Anda di halaman 1dari 19

Makalah

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

MATA KULIAH:
ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengampu:
MAULANA AHADI, M.Pd
Dosen Pengajar:
NURUL JANNAH, M.Pd

Disusun Oleh:
NOR HIKMAH
(2021170078)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


DARUL ULUM KANDANGAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas kehendak dan izin-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus ajaran
Islam sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
saya sangat berharap makalah sederhana ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Ilmu Pendidikan Islam dengan
judul lembaga Pendidikan Islam. Saya juga menyadari bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga karya sederhana ini dapat dijangkau oleh siapapun. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun kepada
para pembaca. Terima kasih atas segala bantuan dan perhatian yang telah
diberikan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.

Kandangan,……………..…2022

NOR HIKMAH

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

Bab II Pembahasan ............................................................................................. 3


A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam ........................................................ 3
B. Prinsip – Prinsip Lembaga Pendidikan Islam .............................................. 5
C. Tanggung Jawab Lembaga – Lembaga Pendidikan .................................... 6
D. Jenis –Jenis Lembaga Pendidikan Islam………………………………… 7

Bab III Penutup .................................................................................................. 15


A. Kesimpulan ................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................... 15

Daftar Pustaka .................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan komponen terpenting untuk membentuk dan
mewarnai corak hidup masyarakat. Pendidikan Islam sangat penting bagi
ummat Islam karena dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan yang lainnya.
Pendidikan Islam dikenal sejak zaman Nabi sampai sekarang. Di Indonesia
mengenal pendidikan Islam sejak Islam datang ke Indonesia. Pendidikan ini
memakai sistem sorogan/perorangan dan berlangsung secara sangat sederhana
serta tidak mengenal strata atau tingkatan seperti pada pesantren dan
kemudian berkembang dengan sistem kelas seperti pada pendidikan
madrasah.
Kalau kita berbicara tentang pendidikan Islam di Indonesia, sangatlah
erat hubungannya dengan lembaga-lembaga pendidikan karena suatu
pendidikan pasti ada lembaga yang membantu. Lembaga pendidikan Islam
adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang
bersamaan dengan proses pembudayaan, dan itu dimulai dari lingkungan
keluarga. Seperti dalam firman Allah swt dalam QS. At-Tahrim: 6, yaitu:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”.
Pada ayat ini diperintahkan untuk memberi peringatan dan dakwah pada
keluarga. Berdasarkan beberapa bentuk lembaga pendidikan Islam tersebut,
tampaknya sangat berperan dalam penyelenggaraaan pendidikan Islam. Oleh
karena itu saya akan membahas lebih mendalam mengenai lembaga
pendidikan Islam dalam makalah saya kali ini. Berdasarkan latar belakang di
atas,dalam mewujudkan tujuanyang telah di tetapkan saya tertarik masalah
tersebut,Saya ingin mengetahui bagaimana Lembaga Pendidikan Islam.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Lembaga Pendidikan Islam?
2. Apa prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam?
3. Apa tanggung jawab Lembaga Pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Lembaga Pendidikan Islam.
2. Mengetahui apa saja yang ada didalam Lembaga Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis lembaga pendidikan Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan


berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Adanya kelembagaan dalam masyarakat, dalam rangka proses
pemberdayaan umat, merupakan tugas dan tanggung jawabnya yang kultural dan
edukatif terhadap anak didik dan masyarakatnya yang semakin berat. Tanggung
jawab lembaga pendidikan tersebut dalam segala jenisnya menurut pandangan
Islam adalah erat kaitannya dengan usaha menyukseskan misi sebagai seorang
muslim.
Lembaga pendidikan Islam merupakan hasil pemikiran yang dicetuskan
oleh kebutuhan–kebutuhan masyarakat yang didasari, digerakkan dan
dikembangkan oleh jiwa Islam (al-Quran dan Al-Sunnah). Lembaga pendidikan
Islam secara keseluruhan, bukanlah sesuatu yang datang dari luar, melainkan
dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai hubungan erat dengan
Islam secara umum. Islam telah mengenal lembaga pendidikan sejak detik-detik
awal turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Rumah al-Arqam bin Abi
al-Arqam merupakan lembaga pendidikan yang pertama.

A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam


Secara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang
memberi bentuk pada yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan
mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha. Dari
pengertian ini dapat dipahami bahwa lembaga mengandung dua arti, yaitu:
1) Pengertian secara fisik, materil, konkrit
2) Pengertian secara non-fisik, non-materil dan abtsrak
Dalam bahasa Inggris, lembaga disebut institut (dalam pengertian fisik),
yaitu sarana atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dan lembaga dalam
pengertian non-fisik atau abstrak disebut institution, yaitu suatu sistem norma

3
4

untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian fisik disebut juga dengan
bangunan, dan lembaga dalam pengertian nonfisik disebut dengan pranata.

Ada dua unsur yang kontradiktif dalam pengertian lembaga, pertama


pengertian fisik materil, konkret, dan kedua pengertian secara nonfisik, non
materil dan abstrak. Terdapat dua versi pengertian lembaga dapat dimengerti
karena lembaga ditinjau dari beberapa orang yang mengerakkannya, dan ditinjau
dari aspek nonfisik lembaga merupakan suatu sistem yang berperan membantu
mencapai tujuan.
Adapun lembaga pendidikan Islam secara terminologi dapat diartikan
suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam. Dari definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandung pengertian
konkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian secara abstrak, dengan
adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu, serta penanggung jawab
pendidikan itu sendiri.
Secara terminologi menurut Hasan Langgulung lembaga pendidikan
adalah suatu sistem peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri
dari kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan sebagainya, baik yang
tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik:
kelompok manusia yang terdiri dari individu-individu yang dibentuk dengan
sengaja atau tidak, untuk mencapai tujuan tertentu dan tempat-tempat kelompok
itu melaksanakan peraturan-peraturan tersebut adalah mesjid, sekolah, dan
sebagainya.

Pendidikan Islam termasuk bidang sosial sehingga dalam kelembagaannya


tidak terlepas dari lembaga-lembaga sosial yang ada.
Lembaga sosial tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1) Asosiasi, misalnya universitas, persatuan atau perkumpulan.
2) Organisasi khusus, misalnya penjara, rumah sakit dan sekolah-sekolah.
3) Pola tingah laku yang menjadi kebiasaan atau pola hubungan sosial yang
mempunyai hubungan tertentu.
5

Lembaga sosial adalah himpunan norma-norma tentang keperluan-


keperluan pokok di dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan lembaga pendidikan adalah suatu bentuk organisasi yang tersusun
relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi-relasi yang
terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sanksi
hukum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.

Berdasarkan uraian di atas, lembaga pendidikan secara umum dapat


diartikan sebagai badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik. Adapun lembaga pendidikan
Islam dapat diartikan dengan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses pembudayaan.

B. Prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam


Prinsip Lembaga pendidikan islam memiliki sifat permanen dan ideal,
dalam arti jika pendidikan tersebut dilaksanakan sesuai dengan prinsip tersebut,
maka pendidikan tersebut akan mencapai keadaan yeng kukuh dan ideal. Dengan
mengacu kepada sumber ajaran islam, baik al-Qur’an, al-Hadits, sejarah, pendapat
para sahabat, masalahat murshalah dan uruf, dapat dijumpai beberapa prinsip
pendidikan sebagai berikut.
1. Prinsip Wajib Belajar adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang
dalam islam bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang
pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
intelektual, spiritual, dan sosial merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan.
2. Prinsip Pendidikan untuk semua (Education for All) adalah prinsip yang
menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidakadilan
perlakuan, atau diskriminasi.
6

3. Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat (Long Life Education) adalah prinsip


yang menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan
dirinya sepanjang hayat.
4. Prinsip Pendidikan Berwawasan Global dan Terbuka, maksudnya adalah
bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari bukan hanya yang terdapat
didalam negeri sendiri, melainkan juga ilmu yang ada dinegeri orang lain.
5. Prinsip Pendidikan Integralistik dan Seimbang adalah prinsip yang
memadukan antara pendidikan ilmu agama dan pendidikan umum.
6. Prinsip Pendidikan yang sesuai dengan Bakat Manusia adalah prinsip yang
berkaitan dengan merencanakan program atau memberikan pengajaran
yang sesuai dengan bakat, minat, hobi, dan kecenderungan manusia sesuai
dengan tingkat perkembangan usianya.
7. Prinsip Pendidikan yang Menyenangkan dan Menggembirakan ialah
prinsip pendidikan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan yang
manusiawi, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, selalu
memberikan jalan keluar dan pemecahan masalah, memuaskan,
mencerahkan,dan menggembirakan.
8. Prinsip Pendidikan yang Berbasis pada Riset dan Rencana maksudnya
adalah pendidikan yang dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil
penelitian dan kajian yang mendalam, dan bukan berdasarkan dugaan atau
asal-asalan.
9. Prinsip Pendidikan yang Unggul dan Profesional adalah prinsip
pendidikan yang menjunjung tinggi dan mengutamakan mutu lulusan yang
unggul dan ditopang oleh berbagai komponen pendidikan lainnya yang
unggul pula.

C. Tanggung Jawab Lembaga-lembaga Pendidikan


Tanggung jawab lembaga pendidikan dalam segala jenisnya menurut
pandangan Islam adalah kaitannya dengan usaha mensukseskan misi dalam tiga
macam tuntutan hidup seorang muslim,yaitu:
7

1. Pembebasan manusia dari ancaman api neraka sesuai firman Allah:


“Jagalah dirimu dan keluargamu dari ancaman api neraka”(QS. At-
Tahrim: 6)
2. Pembinaan umat manusia menajdi hamba Allah yang memiliki
keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di akhirat
3. Membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan
yang kaya dengan ilmu pengetahuan, yang satu sama lain saling
mengembangkan hidupnya untuk menghambakan dirinya kepada
Khaliqnya.
Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban
mendidik.Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan “pasif”, artinya si
pendidik tidak mendahului “masa peka” akan tetapi menunggu dengan seksama
dan sabar. Bimbingan aktif terletak di dalam :
(a) pengembangan daya-daya yang sedang mengalami masa pekanya;
(b) pemberian pengetahuan dan kecakapan yang penting untuk masa
depan si anak; dan
(c) membangkitkan motif-motif yang dapat menggerakkan si anak untuk
berbuat sesuai dengan tujuan hidupnya.

D. Jenis-jenis Lembaga Pendidikan Islam

Berbicara tentang lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya


pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah lingkungan dimana
pendidikan tersebut dilaksanakan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas
tentang jenis-jenis lembaga pendidikan Islam harus ditinjaunya dari berbagai
aspek, seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Lembaga Pendidikan Islam Dilihat dari Ajaran Islam sebagai Asasnya


Dalam ajaran islam, perbuatan manusia disebut dengan amal, yang telah
melembaga dalam jiwa seorang muslim, baik amal yang berhubungan dengan
Allah swt maupun amal yang berhubungan dengan manusia dan alam semesta.
8

Sedangkan Mahmud Syaltut mengemukakan bahwa ajaran Islam mencakup aspek


aqidah, syariah dan muamalah yang dapat membimbing manusia menuju
kehidupan yang lebih baik.

Asas seluruh ajaran dan amal islam adalah iman. Islam telah menetapkan
norma- norma dalam mengajarkan ajaranya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sidi Ghazalba. Bahwa jenis lembaga pendidikan Islam yang serba tetap dan tidak
boleh berubah dan tidak mungkin berubah adalah:
a) Rukun iman adalah asas ajaran dan amal islam.
b) Ikrar, keyakinan atau pengucapan dua kalimat syahadat, adalah lembaga
pernyataan.
c) Thaharah, lembaga penyucian.
d) Shalat, lembaga utama diri.
e) Zakat, lembaga pemberian wajib.
f) Puasa, lembaga menahan diri.
g) Haji, lembaga kunjungan ke Baitullah.
h) Ihsan, lembaga membaiki.
i) Ikhlas, lembaga yang menjadikan amal agama.
j) Taqwa, lembaga menjaga hubungan dengan ALLAH SWT.

Adapun lembaga-lembaga yang dapat berubah, karena perubahan norma-


norma adalah sebagai berikut:
a) Ijtihad, lembaga berpikir.
b) Fiqih, lembaga putusan tentang hukum yang dilakukan dengan metode ijtihad.
c) Akhlak, lembaga nilai- nilai tingkah laku perbuatan.
d) Lembaga pergaulan masyarakat (social).
e) Lembaga ekonomi.
f) Lembaga politik.
g) Lembaga pengetahuan dan tekhnik.
h) Lembaga seni.
i) Lembaga Negara.
9

Agama Islam adalah agama yang universal, serba tetap dan tidak terikat
oleh ruang dan waktu, dan merupakan agama yang diridhai Allah Swt.

2. Lembaga Pendidikan Islam ditinjau dari Aspek Penanggung Jawab


Tanggung jawab kependidikan merupakan suatu tugas wajib yang harus
dilaksanakan, karena tugas ini satu dari beberapa instrumen masyarakat dan
bangsa dalam upaya pengembangan manusia sebagai khalifah dibumi. Tanggung
jawab ini dapat dilaksanakan secara individu dan kolektif. Secara individu
dilaksanakan oleh orang tua dan kolektif kerja sama seluruh anggota keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
Menurut Al-Qabisy, pemerintah dan orang tua bertanggung jawab
terhadap pendidikan anak baik berupa bimbingan, pengajaran secara menyeluruh.
Konsep tanggung jawab pendidikan yang dikemukakannya ini berimplikasi secara
tidak langsung dalam melahirkan jenis-jenis lembaga pendidikan sesuai dengan
penanggung jawabnya.

a. Lembaga pendidikan in-formal (keluarga)


Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat adalah persekutuan antar
sekelompok orang yang mempunyai pola-pola kepentingan masing-masing dalam
mendidik anak yang belum ada dilingkungannya.
Dalam islam keluarga dikenal dengan istilah Usrah, dan Nasb. Sejalan
dengan pengertian diatas, keluarga juga dapat diperoleh lewat persusuan dan
pemerdekaan.Pentingnya serta keutamaan keluarga sebagai lembaga pendidikan
Islam disyaratkan dalam Al-Qur’an.Artinya:
“ hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api
neraka”.(Tahrim 66:6)

b. Lembaga pendidikan formal (sekolah/madrasah)


Abu Ahmad dan Nur Uhbiyato memberi pengertian tentang lembaga
pendidikan sekolah, yaitu bila dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat
tertentu, teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam kurun waktu
10

tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah
ditetapkan. Gazalba memasukkan lembaga pendidikan formal ini dalam jenis
pendidikan sekunder, sementara pendidiknya adalah guru yang profesional.
Lembaga pendidikan Islam di Indonesia antara lain: raudhatul athfal atau
bustanul athfal, madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar Islam, madrasah
tsanawiyah, sekolah menengah pertama Islam dan berbagai sekolah lainnnya yang
setingkat.

c. Lembaga pendidikan non-formal (masyarakat)

Lembaga pendidikan non-formal adalah lembaga pendidikan yang teratur


namun tidak mengkuti peraturan-peraturan yang tetap dan kuat.Masyarakat
merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa,
negara, kebudayaan dan agama.Setiap masyarakat memiliki cita-cita yang
diwujudkan melalui peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu.Islam tidak
membebaskan manusia dari tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat, dia
merupakan bagian yang integral sehingga harus tunduk pada norma-norma yang
berlaku dalam masyarakatnya.Begitu juga dengan tangung jawabnya dalam
melaksanakan tugas-tugas kependidikan.

Berpijak pada tanggung jawab masyarakat di atas, lahirlah lembaga


pendidikan Islam yang dapat dikelompok dalam jenis ini adalah:

1. Mesjid, mushalla, langgar, surau dan rangkang.

2. Madrasah diniyah yang tidak mengikuti ketetapan resmi.

3. Majlis ta’lim, taman pendidikan al-Quran, taman pendidikan seni al-


Quran, wirid remaja/dewasa.

4. Kursus-kursus keislaman.

5. Badan pembinaan rohani.

6. Badan-badan konsultasi keagamaan.

7. Musabaqah tilawah al-Quran


11

d. Lembaga Pendidikan Islam Dilihat dari Aspek Tempat dan Waktu


Pada mulanya pendidikan Islam oleh Nabi saw secara sembunyi dan
disampaikan melalui individu ke individu. Tetapi setelah pemeluk Islam
bertambah banyak diperlukan lembaga pendidikan supaya pelaksanaan pendidikan
lebih efektif dan efektif.
Untuk lebih sistematisnya uraian, maka akan membagi bentuk lembaga
pendidikan itu berdasarkan babakan sejarah pendidikan Islam, yaitu:
a. Periode Pembinaan
Lembaga pendidikan pertama dalam Islam adalah keluarga atau rumah
tangga. Dalam sejarah, bahwa rumah tangga yang dijadikan basis dan markas
pendidikan Islam pertama adalah rumah tangga (dar) Arqam bin Abi Arqam.
Rumah sebagai lembaga sosial pendidikan dalam Islam diisyaratkan Al-Qur'an.
Firman Allah swt:
Artinya: “Ajarilah keluargamu yang terdekat” (Asy-Syu'ara’ ayat 214)
Secara formal di rumah Arqam inilah Nabi saw mengajarkan pokok-pokok
ajaran Islam kepada para sahabat, dan di sini pula Nabi saw menerima para tamu
yang ingin bertanya tentang ajaran Islam dan orang yang ingin masuk Islam.
Hijrah Nabi saw ke Madinah merupakan pertanda bagi terbukanya
lembaga pendidikan baru dalam sejarah pendidikan Islam, di samping keluarga.
Lembaga pendidika baru adalah masjid. Sudah menjadi tradisi di dalam Islam
semenjak Nabi bahwa rumah suci mesjid menjadi tempat melatih dan memimpin
anak-anak muda dengan berbagai kepandaian dan dengan latihan akhlak yang
tinggi. Masjid dalam sejarah pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai
tempat beribadah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Di masjid dilaksanakan proses pembelajaran, baik di dalam masjid itu sendiri
maupun di samping masjid dalam bentuk Suffah atau Kuttab. Proses pendidikan
di masjid ini pada umumnya dengan menggunakan sistem balaghah (guru duduk
di masjid dan murid-murid duduk mengelilinginya).
12

Karakteristik yang menonjol dari pendidikan Islam pada periode ini adalah
bahwa pendidikan itu diberikan dengan cuma-cuma dan merupakan kewajiban
bagi setiap anak orang Islam untuk mendapatkannya serta dapat mendorong anak
didik untuk menggunakan pikiran dan mendorong mereka melakukan
penyelidikan Illahiyah.

b. Periode Keemasan
Periode keemasan dan kejayaan pendidikan Islam terjadi pada masa
Dinasti Abasiyah ataupun masa Dinasti Umayah di Spanyol. Pada periode ini
daerah kekuasaan Islam meluas dari India dan Asia Tengah dan sampai ke
Spanyol dan Maroko. Lembaga pendidikan periode ini selain keluarga, masjid dan
kuttab adalah masjid jami’, istana khalifah, umah-rumah para pangeran, menteri
dan ulama, kedai dan toko buku, salon-salon kesusastraan, ribath, rumah-rumah
sakit (al-birraristan), observaorim, dan tempat-empat eksperimen ilmiah serta dar
al hikmah, bait al-hikmah dar al-ilm, ataupun dar al-kutub.
Adapun karateristik yang menonjol pada periode ini adalah:
1. Kesempatan untuk mendapat pendidikan kepada anak setiap orang
Islam dengan cuma-cuma
2. Sifatnya universal, toleran, berpikiran luas, kreatif, dinamis,
rasional, terdapat keseimbangan antara ilmu dan agama dan sumbernya dari al-
Quran dan al-Hadits.

c. Periode Penurunan
Periode dimulai pada permulaan abad ke-11 M sampai abad Ke-15 M.
Pada periode ini perkembangan kebudayaan, peradaban dan sains menurun di
Timur Tengah. Lembaga-lembaga pendidikan Islam umumnya ditekankan
fungsinya kepada studi keagamaan dan tempat pendidikan dan latihan bagi
keperluan politik guna mempertahankan kepercayaan dan politik Islam.
Karakteristik yang menonjol adalah tumbuhnya sekolah-sekolah untuk anak yatim
13

dan anak-anak orang miskin, yaitu di bawah raja-raja Mamluk di Mesir dan
Syiria.

d. Periode Stagnasi dan Kehancuran


Periode ini terjadi pada abad ke-15 sampai abad ke-19. Keadaan lembaga
pendidikan Islam pada masa ini mundur dan bahkan mengalami kehancuran.
Masjid-masjid dan sekolah-sekolah yang terbesar dalam dunia Islam tampak
megah dan indah, namun muridnya hanya sedikit dan mereka umumnya hanya
mempelajari fiqh. Perhatian mereka terhadap ilmu keduniaan seperti ilmu
ekonomi berkurang sekali. Akibatnya bantuan ekonomi dan kebudayaan bagi
pendidikan juga berkurang.

e. Periode Modern
Pada permulaan abad ke-19 M dari periode ini umat Islam sudah mulai
sadar akan kelemahan dan kemunduran kebudayaan dan peradabannya bila
dibandingkan dengan dunia barat yang sudah maju. Kemajuan yang didapat oleh
dunia Islam dalam bidang pendidikan sekarang di samping hasil gerakan
reformasi yang dilancarkan oleh pemimpin umat Islam sebelumnya seperti
Muhammad Ibn Abd Wabhab yang antara lain menganjurkan kembali kepada al-
Quran, Hadits, masa kehidupan Nabi saw di masa Khulafaur Rasyidin. Di bawah
pengaruh kebudayaan Barat modern sistem sekolah-sekolah dasar, menengah,
sekolah-sekolah kejuruan, sekolah-sekolah teknik, dan sampai pada sistem
universitas yang ada di Arab dan dunia Islam dipengaruhi ata disesuaikan
(adaptasi) menurut pola Barat dan begitu juga halnya dalam hal penyusunan
silabus dan kurikulum.
Usaha-usaha umat Islam dalam memodernisasikan pendidikan kebudayaan
Barat modern telah menimbulkan dualisme lembaga (institusi) pendidikan, yaitu:
a. Lembaga pendidikan Islam yang hanya berorientasi ke Barat dalam
membangun masa depannya
b. Lembaga pendidikan yang hanya berorientasi ke masa lampau
(zaman klasik).
14

Kedua bentuk pertentangan yang ada dalam lembaga-lembaga pendidikan


Islam ini harus diatasi, agar masyarakat tidak salah tafsir dalam menilai warisan
peninggalan kebudayaan, adat dan peradaban Islam klasik dan dalam menerima
kemajuan yang didapat dari kebudayaan modern mengingat warisan zaman klasik
Islam masa lampau itu jiwa dan semangat pendidikan dan ilmiahnya masih
relevan dengan masa sekarang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan:
1. Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan
berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
2. Tanggung jawab lembaga pendidikan dalam segala jenisnya menurut
pandangan Islam adalah kaitannya dengan usaha mensukseskan misi dalam
tiga macam tunttan hidup seorang muslim,yaitu: Pembebasan manusia dari
ancaman api neraka, pembinaan umat manusia menjadi hamba Allah yang
memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di
akhirat, membentuk diri pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan.
3. Jenis-jenis lembaga pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai aspek,
yaitu dilihat dari ajaran Islam sebagai asasnya, ditinjau dari aspek
penanggung jawab, dan dilihat dari aspek tempat dan waktu.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya saya juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, H. Zainal Arifin. 1976. Memperkembangkan dan Mempertahankan


Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

M. Arifin. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ramayulis, H. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

16

Anda mungkin juga menyukai