Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
(“Martikulasi Pendidikan Agama Islam ”)
Dosen Pengampu:
Dr. Ismail. M.Ag.
Disusun Oleh:
Abdul Mufid
NIM : 1911540071
Hamid Munawar
NIM : 1911540080
PENDIDIKAN PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
maupun rohani sehingga kita masih dapat belajar tentang berbagai macam ilmu pengetahuan.
Dan tak lupa shalawat dan salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dan atas ridha Allah Swt kami dapat menyelesaikan makalah kami, yang berjudul
“Relevansi Pendidikan Agama Islam Terhadap Kemajuan Bangsa”. Kami juga berterimakasih
kepada Bapak Dr. Ismail, M.Ag. yang telah membibing kami, dan juga kepada rekan-rekan yang
telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Pemakalah menyusun makalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Martikulasi Pendidikan Agama Islam. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, atas
kekurangan kami, kami mohon maaf karena sesungguhya kesempurnaan hanya milik Allah
semata.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………. 4
Rumusan Masalah…………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ……………………………………………………. 9
Saran …………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Kemudian manusia mengembangkan proses pertumbuhan kebudayaannya, proses inilah yang
mendorong manusia ke arah kemajuan zaman. Untuk sampai kebutuhan tersebut diperlukan
satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam sebuah dimensi, daya
cipta, rasa dan karsa masyarakat berserta anggota–anggotanya.
Pendidikan berkembang dari yang sederhana (primitif), yang berlangsung
ketika manusia masih berada dalam ruang lingkup kehidupan yang serba sederhana
serta konsep tunjuan yang amat terbatas pada hal–hal yang bersifat survival
(pertahanan hidup terhadap ancaman alam sekitar), sampai pada bentuk pendidikan
yang sarat dengan metode, tujuan, serta model pendidikan yang sesuai dengan
masyarakat pada saat ini.
Dalam perjalanan hidupnya, umat manusia senantiasa dihadapkan kepada
pengalaman-pengalaman peristiwa alamiah yang ada di sekitarnya. Pengalaman-
pengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan kemudian
hidupnya itu serta menjadi pengalaman batinnya sebagai alat pendorong untuk
mengadakan perubahan-perubahan bagi kepentingan hidup dan kehidupannya.
Perkembangan hidupnya ini tidak terlepas dari proses pembentukan pribadi yang
diwariskan berkesinambungan kepada generasi berikutnya. Dengan kelompoknya atau
dengan masyarakatnya, mereka akan saling memberi pengaruh dalam kehidupan
bersama hubungan pengaruh yang terjadi dalam suasana tata kemasyarakatan akan
membentuk suatu corak dan bentuk tertentu dan kebudayaan dan peradaban, yang
4
sejalan dengan segi pandangan hidup kemanusiaan atau falsafah hidupnya yang
menggambarkan tingkat kehidupan kerohanian yang telah dicapainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan relevansi pendidikan Islam dan kemajuan?
2. Bagaimana sejarah pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana relevansi pendidikan Islam terhadap kemajuan bangsa?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian relevansi pendidikan Islam dan kemajuan.
2. Mengetahui sejarah pendidikan di Indonesia.
3. Mengetahui relevansi pendidikan Islam terhadap kemajuan bangsa.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Pendidikan Islam adalah pendidikan ke-Islaman atau pendidikan agama Islam,
yakni upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran dan nilai-nilainya, agar menjadi
way of life dan sikap hidup seseorang. Dalam pengertian kedua ini, pendidikan Islam
dapat berwujud: 1) Segenap kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu lembaga
untuk membantu seseorang atau kelompok peserta didik dalam menanamkan dan
menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilainilainya. 2) Segenap fenomena atau
peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya
dan tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau
beberapa pihak.
3. Kemajuan
Kemajuan berasal dari kata dasar maju. Kemajuan memiliki arti dalam kelas
nomina atau kata benda sehingga kemajuan dapat menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
B. Sejarah Pendidikan di Indonesia
1. Pra Islam
Sejarah pendidikan Indonesia pada awalnya adalah masa kerajaan Hindu-Budha. Pada masa
itu peninggalan yang paling berharga adalah candi, arca, dan lain sebagainya. Karena
memang pada zaman tersebut masih dekat dengan zaman batu. Jadi bentuk dari pendidikan
dahulu sebelum Islam datang adalah masih primitif dan kepercayaan dahulu masih animisme
dan dinamisme, yang secara tidak langsung belum sama sekali memikirkan yang namanya
kemajuan terhadap pendidikan.
2. Pasca Islam
Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme,
dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia bahkan dibeberapa
wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan
Budha. Misalnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, kerajaan Taruma Negara di Jawa
Barat, kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya. Namun Islam datang ke wilayah-
wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-
prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan
dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat mudah hanya dengan
membaca dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan.
7
Perkembangan Islam di Nusantara tidak akan bisa dilepaskan dari peran pesantren dalam
menopang dakwah Islam. Selain itu pesantren juga melakukan Islamisasi terhadap berbagai
aspek, pesantren juga punya andil yang luar biasa dalam membangun peradaban di
Nusantara.
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh
pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan
Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri
Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate,
hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam
memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia. Bahkan sekarang muncul
lembaga pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah, MTs, dan lain sebagainya itu merupakan
wujud dari majunya perkembangan pendidikan Islam. Muncul pula pesantren modern, dan
masih banyak lagi.
C. Relevansi Pendidikan Islam Terhadap Kemajuan Bangsa
Dalam mempersiapkan masyarakat madani, tantangan terhadap partisipasi aktif dunia
pendidikan semakin besar. Peran lembaga pendidikan Islam tidak hanya dituntut
mengkristalisasikan semangat ketuhanan sebagai pandangan hidup universal, namun lebih
dari itu, institusi ini harus lebur dalam wacana dinamika modern. Pendidikan Islam sebagai
lembaga alternatif diharapkan mampu menyiapkan kualitas masyarakat yang bercirikan
semangat keterbukaan, egaliter, kosmopolit, demokratis, dan berwawasan luas, baik yang
menyangkut aspek spiritual, maupun ilmu-ilmu modern.
Keikutsertaan dunia pendidikan Islam secara aktif dalam pembangunan
Indonesia akan menampilkan Indonesia dalam bentuk baru. Nurcholish Madjid pernah
mensinyalir bahwa Indonesia yang akan datang seperti sosok “santri yang canggih”.
Ia pun juga menyelaraskan Indonesia dengan santri, karena pada dasarnya sosok santri
itu sebagai tampilan sikap egaliter, kosmopolit, terbuka dan demokratis. Ini
merupakan pola budaya pantai, sebab sekarang pola budaya pedalaman In Land
Culture masih mendominasi.
Perkembangan dunia telah melahirkan suatu kemajuan zaman yang modern.
Perubahan-perubahan yang mendasar dalam struktur budaya masyarakat seringkali
membentur pada aneka kemapanan. Akibatnya ada keharusan untuk mengadakan
upaya kontekstualisasi bangunan-bangunan budaya masyarakat dengan dinamika
modernisasi, tak terkecuali dengan sistem pendidikan
8
pesantren. Karena itu, sistem pendidikan pesantren harus melakukan upaya-upaya
konstruktif agar tetap relevan dan mampu bertahan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Relevansi adalah hubungan dua hal yang saling terikat, maka jika kedua hal tersebut
dicocokkan satu sama lain, maka hal tersebut akan saling berhubungan satu sama lain. Dalam
pendidikan Islam ada upaya untuk memajukan hal yang terkait masalah pendidikan yang
didasarkan pada ilmu agama. Sedangkan kemajuan berasal dari kata maju yang berarti
bergerak kedepan.
2. Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua periode, yakni pendidikan pra Islam dan
pasca Islam, yang mana sangat jauh sekali perbedaannnya diantara dua periode tersebut.
Yang pada awalnya belum ada sama sekali sistem pendidikan yang konkret guna
mencerdaskan bangsa. Akan tetapi setelah Islam masuk dan diterima oleh masyarakat.
Alhasil Islam mempelopori berdirinya sistem pendidikan yang diawali dari pondok pesantren
hingga meluas sampai sekarang, baik yang bercorak salaf maupun modern.
3. Pesantren harus berupaya keras dalam memajukan bangsanya. Karena suatu bangas
dikatakan maju dan sukses adalah dilihat dari pendidikannya. Maka tujuan daripada
pendidikan itu sendiri adalah menghilangkan kebodohan, agar tercipta masyarakat yang
kondusif dan agamis. Oleh karena itu pendidikan pesantren harus melakukan upaya-upaya
konstruktif agar pendidikannya tetap relevan dan mampu bertahan, serta tidak hilang ditelan
zaman.
9
Daftar Pustaka
10
8&oe=utf-8&client=firefox-b.
reyneeazzahra. “PENDIDIKAN ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.”
Reynee_azzahra (blog), 31 Oktober 2013.
https://reyneeazzahra.wordpress.com/2013/10/31/pendidikan-islam-dalam-sistem pendidikan-
nasional/.
Soedrajat, Diposting oleh Eed. “BAB I LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DI
INDONESIA.” Diakses 24 November 2017. http://eedsoe.blogspot.com/2013/08/bab-i-latar-
belakang-pendidikan-di.html.
Umar, Umar. “EKSISTENSI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA (Perspekstif Sejarah
Pendidikan Nasional).” Lentera Pendidikan 19, no. 1 (1 Juli 2016): 16–29.
Wahyudin. “Relevansi Pendidikan Pesantren Dengan Pendidikan Modern.” Nizham Vol. 3,
no. No.2 (Desember 2014).
11