Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH ATAU PESANTREN DENGAN


MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : RIF`AN HUMAIDI M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 11 :

Vikri Ayu Natasha Kusuma (202101030068)

Emalia Putri (202101030083)

Sifa Siti Wulandari (202101030081)

Khoirun Ni’am (202101030088)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

MEI,2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah - Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Manajemen
Hubungan Madrasah / pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan ".

Sholawat dan salam tetap tercurahkan limpahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad Saw. beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama
islam.

Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang
membantu terhadap usaha kami , mengingat hal itu dengan segala hormat kami ucapkan
terimakasih kepada Bapak Rif'an Humaidi. M. Pd.i. Selaku disen pembimbing mata kuliah
Manajemen pendidikan Islam.

Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif , sehingga bisa di perbaiki seperlunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menjadi butiran-butir amalan kami dan bisa
bermanfaat , khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh pembaca .Amin Ya rabbal
Alamin.

Jember, 25 Mei 2021

Penulis

/
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menempati posisi penting dalam pendidikan. Karena pendidikan, ilmu bisa
menyebarkan ilmu agama dan ilmu umum. Bahkan di masa kejayaan Islam, ilmu berkembang
begitu pesat. Perkembangan ini memungkinkan peradaban sosial pada masa itu berlangsung
lebih pesat.Pendidikan yang bercirikan Islam, seperti pesantren dan pesantren, masih dianggap
kelas dua. Situasi ini menyebabkan banyak sarjana Muslim menerapkan konsep modernisasi ke
dalam pendidikan Islam. Konsep ini berharap pendidikan Islam dapat melatih para intelektual
muslim yang menguasai ilmu agama dan ilmu umum sehingga mampu bersaing di kancah
internasional.

Madrasah merupakan suatu sistem Sosial yang memperoleh input sumber daya ( sumber daya
manusia, siswa financial dan lain-lain ) dari lingkungan yang selanjutnya di proses di madrasah
dan akhirnya menghasilkan output yang akan di kembalikan ke masyarakat.

Manajemen merupakan bagian yang sangat diperlukan dan tidak lepas dari operasional seluruh
organisasi profesional atau nirlaba. Alasannya adalah tanpa manajemen, tujuan organisasi
profesional dan nirlaba tidak dapat dicapai dengan baik, efektif atau efisien. Oleh karena itu,
disini penulis membahas bagaimana mengatur hubungan antara umat Islam / nabi dengan
masyarakat saat melaksanakan pendidikan Islam.

B . Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, pengungkapan masalah dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:

1. Jelaskan pengertian manajemen pendidikan islam?

2. Jelaskan pengertian pesantren/ madrasah ?


3. Jelaskan Pengertian Masyarakat ?

4. Bagaimana Manajemen hubungan madrasah/ Pesantren dan masyarakat dalam


penyelenggaraan pendidikan ?

C. Tujuan

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Agar Memahami apa yang di maksud manajemen pendidikan Islam

2. Untuk mengetahui pengertian pesantren/madrasah

3. Untuk mengetahui pengertian masyarakat

4. Agar mengetahui bagaimana hubungan madrasah / pesantren dengan masyarakat dalam


penyelenggaraan pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Defini manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang berjudul management
adalah proses perencanaan , pengorganisasian , pengarahan dan pengawasan usaha para anggota
organisasi dan pengolaan sumber daya - sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi ynag telah di tetapkan. 1

Manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.2 Manajemen pendidikan adalah manajemen yang di
tetapkan dalam pengembangan pendidikan. Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk
semua aktifitas pendidikan pada umumnya. Sedangkan manajemen pendidikan islam lebih
khusus lagi mengarah pada manajemen yang ditetapkan dalam pengembangan pendidikan islam.
Dalam arti, bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan islam secara
efektif dan efisisen untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan
hasil proses pendidikan itu sendiri. Sudah barang tentu manajer dan leader yang islami atau yang
sudah dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam dan yang berciri khas isla, harus melekat pada
manajemen pendidikan islam.3

Pola lembaga pendidikan dalam bingkai islam memberi nilai-nilai etik-quranik, hadis,
maqolah para sahabat dan juga nilai-nilai sejarah nabi muhammad (sirah Nabawiyyah) dan para
sahabat kemudian muncul beberapa definisi tentang manajemen pendidikan islam seperti suatu
upaya sistematis dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
lembaga pendidikan dengan segala aspeknya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien

1
serly masputri, makalah manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, dalam " http ://serly
m.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dann.html " diunggah pada Minggu 25 November 2015

2
Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan…, hlm. 4

3
Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasi Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah (Jakarta:
Kencana, 2009), hlm. 5
agar seluruh komponen sistem lembaga pendidikan islam berkembang kearah yang lebih baik,
lebh besar dan lebih sempurna.
Sedangkan sulistyorini, mendefinisikan manajemen pendidikan islam sebagai suatu
proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan islam yang melibatkan sumber daya muslim
dan nonmuslim dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif
dan efisien.4 Sedangkan Mujammil Qomar, mendefinisikan manajemen pendidikan islam sebagai
suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati
sumber-sumber belajar dan hal hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam
secara efektif dan efisien.5

B. Pengertian Pesantren/ Madrasah

Kata pesantren berasal dari kata santri yang diawali dengan pe dan diakhiri dengan an yang
berarti tempat tinggal santri. Senada dengan itu, Soegarda Poerbakawatja menjelaskan bahwa
pesantren yang asli adalah santri, yaitu orang yang mendalami agama Islam, oleh karena itu
pesantren memiliki makna sebagai tempat berkumpulnya orang untuk mempelajari agama Islam.
Manfred Ziemek juga mengatakan etimologi pesantren adalah pe- santri-an, yang berarti “tempat
pelajar”. Santri atau murid (biasanya sangat berbeda) akan mendapat pelajaran dari pemimpin
pesantren ( kiai) dan guru (ulama atau ustaz). Kursus-kursus ini mencakup semua bidang
pengetahuan Islam. 6

Kata madrasah berasal dari bahasa Arab yang artinya tempat belajar.7 Pandangan madrasah
dalam Bahasa Indosanesia adalah sekolah yag lebih di khususkan pada sekolah - sekolah agama
islam. Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang berkembang setelah masjid. Salah satu
faktor penyebab tumbuhnya madrasah adalah karena masjid telah penuh dengan tempat belajar,
dan hal ini sangat mengganggu kegiatan shalat.Madrasah di Indonesia baru populer setelah awal

4
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan… hlm. 14

5
Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm. 117

6
Putra Daulay Haidar, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2014), hlm. 18.

7
Putra Daulay Haidar, Pendidikan Islam…, hlm. 45
abad keduapuluh. Kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan dilatarbelakangi oleh
munculnya semangat pembaruan pendidikan islam di Indonsia. sistem pesantren dan sekolah.8

Madrasah merupakan lembaga pendidikan islam warisan masa lalu. Telahdisebutkan bahwa
madrasah sepenuhnya diabdikan kepada ilmu-ilmu keislaman. Ilmu-ilmu umum, meskipun
mengalami perkembangan pesat di dunia islam, tidak mengalami perkembangan signifikan di
madrasah.9

C..Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang karena tuntutan kebutuhan dan pengaruh
keyakinan, pikiran, serta ambisi tertentu dipersatukan dalam kehidupan kolektif. Sistem dan
hukum yang terdapat dalam suatu masyarakat mencerminkan perilaku-perilaku individu karena
individu-indivu tersebut terikat dengan hukum dan sistem tersebut.10

Dalam ilmu sosial, masyarakat secara gampang bisa dibedakan dalam dua jenis. Satu,
dinamakan kelompok budaya, atau komunitas dalam bahasa sosiologinya. Kedua, masyarakat
madani yaitu setiap orang pertama-tama tidak dianggap sebagai anggota civil society, tetapi di
anggap sebagai individu yang berdiri sendiri.11
Mayarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan
bangsa, negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat, memliki cita-cita yang diwujudkan
melalui peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Islam tidak membebaskan manusia
dari brtanggung jawab sebagai anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integral
sehingga harus tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya. Begitu juga

8
Putra Daulay Haidar, Dinamika Pendidikan…, hlm. 21

9
Subhan Arief, Lembaga Pendidikan Islam Indonesia ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012),hlm. 42

10
Sulfan dan Mahmud 2018, hlm. 273.

11
Suaedy Ahmad, Pergulatan Pesantren dan Demokratisasi (Jakarta: LKiS Gambiran, 2000), hlm. 3-4
dengan tanggung jawab/akuntabilitasnya dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Kaitan
antara masyarakat dengan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan.
2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial di masyarakat baik langsung
maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi dukatif.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan.12

D. Bagaimana Manajemen hubungan madrasah/ Pesantren dan masyarakat dalam


penyelenggaraan pendidikan ?

Secara etimologis, hubungan Madrasah dan masyarakat di terjemahkan dari perkataan


bahasa inggris yaitu " Public School Relation " . yang berarti hubungan madrasah dan
masyarakat adalah sebagai hubungan timbal balik antara organisasi ( madrasah ) dengan
masyarakat atau lingkungan yang terkait.

Hubungan Madrasah dan Masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi


antara madrasah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian kepada warga
masyarakat tentang kebutuhan dan karya Pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab
masyarakat dalam usaha memajukan madrasah.13

Hubungan madrasah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang
sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di
sekolah. Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem
sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat.madrasah dan masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisiaen.
Sebaliknya madrasah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan
masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu, sekolah berkewajiban memberi
penerangan tentang tujuan-tujuan, progam-progam, kebutuhan, serta keadaan masyarakat.
Sebaliknya sekolah juga harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan unutan

12
Kompri, Manajemen Pendidikan 2 ( Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 270

13
Ary H Gunawan . Administrasi sekolah ( jakarta : Rineka , Cipta 1996 ) , hlm.99-100
masyaraka, terutama terhadap sekolah. Dengan perkataan lain, antara sekolah dan masyarakat
harus di bina suatu hubungan yang harmonis.
Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk:
1. Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak.
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.
3. Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan denagn sekolah.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, banyak cara yang isa dilakukan oleh sekolah dalam
menarik simpati masyarakat terhadap sekolahdan menjalin hubungan yang harmonis antara
sekolah masyarakat. Hal tersebut antara lain dapat dilakukan dengan memberi tahu masyarakat
mengenai pogam-progam sekolah, baik progam yang telah dilaksanakan, yang sedang
dilaksanankan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang
jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
Hubungan yang harmonis antara madrasah dan masyarakat ini semakin dirasakan pentingnya
pada masyarakat yang telah menyadari dan memahami pentingnya pendidikan bangi anak-anak.
Namun tidak berarti pada masyarakat yang masih kurang menyadari pentingnya pendidikan,
hubungan kerja sama ini tidak perlu di bina. Pada masyarakat yang kurang menyadari akan
pentingnya pendidikan, sekolah dituntut lebih aktif dan kreatif untuk menciptakan hubungan
kerjasama yang harmonis.
Jika hubungan madrasah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa tanggungjawab dan
partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga akan baik dan tinggi. Agar tercipta
hubungan bekerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat, masyarakat perlu mengetahui
dan meiliki gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran dan kondisi
sekolah ini dapat di infomasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua murid,
buletin bulanan, penerbitan surat kabar, pameran sekolah, open house, kunjungan kesekolah,
kunjungan kerumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, muid, radio dan televisi, serta laporan
tahunan.
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang
baik anatara sekolah dan masyarakat secara efektif karena harus menaruh perhatian tentang apa
yang terjadi pada perserta didik di sekolah dan apa yang di fikirkan oleh orang tua tentang
sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa membina dan meningkatkan kerja sama yang
baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien.
Hubungan yang harmonis ini akan membentuk:
1. Saling pengertian anatara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lemabaga-lembaga lain yang
ada di masyarakat, termasuk dunia kerja.
2. Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan
pentingnya peranan masing-masing.
3. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan
mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah.
Melalui hubungan yang harmonis tersebut diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dan
masyarakat, yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, dan
efisien. Sehingga menghasilkan lulusan sekolah yang produktif dan berkualitas. Lulusan yang
berkualitas ini tampak dari penguasaan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan, keterampilan
dan sikap, yang apat dijadiakn bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
berikutnya atau hidupdi masyarakat sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.14
Adapun sifat hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan:
1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak.
2. Hubungan yang bersifat sukarela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian
yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.
3. Hubungan yang bersifat kontinu/berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
4. Hubungan keluar kampus atau external public relation guna menambah simpati masyarakat
terhadap masyarakat.
5. Hubungan dalam kampus atau external public relation guna menambah keyakinan atau
mempertebal pengertian para sivitas akademik tentang segala pemilikan material dan
nonmaterial sekolah.15

14
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 50-52

15
Kompri, Manajemen Pendidikan 2 ( Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 284
BAB III
PENUTUP

Manajemen pendidikan islam sebagai suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam
secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.
Madrasah merupakan lembaga pendidikan islam warisan masa lalu. Telah disebutkan bahwa
madrasah sepenuhnya diabdikan kepada ilmu-ilmu keislaman. Ilmu-ilmu umum, meskipun
mengalami perkembangan pesat di dunia islam, tidak mengalami perkembangan signifikan di
madrasah.
Mayarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang terikat oleh kesatuan bangsa,
negara, kebudayaan dan agama. Setiap masyarakat, memliki cita-cita yang diwujudkan melalui
peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Islam tidak membebaskan manusia dari
brtanggung jawab sebagai anggota masyarakat, dia merupakan bagian yang integral sehingga
harus tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya.
Hubungan madrasah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang
sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di
sekolah. Dalam hal ini, madrasah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem
sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat.madrasah dan masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan madrasah atau pendidikan secara efektif dan efisiaen.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai