Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Strategi Perbaikan dan Fungsi-fungsi

Manajemen Pesantren dan Madrasah Diniyah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Pesantren dan Madin berbasis multikulturalisme

Dosen pengampu : Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.Ag.

Disusun oleh:

Aina Ainul Yaqin (20504004)

PRODI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

KEDIRI

2022
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Secara historis sistem Pendidikan yang pertamakali muncul
di Indonesia adalah pesantren, sebab lembaga yang serupa dengan
pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada masa kekuasaan
Hindu-Budha. Sehingga Islam tinggal meneruskan dan
mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada (Madjid,
1997:3). Lembaga ini di Jawa disebut pesantren, di Aceh dengan
rangkang dan dayah, di Sumatra Barat dengan surau (Daulay, 2001:
ix). Dalam perkembangannya pesantren senantiasa melakukan
inovasi dan juga transformasi dalam dirinya, baik dari isi (materi)
yang diajarkan maupun dari metode serta managemennya dalam
rangka menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas sebagai
tuntutan perubahan zaman. Perubahan-perubahan tersebut telah
banyak menciptakan kemajuan baik dalam pesantren. Namun
berdasarkan beberapa referensi dan juga realitas di lapangan
nampaknya masih banyak juga terdapat problematika yang dihadapi
oleh lembaga-lembaga tersebut, baik problem dalam input, proses
ataupun outputnya.

Diantara problem input yang terdapat dalam pesantren


adalah lemahnya visi dan tujuan yang dibawa pendidikan pesantren,
penentu arah dan tujuan kebijakan pendidikan pesantren berada pada
kekuasaan otoritas kyai. Problem kualitas input pesantren
selanjutnya dapat dilihat dari kondisi peserta didik atau dalam hal ini
santri sebagai penghuni pesantren. Keseharian para santri ini
ternyata memberikan fenomena menarik bila dibandingkan dengan
kehidupan di luar pesantren. Terkait proses pendidikan di pesantren
juga masih terdapat berbagai permasalahan yang dihadapai,
diantaranya mengenai kurikulum, metode pembelajaran, sarana
prasarana dan administrasi. Mengenai problem kualitas outputnya
diantaranya sebagai berikut Para alumni pesantren hanya cocok
terutama untuk jenis masyarakat yang memang sudah dari semula
menerima dan mengadopsi nilainilai yang ada di pesantren yang
bersangkutan. Lebih ironis lagi jika keadaan para alumni pesantren
ini dihubungkan dengan slogan yang merupakan slogan favoritnya
para santri, yaitu tidak mau menjadi pegawai negeri. para alumni ini
dituntut memiliki kesupelan dalam membina hubungan antar
manusia (human relation) termasuk kemampuan membina kerja
sama dengan orang lain.

Berdasarkan problem-problem yang ada dalam pesantren,


perlu strategi perbaikan yang baik agar pesantren dapat
mempertahankan eksistensi serta memberikan output yang
bermanfaat bagi masyarakat. Pengembangan manajemen pesantren
merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas atau mutu pesantren. Manajemen mengawal
dan memberikan arahan pada proses berjalannya sebuah lembaga
pesantren dapat terpantau. Tak berbeda dengan lembaga pedidikan
lain seperti sekolah formal, pendidikan pesantren juga membutuhkan
manajemen untuk mengembangkan atau memajukan sebuah
pesantren.

Manajemen pesantren sangat penting untuk dikembangkan,


manajemen pesantren yang didalamnya terdapat fungsi fungsi
manajemen merupakan salaah satu solusi dalam perbaikan
manajamen pesantren. Pengimplementasian fungsi-fungsi
manajemen dapat menjadi strategi perbaikan dalam manajamen
pondok pesantren yang ada. Fungsi manajemen seperti planning,
organizing, actuating, dan controlling dapat digunakan sebagai
acuan dalam perbaikan manajemen pesantren. Fungsi manajemen
terhadap pendidikan Islam sangatlah penting, sama halnya terhadap fungsi
manajemen pendidikan secara umum, dimana manajemen pendidikan
Islam orientasinya lembaga pendidikan Islam yang dikelola secara Islami
juga untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efesien.
Para pakar berbeda dalam merumuskan proses manajemen, namun pada
intinya terdapat beberapa persamaan yang mencakup empat fungsi
manajeman yang harus diperhatikan , yaitu perencanaan pendidikan Islam,
pengorganisasian pendidikan Islam, pelaksanaan pendidikan Islam, dan
pengawasan pendidikan Islam. Dengan memperhatikan keempat fungsi
manajemen pendidikan di atas, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan secara keseluruhan. Berdasarkan latarbelakang tersebut,
maka makalah ini akan mengambil judul “Strategi Perbaikan dan
Fungsi-fungsi Manajemen Pesantren dan Madrasah Diniyah”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Strategi Perbaikan Manajemen Pesantren dan


Madrasah Diniyah?

2. Bagaimana Fungsi-fungsi Manajemen Pesantren dan Madrasah

Diniyah?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Strategi Perbaikan Manajemen Pesantren

dan Madrasah Diniyah

2. Untuk mengetahui Fungsi-fungsi Manajemen Pesantren dan

Madrasah Diniyah
Pembahasan

A. Strategi Perbaikan Manajemen Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah


Pada kenyataannya di lapangan banyak sekali pondok pesantren
yang belum memiliki kualitas yang baik secara input ataupun output. Hal
tersebut membutuhkan strategi bagaimana dapat dilakukan perbaikan dalam
manajemen pondok pesantren dan madrasah diniyah. Manajemen
digunakan untuk mengatur bagaimana perbaikan dapat dilakukan dengan
baik dan efisien guna dilakukan perbaikan pondok pesantren dan madrasah
diniyah. Menurut Prof. Dr. Mujamil Qomar, M.Ag. yang kemudian
dinyatakan sebagai Mujamil Qomar (2012: 274), agar Islam maju,
maka pendidikan adalah aspek yang paling utama untuk mendapatkan
perbaikan. Sebab pendidikan sebagai variabel penentu atau variabel
bebas (independent variable), sedangkan aspek-aspek lainnya merupakan
variabel akibat atau variabel terikat (dependent variable). Melalui
argumentasi kausalitas inilah, pendidikan memiliki kekuatan penentu,
penyebab atau pengarah terhadap aspek-aspek lainnya. secara gamblang
Qomar (2013: 3-7) kemudian mendeskripsikan dan mengungkapkan secara
analitis ketiga kunci kemajuan pendidikan Islam tersebut, salah satunya
yaitu dengan manajemen Pendidikan islam.
Pengembangan manajemen Pendidikan islam diharapkan dapat
membantu strategi perbaikan manajamen pondok pesantren. Manajemen
Pendidikan Islam, berfungsi untuk menjalankan tugas memajukan
penyelenggaraan, pelaksanaan atau penerapan pendidikan Islam secara
kelembagaan. Menurut Mujammil Qomar Manajemen pendidikan Islam
yang ideal adalah manajemen yang dirumuskan berdasarkan ajaran Islam
yang tertuang di dalam Al-Qur‟an dan Hadits.

B. Kelebihan Manajemen Pesantren.


PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberadaan pesantren dan madrasah diniyah terus mengalami

perkembangan, setidaknya secara kuantitatif. Jumlah lembaga-lembaga

itu senantiasa bertambah dari tahun ke tahun dan tersebar di seluruh

Indonesia. Sayangnya secara kualitatif masih menghadapi berbagai

problem yang serius walau sedang berusaha untuk diatasi, baik

problem dalam input, proses atau outputnya.

Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

budaya masyarakat menimbulkan tuntutan yang semakin tinggi

terhadap standar pendidikan. Apalagi ketika disandarkan bahwa

pendidikan merupakan faktor penentu bagi kemajuan peradaban dan

kebudayaan bangsa, membuat kelemahan yang ada pada lembaga

pendidikan tersebut semakin terasa sekali dan tentunya harus segera

diselesaikan dan diatasi bersama-sama.

Oleh karena itu, berangkat dari pemaparan mengenai berbagai

problematika di atas, lembaga pendidikan pesantren dan madrasah

diniyah harus segera melakukan pembenahan-pembenahan melalui

strategi-strategi baru untuk meningkatkan kemajuan sehingga menjadi


lembaga-lembaga pendidikan yang menjanjikan masa depan, baik

jaminan keilmuan, kepribadian, maupun keterampilan.

B. Saran

Ada beberapa alternatif solusi menata manajemen pesantren dan

madrasah diniyah agar lebih maju antara lain:

1. Mengadopsi Manajemen modern

2. Membuat wirausaha

3. Melakukan pelatihan kewirausahaan

4. Membuat network ekonomi

Daftar Pustaka

Abdurrahman, (2017) implementasi manajemen kurikulum pesantren berbasis

pendidikan karakter, At-Turāṡ, Volume IV, No. 2, Juli-Desember.

Dhofier, Zamakhsyari, (1994) Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, Jakarta: LP3ES.

Heri Gunawan, (2012) Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung:

Alfabeta, cetakan ke 2.

M. Dian Nafi’, (1996) Sekilas Kurikulum Pondok Pesantren Al-Muayyad, Windan,

Makanhaji, Kartasuara: Sukoharjo Jawa Tengah.

Madjid, Nurcholish, (1997) Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan,

Jakarta: Paramadina.

Mesiono, (2009) Manajemen dan Organisasi, Bandung : Media Perintis.


Muhammad Anggung M.P, (2021) Modernitas Pesantren Ditinjau Dari Aspek

Kurikulum (Studi Kurikulum Berbasis Minat Bakat, Jamp: Jurnal Adminitrasi

Dan Manajemen Pendidikan Volume 4 Nomor 2 Juni 2021, Issn 2615-8574.

Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan.

Qomar, Mujamil, (2007) Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan

Lembaga Pendidikan Islam, Malang: Erlangga.

Rivai, Veithzal, (2009) Education Management: Analisis Teori dan Praktik,

Jakarta: Rajawali Press.

Syafaruddin, dkk. (2012), Inovasi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Syafaruddin, dkk. (2015), Peningkatan Kontribusi Manajemen Pendidikan dalam

Pengembangan Sumber Daya Manusia Berkualitas untuk Membangun

Masyarakat Ekonomi ASEAN, Medan: Perdana Publishing.

Syamsudduha, (2004) Manajemen Pesantren Teori dan Praktek, Yogyakarta:

Graha Guru.

Anda mungkin juga menyukai