DOSEN PENGAMPU :
Cinda
Desi Susanti
Nida Nahda
Paula Angelin
TAHUN 2023
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
terdiri dari pokok pembahasan mengenai Instrumen serta Uji Validitas dan
Reabilitas Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah di
mengerti.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu,kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
Tinjauan Pustaka...............................................................................................................4
A. KESIMPULAN...........................................................................................................9
B. SARAN........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
vi
dimana saja, kapan saja, kepada subjek siapa saja. Instrumen perlu diuji
coba kembali setiap kali akan digunakan (Tavakol & Dennick, 2011).
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Diharapkan mahasiswa dapat Mengetahui dan paham apa yang dimaksud degan
Instrumen serta Uji Validitas dan Reabilitas.
vii
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Instrumen
viii
Sukardi menyatakan bahwa fungsi dari instrumen penelitian adalah
untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sedang
mengumpulkan informasi di lapangan. Menurutnya, pembuatan
instrumen dalam penelitian kuantitatif merupakan bagian dari
kegiatan yang harus dibuat secara intensif sebelum peneliti memasuki
lapangan atau sebagai kelengkapan proposal. Berbeda dengan
penelitian kualitatif, pada penelitian kualitatif instrumen penelitian
dapat dibuat ketika penelitian berlangsung agar sesuai dengan
penelitian di lapangan.
ix
1) Tes
Jenis alat ukur yang pertama adalah tes, dimana tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Tes bisa juga disebut sebagai ujian, yang berisi
beberapa soal dengan bentuk pertanyaan disertai pilihan
jawaban. Bisa juga tes berbentuk pertanyaan dengan jawaban
berupa isian yang ditulis atau diketik oleh peserta tes
tersebut. Maka tes yang diberikan bisa menjadi penyedia data
tingkat kemampuan siswa sampai seberapa jauh. Mengenai alat
ukur riset ini, jenisnya kemudian terbagi lagi menjadi beberapa.
Yaitu:
a. Tes Kepribadian
Tes kepribadian atau personality test adalah jenis tes yang
bertujuan untuk mengetahui karakter atau kepribadian
seseorang. Adapun yang diukur adalah self-concept,
kreativitas, kedisiplinan, kemampuan khusus , dan lain-
lain.
b. Tes Bakat
Tes bakat atau aptitude test adalah sebuah tes yang
bertujuan untuk mengetahui bakat seseorang yang
menjadi peserta tes. Lewat tes ini bisa diketahui bakat
dan minat dari subjek penelitian.
c. Tes Intelegensi
Tes intelegensi atau intelligence test merupakan tes yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang
atau suatu kelompok. Tes ini diberikan dengan memberi
beberapa bentuk tugas dan kemudian dilakukan
pengukuran tingkat kecerdasan peserta.
x
d. Tes Sikap
Tes sikap atau attitude test merupakan jenis tes yang
bertujuan untuk mengetahui berbagai sikap seseorang di
sebuah tempat, ruangan, maupun suatu lingkungan.
xi
Matematika absen. Maka akan dilakukan lembar periksa ke
beberapa siswa untuk mendapatkan tingkat frekuensinya.Data
yang didapatkan bisa digunakan untuk penelitian dengan metode
kualitatif maupun kuantitatif. Kemudian data bisa dipaparkan
dalam bentuk grafik, sehingga bisa diketahui angka kejadian
naik atau turun dalam kurun waktu tertentu.
6) Observasi
Alat ukur penelitian yang sangat sering digunakan adalah
observasi atau pengamatan. Observasi adalah proses mengamati
subjek penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
sesuai topik yang diteliti. Observasi akan membantu peneliti
mendapatkan data yang valid karena dilakukan pengamatan
secara langsung. Meskipun peneliti harus turun ke lapangan dan
observasi berlangsung sampai beberapa hari bahkan berbulan-
bulan.
7) Kuesioner
Alat ukur penelitian juga umum menggunakan kuesioner, yaitu
daftar pertanyaan dengan beberapa jawaban yang harus dijawab
oleh subjek penelitian. Bedanya dengan wawancara atau
mungkin dengan lembar periksa adalah bentuk alatnya.
xii
Kuesioner biasanya berbentuk dokumen cetak berisi beberapa
pertanyaan, kemudian di era digital sering dibuat dalam bentuk
laman khusus. Sehingga ada beberapa pertanyaan yang diulang
dan dibuat dengan pilihan jawaban mirip-mirip.
8) Sosiometri
Jenis alat ukur penelitian yang terakhir adalah sosiometri. Yaitu
suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial
dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang
yakni antara 10-50 orang.
xiii
3. Pengertian Uji Validitas
xiv
Cara menentukan besar nilai R tabel
a. Validitas Konten
Validitas konten atau validitas isi fokus memberikan bukti pada
elemenelemen yang ada pada alat ukur dan diproses dengan
analisis rasional. Validitas konten dinilai oleh ahli. Saat alat ukur
diuraikan dengan detail maka penilaian akan semakin mudah
dilakukan.
Beberapa contoh elemen yang dinilai dalam validitas konten
adalah sebagai berikut.
1) Definisi operasional variabel
2) Representasi soal sesuai variabel yang akan diteliti
3) Jumlah soal
4) Format jawaban
5) Skala pada instrumen
6) Penskoran
7) Petunjuk pengisian instrumen
8) Waktu pengerjaan
9) Populasi sampel
10) Tata bahasa
11) Tata letak penulisan (format penulisan)
Setelah melakukan uji validitas konten kepada ahli,
kemudian instrumen direvisi sesuai saran/masukan dari ahli.
xv
Instrumen dinyatakan valid secara konten tergantung dari ahli. Ahli
bebas memberikan penilaian apakah instrumen ini valid atau tidak.
Indikator bahwa suatu instrumen telah valid adalah ahli sudah
menerima instrumen, baik secara isi maupun formatnya, tanpa ada
perbaikan kembali. Jika setelah revisi ahli masih meminta ada
perbaikan, maka revisi masih perlu dilakukan hingga ahli benar-benar
menerima instrumen tanpa perbaikan lagi (Fraenkel, Wallen, & Hyun,
2012).
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan
hasil pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Definisi
variabel harus jelas agar penilaian validitas konstruk mudah.
Definisi tersebut diturunkan dari teori. Jika definisi telah
berlandaskan teori yang tepat, dan pertanyaan atau pernyataan item
soal telah sesuai, maka instrumen dinyatakan valid secara
validitas konstruk (Fraenkel, Wallen, & Hyun, 2012).
c. Validitas Kriteria
Validitas kriteria fokus pada membandingkan instrumen yang telah
dikembangkan dengan instrumen lain yang dianggap sebanding
dengan apa yang akan dinilai oleh instrumen yang telah
dikembangkan. Instrumen lain ini disebut sebagai kriteria. Ada dua
jenis validitas kriteria:
1) Validitas Kriteria Prediktif dan
2) Validitas Kriteria Bersamaan (Concurrent) (Fraenkel, Wallen, &
Hyun, 2012).
xvi
dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor).
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan
terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita
menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor,
kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor
total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor).
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item
dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak.
Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan,
biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi
signifikan terhadap skor total(Makbul, 2021).
xvii
sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan
pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama.
Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur
berkaitan erat dengan kekeliruan dalam pengambilan sampel yang
mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan
ulang pada kelompok yang berbeda. Sudjana (2004: 16) menyatakan
bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan beberapa uji reliabilitas.
Beberapa uji reliabilitas suatu instrumen yang bisa digunakan antara
lain test-retest, ekuivalen, dan internal consistency. Internal
consistency sendiri memiliki beberapa teknik uji yang berbeda. Teknik
uji relibilitas internal consistency terdiri dari uji split half, KR 20, KR
21, dan Alfa Cronbach. Namun, setiap uji memiliki kriteria instrumen
seperti apa yang bisa diuji dengan teknik tersebut
7. Jenis – Jenis Reabilitas
Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan beberapa uji reliabilitas.
Beberapa uji reliabilitas suatu instrumen yang bisa digunakan antara
lain test-retest, ekuivalen, dan internal consistency. Internal
consistency sendiri memiliki beberapa teknik uji yang berbeda. Teknik
uji relibilitas internal consistency terdiri dari uji split half, KR 20, KR
21, dan Alfa Cronbach. Namun, setiap uji memiliki kriteria instrumen
seperti apa yang bisa diuji dengan teknik tersebut.
1) Test-Retest
xvii
i
8. Metode Pengujian Reabilitas
Pengujian reliabilias dengan uji internal consistency, dilakukan dengan
cara mencobakan instrumen sekali saja pada subjek penelitian.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan teknik belah dua (split half) dari
Spearman Brown, KR 20, KR 21, atau dengan teknik Alfa Cronbach.
Hasil pengujian tersebut kemudian dianalisis dengan teknik tertentu
tergantung jenis instrumennya.
xix
2) KR 20 dan KR 21
xx
Wallen, & Hyun (2012) suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
nilai koefisien reliabilitas KR lebih dari 0,70 (ri > 0,70).
3) Alfa Cronbach
Pengujian reliabilitas menggunakan uji Alfa Cronbach dilakukan
untuk instrumen yang memiliki jawaban benar lebih dari 1
(Adamson & Prion, 2013). Instrumen tersebut misalnya instrumen
berbentuk esai, angket, atau kuesioner.
Rumus koefisien reliabilitas Alfa
Cronbach adalah sebagai berikut.
xxi
9. Uji Validitas dan Reabilitas dengan SPSS
1. Uji Validitas dengan SPSS
Sebagai awalan, sebelum melakukan uji validitas menggunakan
SPSS. Mari kita mengenal uji validitas secara teorinya. Hal ini harus
kita pahami bersama agar kita tahu apa maksudnya dilakukan uji
validitas. Uji validitas merupakan uji yang berfungsi untuk melihat
apakah suatu alat ukur tersebut valid (sahih) atau tidak valid. Alat ukur
yang dimaksud disini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang ada
dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
tersebut pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur
oleh kuesioner. Misalnya, kita ingin mengukur Kinerja
Karyawan(Janna & Herianto, 2021).
xxii
a) Buka aplikasi SPSS. Silahkan atur format yang ada di Variable View. Sesuaikan
dengan kriteria data kita.
b) Selanjutnya, kita mencari nilai total dari variabel X. Caranya klik menu Transform>
Compute Variable.
xxii
i
dibawah. Lalu, klik OK.
Lihatlah data pada 'Data View' akan ada penambahan kolom baru yaitu kolom X1total.
Selanjutnya, kita akan mencari nilai R statistik atau R hitung. Caranya klik Analyze>
Correlate> Bivariate. Maka akan muncul kotak dialog.
xxi
v
Lalu, pindahkan semua item variabel ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients
beri centang pada Pearson. Dibawahnya centang Two-Tailed dan juga centang Flag
Significant Correlation. Lalu, klik OK
Maka akan muncul hasilnya. Perhatikan pada kolom 'Correlations'. Nilai yang akan kita
uji adalah nilai pada kolom paling bawah bagian X1total yaitu 'Pearson Correlation'.
Correlations
xxv
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
xxv
i
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
X1.1 = 0,781 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid atau sahih.
X1.2 = 0,764 > 0,552, maka H0 diterima artinya alat ukur yang digunakan valid atau sahih.
Dan seterusnya…
Ketiga, cara lain selain menggunakan R hitung yaitu melihat tingkat signifikansinya.
Apabila tingkat signifikansi item < 0,05 maka alat ukur yang
digunakan valid.
xxv
ii
Biasanya sebelum dilakukan uji reliabilitas data, dilakukan uji validitas
data. Hal ini dikarenakan data yang akan diukur harus valid, dan baru dilanjutkan
dengan uji reliabilitas data. Namun, apabila data yang diukur tidak valid, maka
tidak perlu dilakukan uji reliabilitas data.
Perhitungan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha diterima, apabila perhitungan r hitung > r tabel
5%.
xxv
iii
Kemudian, klik Analyze > Scale > Reliability Analysis…
xxi
x
Lalu, akan muncul tampilan Reliability Analysis. Pindahkan seluruh data variabel berupa skala
ke kolom Items (ke sebelah kanan) dan pilih model Alpha.
Setelah itu, klik Statistics…, akan muncul tampilan Reliability Analysis: Statistics, kemudian
pada bagian Descriptive For centang Scale dan Scale if item deleted. Lalu klik Continue.
xxx
akan berupa tabel, yaitu Case Processing Summary, Reliability Statistics, Item-
Total Statistics, dan Scale Statistics.
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of
Items
0.688 5
Hasil perhitungan uji reliabilitas metode Cronbach’s Alpha (r hitung) dapat dilihat pada kolom
Cronbach’s Alpha, yaitu 0.688 dengan N of Items menunjukkan bahwa jumlah dari items atau
jumlah pertanyaan yang kamu input pada variable view adalah 5. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil Cronbach’s Alpha untuk 5 data dari items atau 5 pertanyaan, yaitu
0.688.
Kemudian, untuk mengetahui apakah data tersebut dapat dipercaya atau
tidak, maka apabila perhitungan r hitung > r tabel 5%, dimana r hitung dilihat
dari tabel hasil perhitungan yang kamu dapatkan pada SPSS, sedangkan r tabel
5% dilihat pada tabel yang telah ditentukan, seperti dibawah ini:
xxx
i
Setelah itu, lihat nilai N sesuai dengan jumlah responden dari data
kamu, pada contoh jumlah responden atau nilai N, yaitu 10. Lihat pada r
tabel 5%, maka diketahui bahwa r tabel untuk data tersebut adalah 0.632.
Lalu, dapat disimpulkan, bahwa r hitung > r tabel 5%, yaitu 0.688 >
0.632 , sehingga data tersebut adalah reliabel atau dapat dipercaya dan
konsisten.
xxx
ii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
xxx
iii
Statistical Product and Service Solution. Dalam pengujian validitas dan
reliabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik Bivariate Pearson dan Corrected Item-Total
Correlation. Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan
menjadi dua macam yaitu tes dan nontes. Teknik-teknik Evaluasi adalah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil-hasil
pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid. Tes itu
sendiri mempunyai dua bentuk yaitu bentuk obyektif dan bentuk
subyektif. Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes yaitu diantaranya adalah tes itu harus
mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Selain validitas,
sebuah tes dikatakan baik, juga mempunyai reliabilitas yang tinggi. Dalam
pengujian validitas dan reliabilitas dapat menggunakan program SPSS.
xxx
iv
DAFTAR PUSTAKA
Janna, N. M., & Herianto, H. (2021). Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas Dengan
PENELITIAN.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Jurnal