Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANANNYA DALAM LEMBAGA


PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN :
Prof. Dr.H. Abd.Rahman Getteng

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD YUNUS
HERNAWATI
ABDUL DINA

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya


dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah

Dengan Judul Tugas, Pengertian Manajemen dan Peranannya Dalam


Lembaga Pendidikan Islam. Semoga makalah ini dapat bermanfaat .bagi yang
membaca terutama bagi penulis

Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu
penulis harapkan.

Penulis
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Halaman Judul……..……………………………………………………………….…i

Kata Pengantar …...………………………………………………………………….ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………..… iii

BAB. I . PENDAHULUAN ………………………………………………………..… 1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah, ……………....................................................................1

BAB II PEMBAHASAN……………………………............................................... 2

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam……………………………………….2

B. Ciri-Ciri dan Tujuan Pendidikan Islam. …………….…………………………….3

C. Tujuan Manajemen Pendidikan


D. Manfaat Manajemen Pendidikan
C. Fungsi Peranan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam …………..……..…4

D. Model Pendidikan Indonesia……………………………………………………………………6

BAB. III. PENUTUP…………………………….................................................... 8

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pandangan ajaran islam, segala sesuatu harus dilakukan
secara rapi, benar, tertib dan teratur. Dan proses-prosesnya pun harus
diikuti dengan baik, tidak boleh asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip
dalam ajaran islam, sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Thabrani yang artinya “Sesungguhnya Allah
sangat mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan dilakukan
secara Itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas)”. (HR Thabrani). 
Mulai dari hal yang terkecil seperti mengatur rumah tangga
sampai urusan negara, harus diatur secara baik. Termasuk dalam
urusan pendidikan juga harus diperhatikan dengan baik, agar tujuan
yang dicapai yang dikehendaki dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian, fungsi manajemen
pendidikan islam dan lainnya mengenai manajemen pendidikan islam.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen pendidikan islam?
2. Apa ciri-ciri dan tujuan pendidikan islam?
3. Apa saja fungsi Peranan manajemen Lembaga pendidikan islam?
4. Bagaimana model pendidikan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajememen berasal dari bahasa inggris : management dengan kata


kerja to manage, diartikan secara umum yaitu mengurusi atau mengelola. 
Sedangkan pendidikan islam adalah suatu pendidikan yang melatih
perasaan murid dengan cara sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup,
tindakan, keputusan dan pendekatan mereka dipengaruhi sekali oleh nilai
spiritual dan sangat sadar akan nilai etis islam. 
Di indonesia pendidikan islam dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:
1. Pondok Pesantren atau Madrasah Diniyah.
2. PAUD/RA, BA,TA, Madrasah dan pendidikan lanjutannya seperti
IAIN/STAIN atau Universitas Islam Negeri yang bernaung di bawah
Departemen Agama.
3. Pendidikan Usia dini/ RA,BA,TA, sekolah/Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan oleh atau berada di bawah naungan yayasan dan
organisasi Islam.
4. Pelajaran agama islam di sekolah /madrasah/perguruan tinggi sebagai
suatu mata pelajaran atau mata kuliah atau sebagai program studi.
5. Pendidikan islam dalam keluarga dan tempat-tempat ibadah atau
forum-forum kajian keislaman, majlis taklim, dan institusi lainnya. 

Sehingga dapat diartikan manajemen pendidikan islam adalah


suatau proses penataan /pengelolaan lembaga pendidikan islam yang
melibatkan sumber daya muslim dan non manusia dalam
menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang efektif dan
efisien.  Manajemen yang efektif tetapi tidak efisien yaitu manajemen yang
berhasil mencapai tujuannya tetapi melalui penghamburan atau
pemborosan (tenaga, waktu, dan biaya). Sedangkan manajemen yang
“efisien” adalah manajemen yang berhasil mencapai sasarannya dengan
sempurna, cepat, tepat dan selamat.
Suatu pekerjaan dikatakan efektif apabila pekerjaan itu memberi hasil yang
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan semula, dan yang melaksanakan
pekerjaan ini adalah manajer. Pada umumnya manajer pendidikan islam
hanya tahu tugas mereka, agar proses pendidikan dapat berlangsung terus.
Dan jarang diantara mereka yang tahu bagaimana bertindak menghadapi
perubahan-perubahan yang terus berlangsung di masyarakat dan terutama
di dunia pendidikan islam.

B. Ciri-Ciri dan Tujuan Pendidikan Islami

Dalam islam tidak terdapat sistem pendidikan yang baku, melainkan


hanya terdapat nilai-nilai moral dan etis yang seharusnya mewarnai
pendiddikan tersebut. Berbagai komponen yang terdapat dalam suatu
sistem pendidikan tersebut, seperti dasar pendidikan, tujuan, kurikulum,
metode, pola hubungan guru dengan murid dan lain sebagainya harus
didasarkan pada nilai-nilai moral dan etis ajaran agama islam.
1. Dasar pendidikan yang islami 
Dasar struktur ajaran islam adalah Tauhid. Tauhid merupakan hal
yang sangat fundamental dan mendasari segala aspek kehidupan para
pengganutnya, termasuk aspek pendidikan. 
Dengan mengetahui wawasan tentang ketuhanan maka akan
menumbuhkan idiologi, idialisme, cita-cita dan perjuangan. Sedangkan
wawasan tentang manusia akan menumbuhkan kearifan, kebijaksanaan,
kebersamaan, demokrasi, menjunjung nilai kemanusiaan dan sebaliknya,
menentang anarkisme dan kesewenang-wenangan. 
Sementara itu, wawasan tentang alam akan melahirkan semangat
dan sikap ilmiah, sehingga melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta kesadaran yang mendalam untuk melestarikannya. 
Ketiga wawasan yang dibangun atas dasar tauhid tersebut
diharapkan dapat melahirkan kebudayaan yang  berkualitas (amal salih)
sebagaimana yang dikehendaki oleh hati nurani manusia. 

2. Fungsi dan tujuan pendidikan yang islami


Pendidikan yang islami harus berfungsi sebagai penyiapan kader-
kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang makmur,
dinamis, harmonis, dan lestari sebagaimana diisyaratkan Allah SWT. 
Pendidikan islami mengemban misi melahirkan manusia yang tidak
hanya memanfaatkan persediaan alam, namun juga manusia yang amu
bersyukur kepada Allah, memperlakukan manusia sebagai khalifah, dan
memerlakukan alam tidak hanya sebagai obyek penderita semata, tetapi
juga sebagai komponen integral dari sistem kehidupan.
Menurut Muhammad Yunus, tujuan pendidikan agaka islam adalah
mendidik peserta didik agar menjadi seorang muslim sejati, beriman, teguh,
beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah satu
anggota masyarakat yang sanggup berdiri di atas kakinya sendiri,
mengabdi kepada Allah, dan berbakti kepada bangsa dan tanah airnya,
bahkan sesama manusia. 
Namun tujuan pendidikan islam secara umum adalah membentuk
insan kamil yang bertakwa kepada Allah SWT. Ini berarti bahwa pendidikan
islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya sendiri
maupun masyarakat, serta dapat mengamalkan dan mengembangkan
ajaran islam sehingga tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

C. Tujuan Manajemen Pendidikan


1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif,
inofatif, kreatif, dan menyenangkan.
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Terpenuhnya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidikan
dan kependidikan.
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses
dan tugas administrasi pendidikan.
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan.

D. Manfaat Manajemen Pendidikan


1. Mengetahui permasalahan dalam rangka percepatan penuntasan wajar
9 tahun.
2. Menyusun rencana dan merumuskan tujuan.
3. Mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam
perencanaan.
4. Sebagai acuan dalam penetapan anggaran pendidikan.
5. Sebagai alat pengendalian dalam pelaksanaan pembangunan
pendidikan khususnya dalam percepatan wajar 9 tahun

E. Fungsi Manajemen Pendidikan Islam


Fungsi manajemen menurut beberapa ahli:
a. Menurut Skinner, fungsi manajemen meliputi: planning, organizing,
staffing, directing, and controlling.
b. Steppen P. Robbin :planning, organizing,leading, and controlling.
c. Gulick mengedepankan proses manajemen mulai dari palnning,
organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan butgeting.
d. Fayol mengedepankan proses manajemen, planning, organizing,
comanding, cordinating, dan controlling.

1. Planning
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Menurut Stoner, planning adalah proses
menetapkan sasaran dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai sasaran.
2. Organizing
Organizing (organisasi) adalah kerja sama antara dua orang atau
lebihdalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik
ataujumlah sasaran. Mengorganisasikan (organizing) adalah suatu proses
menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentudan
menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi.

3. Leading Pekerjaan leading meliputi 5 kegiatan, yaitu :


a. Mengambil keputusan.
b. Mengadakan komusikasi agar ada saling pengertian antara
manager dan bawahan.
c. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak.
d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya,
e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka
terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
4. Directing /Commanding
Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing
sehingga tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan
tertuju pada sasaran yang telah ditetapkan.
5. Motivating Motivating atau pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan
kepada bawahan agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela
sesuai dengan keinginan atasan.
6. Coordinating Coordinating atau pengordinasian merupakan salah satu
fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan
jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan. sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya
mencapai tujuan organisasi
7. Controlling
Controlling atau pengawasan dan pengendalian adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian,
mengadakan koreksi terhadap segala hal yang telah dilakukan
oleh bawahan sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar sesuai
dengan tujuan.
8. Evaluating

Mengevaluasi artinya menilai semua kegiatan untuk menemukan


aindikator yang menyebabkan sukses atau gagalnya pencapaian
tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya.

9. Reporting

Reporting adalah salah satu fungsi manajemen berupa


penyampaian perkembangan hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Dengan memfungsikan reporting, manajemen diri dan organisasi
terevaluasi dengan baik.

10. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa


penyusunan personalia pada organisasi sejak merekrut tenaga kerja,
pengembangannya hingga usaha agar setiap tenaga memberi
dayav guna maksimal kepada organisasi.

11. Budgeting
Budgeting (penyusunan anggaran biaya). Setiap lembaga
membutuhkan pembiayaan yang terencana dengan matang. Untuk
itu,income yang diperoleh harus diperhatikan sebelum pengeluaran
danauntuk kegiatan tertentu. sehingga terdapat kerja sama yang
terarah dalam upaya mencapaitujuan organisasi.
12. Actuating
Actuating adalah kegiatan yang menggerakkan danmengusahakan
agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya.Para pekerja
sesuai dengan keahlian dan proporsinya segeramelaksanakan
rencana dalam aktivitas konkret yang diarahkan padatujuan yang telah
ditetapkan, dengan selalu mengadakan komunikasi,hubungan
kemanusiaan yang baik, kepemimpinan yang efektif, memberikan
motivasi, membuat perintah dan instruksi serta mengadakan
supervisi dengan meningkatkan sikap dan moral setiap anggota
kelompok.
13. Forecasting Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau
mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan
terjadi sebelum rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Kegiatanmeramal atau memperkirakan biasanya didasarkan pada
hasilpengawasan dan evaluasi sehingga organisasi dapat
membuat perencanaan yang lebih baik dan mempersiapkan alternatif
yang akan diambil dalam sebuah keputusan. Kegiatan forecasting
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Mencari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
sehubungandengan kegiatan yang sedang dilakukan dengan
melihat kinerjaorganisasi.
b. Membaca situasi dan kondisi yang belum terjadi dengan
mempertimbangkan kebiasaan dan pengalaman pada masa
lalu,kemudian membuat rencana baru sebagai antisipasi keadaan
yang akan datang.
c. Menyusun dan mendiskusikan berbagai indikator yang
diperkirakan akan mendukung atau sebagai pendorong kuat
pembuatan rencana yang akan datang.
d. Menelaah berbagai indikator yang kemungkinan besar akan
memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan
berakhir dengan kegagalan.
e. Mempersiapkan berbagai alternatif untuk pengambilan keputusan.

F. Model Pendidikan Indonesia

Setelah kita mengetahui ilmu tentang manjemen pendidikan islam, kita


juga perlu mengetahui bagaimana keadaan pendidikan di indonesia.
Menurut Muhammad  Tholchah Hasan, bahwa penyelenggaraan pendidikan
di indonesia belum maksimal memerhatikan kepentingan pendidikan anak-
anak. Anak-anak di Indonesia lebih sering dibiarkan atau dikalahkan oleh
kegiatan-kegiatan yang bercorak seremonial, baik atas nama kegiata
ritualkeagamaan, maupun politik dan struktural, yang membuatnya gagal
menikmati penyelenggaraan pendidikanyang berkualitas dan
memanusiakannya. 
Beberapa masalah pendidikan di Indonesia, diantaranya:
1. Masyarakat di Indonesia belum serius memerhatikan masalah kualitas
sumber daya manusia dan kurang memprioritaskan pendidikan anak
yang menurut mereka bahwa pendidikan tidak menjadi jaminan untuk
masa depannya. 
2. Akibat sikap masyarakat yang masih belum serius memerhatikan
pendidikan anak-anak dan membuat kondisi sumber daya manusia
belum layak diandalkan untuk menjawab problem sosial. 
3. Perlu dibangun jaringan yang luas sebagai bentuk pembuktian atau
kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan islam. Pendidikan agama di
sekolah umum atau kejuruan menjadi seperti bonsai yang hanya untuk
memperindah ruangan, tetapi tidak dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tantangan global. Dan banyak guru agama yang lebih
suka melihat pelajaran agama sebagai ilmu saja, bukan sebagai standar
nilai-nilai yang harus diaplikasikan secara kontekstual dan aktual bagi
kehidupan peserta didik. Seharusnya pendidikan agama islam lebih
menekankan sikap afektif, bukan kognitif saja. Untuk menyukseskan
pendidikan perlu adanya tanggung jawab dari setiap masyarakat. Tanpa
adanya kebersamaan maka tujuan atau cita-cita terutama dalam
pendidikan islam tidak akan tercapai. Ketertinggalan dan
keterbelakangan umat islam di berbagai dunia kareana pendidikan yang
belum mendapat prhatian yang maksimal baik dari masyarakat maupun
pemerintah. Dan seringkali pendidikan hanya dijadikan sebagai alat
seseorang untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi di pemerintahan. 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
pendidikan islam adalah suatau proses penataan /pengelolaan lembaga
pendidikan islam yang melibatkan sumber daya muslim dan non muslim
dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang
efektif dan efisien. 
Fungsi peranan manajemen pendidikan antara lain planning atau
perencanaan, organizing atau pengorganisasian, pengggerakan dan
pengawasan. Dan fungsi-fungsi tersebut saling berkaian.
Perhatian pemerintah dan masyarakat juga kurang terhadap pendidikan
di indonesia, sehingga menyebabkan indonesia mengalami
keterbelakangan dalam pendidikannya.

B. Saran

Dalam Lingkungan Keluarga Orang tua hendaknya membimbing


dan membiasakan anak mereka untuk senantiasa beribadah serta
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dapat ditempuh melalui keteladanan. Disamping mengenalkan tradisi,
sebaiknya orang tua juga memberikan pemahaman tentang makna yang
terkandung dalam tradisi tersebut. Hal ini dilakukan supaya anak-anak
tidak salah tafsir atas tradisi yang dilakukan.Untuk lembaga pendidikan
Islam hendaknya materi pendidikan agama Islam tidak disampaikan
dengan cara normatif dan simbolik semata, melainkan mampu
menghadirkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dimaksudkan agar pendidikan agama Islam mampu mewarnai dan
mengarahkan individu yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia.
Begitupun dalam Masyarakat hendaknya senantiasa meningkatkan
peran sertanya dalam mengoptimalkan pendidikan agama Islam.
Tindakan yang bisa dilakukan yakni mengadakan berbagai kegiatan
keagamaan. Dengan makin seringnya pelaksanaan kegiatan
keagamaan, diharapkan masyarakat semakin paham akan pentingnya
pendidikan agama Islam serta senantiasa meningkatkan kualitas
keagamaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz. 2017. Pengantar Manajemen dan Substansi Administrasi


Pendidikan Jember: Buku Pustaka Raja

Muchsin, M. Bashori dkk. 2010. Pendidikan Humanistik. Bandung: PT Refika


Aditama

Muhaimin dkk. 2011. Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan


Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana

Muhammad Rohman, Sofan Amri, 2021 Manajemen Pendidikan Analisis dan


Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang
efektif Jakarta: Prestasi Pustaka

Saefullah. 2012. Manajemen Pendidikan Bandung: CV Pustaka Setia

Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: TERAS

Yunus, Muhammad. 1993.  Metode Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT


Hidakarya

Anda mungkin juga menyukai