Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN ASRAMA SEKOLAH

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah

Dosen Pengampu Bapak Totok Sudarmanto, S.Kom, M.Pd.

JUDUL

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. M. Zaenurrozikin (202101030069)
2. Habib Tufiqurohman (202101030066)
3. Tri Bintang Wijaya Kusama (202101030065)
4. Vikri Natasya Ayu Kusuma (202101030067)
5. Devita Fitriani (202101030068)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER


2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi kami


kesehatan, sehinggak kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Manajemen Asrama Sekolah” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas Bapak Totok Sudarmanto, S.Kom, M.Pd. pada mata kuliah
Manajemen Layanan Khusus. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai Manajemen Asrama Sekolah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Totok Sudarmanto,


S.Kom, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Konflik
yang telah membimbing kami dan kepada orang tua yang telah
mendoakan, juga kepada teman-teman seperjuangan.

Makalah ini tidak terlepas dari tugas kuliah yang kami


tempuh terutama untuk Mata kuliah Manajemen Asrama Sekolah. Kami
sadar bahwasannya makalah yang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami butuk kritik dan saran dari para pembaca agar ketika kami
membuat makalah kembali bisa menjadi lebih baik.

Jember, 29 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan pada umumnya berarti suatu proses
kehidupan untuk hidup dalam pengembangan diri setiap orang, sehingga
sangat penting untuk menjadi orang yang terdidik serta dapat berguna bagi
keberlangsungan kehidupan suatu negara (Alpian & Anggraeni, 2019).
Pendidikan juga sangat penting untuk memnbentuk kualitas sumber daya
manusia yang baik. Hal tersebut juga di dukung oleh Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan dari
pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk mencipatakan kualitas peserta didik yang baik, dimulai pula
melalui proses manajemen pendidikan yang baik di suatu sekolah. Dalam
ungkapan yang diutarakan oleh Griffin dalam Batlajery, dalam proses
manajemen pendidikan, sekira nya meliputi proses perencanaan yang baik,
proses pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan yang sudah
ditentukan, adanya proses pengorganisasian, serta pengawasan dan
evaluasi yang dilakukan (Batlajery, 2016). Fungsi manajemen tersebut
sangat penting untuk diperhatikan sebagai upaya dalam menciptakan
proses pendidikan yang optimal sebagai upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan serta mutu lulusan yang baik serta berkualitas (Siswanto,
2015).
Manajemen pendidikan pada prinsipnya memiliki arti yaitu suatu
bentuk penerapan manajemen atau administrasi pada mengelola, mengatur
dan mengalokasikan sumber daya yang ada dalam dunia pendidikan
khususnya dalam institusi atau lembaga pendidikan di berbagai jenjang
(Bahri, 2022) Sekolah berbasis asrama merupakan salah satu solusi dalam
upaya meningkatkan mutu sekolah serta meningkatkan kualitas lulusan
yang baik.
Sekolah berbasis asrama diharapkan mampu membina peserta
didik untuk membangun karakter mereka serta kemampuan soft skill serta
hard skill mereka dan juga membangun jiwa kedisiplinan mereka
(Hanafiah, dkk :2019). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustain
(2019) mengungkapkan bahwa sekolah berbasis asrama betujuan untuk
mengembangkan berbagai aspek yang ada pada diri peserta didik guna
dapat bermanfaat bagi masyarakat luas (Mustain, 2020). Penelitian lain
yang dilakukan oleh Herlina (2016) diungkapkan bahwa sekolah asrama
memiliki peran penting dalam menanggulangi kenakalan remaja
diakibatkan sistem manajemen pendidikan asrama yang diterapkan secara
intensif membangun berbagai karakter serta keterampilan dan kemampuan
belajar sehingga akan membangun semangat berprestasi yang ada di dalam
diri peserta didik (Herlina, 2016).
Dalam proses sekolah berbasis asrama, perlu di iringi dengan
proses manajemen pendidikan di dalam nya, dimana manajemen ini
memiliki urgensi sebagai proses kolaborasi untuk mencapai misi atau
tujuan yang telah ditetapkan bersama serta mumdahkan kegiatan
peneglolaan pendidikan dengan mudah (Farikhah & Wahyudhiana, 2018)
Kebaruan dari penelitian ini adalah penelitian ini akan membahas
mengenai proses manajemen pendidikan berbasis asrama pada sekolah
menengah kejuruan dimana sekolah kejuruan ini memiliki basis atau
keterampilan yang diajarkan adalah seni musik klasik.
Pada penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti
terdahulu, berdasarkan kajian literatur yang dilakukan oleh peneliti,
penelitian yang membahas mengenai manajemen pendidikan asrama di
sekolah menengah kejuruan terutama sekolah kejuruan dengan basis
keterampilan seni musik masih sangat sedikit dilakukan.
Tetapi beberapa penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa
manajemen pendidikan asrama memiliki posisi yang sangat penting.
Seperti yang dikatakan oleh (Perawironegoro, 2019) dalam penelitian nya
bahwa manajemen pendidikan asrama sangat penting agar lembaga
sekolah baik yang berbasis keagamaan maupun umum untuk dapat
memaksimalkan proses implementasi fungsi-fungsi manajemen
pendidikan agar dapat menjadikan lembaga sekolah tersebut menciptakan
sumber daya manusia atau peserta didik yang memiliki keunggulan.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rohaenah, dkk: 2020)
bahwa manajemen pendidikan berbasis asrama sangat penting untuk
dilaksanakan sebagai upaya untuk menciptakan tujuan pendidikan yang
unggul serta dapat memaksimalkan potensi sekolah yang baik dari sisi
manajemenisasi pendidikan di asrama.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Asrama Sekolah (Boarding School)?
2. Bagaimana Perkembangan Asrama dalam Sejarah Pendidikan?
3. Bagaimana Hakikat dan Fungsi Kehidupan Asrama Sekolah?
4. Bagaimana Tujuan Penyelenggaraan Asrama Sekolah?
5. Bagaimana Pengelolaan dan Penyelenggaraan Asrama Sekolah?
6. Bagaimana Organisasi Pengurusan Asrama?
7. Bagaimana Aspek Pembiayaan Asrama Sekolah?
8. Bagaimana Aspek Tata Tertib Asrama?

1
Muhammad Farhan Ramadhan, Masduki Ahmad, Manajemen Pendidikan Asrama di Sekolah
Menengah Kejuruan Musik, Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4 No 1 Tahun 2022 p-ISSN 2656-8063 e-
ISSN 2656-8071, (Universitas Negeri Jakarta: 2022) hal.845
9. Bagaimana Pengalaman Belajar Yang Perlu Dikembangkan di Asrama
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Asrama Sekolah (Boarding School)
2. Untuk mengetahui Perkembangan Asrama dalam Sejarah Pendidikan
3. Untuk mengetahui Hakikat dan Fungsi Kehidupan Asrama Sekolah
4. Untuk mengetahui Tujuan Penyelenggaraan Asrama Sekolah
5. Untuk mengetahui Pengelolaan dan Penyelenggaraan Asrama Sekolah
6. Untuk mengetahui Organisasi Pengurusan Asrama
7. Untuk mengetahui Aspek Pembiayaan Asrama Sekolah
8. Untuk mengetahui Aspek Tata Tertib Asrama
9. Untuk mengetahui Pengalaman Belajar Yang Perlu Dikembangkan di
Asrama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bagaimana Pengertian Asrama Sekolah (Boarding School)?

B. Bagaimana Perkembangan Asrama dalam Sejarah Pendidikan?

JF. Tahalele dalam Kusmintardjo, 1992 menggambarkan


perkembangan asrama dalam sejarah pendidikan sebagai berikut. 1. Dalam
zaman mesin purba, kasta yang sangat berkuasa ialah kasta pendeta. Pusat-
pusat pendidikan calon-calon pendeta 108 disebut sekolah kuil dan merupakan
pusat kuliah yang diatur. Seluruh organisasi kuil disebut kesatuan rumah
sejati. Di samping sekolah kuil ada juga asrama bagi para pengajar, di mana
penghuni asrama sebagian besar terdiri dari pendeta- pendeta. Ada juga
asrama bagi para pelajarnya. 2. Pada zaman pendidikan India Purba,
pendidikan agama dinomorsatukan. Yang menyelenggarakan pendidikan ialah
kasta Brahmana. Murid-murid berdiam serumah dengan gurunya. Guru dan
istrinya dianggap sebagai orang tuanya sendiri. Sistem ini disebut sistem guru
kulo atau pendidikan asrama. Sistem guru kulo ini, sekarang banyak juga
dikuti. Ini disebabkan karena pengaruh Rabindranath Tagore, seorang tokoh
pendidikan dan ahli filsafat di India yang terkenal 1861- 1941. Menurut
Tagore, pendidikan yang sejati adalah pendidikan asrama. Ia menekankan
pada penanaman perasaan keagamaan pada umumnya. Oleh karena itu mereka
berdiam bersama dalam suatu asrama. Di dalam asrama ini ada hubungan
yang erat antara guru dan murid, karena mereka bediam bersama, berusaha
bersama, sebagai anak-anak dan orang tua dalam suatu keluarga. 3. Dalam
perkembangan “Indonesische Nederlandse School” yang kemudian berganti
nama menjadi “Institut Nasional Syafe’i di Kayutanam, Moh. Syafe’i juga
membangun asrama yag cukup besar untk menampung 300 murid, ruang
makan, dapur, restoran , lanpangan tenis, taman bacaan, tempat bersenam dan
lain-lain. Bagaimana Moh. Syafe’i memperoleh biaya untuk membiayai semua
usaha itu?. Semboyan yang digunakan Moh. Syafe’i adalah carilah dan
usahalah sendiri, 109 misalnya dengan mengadakan sandiwara, mengadakan
pertandingan sepak bola, dan mengadakan bazaar. 4. Ki Hajar Dewantaro
dengan sistem amongnya dalam pelaksanaan Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa, menganjurkan supaya segala sesuatu harus didasarkan kekuatan
sendiri. Itulah sistem hidup atas kakinya. Berkenaan dengan sistem among,
maka diadakan pondok asrama. Wujudnya sebuah gedung, untuk beguru, dan
bertempat tinggal guru dan siswa. Pondok mengingatkan pada pendidikan
agama Islam, dan perkataan asrama kepada pendidikan agama Hindu. Kedua
perkataan ini dipergunakan bersama-sama untuk menjelaskan bahwa
pendidikan yang didasarkan atas suatu agama tertentu, sebagaimana
dikehendaki juga oleh R. Tagore. 5. Di pondok asrama, guru dan siswa
berdiam bersama sebagai suatu keluarga besar sesuai dengan sifat perguruan
bangsa Indonesia pada jaman dulu, di mana guru dan murid selalu berdekatan,
bersama-sama mengatur rumah, memelihara kebun, memajukan hidup
keluarga,. Yang ditampung dalam pondok asrama adalah murid-murid yang
rumahnya jauh dari tempat sekolah atau yang memang membutuhkannya.
Pertemuan guru, murid dan orang tua diadakan pada waktu tertentu dengan
bermacam-macam pertunjukan dan ceramah. Sesuai dengan keadaan dalam
keluarga, maka murid ikut mengatur sekolah, menjaga kebersihan pondok
asrama dan halamannya, merawat yang sakit, mengatur perpustakaan, dan
sebagainya. 110 6. Pondok Modern Gontor Ponorogo diselenggarakan dengan
menggunakan cara-cara mendidik dan belajar menurut sistem modern. Semua
pelajar berdiam di asrama gedung sekolah yang dilengkapi dengan aula besar
dengan kepentingan pertemuan para pelajarsantri. Prinsip “self government”
juga diterapkan di sini, di mana para pelajar mengorganisir sendiri
perkumpulan yang terdiri dari bagian-bagian seperti: olah raga, kesenian,
kesehatan, keagamaan, kepramukaan, pelajaran, penerangan, dan sebagainya.
7. Dari uraian di atas, maka perkembangan asrama tidak bisa terlepas dari
penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Murid- murid ditampung di asrama,
dididik dalam suasana kekeluargaan, yang berguna sekali bagi hidup mereka
selanjutnya di dalam masyarakat kemudian hari.

C. Bagaimana Hakikat dan Fungsi Kehidupan Asrama Sekolah?


D. Bagaimana Tujuan Penyelenggaraan Asrama Sekolah?
E. Bagaimana Pengelolaan dan Penyelenggaraan Asrama Sekolah?
Menurut Kusmintardjo (1992) ada beberapa aspek yang perlu mendapat
perhatian dalam pengelolaan dan penyelenggaraan asrama sekolah, aspek-
aspek tersebut adalah:
1. Aspek sarana fisik (hard-ware)
Maksud dari sarana fisik di sini adalah fasilitas yang harus ada dalam
asrama sekolah. Fasilitas-fasilitas tersebut perlu untuk dipenuhi agar
pengelolaan dalam asrama sekolah dapat berjalan dengan lancar. Beberapa
fasilitas yang harus ada dalam asrama sekolah adalah sebagai berikut:
a. memiliki kamar tidur yang cukup luas yang dapat menampung
semua penghuni asrama;
b. memiliki kamar pakaian yang dilengkapi dengan lemari pakaian
serta rak sepatu/sandal yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah
penghuni;
apabila kamar tidur dan kamar pakaian tidak memungkinkan untuk
dipisah maka dapat digabung dengan pengaturan yang sesuai
dengan fungsi masing-masing;
c. memiliki ruang makan;
d. memiliki kamar mandi dan WC yang memadai dengan jumlah
penghuni;
e. memiliki ruangan belajar;
f. memiliki tempat mencuci pakaian;
g. memiliki halaman yang dapat digunakan beristirahat atau tempat
rekreasi bagi para penghuninya;
h. memiliki lapangan olahraga;
i. memiliki tempat ibadah;
j. memiliki ruang untuk menerima tamu;
k. memiliki perpustakaan;
l. memiliki ruang pelayanan kesehatan atau ruangan khusus bagi
penghuni yang sedang sakit.

Di samping penyediaan fasilitas yang disebutkan di atas, perlu


juga adanya pengaturan sarana atau fasilitas-fasilitas tersebut. Di
dalam upaya mengatur sarana-sarana yang ada, perlu dipertimbangkan
agar pelaksanaan aktivitas di dalam fasilitas tersebut dapat diatur
dengan baik. Jangan sampai kegiatan yang satu dapat menghalangi
proses kegiatan yang lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan sarana atau fasilitas dalam asrama seklah adalah sebagai
berikut:

a. kamar mandi hendaknya selalu higienis;


b. persediaan air cukup banyak;
c. letak WC terpisah dengan kamar mandi;
d. WC harus terpelihara bersih dan tidak berbau;
e. ruang belajar tidak boleh menjadi satu dengan kamar tidur
f. ruang belajar harus tenang, pencahayaannya baik;
g. letak tempat tidur harus diatur sebaik mungkin agar terlihat rapi
dan mudah dibersihkan;
h. jumlah alat-alat yang sifatnya individual seperti tempat tidur
dan almari hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Aspek pengelola asrama
Yang dimaksud dengan pengelola asrama adalah pengurus asrama
dan pelaksana asrama. Karena pengurus asrama sekolah merupakan bagian
dari sistem sekolah maka dalam melaksanakan kegiatannya pengurus
asrama bertanggungjawab langsung kepada kepala sekolah. Pengurus
asrama dapat diketuai oleh wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dengan
anggotanya beberapa staf guru. Sedangkan pelaksana asrama terdiri dari
pegawai tata sekolah yang ikut bertempat tinggal di asrama dan dibantu
beberapa pembantu operasional yang bertugas dalam bidang kebersihan
dan keamanan.
Adapun tugas dari pengelola asrama sekolah adalah sebagai
berikut:
a. membuat peraturan penyelenggaraan asrama sekolah yang meliputi
syarat penerimaan, biaya minimum, batas waktu pembayaran, dan
mengatur sanksi bagi penghuni yang melanggar peraturan;
b. menyusun rencana anggaran belanja untuk pengelolaan per tahun;
c. membuat peraturan yang berkaitan dengan keamanan asrama
sekolah;
d. membuat peraturan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
petugas pelaksana.
Sementara itu tugas dari pengelola asrama dibagi dalam
beberapa pengawas pelaksanaan kegiatan di asrama selain dari
petugas kebersihan dan keamanan, tugas tersebut antara lain:
a. pengawas ruang belajar, bertugas untuk mengawasi dan
menjaga ketertiban pada waktu belajar, mengawasi dan
menjaga ketenangan pada saat belajar, mengawasi agar
jalannya waktu belajar tetap merupakan situasi yang benar-
benar menjamin hasil belajar yang optimal.
b. pengawas kamar tidur, bertugas untuk menjaga ketertiban dan
keteraturan perlengkapan yang ada, menjaga ketenangan di
waktu tidur, menjaga agar waktu tidur berjalan dengan teratur
sesuai dengan waktu.
c. pengawas di ruang makan, bertugas untuk menyediakan
makanan dan minuman dan membagi-bagi ke meja makan,
mengambil alat-alat dan sisa makanan, mengatur meja dan
kursi tempat makan, mencuci peralatan makan, menyimpan
sisa makanan, mengatur makanan atau minuman jatah
penghuni yang sakit.
d. pengawas kamar pakaian, bertugas untuk menjaga kamar agar
tetap bersih dan rapi, mengatur petugas secara bergilir untuk
membersihkan dan mengawasi pelaksanaannya.
e. pengawas di tempat cucian, bertugas untuk mencatat jenis dan
jumlah pakaian yang akan dicucikan penghuni asrama,
membawa pakaian kotor ke tempat cucian untuk dicuci oleh
petugas, membagi-bagikan pakaian bersih.
f. pengawas kesehatan, bertugas untuk membantu penghuni yang
sakit untuk pindah ke ruang kesehatan, mengantarkan makanan
atau minuman serta obat kepada penghuni yang sakit ke ruang
kesehatan, memintakan obat atau mengantar berobat ke layanan
kesehatan masyarakat.
3. Aspek pembiayaan asrama sekolah
Untuk menyelenggarakan asrama sekolah tentu saja memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
mengadakan dana bagi pengelolaan asrama sekolah, diantaranya yakni:
a. Seluruh beban anggaran dan belanja asrama ditanggung oleh
pemerintah.
b. Seluruh dana dan beban anggaran asrama dibebankan kepada
penghuni asrama. Artinya, penghuni asrama diwajibkan untuk
membayar uang sewa yang dipergunakan dalam pengelolaan
asrama.
c. Beban biaya ditanggung kedua belah pihak yakni pemerintah dan
penghuni asrama.
4. Aspek tata tertib asrama
Di dalam pengelolaan asrama perlu adanya tata tertib. Tata tertib
ini bersifat umum yang meliputi kewajiban dan larangan bagi seluruh
penghuni asrama. Secara terperinci tata tertib asrama dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Kewajiban penghuni asrama.
a) mematuhi semua peraturan yang ada;
b) menjalankan semua kegiatan yang tercantum dalam jadwal
secara tertib;
c) melaksanakan kegiatan sesuai jadwal atau waktu yang telah
ditentukan;
d) patuh dan tunduk kepada semua pengawas;
e) menjaga kebersihan di semua tempat;
f) ikut aktif menjaga ketenangan dan ketenteraman;
g) menjaga nama baik lembaga baik di dalam maupun di luar
asrama;
h) bertanggungjawab atas keutuhan, kebersihan dan ketertiban
alat-alat yang dipergunakan serta mengembalikan kembali
alat-alat tersebut ke tempatnya semula setelah dipergunakan;
i) berpakaian rapi dan sopan.
b. Larangan penghuni asrama.
1) berbuat sekehendaknya dimanapun berada;
2) meninggalkan asrama tanpa melapor pengawas atau petugas
keamanan;
3) absen dalam kegiatan-kegiatan asrama tanpa ijin;
4) membuat gaduh atau mengganggu ketenangan saat kegiatan
sedang berjalan;
5) menerima tamu di luar jam berkunjung
Selain tata tertib di atas, bisa juga ditambah tata tertib
khusus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi asrama.
Tata tertib khusus ini antara satu asrama dengan asrama lainya
bisa berbeda. Hal ini juga bergantung pada pengelola atau
pengurus dalam asrama yang bersangkutan. Juga hendaknya
tata tertib yang ada telah diketahui dan disetujui oleh seluruh
penghuni dalam asrama sehingga dalam pelaksanaannya tidak
terjadi keberatan dan dengan kesadaran hati peraturan itu
dapat ditaati. Apabila dari tata tertib tersebut ada yang
dilanggar maka tentu saja harus ada sanksi mendidik yang
diberikan.
F. Bagaimana Organisasi Pengurusan Asrama?
Hdhdhhhf

v Membersihkan kamar makan.

v Mencuci piring, sendok, dan gelas.

v Menyimpan sisa makanan.

v Mngantar makanan/minuman jatah penghuni yang sakit.

v Pengawas kamar makanan tugasnya yaitu:

v Menjaga bilik agar tampak bersih dan rapi.

v Mengawasi keadaan bilik pakaian agar tetap aman dan tertib.

v Mengatur petugas secara bergilir untuk membersihkan bikik serta


mengawasi pelaksanaannya.

Pengawas cucian pakaian. Tugasnya yaitu:


v Mencatat macam dan jumlah pakaian yang akan dicucikan oleh setiap
penghuni asrama.
v Membawa pakaian kotor tersebut ke kamar pencucian untuk dicuci oleh
petugas.

v Membagi-bagikan pakaian bersih.

v Mengawasi pengambilan pakaian.

v Mengambilkan pakaian dan mengantarkan kepada penghuni yang sedang


sakit.

v Petugas kesehatan. Tugasnya yaitu:

v Membantu si penderita untuk pindah tempat tidur ke ruang khusus untuk


penghuni yang sakit.

v Melaporkankepada Bapak/Ibu asrama identitas si penderita.

v Mengantarkan makanan dan minuman (obat) untuk penderita ke ruang


sakit.

v Memintakan obat atau mengantar berobat.

v Melaporkan perkembangan si penderita kepada Bapak/Ibu asrama.

v Pengawas dan regu kerja hiburan/rekreasi. Tugasnya yaitu:

v Menyiapkan dan menyerahkan alat-alat yang diperlukan oleh peminat serta


memberikan pesan untuk bertanggungjawab akan keutuhan dan
kebrsihannya.
v Menerima kembali alat-alat itu dan mengecek dengan teliti jumlah dan hal-
hal yang lain.

v Menyiapkan dan mengatur kembali alat-alat tersebut.

v Begitupun untuk peminjaman buku, majalah, surat kabar, atau bacaan yang
lain kecuali buku-buku perpustkaan yang memiliki aturan sendiri.

Aspek pembiayaan asrama sekolah


Empat alternative yang bisa digunakan sebagai cara untuk mengatasi
pembiayaan asrama:

v Seluruh beban anggaran pembelanjan asrama ditangung/ditangani oleh


pemerintah.

v Pembiayaan seluruhnya ditanggung oleh penghuni asrama.

v Pembiayaan ditanggung oleh pemerintah dan penghuni.

v Pembiayaan dikeluarkan oleh pemerintah berupa sejumlah uang sebagai


ikatan dinas kepada setiap penghuni asrama.

Aspek tata tertib asrama


Secara terperinci tata tertib asrama dapat dijabarkan sebagai berikut:

v Kewajiban penghuni asrama. Semua penghuni asrama diwajibkan untuk:

v Mematuhi semua peraturan yang ada.

v Menjalankan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam jadwal waktu secara


tertib.
v Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan jadwal serta tempat yang
telah ditentukan.

v Patuh dan tunduk kepada bapak/Ibu Asrama serta pengawas yang


ditunjuk/dipilih.

v Menjaga kebersihan di semua tempat dengan cara membuang sampah ke


tempat yang telah disediakan.

v Ikut aktif menjaga ketenangan dan ketentaraman.

v Menjaga nama baik korp dan menunjang tinggi korp baik di dalam maupun
di luar asrama.

v Ikut menjaga keutuhan dan keawetan peralatan dan perkakas milik asrama
yang dipercayakan kepada penghuni masing-masing.

v Bertanggung jawab atas keutuhan, kebersihan, ketertiban temp[at alat-alat


yang dipergunakan serta mngatur kembali tempt dan alat-alat tersebut seperti
semula.

v Berpakaian rapid an sopan, baik di dalam maupun di luar asrama.

v Melaporkan kejadian-kejadian yang membahayakan keamanan/keselamatan


bersama penghuni asrama.

v Larangan bagi penghuni asrama:

v Tidak boleh berbuat sekehendaknya sendiri dimanapun ia berada.


v Tidak boleh meninggalkan asrama tanpa melapor kepada bapak/Ibu asrama
atau pengawas.

v Tidak boleh absen dalam kegatan-kegiatan yan diadakan tanpa seijin


bapak/Ibu asrama.

v Tidak boleh membuat gaduh atau mengganggu ketenagna dan ketentraman


pada saat kegiatan sedang berjalan.

v Tidak boleh menerima tamu di luar jam berkunjung.

v Peraturan dan tata tertib khusus

Di ruang belajar
v Harus menjaga ketenagan ruangan.

v Belajar pada tempat yang telah ditentukan.

Di ruang pakaian
v Menjaga kbersihan ruangan

v Menjaga ketertiban ruangan

v Mengatur isi almari

Di ruang makan
v Menjaga ketertiban dan kesopanan dalam ruang makan

v Duduk di tempat masing-masing

v Mengguankan alat-alat makan di meja makan secara tertib dan sopan.


v Mengatur kembali kursi tanpa bersuara

v Tidak boleh bergurau pada saat makan

v Waktu makan harus berpakaian rapid an sopan

Di kamar tidur
v Masuk dan keluar kamar tidur harus tetap tenang dan tidak gaduh

v Pergi tidur tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal tidur

v Dilarang meninggalkan kamar tidur sebelum usai waktu tidur

Di kamar mandi
v Menunggu ktertiban di kamar mandi dan antri menunggu giliran secara
tertib

v Di waktu mandi harus hemat air dan waktu

v Berlaku sopan dalam tindak berpakaian

v Menjaga kebersihan bak mandi dan ruangan

v Dilarang mencuci apapun di kamar mandi

Di halaman atau di luar asrama


v Harus berpakaian rapid an sopan

v Menjaga keindahan, kerapihan tanaman di halaman asrama


v Menjunjung tinggi dan membela korp
G. Bagaimana Aspek Pembiayaan Asrama Sekolah?
H. Bagaimana Aspek Tata Tertib Asrama?
I. Bagaimana Pengalaman Belajar Yang Perlu Dikembangkan di Asrama

Anda mungkin juga menyukai