prinsip-
prinsip yang harus dilaksanakan agar manajemen yang diterapkan dapat berjalan dengan
baik. Prinsip berarti sebuah asas, pegangan, dasar atau landasan, sedangkan prinsip
manajemen adalah pegangan atau pedoman utama dalam menerapkan suatu manajemen.
Jika dikaitkan dengan pendidikan berarti pedoman umum atau pegangan utama
pelaksanaan aktivitas manajerial yang menentukan kesuksesan pengelolaan organisasi
atau lembaga pendidikan. Pengelolaan tersebut harus dilakukan untuk mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Dalam konteks lembaga pendidikan Islam, sumber daya manusia setidak-tidaknya
mencakup peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana, keuangan,
informasi, pelaksanaan pendidikan, lingkungan, output dan outcome, serta hubungan
kemitraan dengan stakeholders. Dan semuanya harus dikelola secara profesional sesuai
dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan suatu
pengelolaan atau manajemen yang baik sehingga organisasi maupun lembaga dapat
mencapai tujuan-tujuannya secara efektif dan efisien, serta menghasilkan produktivitas
yang tinggi. Meskipun ilmu manajemen itu berasal dari barat, dan telah berkembang ke
seluruh dunia, namun sesungguhnya melalui Al-Qur’an, Islam telah meletakkan dasar-
dasar manajemen, dari mulai kehidupan personal, sosial sampai pada memanaj kehidupan
secara lebih luas.
Al-Qur’an adalah sumber agama, juga ajaran Islam pertama dan utama.5 Al-
Qur’an dijadikan sebagai sumber norma dan nilai normatif yang mengatur seluruh
kehidupan umat Islam. Al-Qur’an adalah wahyu Ilahi dan bersifat transendental bagi
manusia, dan juga merupakan bagian kehidupan yang dapat membuka mata hati mereka,
yang tiada lain sebagai wujud empiris yang dapat dialami oleh mereka. Terlebih lagi
dewasa ini tengah terjadi pergeseran dalam menggunakan sesuatu yang menjadi basis
pelaksanaan sebuah manajemen pendidikan pada khususnya dan manajemen korporat
pada umumnya. Manajemen pada umumnya didasarkan pada pendekatan teknik dan
birokrasi yang secara finansial membawa keuntungan bagi lembaga yang bersangkutan,
namun pada waktu yang bersamaan menimbulkan dampak dehumanisasi keutuhan
manusia.
Imam Al-Ghazali, sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab, menerangkan
bahwa seluruh cabang ilmu pengetahuan yang terdahulu dan yang kemudian, yang telah
diketahui maupun yang belum, semua bersumber dari Al-Qur’an Al-Karim. Artinya, Al-
Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan yang telah ada, dan darinya juga dapat
digali dan dikembangkan ilmu-ilmu pengetahaun baru yang belum diketahui oleh
manusia sebelumnya. Oleh karena itu, kebutuhan untuk membumikan norma dan nilai-
nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an atau mengintegrasikannya ke dalam berbagai
bidang kehidupan umat Islam muncul yang ke permukaan, termasuk
mengintegrasikannya ke dalam ilmu manajemen dan pendidikan. Konsekuensinya
lembaga pendidikan Islam harus mampu mengelola pendidikan yang bermutu dengan
tetap berpegang pada kaidah-kaidah Islam sebagai tolak ukur normatif dengan tidak
meninggalkan kemandiriannya.
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan prinsip-prinsip dasar
manajemen yang telah terbukti efektif, karena akhlak Rasulullah adalah akhlak Al-
Qur’an, maka setiap tindakan dan perkataan beliau pasti sesuai dengan Al-Qur’an
termasuk manajemen yang beliau terapkan. Salah satu ayat Al-Qur’an yang menunjukkan
tentang pentingnya penerapan prinsip manajemen berdasarkan konsep Islam adalah ayat
103 dari surah Ali Imron yaitu:

‫وب ُك ْم َفَأصْ َبحْ ُت ْم ِبنِعْ َم ِت ِه ِإ ْخ َوا ًنا َو ُك ْن ُت ْم‬ َ َّ‫َواعْ َتصِ مُوا ِب َحب ِْل هَّللا ِ َجمِيعًا َواَل َت َفرَّ قُوا ۚ َو ْاذ ُكرُوا نِعْ َمتَ هَّللا ِ َعلَ ْي ُك ْم ِإ ْذ ُك ْن ُت ْم َأعْ دَ ا ًء َفَأل‬
ِ ُ‫ف َبي َْن قُل‬
َ ‫ار َفَأ ْن َق َذ ُك ْم ِم ْن َها ۗ َك ٰ َذل َِك ُي َبيِّنُ هَّللا ُ لَ ُك ْم آ َيا ِت ِه لَ َعلَّ ُك ْم َت ْه َتد‬
‫ُون‬ ِ ‫َعلَ ٰى َش َفا ُح ْف َر ٍة م َِن ال َّن‬
Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.
M. Quraish Shihab berpendapat bahwa, Berpegang teguhlah, yaitu upaya sekuat
tenaga untuk mengaitkan diri, satu dan lainnya dengan tuntunan Allah sambil
menegakkan disiplin kamu semua tanpa kecuali. Sehingga jika ada yang lupa
ingatkanlah, atau tergelincir, bantu untuk bangkit agar semua dapat bergantung kepada
tali agama Allah. 10 Hanya nilai-nilai luhur yang diajarkan Allah dan rasul-Nya yang
dapat menjamin langgengnya persatuan dan keharmonisan hubungan antara individu.
I.II Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen?
2. Apa fungsi Manajemen?
3. Bagaimana Manajemen dalam perspektif Islam?

I.III Tujuan
1. Mengetahui dan memahami penggertian manajemen.
2. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi manajemen.
3. Mengetahui dan memahami manajemen dalam persfektif Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I Pengertian Manajemen


Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan literature berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan.
Para ilmuan berma!am-ma!am dalam mendefinisikan manajemen walaupun
esensinya bermuara para satu titik temu. Pengertian manajemen yang paling sederhana
“adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.
1. Menurut John D Millet, “manajemen ialah suatu proses pengarahan “ pemberian
fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah diorganisasi dalam kelompok-kelompok
formal yang men!apai tujuan yang diharapkan.”
2. James F. Stoner, berpendapat bahwa “manajemen merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumber daya
lainnya untuk men!apai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
3. Menurut George R. Terry bahwa “manajemen adalah pencapaian tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain.”
Dari beberapa definisi tersebut maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian, yaitu: a) Manajemen sebagai suatu proses, b) Manajemen
sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan c)
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).

1. Manajemen sebagai suatu proses


Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian
menurut :
a. Encylopedia of the social science, manajemen yaitu suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
b. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan
orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai
tujuan.
c. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau
kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas
manajemen disebut manager.
3. Manajemen sebagai ilmu (Science) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni. Mengapa disebut demikian? Sebab
antara keduanya tidak bias dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan,
karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal
ini dikarenakan di dalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-
gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam
bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.

II.II Sarana Manajemen


Untuk mencapai tujuan manajemen tiak hanya terfokus kepada manusia sebagai
manager dan anggota pelaksana lain sebagaimana definisi manajemen. Namun
disamping itu juga memerlukan sarana-sarana yang lain yang eraat hubunganya dengan
pecapaian tujuan. Sehingan sarana-sarana manajemen menjadi kesatuan yang tidak
terpisahkan antara satu sarana dengan sarana lainnya.
Adapun sarana-sarana itu meliputi; “Men, Money, Material, Methods dan
Markets. Kesemuannya disebut sumber daya.” Dari lima sarana tersebut atau disebut
dengan 5 M saling terkait. Hal ini menujukkan betapa urgennya adanya 5 M tersebut
bisa berjalan secara intergral.
1. Men (manusia), sebagai sumber daya utama yang mengatur dan menggerakan segala
aktifitas.
2. Money (uang), merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktivitas seseorang.
3. Material (material), atau bahan-bahan merupakan sarana manajemen yang bias
merespon terhadap perkembangan zaman.
4. Methods (metode), sebagai sarana manajemen dalam upaya efesiensi dan tepat guna
dalam pecapaian tujuan.
5. Market (pasar), bagaimana hasil dari organisasi tersebut benar-benar bermanfaat dan
dibutuhkan oleh masyarakat.

II.III Fungsi Manajemen


Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pecapaian tujuan. Para
ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut
dengan unsur-unsur manajemen.
1. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya Management terdiri dari; Planning
(perencanaan), Organizitation (perorganisasian), Coordination (koordinasi),
Motivating (motifasi), Controling (pengawasan) atau disingkat POCMC.
2. Menurut George R. Terry Planning, Organizing, Actuating, Controling, atau
disingkat dengan POAC.
3. Menurut James A.F. Stoner bahwa fungsi manajemen meliputi, Plannning,
Organizing, Leading, Controling, atau disingkat dengan POLC.

Dari beberapa unsur/fungsi manajemen akan mengantarkan kepada tujuan yang


diharapkan oleh suatu institusi/organisasi tertentu.
Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda
dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-unsur tersebut diantaranya:
1. (‫)التخطيط‬ ,atau Planning; yaitu perencanaan/gambaran dari suatu kegiatan yang akan
datang dengan waktu, metode tertentu.
Sebagaimana Nabi telah bersabda :

‫ث ع َْن َش َّدا ِد ْب ِن‬ ِ ‫ُّوب ع َْن َأبِي قِاَل بَةَ ع َْن َأبِي اَأْل ْش َع‬ َ ‫اق قَا َل َأ ْنبََأنَا َم ْع َم ٌر ع َْن َأي‬ َ َ‫َأ ْخبَ َرنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َرافِ ٍع ق‬
ِ ‫ال َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر َّز‬
ُ‫َي ٍء فَِإ َذا قَت َْلت ْم‬ ُ َ
ْ ‫َب اِإْل حْ سَانَ َعلى ك ِّل ش‬ َّ
َ ‫ال ِإ َّن َ َعز َو َج َّل َكت‬ ‫هَّللا‬ ْ َّ َ
َ َ‫صلى ُ َعل ْي ِه َو َسل َم ثنَتَي ِْن فَق‬ ‫هَّللا‬ َّ َ ‫ْت ِم ْن النَّبِ ِّي‬ ُ ‫ال َس ِمع‬ َ َ‫س ق‬ٍ ْ‫َأو‬
ُ‫فََأحْ ِسنُوا ْالقِ ْتلَةَ َوِإ َذا َذبَحْ تُ ْم فََأحْ َسنُوا ال َّذب َْح َو ْلي ُِح َّد َأ َح ُد ُك ْم َش ْف َرتَهُ ثُ َّم لِي ُِرحْ َذبِي َْحتَه‬

Artinya:
“Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang dilakukan dengan baik dalam segala
hal, jika kamu membunuh binatang maka lakukanlah dengan cara yang baik, jika kamu
mau menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, pertjamlah alat potongnya,
kemudian istirahatkanlah binatangnya.” (HR. an-Nasa’i)
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :
َ َ‫فَِإ َذا فَ َر ْغتَ ف‬
]8-7 : ‫ [الشرح‬،‫ َوِإلَ ٰى َربِّكَ فَارْ غَب‬، ْ‫انصب‬

Artinya :
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap,” [QS Al-Insyirah 7-8]
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung
jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuat perencanaan yang matang
dan itqad, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan
yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenanggi oleh Allah.
Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaiaan yang datangnya dari Allah SWT.
2. (‫ )منظمة‬,atau Organization; merupakan wadah tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja
baik secara vertical atau horizontal.
Dalam surah Ali Imran Allah berfirman:

‫َص ُموْ ا بِ َحب ِْل هّٰللا ِ َج ِم ْيعًا َّواَل تَفَ َّرقُوْ ا ۖ َو ْاذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمتَ هّٰللا ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ ُك ْنتُ ْم اَ ْعد َۤا ًء فَاَلَّفَ بَ ْينَ قُلُوْ بِ ُك ْم فَاَصْ بَحْ تُ ْم بِنِ ْع َمتِ ٖ ٓه اِ ْخ َوانً ۚا َو ُك ْنتُ ْم ع َٰلى‬
ِ ‫َوا ْعت‬
َّ ٰ ‫هّٰللا‬ ٰ
) ١٠٣ :‫آ ِل ِع ْم َران‬ (   َ‫ك يُبَيِّنُ ُ لَ ُك ْم ا ٰيتِ ٖه لَ َعل ُك ْم تَ ْهتَ ُدوْ ن‬ ِ َّ‫َشفَا ُح ْف َر ٍة ِّمنَ الن‬
َ ِ‫ار فَا َ ْنقَ َذ ُك ْم ِّم ْنهَا ۗ كَذل‬

Artinya:
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah)
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu
menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”  (QS. Ali 'Imran: 103)
Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang
yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-padulah dalam bekerja dan
memegang komitmen untuk menggapai cita- cita dalam satu payung organisasi
dimaksud.
Allah berfirman dala surah Al-Baqarah : 286
‫ا‬±±‫ت ۗ َربَّنَا اَل تَُؤ ا ِخ ْذنَٓا اِ ْن نَّ ِس ْينَٓا اَوْ اَ ْخطَْأنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَٓا اِصْ رًا َك َم‬ ْ َ‫اَل يُ َكلِّفُ هّٰللا ُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا ۗ لَهَا َما َك َسب‬
ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬
‫وْ ِم‬±±َ‫رْ نَا َعلَى ْالق‬±‫ص‬ ُ ‫ا فَا ْن‬±±َ‫ا ۗ اَ ْنتَ َموْ ٰلىن‬±±َ‫ا ۗ َوارْ َح ْمن‬±±َ‫رْ لَن‬±±ِ‫فُ َعنَّا ۗ َوا ْغف‬±±‫َح َم ْلتَهٗ َعلَى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ٖه ۚ َوا ْع‬
۲۸۶ : ‫﴾ ْال ٰكفِ ِر ْينَ ࣖ ﴿البقرة‬

Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia
mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari
(kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-
orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 286)
3. (‫يق‬±±‫ )تنس‬atau Coordination; upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang,
termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan
mengharapkan tujuan yang diidamkan.
Allah berfirman:

٢٠٨ ‫ين‬ٞ ِ‫ ّو ُّمب‬ٞ ‫ت ٱل َّش ۡي ٰطَ ۚ ِن ِإنَّهۥُ لَ ُكمۡ َع ُد‬ ْ ‫وا فِي ٱلس ِّۡل ِم كَٓافَّ ٗة َواَل تَتَّبِع‬
ِ ‫ُوا ُخطُ ٰ َو‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ۡٱد ُخل‬

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208)
Apabila manusia ingin mendapat predikat iman maka secara totalitas harus
melebur dengan peraturan Islam. Iman apabila diumpamakan dengan manusia yang ideal
dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan yang mengikat bagi manusia, maka
tercapainya tujuan yang mulia, memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif
sehingga akan mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan
keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam (kedamaian,
kerjasama, dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari kendala-kendala yang siap
mengancam.
4. (‫ )المتابعة‬atau Controlling; pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam
pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya,
sehingga control yang ia lakukan akan efektif.
Allah berfirman:

َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا لِ َم تَقُوْ لُوْ نَ َما اَل تَ ْف َعلُوْ ن‬

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?” (QS. Ash-Shoff;2)
Dalam surah At-Tahrim Allah berfirman:
ٓ
‫ارةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلَِئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُونَ ٱهَّلل َ َمٓا َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ ‫وا قُ ٓو ۟ا َأنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ْٱل ِح َج‬ َ
َ‫يُْؤ َمرُون‬

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim; 6)
Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa control yang utama ialah dari Allah SWT:
‫ض ۖ َما يَ ُكونُ ِمن نَّجْ َو ٰى ثَ ٰلَثَ ٍة ِإاَّل هُ َو َرابِ ُعهُ ْم َواَل َخ ْم َس ٍة ِإاَّل هُ َو َسا ِد ُسهُ ْم‬ ِ ْ‫ت َو َما فِى ٱَأْلر‬ ِ ‫َألَ ْم ت ََر َأ َّن ٱهَّلل َ يَ ْعلَ ُم َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
۟ ُ‫َوٓاَل َأ ْدن َٰى ِمن ٰ َذلِكَ َوٓاَل َأ ْكثَ َر اَّل هُ َو م َعهُ ْم َأ ْينَ ما َكان‬
۟ ُ‫وا ۖ ثُ َّم يُنَبُِّئهُم بما َع ِمل‬
‫وا يَوْ َم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ بِ ُكلِّ َش ْى ٍء َعلِي ٌم‬ َِ َ َ ‫ِإ‬
Artinya:
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di
langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah
keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya.
Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak,
melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah; 7)
5. (‫ )التحفيز‬atau Mtivation; menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan hati sukarela.
Masalah yang berhubungan dengan motivasi Allah telah berfirman.

َ ‫َوَأن لَّي‬
‫ْس لِِإْل ن ٰ َس ِن ِإاَّل َما َس َع ٰى‬

Artinya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya”. (QS. An. Jajm; 39)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
۟ ‫ت ِّم ۢن بَ ْين يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خَ ْلفِ ِهۦ يَحْ فَظُونَهۥُ ِم ْن َأ ْمر ٱهَّلل ِ ۗ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ َغيِّ ُر ما بقَوْ ٍم َحتَّ ٰى يُ َغيِّر‬
‫ُوا َما بَِأنفُ ِس ِه ْم ۗ َوِإ َذٓا َأ َرا َد ٱهَّلل ُ بِقَوْ ٍم س ُٓو ًءا‬ ٌ َ‫لَهۥُ ُم َعقِّ ٰب‬
ِ َ ‫ِإ‬ ِ ِ
ٍ ‫فَاَل َم َر َّد لَهۥُ ۚ َو َما لَهُم ِّمن دُونِ ِهۦ ِمن َو‬
‫ال‬

Artinya:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia”. (Q.S Ar-Ra’d; 11)
Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk selalu berusaha
dan mengubah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya upaya mengubah keadaan
kearah yang lebih baik dan mengantarkan kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata.
Dari uraian diatas merupakan bentuk anjuran Islam bagi umat manusia untuk
memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Dengan tingginya semangat dan motivasi
sebagai modal awal dalam meraih kehidupan yang lebih cerah dan terarah. Dengan
demikian bahwa planning yang menjadi acuan utama akan dengan mudah untuk bisa
direalisasikan, karena dengan berdasarkan agama, motivasi manusia tidak sekedar hanya
menyelesaikan urusan duniawi saja, tetapi juga terhadap pertanggung jawaban
ukhrawinya.
6. (‫ )قيادة‬atau disebut Leading, mengatur, memimpin segala aktifitas dalam Al-Qur’an dan
Al-Hadits banyak membahas tentang tujuan kepemimpinan.
Diantaranya firman Allah SWT, dalam surah Al-An’am
ٰٓ
‫َّحي ۢ ٌم‬ ِ ‫ت لِّيَ ْبلُ َو ُك ْم فِى َمٓا َءات َٰى ُك ْم ۗ ِإ َّن َربَّكَ َس ِري ُع ْٱل ِعقَا‬
ِ ‫ب وَِإنَّهۥُ لَ َغفُو ٌر ر‬ ٍ ‫ْض د ََر ٰ َج‬ َ ْ‫ض ُك ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ ِ ْ‫َوه َُو ٱلَّ ِذى َج َعلَ ُك ْم َخلَِئفَ ٱَأْلر‬
َ ‫ض َو َرفَ َع بَ ْع‬
Artinya:

“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S Al-An’am; 165)
Selain dalam Al-Qur’an, Al-Hadits juga banyak yang membahas tentang
kepemimpinan, diantaranya:
“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggungjawaban
mengenai orang yang kamu pimpin”. (HR. Muslim)
Dalam konsepi ajaran Islam bahwa pemimpin tidak hanya terfokus kepada
seseorang yang memimpin institusi formal dan non formal. Tuntutan Islam lebih
universal bahwa kepemimpinan itu lebih spesifik lagi kepada setiap manusia yang hidup
ia sebagai pemimpin, baik memimpin dirinya maupun kelompoknya.
Dengan demikian kepemimpinan dalam ajaran Islam dimulai dari setiap individu.
Setiap orang harus bisa memimpin dirinya dari taqarrub kepada Allah dan menjauhi
larangan-Nya. Apabila manusia sudah bisa memimpin dirinya, maka tidak mustahil bila
ia akan lebih mudah untuk memimpin orang lain. Disamping itu peratnggungjawabkan
pemimpin dalam konteks Islam tidak serta merta hanya kepada sesama manusia, tetapi
yang paling utama adalah pertanggungjawabkan kepada Khaliknya.
II.IV Manajemen dalam Perpektif Islam
Kalua kita telusuri sejarah, perjuangan Nabi Muhammad SAW sungguh
merupakan suatu fenomena yang spetakuler. Dirinya mampu membentuk suatu
peradaban terbesar hanya dalam kurun waktu 23 tahun. Waktu yang sangat singkat untuk
membentuk peradaban yang begitu kokoh dan tersebar luas hingga kini. Dapat kita
renungkan bahwa kesuksesan tersebut tentu tidak mungkin terjadi tanpa adanya
manajemen
DAFTAR PUSTAKA

Bayan. (2020, Oktober 13). Surat Al-Baqarah Ayat 286 (2:286). Retrieved from Surat Al-Baqarah Ayat
286 (2:286): https://www.bayan.id/quran/2-286/

Madaniyah. (2020, Oktober 13). Surah Ash-Shaff Ayat 2. Retrieved from Surah Ash-Shaff Ayat 2:
https://www.marja.id/quran/061_ash-shaff/ayat_2/

Maulana, A. (2015, Oktober 12). al quran dan manajemen. Retrieved from al quran dan manajemen:
http://eprints.unisnu.ac.id/1422/2/BAB%20I.pdf

Pratiwi, A. (2017, September 18). HADITS TENTANG MANAJEMEN. Retrieved from HADITS TENTANG
MANAJEMEN: http://ardiyanpratiwi.blogspot.com/2017/09/manajemen-hadis-
ekonomi_88.html

Qurano. (2020, Oktober 13). Surat Ali 'Imran Ayat 103. Retrieved from Surat Ali 'Imran Ayat 103:
https://qurano.com/id/3-ali-imran/ayat-103/

Slide, P. (2020, Oktober 12). MAKALAH MANAJEMEN DALAM PERPEKTIF ISLAM. Retrieved from
MAKALAH MANAJEMEN DALAM PERPEKTIF ISLAM: https://pdfslide.tips/documents/makalah-
manajemen-dalam-perpektif-islam.html

Susilawati, E. (2016, Oktober 26). KONSEP MANAJEMEN DALAM AL-QUR’AN. Retrieved from KONSEP
MANAJEMEN DALAM AL-QUR’AN:
https://endangsusilawatiblog.wordpress.com/2016/10/26/makalah-konsep-manajemen-dalam-
al-quran/

Syariah, B. (2019, Februari 3). Surah Al-Baqarah Ayat 208 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul).
Retrieved from Surah Al-Baqarah Ayat 208 (Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul):
http://baitsyariah.blogspot.com/2019/02/surah-al-baqarah-ayat-208-tafsir-ibnu_3.html

Tafsirweb. (2020, Oktober 13). Quran Surat At-Tahrim Ayat 6. Retrieved from Quran Surat At-Tahrim
Ayat 6: https://tafsirweb.com/11010-quran-surat-at-tahrim-ayat-6.html

Tafsiweb. (2020, Oktober 13). Quran Surat An-Najm Ayat 39. Retrieved from Quran Surat An-Najm Ayat
39: https://tafsirweb.com/10153-quran-surat-an-najm-ayat-39.html

Taqwa, A. (2017, Agustus 8). Tadabur Quran Surat Al-Insyirah: 7-8. Retrieved from Tadabur Quran Surat
Al-Insyirah: 7-8: http://www.el-taqwa.com/2017/08/tadabur-quran-surat-al-insyirah-7-8.html

Tawsirweb. (2020, Oktober 13). Quran Surat Al-An’am Ayat 165. Retrieved from Quran Surat Al-An’am
Ayat 165: https://tafsirweb.com/2289-quran-surat-al-anam-ayat-165.html

Unknown. (2015, Januari 25). MAKALAH MANAJEMEN DAKWAH MANAJEMEN DALAM AL QURAN.
Retrieved from MAKALAH MANAJEMEN DAKWAH MANAJEMEN DALAM AL QURAN:
http://kumpulanmakalah2012.blogspot.com/2015/01/makalah-manajemen-dakwah-
manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai