Anda di halaman 1dari 15

i

MAKALAH
PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
MANAJEMEN KELAS
Dosen Pengampu : Siti Fathimah Al Fathiyah, M.Pd.I

Oleh :
Madinah (20190210008)
M. Arifin

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IBNU SINA
2022
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................1
D. MANFAAT PENULISAN.......................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR.............................3
B. TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR......................................4
C. MACAM-MACAM LINGKUNGAN BELAJAR...................................................5
1. Lingkungan Belajar dalam Ruangan (indoor).....................................................5
2. Lingkungan Belajar luar Ruangan (outdoor)......................................................7
D. MECIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAGUS UNTUK
PERKEMBANGAN ANAK....................................................................................8
1. Suasana Ruangan yang Berbeda.........................................................................8
2. Perbanyak Interaksi............................................................................................8
3. Beri Perhatian yang Sama Ke Semua Siswa.......................................................9
4. Pahami Latar Belakang Siswa............................................................................9
5. Berikan Dukungan Penuh Pada Siswa................................................................9
6. Gunakan Teknologi..........................................................................................10
7. Gunakan Media Pembelajaran dan Praktek......................................................10
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah proses belajar yang dibangun guru untuk
meningkatkan cara berpikir siswa, kreativitas dan inovatif siswa,
meningkatkan kemampuan mengonstruksikan pengetahuan baru, serta
meningkatkan penguasaan pemahaman materi pembelajaran.
Kegiatan belajar bisa dikatakan berhasil apabila siswa dapat memahami
dan menyerap materi pelajaran dengan baik. Keberhasilan pembelajaran
bergantung pada guru, seperti bagaimana perencanaan pembelajarannya,
bagaimana proses pembelajaran, hingga melakukan evaluasi pembelajaran.
Guru menjadi peran utama untuk memberikan informasi sebagai fasilitator,
mengatur sumber dan fasilitas yang digunakan pembelajaran siswa.
Selain guru, lingkungan belajar juga mempengaruhi kualitas
pembelajaran. Lingkungan belajar bisa diciptakan sedemikian rupa untuk
memotivasi siswa agar semangat belajar dan bagus untuk tumbuh kembang
mereka. Meski begitu, lingkungan belajar juga harus difasilitasi dengan baik
untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak.
Dalam makalah ini, pembahasan akan menjelaskan pengertian
lingkungan belajar dan macam-macam lingkungan belajar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pengelolaan lingkungan belajar
2. Apa tujuan pengelolaan lingkungan belajar
3. Apa saja macam-macam lingkungan belajar
4. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengelolaan lingkungan belajar
2. Mendeskripsikan tujuan lingkungan belajar
3. Memahami macam-macam lingkungan belajar
4. Mengetahui cara menciptakan lingkungan belajar
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk calon guru agar mengetahui pengelolaan lingkungan belajar
2. Untuk guru agar mengetahui tujuan pengelolaan lingkungan belajar
3. Untuk guru agar bisa mengetahui macam-macam lingkungan belajar
4. Untuk guru mengetahui cara menciptakan lingkungan belajar

2
3

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pengelolaan adalah proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.1 Dalam bahasa Inggris pengelolaan
disebut “management”, diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen yang berarti pengelolaan yaitu proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara
efisien dan efektif.2
Adapun pengertian dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu.
Lingkungan merupakan kondisi-kondisi yang memengaruhi pertumbujan
tingkah laku. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan sesorang karena stimulus dari lingkungan
yang memengaruhinya.3 Dari uraian tersebut, maka lingkungan dapat
diartikan sebagai suatu tempat atau suasana (keadaan) yang dapat
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang.4
Sedangkan istilah belajar merupakan perubahan yang relatif permanen
baik prilaku atau potensi prilaku seseorang sebagai hasil dari pengalaman
atau praktek yang memperkuatnya. Belajar sebagai aktivitas yang dilakukan
dengan sengaja sehingga mengalami perubahan diri individu dalam
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).5
Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal
utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Kedua aspek lingkungan
tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga

1
Muhammad Hasan, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Medan : Yayasan Kita Menulis,
2021), hlm. 13
2
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2013), hlm. 16
3
Muhammad Hasan, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 14
4
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 16
5
Muhammad Hasan, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 14
siswa merasa betah di sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara
sadar dan bukan karena tekanan ataupun paksaan.6
Lingkungan belajar merupakan sarana yang dengannya para pelajar dapat
mencurahkan dirinya untuk beraktivitas, berkreasi, hingga mereka
mendapatkan sejumlah perilaku baru dari kegiatannya itu.7
Dari serangkaian istilah di atas, Pengelolaan lingkungan belajar dapat
diartikan sebagai suatu proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
berbagai komponen lingkungan yang dapat memengaruhi perubahan prilaku
anak sehingga dapat terfasilitasi dengan baik. Upaya pengelolaan lingkungan
belajar dimaksudkan agar lingkungan mampu menstimulasi anak-anak
berpartisipasi dalam kegiatan belajar dengan optimal, sehingga semua tujuan
belajar dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.8

B. TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR


Pada proses belajar mengajar pengelolaan lingkungan belajar mempunyai
tujuan secara umum yaitu menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual di kelas.
Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa untuk belajar dan bekerja
dan mengembangkan sikap apresiasi pada siswa.
Ada 3 pokok tujuan pengelolaan lingkungan belajar:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik
(siswa) untuk mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang berada di lingkungan belajar
yang dapat menghalangi proses interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta sarana atau alat peraga belajar
yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.

6
Muhammad Saroni, Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), hlm. 82-84
7
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 17
8
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 18

4
Tujuan pengelolaan lingkungan belajar yang berupa kelas adalah
menjadikan setiap anak yang berada didalam kelas dapat bekerja (berfikir,
berinteraksi, dan berpendapat) sehingga akan tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efisien.9

C. MACAM-MACAM LINGKUNGAN BELAJAR


Lingkungan belajar merupakan sarana dan prasarana yang bisa
menunjang materi yang didapat dari gurunya. Lingkungan belajar tidak
berpatok pada lingkungan sekolah akan tetapi lingkungan belajar bisa berada
di luar lingkungan sekolah. Dengan kata lain lingkungan belajar bisa dibagi
menjadi dua macam :
1. Lingkungan Belajar dalam Ruangan (indoor)
Lingkungan belajar ini memang biasanya sudah disediakan oleh
manajemen sekolah digunakan untuk para siswa sebagai sumber belajar
atau lingkungan yang ada dalam sekolah tersebut. Prinsip umum penataan
ruangan dalam lingkungan belajar indoor :10
a. Arah ruangan
b. Ukuran ruangan
c. Lantai
d. Atap dan langit-langit
e. Penataan dinding dan pemilihan warna ruangan
Macam-macam lingkungan belajar indoor sebagai berikut :
a. Ruang Tempat Belajar
Ruang tempat belajar atau bisa juga disebut dengan ruang kelas
sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas
bukan merupakan sebuah wilayah yang sangat luas dan dalam ruang
kelas antara siswa dan guru terlibat dalam berbagai kegiatan dan
menggunakan berbagai wilayah ruang yang berbeda. Guru akan
memfasilitasi kegiatan-kegiatan jika guru mengatur ruang belajar untuk

9
Rully, Pengelolaan Lingkungan Belajar
(http://pemudaberkelana.blogspot.com/2014/07/pengelolaan-lingkungan-belajar.html, Diakses 5
Oktober 2022, 11.40)
10
Rita Mariyana, dkk., Pengelolaan Lingkungan Belajar, hlm. 34

5
memungkinkan pergerakan yang teratur, mempertahankan distraksi
sesedikit mungkin dan menggunakan ruang yang tersedia secara efisien.
Adapun syarat-syarat kelas yang efisien diantaranya :
1) Bersih dan rapi
2) Ventilasi dan pengaturan cahayanya baik
3) Perlengkapan dan perabotan kelas masih dalam keadaan baik
4) Sirkulasi udara cukup
5) Jumlah siswa tidak lebih dari 40 siswa
6) Dan dapat memberikan keluasan gerak dan komunikasi yang baik
antara guru dan siswa.
b. Ruang Laboratorium
Sekolah yang efisien harus mempunyai laboratorium sebagai ruang
praktik. Dalam kaitannya dengan pengelolaan laboratorium, bahan-
bahan yang perlu disediakan sangat tergantung pada jenis
laboratoriumnya, diantaranya:
1) Laboratorium IPA, khusunya fisika, bahan-bahan yang perlu
disediakan biasanya berupa bahan-bahan kimia seperti air raksa, air
cuka dan timah. Untuk laboratorium IPA, khususnya biologi, bahan-
bahan yang perlu disediakan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan,
kerangka manusia, dan berbagai macam pupuk tanaman.
2) Laboratorium BAHASA biasanya bahan-bahan yang disediakan
lebih berupa peralatan laboratorium, seperti kaset dan tape recorder
3) Laboratoriun KOMPUTER perlu disediakan sejumlah perangkat
komputer, yang meliputi layar monitor, keyboard, stavolt, printer
dan central processing unit.
c. Ruang Auditorium / Ruang Serbaguna
Ruang auditorium atau bisa juga disebut dengan ruang serbaguna
yang bisa juga berfungsi sebagai tempat diskusi atau tempat
pertunjukan, dan selayaknya ruang tersebut harus dilengkapi dengan:
1) Panggung pertunjukan
2) Tempat yang luas dan bersih
3) Kamar mandi laki-laki dan perempuan harus terpisah

6
4) Dinding harus dilapisi oleh peredam suara agar tidak bergema
5) Tempat ganti pakaian laki-laki dan perempuan harus terpisah
6) OHP atau LCD proyektor
d. Ruang Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan
dalam mengembangkan pengetahuan murid. Selain memerlukan gedung
atau ruang, penyelenggaraan perpustakaan juga memerlukan sejumlah
bahan diantaranya : pensil, pena, kartu peminjaman, kartu buku dan
lain-lain.
2. Lingkungan Belajar luar Ruangan (outdoor)
Lingkungan belajar ini (outdoor) adalah kebalikan dari lingkungan
belajar indoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada diluar
lingkungan sekolah, dalam artian lingkungan belajar ini diciptakan tidak
untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti misalnya: museum, masjid, monumen, dan
lapangan. Prinsip umum pembelajaran outdoor antara lain :
a. Memenuhi aturan keamanan
b. Melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah anak
c. Desain lingkungan ruang kelas harus didasarkan pada kebutuhan anak
d. Secara estetis harus menyenangkan
Macam-macam lingkungan belajar outdoor :
a. Museum
Museum adalah tempat yang diciptakan oleh pemerintah untuk
menyimpan barang-barang bersejarah sehingga masyarakat luas dapat
mengetahui sejarah-sejarah pada masa lampau, oleh karena itu museum
ini bisa digunakan oleh para siswa untuk menggali pengetahuan tentang
mata pelajaran sejarah dan juga bisa digunakan untuk obsrvasi atau
penelitian.
b. Masjid
Masjid adalah tempat yang digunakan oleh seluruh umat islam
untuk menyembah kepada tuhannya dan di masjid bisa dilakukan proses

7
pembelajaran tidak langsung seperti khutbah jum’at. Masjid juga bisa
dibuat untuk praktik sholat jenazah, praktek wudhu dan lain sebagainya.
c. Monumen
Monumen dan museum merupakan tempat yang bersejarah akan
tetapi keduanya berbeda. Monumen merupakan tempat yang memang
ada pada zaman dulu dengan kata lain tempat tersebut tidak dibuat atau
diciptakan oleh tangan manusia, namun tempat itu ada sebagai bukti
sebuah kejadian atau sejarah bukan untuk menyimpan barang-barang
bersejarah.
d. Lapangan
Lapangan identik dengan lahan yang luas tanpa adanya bangunan
apapun. Di setiap sekolah harusnya memiliki lapangan karena lapangan
juga bisa digunakan sebagai sumber belajar seperti dalam pelajaran
olahraga, upacara dan kegiatan ekstrakulikuler. 11

D. MECIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAGUS UNTUK


PERKEMBANGAN ANAK
Berikut ini merupakan cara menciptakan lingkungan belajar di kelas yang
bagus untuk perkembangan siswa, di antaranya yaitu:
1. Suasana Ruangan yang Berbeda
Mengubah dan menyusun ulang ruang penempatan meja dan kursi di
kelas. Biasanya posisi duduk siswa di kelas bentuknya disusun berjajar
seperti persegi dan guru mengajar di depan. Proses belajar seperti ini
hanya terjadi satu arah yaitu guru mengajar dan murid mendengarkan
sehingga dinilai kurang efektif. Agar suasana kelas lebih menyenangkan,
Bisa mencoba membentuk meja dan kursi dengan posisi melingkar. Posisi
guru ada di tengah-tengah dan murid di sekeliling guru sehingga semua
siswa dengan lebih baik dapat memperhatikan guru. Guru juga bisa
mencoba metode mobile teaching, yaitu guru benar-benar turun dan

11
Rully, Pengelolaan Lingkungan Belajar
(http://pemudaberkelana.blogspot.com/2014/07/pengelolaan-lingkungan-belajar.html, Diakses 5
Oktober 2022, 11.40)

8
menghampiri untuk membantu murid satu per satu dan menjelaskan
tentang materi pelajaran. Murid akan lebih rileks belajar bersama guru.
2. Perbanyak Interaksi
Guru dapat memberikan full attention atau perhatian penuh kepada
semua murid. Dengan ini maka dapat memancing diskusi, pendapat, atau
argumen interaktif antara murid dan guru. Peran guru di sini adalah untuk
membuat murid nyaman dan leluasa mengungkapkan ide mereka. Guru
harus menunjukan kepercayaan pada kemampuan masing-masing siswa
dan tunjukkan dukungan kepada mereka. Pacu siswa untuk berani
berpendapat dan percaya diri terhadap apapun ide yang telah mereka
ungkapkan. Ini dapat melatih siswa belajar berani untuk berbicara,
mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, dan lebih terbuka
pada perbedaan pendapat antar siswa dengan siswa lain.
3. Beri Perhatian yang Sama Ke Semua Siswa
Guru harus memerhatikan, mengamati, dan memahami semua siswa
dengan sama rata. Jangan cenderung memerhatikan murid yang pintar dan
aktif di kelas sampai lupa ke murid lainnya yang kurang aktif. Anak yang
kurang aktif biasanya memiliki kesulitan sehingga harus diperhatikan juga
oleh guru. Guru punya tugas untuk menemukan benih-benih unggul,
talenta, kemampuan, dan bakat dalam diri para siswa. Setiap anak
mempunyai talenta, kemampuan, dan bakat yang berbeda-beda. Setiap
anak harus mendapat perhatian yang sama sehingga bisa membuktikan
kemampuannya dan membuat KBM menjadi lebih hidup dan
menyenangkan.
4. Pahami Latar Belakang Siswa
Sifat dan perilaku setiap murid pasti berbeda, tergantung dari latar
belakang keluarga, lingkungan, dan sebagainya. Untuk membantu masalah
murid, guru harus memahami dahulu apa latar belakang yang
mempengaruhi perilaku dan sikap murid. Berikan pendekatan yang sesuai
dengan kondisi murid untuk mencari tahu akar permasalahan yang dialami
murid. Misalnya, ajak siswa mengobrol tentang mengapa dia tidak
bersemangat mengikuti kelas setiap hari. Berikan motivasi dan rangkul

9
murid tersebut. Bantu supaya lebih semangat mengikuti pelajaran dan
datang ke sekolah. Pendekatan seperti ini bermanfaat juga untuk Anda
agar lebih mudah membangun lingkungan belajar di kelas yang bagus.
5. Berikan Dukungan Penuh Pada Siswa
Dukungan harus diberikan kepada siswa dari pihak sekolah khususnya
guru dan juga orangtua. Setiap siswa punya perkembangan dalam belajar
yang berbeda. Saat mereka mencapai sebuah pencapaian entah kecil atau
besar, berikan pujian kepada usahanya. Beri apresiasi dalam bentuk pujian,
hadiah juga motivasi untuk murid tetap mempertahankan dan
meningkatkan pencapaian. Hal ini bukan hanya diberikan saat murid
berhasil saja, tetapi juga saat gagal. Berikan semangat supaya mau
mencoba lagi dan tidak patah semangat. Murid akan sangat senang dan
lebih bersemangat ketika pencapaiannya diakui oleh guru dan orang tua.
Teman-teman yang lain pun akan merasa tertantang untuk melakukan yang
terbaik. Perhatian dan apresiasi dari guru menjadi faktor terciptanya
suasana kelas yang bagus karena murid merasa dihargai atas
pencapaiannya. Namun apabila ada hal yang harus dikritik, guru bisa
menyampaikannya saja, agar siswa belajar dari kritikan tersebut.
6. Gunakan Teknologi
Pada saat ini, teknologi sudah mudah diakses. Menulis di papan tulis
mungkin bisa diganti dengan menggunakan gadget supaya murid juga
lebih bersemangat belajar di kelas. Khususnya di masa pandemi di mana
sekolah dilaksanakan secara online. Bisa menggunakan internet dan laptop
atau kalau di kelas biasa bisa disambungkan dengan proyektor. Materi
pelajaran textbook juga bisa diubah ke dalam audio visual. Guru bisa
memperlihatkan video penjelasan dari internet tentang materi yang sedang
dipelajari. Dengan menyajikan pelajaran dengan bantuan teknologi, maka
penjelasan akan menjadi semakin menarik dan tidak membosankan bagi
murid. Fokus murid akan jadi lebih terarah pada materi yang sedang
dipelajari. Teknologi juga membuat pembelajaran semakin menyenangkan
serta memudahkan siswa dan guru berinteraksi dalam melakukan proses

10
pembelajaran. Sangat disayangkan jika Anda tidak memanfaatkan
teknologi.
7. Gunakan Media Pembelajaran dan Praktek
Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan menciptakan
suasana belajar di kelas yang bagus dan efektif. Media pembelajaran akan
membantu guru lebih mudah menjelaskan dan murid lebih mudah
mengerti. Selain dengan media pembelajaran, guru juga bisa membawa
murid melakukan praktik. Ajak murid melakukan praktek saat ada materi
yang memerlukan praktik. Misalnya ke lab untuk praktik kimia atau
biologi. Cara ini akan membuat murid tidak bosan dengan teori terus-
menerus. Mereka tidak harus melihat buku pelajaran dan papan tulis saja.
Murid akhirnya akan lebih paham akan materi pelajaran. Praktik juga
membuat siswa mampu mengingat materi pembelajaran lebih lama.12

12
Epin Supini, 7 Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berpihak pada Siswa
(https://blog.kejarcita.id/7-cara-menciptakan-lingkungan-belajar-yang-berpihak-pada-siswa/,
Diakses 5 Oktober 2022, 11.40)

11
12

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengelolaan lingkungan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan berbagai komponen lingkungan
yang dapat memengaruhi perubahan prilaku anak sehingga dapat terfasilitasi
dengan baik. Upaya pengelolaan lingkungan belajar dimaksudkan agar
lingkungan mampu menstimulasi anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan
belajar dengan optimal, sehingga semua tujuan belajar dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
Tujuan pokok pengelolaan lingkangan belajar yaitu : Mewujudkan situasi
dan kondisi kelas yang baik, menghilangkan berbagai hambatan yang berada
di lingkungan belajar dan Menyediakan serta mengatur fasilitas sarana atau
alat peraga belajar.
Macam-macam lingkungan belajar terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan
belajar dalam ruangan (indoor) meliputi: ruang kelas, laboratorium,
auditorium, dan perpustakaan. Lingkungan luar ruangan (outdoor) meliputi:
museum, masjid, monumen dan lapangan.
Cara menciptakan lingkungan belajar di kelas yang bagus untuk
perkembangan siswa antara lain: mengubah suasana ruangan yang berbeda,
memperbanyak interaksi kepada siswa, memberi perhatian yang sama kepada
semua siswa, memahami latar belakang siswa, memberi dukungan penuh
pada siswa, menggunakan teknologi, dan menggunakan media pembelajaran
dan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, M., & dkk. (2021). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Medan: Yayasan
Kita Menulis.
Mariyana, R., & dkk. (2013). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Rully. (2014, Juli 26).
http://pemudaberkelana.blogspot.com/2014/07/pengelolaan-lingkungan-
belajar.html. Diakses pada 5 Oktober 2022, 11.40.
Saroni, M. (2006). Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Supini, E. (2022, Januari 13). https://blog.kejarcita.id/7-cara-menciptakan-
lingkungan-belajar-yang-berpihak-pada-siswa/. Diakses pada 5 Oktober
2022, 11.40.

13

Anda mungkin juga menyukai