Disusun Oleh:
Khotimah Khoiriyah
Beril Kolib Arrahman
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW, para keluarganya, para sahabatnya dan
seluruh umatnya hingga akhir zaman. Perlu diketahui, bahwa MAKALAH ini
disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah islam dan management.
penulis sambut dengan senang hati. Dalam hal ini penulis mengaharapkan saran-
saran yang membangun ke arah yang positif demi perbaikan selanjutnya. Oleh
Penulis
II
DAFTAR ISI
MAKALAH.......................................................................................................................I
Managemen hubungan ponpes dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanI
KATA PENGANTAR......................................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................................III
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan penulisan..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Manajemen pendidian islam...............................................................................4
B. Pengertian Pesantren Atau Madrasah................................................................6
C. Pengertian Masyarakat........................................................................................7
D. Manajemen Hubungan Pesantren Dengan Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Pendidikan......................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
III
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan, ilmu pengetahuan, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan
umat islam seolah menjadi generasi yang hilang. Pendidikan yang berlabelkan
keislaman seperti pesantren dan madrasah masih dinilai kelas dua. Kondisi ini
agama dan ilmu pengetahuan umum sehingga mampu bersaing dalam kancah
internasional.
antaranya adalam pesantren. Institusi ini lahir, tumbuh dan berkembang telah
Indonesia, pesantren telah hadir lebih awal. Hal ini menandakan bahwa pesantren
IV
menempatkan madrasah pada posisi sejajar dengan sekolah sekolah umum, baik
negeri maupun swasta. Kedudukan yang bersifat legal formal sebagai wujud
sebagai lembaga pendidikan kelas dua meningkat dan berdiri sejajar dengan
pendidikan umum.
proses berjalannya suatu organisasi profif maupun non profit secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapa diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
penyelenggaraan pendidikan ?
C. Tujuan penulisan
V
2. Untuk memahami pengertian pesantren atau madrasah
VI
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan islam,
tetapi menurut penulis intinya ada dua, yaitu: pertama, pendidikan islam
islam adalah sistem pendidikan yang dikembangakan dan disemangati atau dijiwai
Manajemen berasal dari kata manage atau managiare, yang berarti melatih
kuda dalam melangkahkan kakinya. Mengapa kuda? sebab kuda mempunyai daya
yaitu pikir (mind) dan kegiatan tindak laku (action). Kedua kegiatan tersebut
coordinating, controling, dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari bahasa inggris, kata
melaksanakan dan mengelola yang bersinonom dengan kata to hand yang berarti
memimpin. Jadi, menurut asal kata dan leksikal, kata manajemen memiliki arti
secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu. Manajemen pendidikan
VII
Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktifitas pendidikan
untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil
proses pendidikan itu sendiri. Sudah barang tentu manajer dan leader yang islami
atau yang sudah dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam dan yang berciri khas
hadis, maqolah para sahabat dan juga nilai-nilai sejarah nabi muhammad (sirah
segala aspeknya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien agar seluruh
komponen sistem lembaga pendidikan islam berkembang kearah yang lebih baik,
tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien. Sedangkan Mujammil Qomar,
VIII
lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber
belajar dan hal hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam
Perkataan pesantren berasal dari kata santri, dengan awal pe dan akhiran an
yang berarti tempat tinggal santri. Dengan nada yang sama Soegarda
Poerbakawatja menjelaskan pesantren asal katanya adalah santri, yaitu orang yang
belajar agama islam, sehingga dengan demikian pesantren memiliki arti tempat
orang berkumpul untuk belajar agama islam. Manfred Ziemek juga menyebutkan
bahwa asal etimologi dari pesantren adalah pe-santri-an, berarti “tempat santri”.
pimpinan pesantren (kiai) dan oleh para guru (ulama atau ustadz). Pelajaran
Banyak sekali definisi yang dikemukakan para ahli mengenai pesantren. Dan
dimiliki oleh seluruh pesantren yang terbagi beberapa pola. Ciri-ciri umum itu
Perkataan madrasah berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah tempat
pendidikan yang tumbuh setelah masjid. Salah satu faktor penyebab tumbuhnya
IX
madrasah adalah karena masjid telah penuh dengan tempat belajar dan hal ini
yang muncul setelah pesantren dan sekolah mengadopsi sebagian sistem pesantren
dan sekolah.
C. Pengertian Masyarakat
Dalam ilmu sosial, masyarakat secara gampang bisa dibedakan dalam dua
dianggap sebagai anggota civil society, tetapi di anggap sebagai individu yang
berdiri sendiri.
anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integral sehingga harus tunduk
X
tanggung jawab/akuntabilitasnya dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan.
Kaitan antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi dukatif.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun
yang dimanfaatkan.
Penyelenggaraan Pendidikan
pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial
merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu
mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisiaen. Sebaliknya
dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan unutan masyaraka, terutama terhadap
sekolah. Dengan perkataan lain, antara sekolah dan masyarakat harus di bina suatu
XI
1. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
masyarakat.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cara yang isa dilakukan oleh
hubungan yang harmonis antara sekolah masyarakat. Hal tersebut antara lain
Hubungan yang harmonis antara madrasah dan masyarakat ini semakin dirasakan
pendidikan bangi anak-anak. Namun tidak berarti pada masyarakat yang masih
kurang menyadari pentingnya pendidikan, hubungan kerja sama ini tidak perlu di
sekolah dituntut lebih aktif dan kreatif untuk menciptakan hubungan kerjasama
yang harmonis.
baik dan tinggi. Agar tercipta hubungan bekerja sama yang baik antara sekolah
dan masyarakat, masyarakat perlu mengetahui dan meiliki gambaran yang jelas
tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran dan kondisi sekolah ini dapat di
XII
infomasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua murid, buletin
kesekolah, kunjungan kerumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, muid, radio
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan
hubungan yang baik anatara sekolah dan masyarakat secara efektif karena harus
menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada perserta didik di sekolah dan apa
yang di fikirkan oleh orang tua tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk
senantiasa membina dan meningkatkan kerja sama yang baik antara sekolah dan
masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang
2. Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti
3. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di
masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan
disekolah.
produktif dan berkualitas. Lulusan yang berkualitas ini tampak dari penguasaan
peserta didik terhadap ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang apat
XIII
dijadiakn bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang berikutnya atau
1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak.
masyarakat.
4. Hubungan keluar kampus atau external public relation guna menambah simpati
5. Hubungan dalam kampus atau external public relation guna menambah keyakinan
XIV
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan
hal hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif
dan efisien.
anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integral sehingga harus tunduk
pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial
merupakan bagian integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu
XV
B. Saran
Apabila dalam penulisan maupun isi materi kurang tepat kami mohon untuk
kritik dan saraannya agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan yg terulang
XVI
DAFTAR PUSTAKA
XVII