MATA KULIAH:
ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pengampu:
MAULANA AHADI, M.Pd
Dosen Pengajar:
NURUL JANNAH, M.Pd
Disusun Oleh:
NOR HIKMAH
(2021170078)
Kandangan,……………..…2022
NOR HIKMAH
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan komponen terpenting untuk membentuk dan
mewarnai corak hidup masyarakat. Pendidikan Islam sangat penting bagi
ummat Islam karena dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan yang lainnya.
Pendidikan Islam dikenal sejak zaman Nabi sampai sekarang. Di Indonesia
mengenal pendidikan Islam sejak Islam datang ke Indonesia. Pendidikan ini
memakai sistem sorogan/perorangan dan berlangsung secara sangat sederhana
serta tidak mengenal strata atau tingkatan seperti pada pesantren dan
kemudian berkembang dengan sistem kelas seperti pada pendidikan
madrasah.
Kalau kita berbicara tentang pendidikan Islam di Indonesia, sangatlah
erat hubungannya dengan lembaga-lembaga pendidikan karena suatu
pendidikan pasti ada lembaga yang membantu. Lembaga pendidikan Islam
adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang
bersamaan dengan proses pembudayaan, dan itu dimulai dari lingkungan
keluarga. Seperti dalam firman Allah swt dalam QS. At-Tahrim: 6, yaitu:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”.
Pada ayat ini diperintahkan untuk memberi peringatan dan dakwah pada
keluarga. Berdasarkan beberapa bentuk lembaga pendidikan Islam tersebut,
tampaknya sangat berperan dalam penyelenggaraaan pendidikan Islam. Oleh
karena itu saya akan membahas lebih mendalam mengenai lembaga
pendidikan Islam dalam makalah saya kali ini. Berdasarkan latar belakang di
atas,dalam mewujudkan tujuanyang telah di tetapkan saya tertarik masalah
tersebut,Saya ingin mengetahui bagaimana Lembaga Pendidikan Islam.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Lembaga Pendidikan Islam?
2. Apa prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam?
3. Apa tanggung jawab Lembaga Pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Lembaga Pendidikan Islam.
2. Mengetahui apa saja yang ada didalam Lembaga Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis lembaga pendidikan Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian fisik disebut juga dengan
bangunan, dan lembaga dalam pengertian nonfisik disebut dengan pranata.
Asas seluruh ajaran dan amal islam adalah iman. Islam telah menetapkan
norma- norma dalam mengajarkan ajaranya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sidi Ghazalba. Bahwa jenis lembaga pendidikan Islam yang serba tetap dan tidak
boleh berubah dan tidak mungkin berubah adalah:
a) Rukun iman adalah asas ajaran dan amal islam.
b) Ikrar, keyakinan atau pengucapan dua kalimat syahadat, adalah lembaga
pernyataan.
c) Thaharah, lembaga penyucian.
d) Shalat, lembaga utama diri.
e) Zakat, lembaga pemberian wajib.
f) Puasa, lembaga menahan diri.
g) Haji, lembaga kunjungan ke Baitullah.
h) Ihsan, lembaga membaiki.
i) Ikhlas, lembaga yang menjadikan amal agama.
j) Taqwa, lembaga menjaga hubungan dengan ALLAH SWT.
Agama Islam adalah agama yang universal, serba tetap dan tidak terikat
oleh ruang dan waktu, dan merupakan agama yang diridhai Allah Swt.
tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah
ditetapkan. Gazalba memasukkan lembaga pendidikan formal ini dalam jenis
pendidikan sekunder, sementara pendidiknya adalah guru yang profesional.
Lembaga pendidikan Islam di Indonesia antara lain: raudhatul athfal atau
bustanul athfal, madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar Islam, madrasah
tsanawiyah, sekolah menengah pertama Islam dan berbagai sekolah lainnnya yang
setingkat.
4. Kursus-kursus keislaman.
Karakteristik yang menonjol dari pendidikan Islam pada periode ini adalah
bahwa pendidikan itu diberikan dengan cuma-cuma dan merupakan kewajiban
bagi setiap anak orang Islam untuk mendapatkannya serta dapat mendorong anak
didik untuk menggunakan pikiran dan mendorong mereka melakukan
penyelidikan Illahiyah.
b. Periode Keemasan
Periode keemasan dan kejayaan pendidikan Islam terjadi pada masa
Dinasti Abasiyah ataupun masa Dinasti Umayah di Spanyol. Pada periode ini
daerah kekuasaan Islam meluas dari India dan Asia Tengah dan sampai ke
Spanyol dan Maroko. Lembaga pendidikan periode ini selain keluarga, masjid dan
kuttab adalah masjid jami’, istana khalifah, umah-rumah para pangeran, menteri
dan ulama, kedai dan toko buku, salon-salon kesusastraan, ribath, rumah-rumah
sakit (al-birraristan), observaorim, dan tempat-empat eksperimen ilmiah serta dar
al hikmah, bait al-hikmah dar al-ilm, ataupun dar al-kutub.
Adapun karateristik yang menonjol pada periode ini adalah:
1. Kesempatan untuk mendapat pendidikan kepada anak setiap orang
Islam dengan cuma-cuma
2. Sifatnya universal, toleran, berpikiran luas, kreatif, dinamis,
rasional, terdapat keseimbangan antara ilmu dan agama dan sumbernya dari al-
Quran dan al-Hadits.
c. Periode Penurunan
Periode dimulai pada permulaan abad ke-11 M sampai abad Ke-15 M.
Pada periode ini perkembangan kebudayaan, peradaban dan sains menurun di
Timur Tengah. Lembaga-lembaga pendidikan Islam umumnya ditekankan
fungsinya kepada studi keagamaan dan tempat pendidikan dan latihan bagi
keperluan politik guna mempertahankan kepercayaan dan politik Islam.
Karakteristik yang menonjol adalah tumbuhnya sekolah-sekolah untuk anak yatim
13
dan anak-anak orang miskin, yaitu di bawah raja-raja Mamluk di Mesir dan
Syiria.
e. Periode Modern
Pada permulaan abad ke-19 M dari periode ini umat Islam sudah mulai
sadar akan kelemahan dan kemunduran kebudayaan dan peradabannya bila
dibandingkan dengan dunia barat yang sudah maju. Kemajuan yang didapat oleh
dunia Islam dalam bidang pendidikan sekarang di samping hasil gerakan
reformasi yang dilancarkan oleh pemimpin umat Islam sebelumnya seperti
Muhammad Ibn Abd Wabhab yang antara lain menganjurkan kembali kepada al-
Quran, Hadits, masa kehidupan Nabi saw di masa Khulafaur Rasyidin. Di bawah
pengaruh kebudayaan Barat modern sistem sekolah-sekolah dasar, menengah,
sekolah-sekolah kejuruan, sekolah-sekolah teknik, dan sampai pada sistem
universitas yang ada di Arab dan dunia Islam dipengaruhi ata disesuaikan
(adaptasi) menurut pola Barat dan begitu juga halnya dalam hal penyusunan
silabus dan kurikulum.
Usaha-usaha umat Islam dalam memodernisasikan pendidikan kebudayaan
Barat modern telah menimbulkan dualisme lembaga (institusi) pendidikan, yaitu:
a. Lembaga pendidikan Islam yang hanya berorientasi ke Barat dalam
membangun masa depannya
b. Lembaga pendidikan yang hanya berorientasi ke masa lampau
(zaman klasik).
14
A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan:
1. Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan
berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
2. Tanggung jawab lembaga pendidikan dalam segala jenisnya menurut
pandangan Islam adalah kaitannya dengan usaha mensukseskan misi dalam
tiga macam tunttan hidup seorang muslim,yaitu: Pembebasan manusia dari
ancaman api neraka, pembinaan umat manusia menjadi hamba Allah yang
memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di
akhirat, membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan.
3. Jenis-jenis lembaga pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai aspek,
yaitu dilihat dari ajaran Islam sebagai asasnya, ditinjau dari aspek
penanggung jawab, dan dilihat dari aspek tempat dan waktu.
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16