Anda di halaman 1dari 14

KONSEPSI DASAR

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


(Diajukan untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam )

Dosen Pengampu :
Dr. H. Subandi, M.M.
Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd.
Dr. Kharis Fadillah, M.Pd.

OLEH : R. SUYANTO
NPM : 2186108031
KELAS : C/S2/PAI/2021

UIN RADEN INTAN LAMPUNG


1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang bejudul “Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Islam”
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Islam.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana manajemen
Pendidikan dalam Islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Subandi, M.M., Dr. Hj. Eti
Hadiati, M.Pd. dan Dr. Kharis Fadillah, M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan Islam. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sumbang
saran penulis nantikan guna penyempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………. .. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 2
C. Tujuan Perumusan Masalah ……………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam ……………………………………………. 3
B. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Islam …………………………………………… 4
C. Konsep Manajemen Pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an …………………. 5
D. Prinsip dan Tujuan Manajemen Pendidikan Islam ……………………………………. 7
E. Proses dan Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam ………………………………. 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran …………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu Pendidikan, manusia disebut juga homo educandum, yang berarti
manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan (pendapat Fatah Syukur dalam
Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam).1 Memang secara natural manusia dilahirkan
tidak mempunyai kemampuan eksistensial, tetapi secara potensial, manusia terlahir
membawa fitrah atau kemampuan dasar. Manusia dapat mengembangkan potensi-potensi
yang dibawa dari keturunannya / nenek moyangnya dengan Pendidikan. Oleh sebab itu,
sebagaimana dikutip Mahfud Junaedi, John Dewey berpendapat, education as a necessity
of life, Pendidikan merupakan sebuah keharusan dalam kehidupan manusia.2
Islam sangat identic dengan agama Pendidikan karena Islam sebagai agama wahyu
(revealed religion) dengan wahyu pertama yang diturunkan berupa perintah untuk
membaca.3
﴾٢ ‫ق‬ َ ٰ ‫ق ٱِإۡل ن‬
ٍ َ‫سنَ ِم ۡن َعل‬ ۡ ِ‫﴿ ۡٱق َر ۡأ ب‬
َ َ‫ٱس ِم َربِّ َك ٱلَّ ِذي َخل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.”
Sehingga Islam dan Pendidikan seolah tarikan nafas yang tak terpisahkan.
Dalam First World Conference on Moslem Education di Mekkah merumuskan
Pendidikan dalam Islam memiliki tujuan akhir untuk mencapai pertumbuhan yang
seimbang dalam kepribadian manusia secara keseluruhan melalui pelatihan jiwa, akal
pikiran, intelek, perasaan dan panca indera manusia. Pendidikan juaga seharusnya
menjangkau seluruh aspek kehidupan manusia dalam pertumbuhannya, baik spiritual,
intelektual, imajinasi, ilmu pengetahuan, fisik, maupun Bahasa guna mencapai
kesempurnaan dan kebaikan hidup.4
Apabila manajemen organisasi pendidikan Islam berjalan dengan baik maka tujuan
pendidikan Islam akan tercapai tepat sasaran dan waktu. Manajemen yang baik adalah
manajemen yang tidak menyimpang dari konsep manajerial serta prosesnya berjalan
ditangan orang yang memahami dan mampu mengimplementasikannya.

1
Mahfud Junaedi, Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam, (Depok: Kencana, 2017), p. vii
2
Ibid. p. 101
3
Q.S. Al ‘Alaq(96): 1-2)
4
Mahfud Junaedi, Op.cit, p. 113 1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian manajemen Pendidikan Islam?


2. Apa dasar-dasar manajemen Pendidikan Islam tersebut?
3. Bagaimana konsep manajemen Pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an?
4. Apa sajakah prinsip dan tujuan manajemen Pendidikan Islam?
5. Apa sajakah proses dan unsur-unsur manajemen Pendidikan Islam?

C. Tujuan Perumusan Masalah

Makalah ini berusaha untuk menyajikan konsep-konsep dasar manajemen dasar


pendidikan Islam meliputi pengertian, konsep berdasarkan Al-Qur’an, dasar, prinsip dan
tujuan, proses dan unsur-unsur manajemen pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen secara etimologis berasal dari kata managio artinya kepengurusan atau
managaire berarti melatih dalam mengatur langkah-langkah, atau getting done through
other people. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa manajemen adalah dari Bahasa
Inggris to manage yang berasal dari Bahasa Italia “manegg (iare)” bersumber dari bahasa
latin “manus” yang berarti “tangan”, secara harfiah berarti menangani atau melatih kuda.
Sedangkan secara maknawi berarti “memimpin, membimbing atau mengatur”.5
Menurut beberapa ahli, secara istilah pengertian manajemen adalah sebagai berikut:
a. Encyclopedia Americana mendefinisikan manajemen sebagai The art of coordinating
the element of factors of production towards the achievement of the purposes of
organization (seni untuk mengkoordinasikan factor-faktor dasar dari sebuah produksi
dalam rangka meraih tujuan-tujuan organisasi).
b. Oemar Hamalik memberikan definisi manajemen adalah proses social yang berkenaan
dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber daya
lainnya, menggunakan metode efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya.
c. Yati Siti Mulyati dan Aan Komariah mendefinisikan manajemen sebagai keterampilan
dan kemampuan khusus yang dimilki seseorang untuk melakukan kegiatan baik
perseorangan maupun Bersama orang lain/melalui orang lain dan upaya mencapai
tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.6
Dengan demikian terdapat tiga focus dalam mengartikan manajemen, pertama,
manajemen sebagai suatu keahlian/kemampuan yang selanjutnya menjadi cikal bakal
manajemen sebagai profesi. Kedua, manajemen sebagai proses, yaitu menentukan langkah
sistematis dan terpadu sebagai aktifitas manajemen. Dan ketiga, manajemen sebagai seni
dicerminkan dari perbedaan gaya seseorang dalam memberdayakan orang lain untuk
mencapai tujuan.7
Sementara Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa
(pendidik) dalam menyelenggarakan kegiatan pengembangan diri peserta didik supaya
menjadi manusia yang paripurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan atau

5
Dr. Muhammad Ilyasin, M.Pd. dan Nanik Nurhayati, M.Pd., Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: AM
Publishing, 2012), p. 59
6
https://www.academia.edu Nishfun Nahar, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Islam
(makalah), Program Pasca Sarjana MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN Walisongo Semarang, 2017,
p. 3-4
7
Ibid. 3
dirancang sebelumnya.8
Sedangkan Pendidikan Islam merupakan proses transinternalisasi nilai-nilai islam
kepada peserta didik sebagai bekal mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan
di akhirat.9
Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan aktifitas (upaya,
lembaga, produk) pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya yang ada (manusia atau
bukan manusia, diri sendiri dan orang lain) secara total dalam menggerakkan dan
mempengaruhinya untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam secara efektif dan efisien
berlandaskan Al-Qur’an, Al-hadits, sejarah Nabi/Sirah Nabawiyah dan para sahabat.10

B. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Islam


Dasar manajemen pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu: Al-Qur’an,
As-Sunnah serta perundang-undang yang berlaku di Indonesia.11

1. Al-Qur’an
Banyak Ayat-ayat Al-Qur’an yang bisa menjadi dasar tentang manajemen
pendidikan Islam. Ayat-ayat tersebut bisa dipahami setelah diadakan penelaahan secara
mendalam. Di antara ayat-ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar manajemen
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
ۚ
ِ ‫ة لِّيَتَفَقَّ ُهو ْا فِي ٱلد‬aٞ َ‫۞و َما َكانَ ۡٱل ُم ۡؤ ِمنُونَ لِيَنفِ ُرو ْا َكٓافَّ ٗة فَلَ ۡواَل نَفَ َر ِمن ُك ِّل فِ ۡرقَ ٖة ِّم ۡن ُهمۡ طَٓاِئف‬
‫ِّين‬ َ ﴿
َ ۡ َّ َ ۡ َ ْ َ
﴾١٢٢ َ‫َولِيُن ِذ ُروا قو َم ُهمۡ ِإذا َر َج ُع ٓوا ِإلي ِهمۡ ل َعل ُهمۡ يَحذرُون‬ۡ َ ْ
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122).12

2. As-Sunnah

8
Kompri, Manajemen Pendidikan komponen-komponen Emplementer Kemajuan Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruz
Media, 2015), p. 15
9
https://www.academia.edu Nishfun Nahar, Loc.cit, p. 5
10
Ibid.
11
https://media.neliti.com A. Fatoni, Loc.cit, p. 104
12
Q.S. At-Taubah (9): 122) 4
Rasulullah Muhammad SAW adalah juru didik yang menjunjung tinggi
pendidikan dan memotivasi umatnya agar berkiprah dalam pendidikan dan pengajaran.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya maka Allah
akan mengekangnya dengan kekang berapi ( HR. Ibnu Majah)”.13

3. Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia


Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
dalam Pasal 30 ayat 1 bahwa: “Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh
pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan”. Dalam Pasal 30 ayat 2 juga disebutkan bahwa
“Pendidikan keagamaan berfungsi menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya
dan/menjadi ahli ilmu agama”.14

C. Konsep Manajemen Pendidikan Islam dalam perspektif Al-Qur’an


Konsep manajemen pendidikan Islam menurut perspektif (pandangan) al-Qur’an
adalah sebagai berikut yaitu:15

1. Fleksibel
Fleksibel yang dimaksud adalah tidak kaku (lentur). Menurut pendapat Prof. Dr.
Imam Suprayogo bahwa berdasarkan hasil pengamatan beliau walaupun sifatnya masih
terbatas, menunjukkan bahwa lembaga meraih prestasi unggul justru karena
fleksibilitas pengelolanya dalam menjalankan tugas-tugasnya dan berani mengambil
kebijakan serta kreativitas yang berbeda dengan tuntutan/petunjuk formal dari atas.
Tolo ukur bukan sekedar telah terlaksana program, tetapi lebih dari itu adalah sejauh
mana pelaksanaan itu melahirkan produk-produk yang diinginkan oleh berbagai
pihak.16 Petunjuk al-Qur’an mengenai fleksibelitas ini salah satunya tercantum dalam
surat al-Hajj ayat 78:
‫م ِإ ۡب ٰ َر ِهي ۚ َم ه َُو‬aۡ‫ِّين ِم ۡن َح َر ۚ ٖج ِّملَّةَ َأبِي ُك‬
ِ ‫ق ِج َها ِد ِۚۦه ُه َو ۡٱجتَبَ ٰى ُكمۡ َو َما َج َع َل َعلَ ۡي ُكمۡ فِي ٱلد‬ َّ ‫﴿ َو ٰ َج ِهدُو ْا فِي ٱهَّلل ِ َح‬
ِ ۚ ‫ َهدَٓا َء َعلَى ٱلنَّا‬a‫ش‬
‫س‬ ُ ‫ا‬aْ‫و‬aaُ‫ ِهيدًا َعلَ ۡي ُكمۡ َوتَ ُكون‬a‫ش‬ َ ‫و ُل‬a‫س‬ ُ ‫ونَ ٱل َّر‬aa‫ َذا لِيَ ُك‬a‫ ُل َوفِي ٰ َه‬a‫لِ ِمينَ ِمن قَ ۡب‬a‫س َّم ٰى ُك ُم ۡٱل ُم ۡس‬َ
﴾٧٨ ‫صي ُر‬ ۡ ۖ
ِ َّ‫َص ُمو ْا بِٱهَّلل ِ ُه َو َم ۡولَ ٰى ُكمۡ فَنِ ۡع َم ٱل َم ۡولَ ٰى َونِ ۡع َم ٱلن‬
ِ ‫ٱعت‬ۡ ‫صلَ ٰوةَ َو َءاتُو ْا ٱل َّز َك ٰوةَ َو‬
َّ ‫ف قِي ُمو ْا ٱل‬ ‫ََأ‬

13
https://media.neliti.com A. Fatoni, Konsep Manajemen Islam perspektif Al Qur’an (Jurnal),
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung, p. 113
14
Ibid, p. 104
15
Ibid, p. 113
16
Ibid. 5
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai
kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran)
ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi
atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-
baik pelindung dan sebaik- baik penolong.17

2. Efektif dan Efisien


Menurut Dr. Wayan Sidarta; “pekerjaan yang efektif yaitu pekerjaan yang
memberikan hasil seperti rencana semula, sedangkan pekerjaan yang efisien adalah
pekerjaan yang mengeluarkan biaya sesuai dengan rencana semula atau lebih rendah
dari rencana, yang dimaksud dengan biaya adalah uang, waktu, tenaga, orang, material,
media dan sarana.18
Ayat-ayat al-Qur’an yang dapat dijadikan acuan kedua hal tersebut adalah Surat
al-Kahfi ayat 103-104 (tentang efektif):
َ ‫م ِفي ۡٱل َحيَ ٰو ِة ٱلد ُّۡنيَا َوهُمۡ يَ ۡح‬aۡ‫س ۡعيُ ُه‬
َ‫سبُون‬ َ ‫﴿قُلۡ هَلۡ نُنَبُِّئ ُكم بِٱَأۡل ۡخ‬
َ َ‫ ٱلَّ ِذين‬١٠٣ ‫س ِرينَ َأ ۡع ٰ َماًل‬
َ ‫ض َّل‬
﴾١٠٤ ‫ص ۡن ًعا‬ ُ َ‫سنُون‬ ِ ‫َأنَّ ُهمۡ يُ ۡح‬
“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya.”19

3. Terbuka
Terbuka disini bukan saja terbuka dalam memberikan informasi yang benar
tetapi juga mau memberi dan menerima saran/pendapat orang lain, terbuka kepada
semua pihak, terutama staff untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya
baik dalam jabatan maupun bidang lainnya. Ayat al-Qur’an menyuruh umat manusia
untuk berlaku jujur dan adil yang keduanya merupakan kunci keterbukaan itu, ada
dalam surat An-Nisa ayat 58 sebagai berikut:
﴿۞‫د ۚ ِل‬aۡ a‫ا بِ ۡٱل َع‬aْ‫و‬aa‫س َأن ت َۡح ُك ُم‬ ِ َ‫َؤ دُّو ْا ٱَأۡل ٰ َم ٰن‬aaُ‫ٱهَّلل َ يَ ۡأ ُم ُر ُكمۡ َأن ت‬
ِ ‫ا وَِإ َذا َح َكمۡ تُم بَ ۡينَ ٱلنَّا‬aa‫ت ِإلَ ٰ ٓى َأ ۡهلِ َه‬ َّ‫ِإن‬
ِ َ‫ ِمي ۢ َعا ب‬aa‫س‬
‫ ٗيرا‬aa‫ص‬ َ َ‫ان‬aa‫ بِ ۗ ِٓۦه ِإنَّ ٱهَّلل َ َك‬a‫ٱهَّلل َ نِ ِع َّما يَ ِعظُ ُكم‬ َّ‫ِإن‬
٥٨﴾
17
Q.S. Al Hajj (22): 78)
18
https://media.neliti.com A. Fatoni, Loc.cit, p. 114
19
Q.S. Al Kahfi (18): 103-104) 6
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.”20

4. Cooperative dan Participative


Ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan cooperative dan partisipative ini antara
lain, surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:
‫ي َواَل ۡٱلقَ ٰلَِٓئ َد َوٓاَل‬َ ‫ش ٰ َٓعِئ َر ٱهَّلل ِ َواَل ٱلش َّۡه َر ۡٱل َح َرا َم َواَل ۡٱل َه ۡد‬َ ‫﴿ ٰيََٓأيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُو ْا اَل تُ ِحلُّو ْا‬
ۡ‫ٱصطَادُو ْا َواَل يَ ۡج ِر َمنَّ ُكم‬ۚ ۡ َ‫ض ٰ َو ٗن ۚا وَِإ َذا َحلَ ۡلتُمۡ ف‬
ۡ ‫ضاٗل ِّمن َّربِّ ِهمۡ َو ِر‬ ۡ َ‫َءٓا ِّمينَ ۡٱلبَ ۡيتَ ۡٱل َح َرا َم يَ ۡبتَ ُغونَ ف‬
ۖ ۘ
‫صدُّو ُكمۡ َع ِن ۡٱل َم ۡس ِج ِد ۡٱل َح َر ِام َأن ت َۡعتَدُو ْا َوتَ َعا َونُو ْا َعلَى ۡٱلبِ ِّر َوٱلت َّۡق َو ٰى َواَل‬ َ ‫ش‍نََٔانُ قَ ۡو ٍم َأن‬ َ
﴾٢ ‫ب‬ ۡ
ِ ‫ش ِدي ُد ٱل ِعقَا‬ ‫هَّلل‬ ۖ ‫هَّلل‬ ۚ ٰ ۡ ۡ ۡ َ
َ َ ‫ا ٱ َ ِإنَّ ٱ‬aْ‫تَ َعا َونُو ْا َعلى ٱِإۡل ث ِم َوٱل ُعد َو ِن َوٱتَّقُو‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-
binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka
bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum
karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat
aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.”21

D. Prinsip dan Tujuan Manajemen Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip manajemen yang dirumuskan oleh Dougles (1963) memiliki esensi


bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang,
dan nilai-nilai. Prinsisp-prinsip tersebut adalah, pertama, memprioritaskan tujuan diatas
kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja. Kedua, mengkoordinasikan
wewenang dan tanggung jawab. Ketiga, memberikan tanggung jawab pada personil
hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya. Keempat, mengenal baik-baik
factor psikologis manusia. Dan kelima, relativitas nilai-nilai.22
20
Q.S. An Nisa (4): 58)
21
Q.S. Al Maidah (5): 2) 7
22
https://www.academia.edu Nishfun Nahar, Loc.cit, p. 6
Sedangkan, tujuan manajemen Pendidikan Islam adalah agar pelaksanaan usaha
Pendidikan Islam terencana dengan sistematis, dapat dievaluasi secara benar, akurat dan
lengkap sehingga mencapai tujuan sebagai berikut:23
1. Produktivitas, yakni perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan
jumlah sumber yang dipergunakan (input).
2. Kualitas, menurut Pfeffer and Coote, 1991 menunjukkan suatu ukuran
penilaian/penghargaan yang diberikan/dikenakan kepada barang dan atau jasa tertentu
berdasarkan pertimbangan obyektif atas bobot dan/kinerja.
3. Efektivitas, menurut Segiovani (1987:33) adalah kesesuaian hasil yang dicapai suatu
organisasi dengan tujuan atau ukuran keberhasilan tujuan organisasi.
4. Efisiensi, kaitannya dengan cara, yakni membuat sesuai dengan rencana yang kaitannya
dengan biaya. Dengan kata lain, efisiensi adalah perbandingan antara input/sumberdaya
dengan output.

E. Proses dan Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam

Proses manajemen secara umum mengikuti langkah-langkah, pertama, merencanakan


yaitu membuat target yang akan dicapai di masa depan. Kedua, mengorganisasikan adalah
proses mengatur, mengalokasikan dana, mendistribusikan wewenang, pekerjaan dan
sumber daya dalam organisasi guna tercapainya tujuan organisasi. Ketiga, memimpin yaitu
upaya memeotivasi dan mengarahkan para personil agar dapat melaksanakan tugas dengan
baik. Keempat, mengendalikan adalah membuat institusi berjalan sesuai alur yang
ditetapkan.24

Adapun unsur-unsur manajemen Pendidikan Islam, yaitu:25

1. Manajemen pembelajaran dan kurikulum Pendidikan Islam


Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sebagai kurikulum Pendidikan Islam
adalah pengalaman Pendidikan yang dimiliki peserta didik sebagai strategi yang
dilakukan Lembaga Pendidikan Islam dalam mengadaptasikan proses pewarisan
kultural dan nilai-nilai normative Islam (Al-Qur’an dan Al-Hadits).
Ada beberapa macam pola-pola pengorganisasian kurikulum pendidikan Islam,
yaitu, separated subject curriculum (berbagai mata pelajaran yang terpisah), correlated

23
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung:Alfabeta, 2012), p. 61-65
24
https://www.academia.edu Nishfun Nahar, Loc.cit, p. 11 8
25
Ibid. p. 14
9
subject curriculum (mata pelajaran satu sama lain ada hubungan) dan integrated subject
curriculum (diorganisasikan dalam bentuk unit-unit tanpa adanya mata pelajaran).
2. Manajemen personalia dalam Pendidikan Islam
Manajemen personalia/sumber daya manusia ditujukan untuk meningkatkan
kontribusi SDA terhadap organisasi/Lembaga dan mengembangkan bakat mereka
dalam rangka mencapai produktivitas organisasi tersebut.
3. Manajemen peserta didik dalam Pendidikan Islam
Manajemen ini tujuannya adalah agar proses belajar mengajar dapat berjalan
lancar, tertib dan teratur sehingga tujuan Pendidikan Islam dapat tercapai. Hal ini
diarahkan pula untuk meningkatkan mutu Pendidikan Islam secara individu yakni
output nya.
4. Manajemen hubungan Lembaga Pendidikan Islam dengan masyarakat dan
partisipasinya
Pendidikan Islam perlu menempatkan humas sebagai jembatan komunikasi
antara dirinya sebagaiinstitusi jasa Pendidikan dengan lingkungan selaku pengguna jasa
Pendidikan tersebut.
5. Manajemen sarana dan prasarana Pendidikan Islam
Manajemen sarana prasarana adalah suatu kegiatan bagaimana mengatur dan
mengelola sarpras Pendidikan secara efisien dan efektif guna mencapai tujuan yang
ditetapkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat tiga focus dalam mengartikan manajemen, yaitu, manajemen sebagai
suatu keahlian/kemampuan, manajemen sebagai proses, dan manajemen sebagai seni.
Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan aktifitas (upaya, lembaga,
produk) pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya yang ada (manusia atau bukan
manusia, diri sendiri dan orang lain) secara total dalam menggerakkan dan
mempengaruhinya untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam secara efektif dan efisien
berlandaskan Al-Qur’an, Al-hadits, sejarah Nabi/Sirah Nabawiyah dan para sahabat.
Dasar manajemen pendidikan Islam secara garis besar ada 3 (tiga) yaitu: Al-
Qur’an, As-Sunnah serta perundang-undang yang berlaku di Indonesia. Konsep
manajemen pendidikan Islam menurut perspektif (pandangan) al-Qur’an adalah
fleksibel, efektif dan efisien, terbuka, cooperative dan participative. Prinsip-prinsip
manajemen adalah, memprioritaskan tujuan, mengkoordinasikan wewenang dan
tanggung jawab, memberikan tanggung jawab pada personil hendaknya sesuai dengan
sifat-sifat dan kemampuannya, mengenal baik-baik factor psikologis manusia, dan
relativitas nilai-nilai.
Tujuan manajemen Pendidikan Islam adalah agar pelaksanaan usaha Pendidikan
Islam terencana dengan sistematis, dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap
sehingga mencapai tujuan sebagai berikut: Produktivitas, Kualitas, Efektivitas, dan
Efisiensi,
Proses manajemen secara umum mengikuti langkah-langkah, merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Adapun unsur-unsur manajemen
Pendidikan Islam, yaitu: Manajemen pembelajaran dan kurikulum Pendidikan Islam,
Manajemen personalia dalam Pendidikan Islam, Manajemen peserta didik dalam
Pendidikan Islam, Manajemen hubungan Lembaga Pendidikan Islam dengan masyarakat
dan partisipasinya dan Manajemen sarana dan prasarana Pendidikan Islam

B. Saran
Makalah yang penulis susun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu,
saran, kritik, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan guna lebih baik
lagi makalah ini selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim

Ilyasin, Dr. Muhammad, M.Pd. dan Nanik Nurhayati, M.Pd.. Manajemen Pendidikan Islam.
(Malang: AM Publishing, 2012). hal. 59

Junaedi, Mahfud. Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam. (Depok: Kencana, 2017).
hal. vii

https://media.neliti.com A. Fatoni. Konsep Manajemen Islam perspektif


Al Qur’an (Jurnal). Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. hal. 113
https://www.academia.edu Nishfun Nahar. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Islam
(makalah). Program Pasca Sarjana MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN Walisongo
Semarang. 2017. hal. 3-4

Kompri. Manajemen Pendidikan komponen-komponen Emplementer Kemajuan Sekolah.


(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2015). hal. 15

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. (Bandung:Alfabeta, 2012).


hal. 61-65

Anda mungkin juga menyukai