Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW (CBR)

(Dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah pendidikan mdta)

DOSEN PENGAMPUH: Khairunnisa Abdillah, M. Pd

DISUSUN OLEH:

MALIYA (2001010089)

PAI-C NON REGULER

SEMESTER VII

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVA MEDAN

2024
A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama : Maliya
2. Tempat Tanggal Lahir : Tualang, 11 Juli 2001
3. Alamat : Melati 1 Gg. Sawo
4. Npm : 2001010089
5. Jurusan : Pendidikan Agama Islam
6. Semester : Tujuh (7)
7. Fakultas : Fakultas Agama Islam
8. Email : malmaliya@gmail.com
B. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
1. Judul Buku : Pengelolaan Madrasah Diniyah
Kontemporer
2. Penulis : Prof. Dr. H.A. Rusdiana dan Dr. H.
Abdul Kodir, MA
3. Penerbit : Yayasan Darul Hikam
4. Tahun terbit : 2022
5. Kota terbit : Bandung
6. Halaman : x + 450 hlm
7. ISBN : 978-602-74790-5-0

C. RINGKASAN ISI BUKU


BAB I
Wawasan Dan Dinamika Madrasah Diniyah
Cikal bakal pendidikan Islam di Indonesia dimulai dengan keberaadaan
masjid, pesantren, surau (langgar) dan madrasah. Seiring dengan perkembangan
zaman, maka fungsi dari lembaga-lembaga tersebut mengalami pergeseran.
Mungkin hanya pesantren dan madrasah saja yang sampai hari ini eksistensinya
masih berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam. Membincang tentang
madrasah dalam konteks Keindonesiaan adalah lembaga pendidikan Islam yang
lahir dari kebutuhan masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
Keberadaan Madrasah Diniyah dilatarbelakangi adanya keinginan dari masyarakat
Islam untuk belajar secara seimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan
umum.
Madrasah di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang,
eksistensinya bermula pada abad ke-20. Dalam lintasan sejarah, eksistensi
madrasah tidak lepas karena adanya semangat pembaharuan pendidikan yang
dipengaruhi oleh Islam di Timur Tengah dan merupakan respon terhadap
kebijakan pendidikan dari pemerintahan Hindia Belanda yang telah
mengembangkan pendidikan dengan sistem permadrasahan terlebih dahulu.
Eksistensi madrasah dari masa ke masa semakin diakui oleh pemerintah dan
masyarakat. Madrasah memiliki karakteristik tersendiri ditinjau dari berbagai
aspek. Madrasah selalu mengikuti perkembagan zaman, sehingga memunculkan
model-model madrasah dengan segala kekhasannya. Bahkan pemerintah mulai
memperhatikan perkembangan madrasah dengan memberikan pengakuan dan
fasilitas bagi madrasah. Jenjang pendidikan di Madrasah dimulai dari pendidikan
dasar, menengah dan atas atau disebut dengan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Sedangkan madrasah “Diniyah” dalam struktur
pendidikan Islam di Indonesia masuk dalam kategori pendidikan non formal yang
merupakan kelanjutan dari eksistensi madrasah pada awal kemunculannya

BAB II
Konsep Dasar Pengelolaan Madrasah Diniyah
Pengelolaan atau manajemen madrasah sebagai upaya untuk
menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. Istilah
pengelolaan sering diidentikan dengan istilah manajemen. Hersey dan Blanchard,
dalam Sudjana, memberi arti pengelolaan sebagai berikut “Management as
working with and through individuals and groups to accomplish organizational
goals” Maksudnya, (pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama
dan melalui orang-orang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi). “
Dengan kata lain manajemen pendidikan merupakan suatu sistem
pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan, seperti tenaga kependidikan,
peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana
pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan. Sehingga dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu
proses penataan kelembagaan pendidikan dengan melibatkan sumber-sumber
potensial, baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
Madrasah Diniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan non
formal yang mengkaji mengenai materi Agama Islam baik dari kitab-kitab
karangan para ulama’ ataupun al-Qur’an. Santri diajarkan tentang tata cara sholat
yang baik dan benar, adab belajar, syi’ir, tauhid, akhlak dan mengaji al-Qur’an.
Madrasah Diniyah secara umum memiliki tugas sebagai berikut:
a) Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas prinsip pikir,
akidah, dan tasyri’ yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
b) Memelihara fitrah anak didik sebagai insan yang mulia, agar ia tidak
menyimpang dari tujuan Allah menciptakannya.
c) Membersihkan jiwa dan pikiran dari pengaruh emosi, karena pengaruh
zaman sekarang yang mengarah pada penyimpangan fitrah manusia.
d) Memberikan wawasan nilai dan moral.
e) Menyempurnakan tugas-tugas lembaga pendidikan, seperti keluarga,
masjid, pesantren, dan sekolah formal.

BAB III

Kepemimpinan Pengelolaan Madrasah Diniyah

Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan merupakan instrumental


values untuk menggerakkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki
tanggung jawab untuk mencapai visi lembaga pendidikan. Nilai-nilai
kepemimpinan berkarakter yang perlu dijiwai oleh pemimpin lembaga pendidikan
adalah jujur, visioner, mampu menjadi trendsetter dan cerdas. Nilai tersebut
menjadi nilai terminal maupun menjadi nilai instrument dalam mewujudkan
keunggulan dan citra lembaga pendidikan. Pengelolaan dan pengembangan
lembaga pendidikan dapat meraih hasil yang maksimal apabila didukung oleh
semua komponen terkait yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pendidikan yaitu pemerintah dan masyarakat.

Lembaga pendidikan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada


masyarakat agar berperan serta dalam pengelolaan pendidikan. Eksistensi
kepemimpinan dalam manajemen merupakan suatu yang alami dalam usaha
mencapai tujuan organisasi. Kondisi ini didasarkan pada kenyataan, bahwa
kebanyakan bawahan/staf menginginkan adanya orang lain yang menentukan,
mengarahkan, memotivasi, membimbing dan mengawasi berbagai aktivitas yang
mereka kerjakan. Oleh karena itu, sukses dan tidaknya suatu organisasi termasuk
lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan sebagian besar ditentukan oleh
kualitas kepemimpinan dalam organisasi tersebut.

Peran pemimpin berkarakter adalah menjadi inspirator utama dalam


menyampaikan informasi tentang lembaga pendidikan kepada stakeholders.
Pentingnya peran pemimpin berkarakter dalam untuk menyusun rencana dan
dapat mengimplementasikannya sehingga menghasilkan output yang bermanfaat
untuk stakeholders. Diskusi tentang kepemimpinan dalam pengelolaan
pengelolaan Madrasah Diniyah masih belum berfungsi dengan baik oleh lembaga
pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya informasi dan pengetahuan yang
dimiliki oleh para manajer dan pelaksana di lembaga pendidikan mungkin pada
tingkat pendidikan tersier sudah ada staf atau petugas sendiri di
departemen/kementrian.

BAB IV

Strategi Pengelolaan Madrasah Diniyah

Strategi Pengembangan adalah bagian terpadu dari suatu rencana


(plan), rencana tersebut merupakan produk dari suatu perencanaan (planning),
yang pada akhirnya perecanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses
manajemen. Adapun, yang dimaksud dengan startegi Pengembang Madrasah
Diniyah adalah "alternative optimal yang dipilih:

a) Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga


pendidikan diniyah non formal, yakni memberikan pembekalan ilmu-ilmu
agama yang cukup kepada para peserta didik (santri), dalam upaya
mempersiapkan lahirnya lulusan yang matang dalam penguasaan ilmu-
ilmu agama.
b) Untuk menjaga keseimbangan sekaligus memfokuskan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam proses pendidikan yang terjadi dalam lembaga
pendidikan diniyah nonformal. Manajemen dibutuhkan untuk
memfokuskan tujuan, sasaran, dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan terhadap para peserta didik (santri).
c) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Bagaimana pun setiap kegiatan
yang dilaksanakan tanpa memperhatikan manajemen, maka kegiatan
tersebut tidak akan terlaksana dengan efektif dan efisien.
Oleh karena itu, maka segala kegiatan yang dilaksanakan di lembaga
pendidikan diniyah non formal pun memerlukan adanya manajemen/ pengelolaan
yang baik, agar tujuan dari didirikannya lembaga ini dapat tercapai dengan baik.
Itulah kemudian disebut oleh kerangka kerja Manajemen Pendidikan Islam

BAB V

Pengorganisasian Madrasah Diniyah

Pengorganisasian dan personalia merupakan salah satu bagian


terpenting dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Ia merupakan fungsi
manajemen yang kedua dari fungsi manajemen yang mengikuti perencanaan.
Dalam pengorganisasian terjadi proses sinkronisasi dan kombinasi semua sumber
daya dalam organisasi yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam pengorganisasian, anggota organisasi diberi tugas sesuai
dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya. Itulah kemudian pengorganisian
dan personalian menjadi tema poko pada kajian ini. Anggota organisasi
merupakan pegawai yang menjalankan semua tugas dalam organisasi, pengelolaan
personel ini yang disebut manajemen personalia.

Manajemen personalia adalah bagian manajemen yang mengatur


anggota organisasi yang merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen.
Tujuan manajemen personalia adalah bagaimana memanfaatkan pegawai secara
efisien, dapat bekerja sama, bertanggung jawab serta mampu menciptakan,
memelihara dan mengembangkan suasana kerja yang menyenangkan antara
individu. Teori manajemen pengorganisasian dan personalia penting untuk
dijalankan dalam lembaga pendidikan agar dapat mewujudkan mempunyai visi,
misi dan tujuan yang hendak dicapainya.
Setiap organisasi tidak terkecuaali Madrasah Diniyah, mempunyai
visi, misi dan tujuan yang hendak dicapainya. Apapun bentuknya, organisasi tidak
akan mampu berjalan dengan baik dan tidak dapat mewujudkan tujuannya jika
tidak dikelola dengan sistem manajerial yang baik. Suatu organisasi yang
memiliki dana cukup besar, fasilitas yang memadai dan lingkungan yang
mendukung, tetapi jika tidak dikelola dengan manajemen yang baik, dapat
dipastikan kelangsungan organisasi tersebut tidak akan berjalan baik.

Madrasah Diniyah yang efektif adalah madrasah yang mempunyai


visi, misi, tujuan, sasaran organisasi, peningkatan mutu dan menghasilkan alumni
yang unggul dan bisa diandalkan. Untuk itu sudah saatnya Madrasah Diniyah
tidak hanya menekankan pendidikannya pada pembentukan sifat dan watak atau
karakter tertentu yang dianggap ideal, dengan menafikan bidang-bidang lainnya
seperti penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1) Kelebihan Buku
Dapat dilihat dari cover buku yang begitu menarik, yang dapat
menarik perhatian Pembaca untuk membaca buku tersebut, penulisan yang
sangat tertatarapi, banyak terkandung pendapat para ahli, materi isi
bukunya sangat lengkap dan dalam materi pembahasan banyak memuat
bahasa inggris.
2) Kekurangan Buku
Tidak banyak kelemahan yang terdapat di dalam buku, karena
menurut saya, Buku ini sudah cukup bagus dan sempurna untuk para
pembaca. Namun ada ejaan penulisan yang salah dalam pengetikan.
a. Buku Utama
1. Judul Buku : Pengelolaan Madrasah Diniyah
Kontemporer
2. Penulis : Prof. Dr. H.A. Rusdiana dan Dr. H.
Abdul Kodir, MA
3. Penerbit : Yayasan Darul Hikam
4. Tahun terbit : 2022
5. Kota terbit : Bandung
6. Halaman : x + 450 hlm
7. ISBN : 978-602-74790-5-0

b. Buku Pembanding 1
1. Judul Buku : Madrasah Diniyah Potret Utuh Pendidikan Karakter
2. Penulis : Dr. Mohammad Thoha, M.Pd. I dan Taufikurrahman, M.Pd. I
3. Penerbit : CV. Jakad Media Publishing
4. Tahun terbit : 2019
5. Kota terbit : Surabaya
6. Halaman : vi + 108 hlm
7. ISBN : 978-623-6442-36-4

c. Buku Pembanding 2
1. Judul Buku : Kurikulum Pendidikan Madrasah Diniyah Di Kalimantan
Selatan
2. Penulis : Dr. H. Husnul Yaqin, M. Ed
3. Penerbit : CV. Radja Publika
4. Tahun terbit : 2021
5. Kota terbit : Lhokseumawe

6. Halaman : viii + 179 hlm

7. ISBN : 978-623-98634-9-4
E. RINGKASAN ISI BUKU

Anda mungkin juga menyukai