Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ESENSIAL TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : SINGGIH AJI PURNOMO, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NADIA RIZKI (22001020021)

NABILAH HASNA (22001020021)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AL-AMANAH AL-GONTORY
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada allah SWT. atas segala limpahan
rahmat dan karuniannya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “KONSEP ESENSIAL MANAJEMEN PENDIDIKAN”. Dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mebantu
makalah ini.

Kami menyadari bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari materi maupun cara dalam penulisan. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan kami dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya kami dengan rendah hati dan tangan
terbuka menerima masukan dan usulan yang membangun guna untuk menyempurnakan
makalah ini.

Pondok Aren, 16 Agustus 2020

KELOMPOK I

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... I
Daftar Isi............................................................................................... II
Bab I...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 1
Bab II Pembahasan............................................................................... 2
A. Pengertian Filsafat........................................................................... 2
B. Manfaat Mempelajari Filsafat.......................................................... 3
C. Ruang lingkup filsafat...................................................................... 4
D. Ciri-ciri filsafat................................................................................ 6
E. Cabang-cabang filsafat..................................................................... 6
F. Kegunaan filsafat.............................................................................. 8
Bab III Penutup..................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
Daftar Pusaka........................................................................................ 11

II
BAB I

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen Pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-


sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya
tujuan-tujuan Bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsi nya dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi,
koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan, dan pelayanan dari segala sesuatu
mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan Pendidikan sekolah
seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan.
Juga soal-soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan, pembekalan, dan
pembiayaan yang diperlukan penyelenggaraan Pendidikan termasuk didalamnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana istilah manajemen


Pendidikan tersebut dengan menyimak berbagai definisi dengan para ahli.

1. Apa pengertian manajemen Pendidikan?


2. Apa tujuan manajemen Pendidikan?
3. Apa fungsi manajemen Pendidikan?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen Pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen Pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen Pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen secara Etimologis ialah Manajemen berasal dari Bahasa inggris to


manage yang berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Menurut Melayu S.P.
Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi dalam
mencapai tujuan tertentu. Dalam manajemen terdapat dua system, yaitu system
organisasi dan system administrasi.

Ramayulis (2008 : 362) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan


hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata
dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam al-qur’an seperti firman allah SWT.:
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ‫يُدَ بّ ُِر َأْل ْم َر ِم َن َّلس َمٓا ِء ىَل َأْل ْر ِض مُث َّ ي َ ْع ُر ُج لَ ْي ِه ىِف ي َ ْو ٍم اَك َن ِم ْقدَ ُار ُه ٓۥ َألْ َف َسنَ ٍة ِ ّم َّما تَ ُع‬
‫دُّون‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬

Artinya: “Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu.” (Q.S. As-Sajdah: 5)

Dari ayat diatas diketahui bahwa Allah SWT, merupakan pengatur alam. Akan
tetapi, sebagai khalifah dibumi ini, manusia harus mengatur dan mengelola bumi
dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT, mengatur alam raya ini.

Manajemen menurut istilah adalah proses mengkoordinasikan aktivitas kerja


hingga dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin
dan Coulter, 2007: 8).1

Sementara itu Nanang Fatah (1996 : 1) mengemukakan bahwa manajemen


sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Manajemen dipandang sebagai satu
bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan
1
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia. 2013), hal.1

2
bagaimana orang bekerjasama. Selanjutnya, A. W. Widjaja (1986 : 41) mengatakan
bahwa manajemen adalah proses atau usaha Bersama orang-orang guna mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Proses disini lebih dititikberatkan pada arti manajemen
sebagai proses:

a. Manajemen adalah proses dari memimpin, membimbing, dan


memberikan fasilitas dari usaha orang-orang yang teroganisasi di
dalam organisasi foinial guna mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Manajemen adalah proses perencanaaan, perorganisasian,
penggerakkan dan pengawasan.

Sedangkan manajemen secara Terminologis ialah para ahli mengemukakan pula


berbagai definisi tentang manjemen.

1. Hersey dan Blanchard (1998 : 4) mengemukakan bahwa manajemen


adalah proses bekerjasama antara individu dan kelompok serta
sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah
sebagai aktivitas manajemen.
2. Mondy & Premeaux (1995 : 6) mengemukakan “Manage is the
process of gething thing done through the efforts of other people.”
Dengan demikian, pada hakikatnya proses manajemen dilakukan para
manajer didalam suatu organisasi, dengan cara atau aktivitas tertentu
mereke mempengaruhi para personil atau anggota organisasi,
pegawai, karyawan atau buruh agar mereka bekerja sesuai dengan
prosedur, pembagian kerja, dan tanggung jawab yang diawasi agar
mancapai tujuan tertentu.
3. M. Manulang, manajemen fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha individu untuk mencapai
tujuan Bersama.
4. George R. Terry (1973 : 4) menjelaskan “Management is
performance of receiving and achieving desired result by means of
group efforts consisting of utilizing human talent and resources.”

3
Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa manajemen adalah
kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan
dengan tujuan dari usaha manusia dan sumber daya lainnya.

Dalam perspektif luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan dan


pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien. Dan dari
berbagai definisi manajemen sebagaimana yang dikemukakan diatas, terdapat unsur
manajemen, berupa adanya organisasi sebagai wadah formal, adanya manajer yang
melakukan aktivitas manajemen, adanya anggota organisasi, serta fungsi dan prosedur
yang harus dijalankan sebagai ilmu yang bersumber dari pengalaman empiris selama
ini. Oleh karena itu, manajemen mengharuskan adanya organisasi sebagai wadah formal
maka, dalam konteks Pendidikan salah satu wadah yang dimaksud adalah
madrasah/sekolah.2

Dan Manajemen Pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang Pendidikan yang
merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan Pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkuan tertentu terutama Lembaga Pendidikan resmi. Manajemen
Pendidikan sebagai suatu proses atau system organisasi dan peningkatan kemanusiaan
dalam perubahannya dengan suatu system Pendidikan.3

Kegiatan pengelolaan pada suatu system Pendidikan bertujuan untuk


keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik mencakup:

1) Program Kurikulum yang termasuk administrasi Kurikulum,


motede penyampaian, system evaluasi, system bimbingan.
2) Program ketenagaan.
3) Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat
Pendidikan.
4) Program pembiayaan.
5) Program hubungan dengan masyarakat.

2
Ramayulis & Mulyadi, Manajemen Dan Kepemimpinan Kependidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2017), hal.23
3
Hadri Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983), hal. 11

4
Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikansebagai akibat dari dianutnya
pendekatan dalam sistempendidikan. Sistem pendidikan adalah suatu kesatuandari
berbagai tidak yang satu dengan yang lainnya salingberhubungan dan harga didalam
mengemban tugasuntuk mencapai tujuan sistem manajemen. Unsur-unsurdari luar yang
memasuki sistem dan kemudianmengalami proses disebut keluaran atau keluaran.4

A. TUJUAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain :

(1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
edukatif, menyenangkan dan mencapai.
(2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya.
(3) Terpenuhinya shalat satu dari lima komptensi Tenaga pendidik sebagai
manajamen (tertunjungkan komptensi manajerial Tenaga pendidik
sebagai manajer).
(4) Tercapainya tujuan pendidikan secara aktif dan efisien.
(5) Terbekalinya Tenaga pendidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen pendidikan).
(6) Terciptanya masalah pendidikan yangmerata, bermutu, relevan, dan
akuntabel.
(7) Terciptanya cipta positif Pendidikan.5

Dan bedasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka
tujuan dari manajemen itu dapat dibagi dalam beberapa hal antara lain:

1. Tujuan manajemen dalam perencanaan (planning)

Lembaga atau organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik


apabila tidak ada perencanaan terlebih dahulu. Dalam hal ini pimpinan
yang bertindak sebagai manager harus menyusun sebuah rencana yang

4
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.78
5
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, edisi ke-4, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), hal. 17

5
matang dengan mengikut sertakan semua personil yang ada, karena
merekalah nanti yang akan melaksanakan program tersebut.

2. Tujuan manajemen dalam pengorganisasian (organizing)

Setelah sebuah program selesai disusun dan dibuat secara matang,


maka kegiatan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan dari program
tersebut. Dalam hal ini pimpinan sebagai manager berusaha menyusun
dan membuntuk hubungan-hubungan kerja antara sesama pelaksana
program yang ada, yang terdiri dari pimpinan beserta semua personil
Lembaga tersebut.

3. Tujuan manajemen dalam penggerakan (actuating)

Setelah ditetapkan pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing


personil yang ada, maka pimpinan selanjutnya berusaha untuk
mempengaruhi para pelaksana program tersebut, agar mereka dapat
melaksanakan tugas yang ada dengan berusaha untuk mencapai tuhuan
yang telah ditetapkan.

4. Tujuan manajemen dalam pengawasan (controlling)

Dalam hal ini seorang pimpinan atau manajer harus melakukan


pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan agar program yang sedang
dijalankan bias sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengawasan
yang dilakukan harus bersifat membina, mulai dari hal yang kecil sampai
pada hal yang besar sehingga tidak terjadi kesalah pahaman,
kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas masing-masing.6

B. FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan


agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan
yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi

6
Ramayulis & Mulyadi, op. cit. hal. 30

6
manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer
yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Mengadaptasi fungsi manajemen Pendidikan dari para ahli, fungsi manajemen


yang sesuai dengan profil kinerja Pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi
planning, organizing, staffing, coordinating, leading, (facilitating, motivating,
innovating), reporting, controlling. Namun demikian dalam operasionalisasinya dapat
dibagi dua yaitu fungsi manajemen pada tingkat/level makro/messo seperti Departemen
dan Dinas dengan melakukan fungsi manajemen secara umum dan pada level institute
Pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan pada fungsi planning,
organizing, motivating, innovating, controlling.

Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan


dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali organisasi
Pendidikan. Namun dalam menginterpresentasikan actuating pada dunia Pendidikan
lebih disesuaikan dengan karakteristik Lembaga dunia Pendidikan.

Pada dunia Pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan leading dengan
perluasan peran motivating dan facilitating. Pemakaian istilah motivating dan
facilitating lebih filosofis dibandingkan dengan istilah directing. Motivating
mengandung makna membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.

Dalam dunia Pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari


pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai “quality
assurance” dengan tugas supervise sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas Pendidikan.7

7
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 92

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen pendidikan adalah ilmu terapan, ilmu terapan ini merupakan


rangkaian kegiatan pengendalian kerja untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis.

Secara umum fungsi manajemen adalah merencanakan, mengorganisasikan,


mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan mencapai. Dalam kegiatan
belajar mengajar manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses atau
membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, fungsi manajemen ini sifatnya saling berhubungan, jika kita berpikir
tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula bagaimana belakangan bentuk
organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan
lain-lain.

B. SARAN

Saran pada makalah ini adalah penulis mengharapkan masukan dari Dosen dan
teman-teman mahasiswa serta para pembaca agar makalah ini dapat berguna untuk
kedepannya karena penulis sadar makalah sangat jauh dari sebuah kata kesempurnaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

1) Saefullah, 2013, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia.


2) Ramayulis & Mulyadi, 2017, Manajemen Dan Kepemimpinan Kependidikan Islam,
Jakarta, Kalam Mulia.
3) Nawawi, Hadri, 1983, Administrasi Pendidikan, Jakarta, PT. Gunung Agung.
4) Hamalik, Oemar, 2007, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.
5) Usman, Husaini, 2013, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan Edisi ke-4,
Jakarta, Bumi Aksara.
6) Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2017,
Manajemen Pendidikan, Bandung, Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai