Anda di halaman 1dari 14

VALIDITAS INSTRUMEN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Statistika Pendidikan


Dosen Pengampu : Luluk Mauli Diana, M.Pd.

Disusun oleh Kelompok 4 :


Aditya Anwari (202101030085)
Cinta Cantika (202101030087)
Mudya Fahira, MT (202101030089)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
JEMBER, SEPTEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan, sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Validitas Instrumen” dengan tepat waktu.
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Luluk
Mauli Diana, M.Pd. pada mata kuliah Statistika Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Normalitas dan Homoginitas Data bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luluk Mauli Diana, M.Pd. selaku dosen
pada mata kuliah Statistika Pendidikan yang telah membimbing kami dan kepada orang tua yang
telah mendo’akan, juga kepada teman-teman.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Jember, 20 September 2021

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Contents
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................3
1.3 TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Validtas.........................................................................................................................5
2.2 Pengertian Instrumen......................................................................................................................5
2.3 Pengertian Uji Validitas..................................................................................................................6
2.4 Cara Menguji Validitas...................................................................................................................6
2.5 Macam-Macam Validitas..............................................................................................................11
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validitas............................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN........................................................................................................................13
3.2 SARAN...........................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil pengukuran yang
diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur. Instrumen ini memang
harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti tidak mengalami
perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bias, kurang
sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan kelaziman. Untuk
membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para ahli serta pengalaman-
pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional variabelnya tidak kita temukan
dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas ,
agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud validitas ?
2. Apa yang dimaksud Instrumen ?
3. Bagaimana ketetapan validitas ?
4. Bagaimanakah cara menguji validitas instrument ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui dan memahami isitlah validitas
2. Untk mengetahui dan memahami instrumen validitas
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis dan macam validitas instrumen
4. Untuk mengetahui dan memahami cara menguji validitas instrumen

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Validitas
Arti validasi secara etimologis berasal dari kata validation yaitu membuktikan sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.1 Beberapa ahl
juga menuangkan pikirannnya dalam mengartikan isitilah validitas. Berikut merupakan
diantaranya :
 Menurut Hendri (2009) : validasi adalah kegiatan untuk mengukur sejauh mana
perbedaan skor yang mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok,
atau situasi menyangkut karakteristik yang diukur, atau mengukur sejauh mana kesalahan
sebenarnya pada individu, kelompok yang sama dari satu situasi ke situasi yang lain.
 Menurut Anastasi (1990): Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut;
“What the test measure and how well it does”
 Menurut Arikunto (1995): Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.2
 Menurut Sukadji (2000): Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur
apa yang seharusnya diukur.
 Menurut Azwar (1986):Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsinya.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Beberapa literatur menyebutkan validasi dapat dikatakan sebagai validitas. Namun, literatur
lain menyebutkan jika validasi adalah kegiatan untuk membuktikan suatu instrumen, maka
validitas adalah tingkat kepercayaan terhadap kevalidan instrumen.

2.2 Pengertian Instrumen

Untuk mengukur suatu variabel diperlukan alat ukur yang biasa disebut instrumen.
Menurut Djaali (2000: 9), secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang
karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur
suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Selanjutnya, dinyatakan
bahwa pada dasarnya instrumen dapat dibagi menjadi dua macam, yakni tes dan non-tes. Yang

1
https://www.ukulele.co.nz/validasi-adalah/ 20-09-2021/09:17
2
Arikunto, S. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

5
termasuk kelompok tes, misalnya tes prestasi belajar, tes inteligensi, tes bakat; sedangkan yang
termasuk non-tes misalnya pedoman wawancara, angket atau kuesioner, lembar observasi, daftar
cocok (check list), skala sikap, skala penilaian, dan sebagainya, selanjutnya, dalam hal
pengukuran.
Hal ini juga dikemukakan oleh Weitzenhoffer (dalam Nur, 1987: 1) menyatakan bahwa
pengukuran sebagai suatu operasi yang dilakukan terhadap alam fisik oleh pengamat. Misalnya,
ingin mengukur hasil belajar, intelegensi, sikap, motivasi berprestasi, dan sebagainya. Sekarang
muncul suatu pertanyaan, yaitu apakah suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak
dan seharusnya diukur serta sejauh mana alat ukur tersebut dapat diandalkan dan berguna,
sebenarnya menunjuk pada dua hal yang pokok, yaitu validitas dan reliabilitas.
Sedangkan pendapat Nurkancana (1992: 141) bahwa suatu alat pengukur dapat dikatakan
valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan
reliabel apabila alat ukur tersebut diteskan pada kelompok yang sama.3
Steven (dalam Nur, 1987: 1) menyatakan bahwa pengukuran adalah pemberian angka atas
objek atau kejadian sesuai dengan aturan. Dengan menitikberatkan pada alat ukurnya, maka
dalam hal ini akan dibahas instrumen tes.
2.3 Pengertian Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Terdapat beberapa ahli yang turut
mengemukakan pendapatnya tentang pengertian istilah validitas. Diantaranya, ialah :
Menurut Ghozali (2009) : Menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidakya suatu kuesioner. Sisi lain yang dari pengertian uji validitas juga dikemukakan oleh
Sugiono (2006) : Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari
suatu instrumen dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam
suatu penelitian.
2.4 Cara Menguji Validitas
Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada butir yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor
total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat
diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya.
( Arikunto, 1999:78)
 Jika > maka item valid
 Jika < maka item tidak valid

3
Baso intang sappaile "Konsep Instrumen Penelitian Pendidikan " Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 066, Mei
2007, hlmn.2

6
CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Uraian
1. Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)
4. Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
5. Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan valitas
empirik dianalisis secara statistik
6. Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan data
kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson product –
moment.

Rumus korelasi Pearson product – moment


Contoh persiapan perhitungan soal uraian/ interval:
Variabel : Motivasi belajar
Jumlah responden : 10 orang
Jumlah pertanyaan : 6 item

Penyelesaian

Skor Total
  Skor item untuk soal (Y)
No 1 2 3 4 5 6
 
1 3 5 3 4 4 1 20
2 3 2 3 3 2 1 14
3 4 3 3 4 2 5 21
4 4 1 4 4 4 4 21
5 4 1 4 4 4 2 19
6 3 1 3 3 3 3 16
7 5 3 5 5 5 2 25
8 3 5 3 3 3 5 22
9 4 4 4 4 4 4 24
10 5 4 3 4 5 5 26
 
Jumlah 38 29 35 38 36 32 208

Menghitung korelasi setiap butir dengan rumus PPM

7
  Item pertanyaan No1
No X Y X² Y² XY
1 3 20 9 400 60
2 3 14 9 196 42
3 4 21 16 441 84
4 4 21 16 441 84
5 4 19 16 361 76
6 3 16 9 256 48
7 5 25 25 625 125
8 3 22 9 484 66
9 4 24 16 576 96
10 5 26 25 676 130
  ∑Y ∑X² ∑Y² ∑XY
Jumlah 38 208 150 4456 811

Menghitung korelasi setiap butir dari rumus PPM


Demikian seterusnya dicari korelasi butir 2,3,4,5 dan 6,sehingga diperoleh :
 butir (1) : 0,765
 butir (2) : 0,529
 butir (3) : 0,414
butir (4) : 0,676
 butir (5) : 0,714
 butir (6) : 0,532
Mencari nilai  dengan maka diperoleh  = 0,632 (dk = n – 2)
Membuat keputusan dengan memandingkan nilai  dan nilai .
 Kriteria keputusan :
  Jika  >  makaitem valid
  Jika  <  mka item tidak valid

   
No item     Keputusan
 
1 0,765 >0,632 Valid
2 0,529 <0,632 Tidak Valid
3 0,414 <0,632 Tidak Valid
4 0,676 >0,632 Valid
5 0,714 >0,632 Valid

8
6 0,532 <0,632 Tidak Valid

Dari uji coba penelitian instrument penelitian diperoleh bahwa dari 6 item dinyatakan,valid
sebanyak 3 item yaitu no 1,4 dan 5 (digunakan atau dipakai dalam penelitian) ,sedangkan
dinyatakan tidak valid sebanyak 3 item yaitu item no 2,3 dan 6 (diperbaiki atau dihilangkan).
 
CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif
 
    
1.Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa  yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2.Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)
4.Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
5.Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan valitas
empirik dianalisis secara statistik
6.Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data diskrit
(misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point biserial sedangkan data kontinu
(misalnya hasil tes uraian atau skala sikap) digunakan korelasi Pearson product – moment.
Contoh skor butir soal objektif:
  Akan diuji validitas item soal no 1yang telah diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.

 
Skor
No. Skor Setiap Item Soal (x)
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64
2 1 1   1 1 1 1 0 1 0 8 64
3 – – 1 1 1 0 1 0 – 0 4 16
4 0 0 1 0 0 1 0 1 – 1 4 16
5 1 1 1 1 1 1 1 0 – 0 7 49
6 1 1 1 1 1 – 1 – 0 1 7 49
7 1 1 1 – 1 1 1 0 1 1 8 64
8 1 0 0 1 1 1 0 0 – 1 5 25
9 – 1 1 – 0 0 0 0 – 1 3 9
10 0 0 0 – 1 0 0 0 1 1 2 4

9
∑ 6 6 8 6 8 6 6 1 3 6 56 360
P 0,6 0,6 0,8 0,6 0,8 0,6 0,6 0,1 0,3 0,6
Q 0,4 0,4 0,2 0,4 0,2 0,4 0,4 0,9 0,7 0,4  
 
Keterangan :
         Bentuk tes obyektif
         Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
         Banyaknya peserta tes (N)=10
  Mencari mean skor total () :
 =
  Mencari Standar devisa ():
=-()²
  Mencari () item soal no 1 :

=
=5,6
 =2,15
=0,6
=0,4
Ø  Menguji validitas soal no 1 :
= = =0,911
Jadi  : 0,911
Dengan db = N -2 = 10-2=8 dan  =0,05
Pada tabel r product-moment diperoleh :
===0,632

10
Kesimpulan :
Karena  >  atau 0,911>0,632,maka soal nomor 1 disimpulkan valid.

2.5 Macam-Macam Validitas


Menurut Djaali dan Pudji (2008)  validitas dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Validitas isi (content validity)
Menurut Gregory (2000) validitas isi menunjukkan sejauhmana pertanyaan, tugas atau
butir dalam suatu tes atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan
proporsional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut. Artinya tes mencerminkan
keseluruhan konten atau materi yang diujikan atau yang seharusnya dikuasai secara
proporsional.
Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak harus dilakukan melalui penelaahan
kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili atau
mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai secara
proporsional. Oleh karena itu, validitas isi suatu tes tidak memiliki besaran tertentu yang
dihitung secara statistika, tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah
kisi-kisi tes. Oleh karena itu, wiersma dan Jurs dalam Djaali dan Pudji (2008)
menyatakan bahwa validitas isi sebenarnya mendasarkan pada analisis logika, jadi tidak
merupakan suatu koefisien validitas yang dihitung secara statistika.
2. Validitas Konstruk (Construct validity)
Menurut Djaali dan Pudji (2008) validitas konstruk adalah validitas yang
mempermasalahkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa-apa yang benar-
benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah
ditetapkan.
Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen-instrumen yang dimaksudkan
mengukur variabel-variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti
instrumen untuk mengukur sikap, minat, konsep diri, lokus control, gaya kepemimpinan,
motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi maksimum seperti
instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelekual),
kecerdasan emosional dan lain-lain.
3. Validitas empiris
Validitas empiris sama dengan validitas kriteria yang berarti bahwa validitas ditentukan
berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria internal
adalah tes atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal
adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi
kriteria. Ukuran lain yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula dijadikan
sebagai kriteria eksternal.4

4
Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

11
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validitas
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu evaluasi sehingga menjadi bias,
menyimpang dari keadaan yang sebenarnya untuk suatu penggunaaan yang dimaksudkan.
Beberapa diantaranya adalah berasal dari dalam alat evaluasi itu sendiri. Dalam hubungannya
dengan kegiatan belajar mengajar matematika, faktor-faktor ini akan dapat mengurangi fungsi
pokok uji sesuai dengan yang diharapkan segingga bisa merendahkan validitas alat evaluasi
tersebut.
1. Petunjuk yang tidak jelas
2. Perbendaharaan kata dan struktur kalimat yang sukar
3. Penyusunan soal yang kurang baik
4. Kekaburan
5. Derajat kesukaran soal yang tidak cocok
6. Materi tes tidak representatif
7. Pengaturan soal yang kurang tepat
8. Pola jawaban yang dapat diidentifikasi

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa

12
yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau
pengamatan.
 Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari
suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang
ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal
dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks
validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat
dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto, 1999: 78)

3.2 SARAN
Mahasiswa yang mempelajari Statistika harus benar-benar memahami apaitu Statistika
dan memahami rumus-rumus yang ada. Jika kita belum memahami apaitu Statistika maka kita
akan merasakan kesulitan dalam mengerjakannya.
Dan dalam mempelajari Statistika kita harus memahami tentang Matematika karena
didalam Statistika yang dipelajari seperti pengumpulan data atau angka dan penelitian-penelitian
yang sudah ada.
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga apa yang telah disajikan akan memberikan
ilmu dan informasi. Selanjutnya demi kesempurnaan makalah ini kami memohon saran dan
kritik guna memperbaiki dikemudian hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Baso intang sappaile "Konsep Instrumen Penelitian Pendidikan " Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan No. 066, Mei 2007, hlmn.2
https://www.ukulele.co.nz/validasi-adalah/ 20-09-2021/09:17
Arikunto, S. (1997). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

http://violetatniyamani.blogspot.com/2007/09/teori-validitas.html

http://khairul-anas.blogspot.com/2012/03/pengertian-validitas-dan-reliabilitas.html

http://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas/

http://binham.wordpress.com/2012/01/07/validitas-reliabilitas-instrumen-evaluasi/

14

Anda mungkin juga menyukai