MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama Nim
1. Maisun Nurrotul Jannah 201210090
2. Nida alifya 201210104
3. Mohamad ajiz 201210112
4. Haekal Maulana 201210087
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan juga dukungan dari
berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. H. Encep
Dr.syarifudin, M.PD selaku dosen pengampu Mata kuliah Manajemen dan
Pengembangan LPI dan juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
membantu dan mendorong serta memberikan informasi yang sangat diperlukan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan
saran yang membangun guna membantu penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam..................................................................2
B. Pengertian Manajemen Pendidikan........................................................................4
C. Objek Kajian Manajemen Pendidikan....................................................................5
D. Fungsi Manajemen Pendidikan..............................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, Jakarta, 1999), 579-580
2
Omar Muhamad al Toumy al Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, alih bahasa Hasan
Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), 57
3
Ibrahim Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam Di Indoesia,” Jurnal Edukasi Islami Jurnal
Pendidikan Islam 06, no. 11 (2017): 59–72,
2
Lembaga Pendidikan Agama Islam pertama didirikan di Indonesia adalah
dalam bentuk pesantren dengan karaktemya yang khas “religius oriented“,
pesantren telah mampu meletakkan dasar-dasar pendidikan keagamaan yang
kuat. Para santri tidak hanya dibekali pemahaman tentang ajaran Islam tetapi
juga kemampuan untuk menyebarkan dan mempertahankan Islam.
Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi
3 lembaga, yaitu: Langgar, Pondok Pesantren dan Madrasah : 4
1. Langgar, atau Surau di Sumatera, selain merupakan tempat mengenalkan
dadsar-dasar dan jiwa keagamaan. Pengajarannya Al Quran, do’a dan bacaan
sholat bagi anak-anak yang dilakukan dengan cara meniru, mengulang, dan
menghapal. Tujuan yang utama agar murid dapat membaca Al Quran sampai
khatam.5
2. Pondok Pesantren, merupakan ciri khas bagi kehidupan para santri untuk
mendalami ilmu agama. Ciri utama dari pondok pesantren adalah adanya
masjid sebagai pusat kegiatan para santri. Lamanya belajar di pesantren tidak
dibatasi, sedangkan materinya hanya pelajaran keagamaan. Yang meliputi:
Ushuluddin (pokok-pokok keimanan), Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu, Sharaf,
dan sebagainya. Namun, sistem ini lambat laun berkembang sesuai dengan
perubahan dan perkembangan zaman. Pesantren mulai mempelajari materi-
materi lain, selain materi keagamaan, dengan tanpa mengesampingkan
nuansa keagamaannya, tradisi pesantren yang telah ada.
3. Madrasah, adalah lembaga pendidikan formal (sekolah) yang tidak hanya
mempelajari ilmu pengetahuan keagamaan, namun juga ilmu pengetahuan
umum. Lain halnya dengan pesantren, biasanya siswa-siswi madrasah tidak
harus tinggal di asrama. Madrasah ini dengan tahapan, MI (Madrasah
Ibtidaiyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliyah), Al
Ja>mi’ah (Perguruan Tinggi/UIN) Sedangkan dari sisi lain, lembaga-
lembaga pendidikan Islam dewasa ini, terdapat banyak jenis dan bentuknya.
4
Ahmad Tafsir dkk., Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Mimbar Pustaka, 2004), 51-52
5
Aisyah Tidjani, “74-233-2-Pb (1),” Reflektika 13, no. 1 (2017): 96–126.
3
Secara garis besar, ada tiga macam bentuk lembaga pendidikan Islam, yaitu:
lembaga pendidikan informal, lembaga pendidikan nonformal, lembaga
pendidikan formal.6
6
Munir Toto Suharto, dkk., Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam, Corpus
(Circle Of Raden Fatah Postgraduate Students) dan Global Pustaka Utama Yogyakarta, 2005), 102.
7
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren, (Jakarta: Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001) 1.
8
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987, cet.3) 32.
9
Rusi Rusmiati Aliyyah et al., Manajemen Lembaga Pendidikan, 2019.
4
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.
2. Mulyasa (2003: 20) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan
adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3. Suryosubroto (2004: 16) memberikan definisi bahwa manajemen
pendidikan adalah sebagai proses untuk mencapai tujuan pendidikan
dimana proses tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,pemantauan dan penilaian.10
5
3. Materials
Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting
dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa
terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari
guru ke siswa.
4. Method
Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang
digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain
tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.
5. Machines
Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan
untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik
mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola
mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin
tersebut dengan baik.
6. Market
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau
lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau
kecil, pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang
dituju adalah masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.
7. Minutes
Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta
didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik
supaya waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.12
12
Manajemen Lembaga Pendidikan, Rusi Rusmiati Aliyyah, Didi Mulyadi, Widyasari, Abdul
Kholik, 126
6
Manajemen lembaga pendidikan pada aspek struktur, menjelaskan
struktur organisasi pendidikan, analisis unit kerja,deskripsi tugas,
spesifikasi pelaku pendidikan, otoritas, hierarkhis jabatan, dinamika
lingkungan struktural organisasi dan perbedaan profesionalitas pelaku
pendidikan serta semua aktifitasnya.
Manajemen lembaga pendidikan ditinjau dari aspek teknik meliputi
proses perencanaan, kegiatan lembaga perwujudan tugas-tugas dan
strategi pelaksanaan pengembangan lembaga.
Manajemen lembaga pendidikan dilihat dari unsur personalia,
menekankan pada penempatan personalia, studi kelayakan guru dan
lembaga pengelolanya,sumber daya personal, hubungan antar personal,
peevaluasi dan promosi serta kesejahteraan personalia.
Manajemen lembaga pendidikan ditinjau dari aspek informasi, meliputi
sistem informasi lembaga pendidikan, sistem kontrol internal dan
eksternal lembaga, pengawasan pegawai dan respons manajerial terkait
masalah di dalam maupun diluar lembaga.
Manajemen lembaga pendidikan dilihat pada aspek lingkungan
masyarakat,meliputi peran masyarakat dalam pengembangan lembaga,
hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat, peran pelaku pendidikan
dalam masyarakat, kerja sama lembaga dan masyarakat,sosialisasi
lembaga dan kegiatan lembaga pendidikan yang mengikut- sertakan
komponen masyarakat dan aparatur pemerintah.
Manajemen lembaga pendidikan pada aspek keterampilan manajerial,
berhubungan dengan profesionalitas kerja pelaku pendidikan,
keterampilan pemimpin dalam rancangan konsep, keterampilan
manusiawi, keterampilan tehnik,dan keterampilan proyeksi masa depan
lembaga dan out put lembaga.
Manajemen lembaga pendidikan ditinjau dari aspek pengembangan
sumber daya manusia, terdiri dari pendi- dikan dan pelatihan manajerial
7
kelembagaandan kependidikan, mutu pimpinan berdasarkan kriteria AD
dan ART (statuta), pengelolaan supervisi dan tipe instruksi pimpinan
lembaga yang berkaitan dengan intelektualitas pelaku pendidikan, baik
secara struktural maupun kultural. (Hikmat,2009:155-156).13
8
3. Pengoordinasian (coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/ pekerjaanyang dilakukan oleh banyak
orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya
koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan
adanya komunikasi yang baik setiap personel dapat bekerja sama untuk
menu ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
memengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktiur organisasi.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan
atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program
itu. Oleh karena itu supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-
kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6. Kepegawaian (staffing)
Fungsi kepegawaian sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan
pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian dipikirkan dan diusahakan
untuk persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam
struktur organisasi tertentu dipilih dengan yang sesuai dengan jabatannya.
7. Pembiayaan (budgeting)
Setiap kegiatan organisasi baik personel maupun material, semua
memerlukan adanya biaya. Itulah sebabnya masalah pembiayaan harus sudah
mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan yakni:
a. Perencanaan tentang berapa biaya yang akan dibutuhkan atau diperlukan
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh
c. Bagaimana penggunaannya
d. Siapa yang akan melaksanakannya
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggungjawabannya
9
f. Bagaimana pengawasannya, dll
8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi manajemen pendidikan adalah aktivitas untuk
meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan dalam
proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau
program yang telah ditentukan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
Dengan mengetahui kesalahan atau kekurangan yang diperoleh dari tindakan
evaluasi ini, selanjutnya akan diusahakan mencari cara-cara
memperbaikinya.14
14
M Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya,1998),15-22.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan
pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas
11
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, Jakarta, 1999
Omar Muhamad al Toumy al Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, alih bahasa Hasan
Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979),
Rusi Rusmiati Aliyyah, Didi Mulyadi, Widyasari, Abdul Kholik, Manajemen Lembaga
Pendidikan,
Aliyyah, Rusi Rusmiati, Didi Mulyadi, Widyasari, and Abdul Kholik. Manajemen
Lembaga Pendidikan, 2019.
Munir Toto Suharto, dkk., Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam,
Corpus (Circle Of Raden Fatah Postgraduate Students) dan Global Pustaka Utama
Yogyakarta, 2005),
12