Anda di halaman 1dari 17

Makalah Mata Kuliah Statistika

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Dosen : Wahyu Widhiarso, S.T., M.T.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Rindiani Apriliyanti (NIM : 202104008)

Moh. Arialdo Al-hakim (NIM : 202104018)

Mardiansyah (NIM : 202104005)

Alfin Thunder Masobi (NIM : 202104011)

Prodi S-1 Teknologi Informasi

Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi

Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... iii
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
2.1 Validitas ................................................................................................................................. 2
2.1.1 Pengertian Validitas ...................................................................................................... 2
2.1.2 Jenis – Jenis Validitas ................................................................................................... 3
2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Validitas ....................................................................... 4
2.1.4 Cara Menghitung Validitas .......................................................................................... 5
2.2 Reliabilitas ............................................................................................................................. 7
2.2.1 Pengertian Reliabilitas .................................................................................................. 7
2.2.2 Jenis – Jenis Reliabilitas ............................................................................................... 7
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas ................................................................... 8
2.2.4 Cara Menghitung Reliabilitas ...................................................................................... 9
2.3 Hubungan Visabilitas dan Reliabilitas .............................................................................. 11
BAB III................................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
3.2 Penutup ...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 14

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Uji Validitas dan Realibilitas Data ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan kami juga berterima kasih pada Bapak Wahyu Widhiarso, S.T., M.T. selaku
Dosen mata kuliah Statistika yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai materi Uji Validitas dan Realibilitas Data. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

23 Desember 2021

Kelompok 3

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur.
Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil
dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang
lain.
Data yang kurang memiliki validitas, akan menghasilkan kesimpulan yang bisa,
kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan
kelaziman. Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para
ahli serta pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional
variabelnya tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun
itu tentu saja harus memiliki validitas, agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa
reliabel, valid dan disebut dengan validitas.

1.2 Rumusan Masalah


1.) Apa pengertian Validitas dan Reliabilitas?
2.) Apa saja jenis – jenis Validitas dan Reliabilitas?
3.) Apa saja faktor yang mempengaruhi Validitas dan Reliabilitas?
4.) Bagaimana cara menghitung Validitas dan Reliabilitas?

1.3 Tujuan
1.) Mahasiswa dapat mendeskripsikan pengertian Validitas dan Reliabilitas.
2.) Mahasiswa dapat menyebutkan jenis – jenis Validitas dan Reliabilitas.
3.) Mahasiswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi Validitas dan Reliabilitas.
4.) Mahasiswa dapat mengimplementasikan perhitungan Validitas dan Reliabilitas
terhadap suatu instrument.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Validitas
2.1.1 Pengertian Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011).

Validitas menunjukkan keadaan yang sebenarnya dan mengacu pada


kesesuaian antara konstruk, atau cara seorang peneliti mengkonseptualisasikan ide
dalam definisi konseptual dan suatu ukuran. Hal ini mengacu pada seberapa baik ide
tentang realitas “sesuai” dengan realitas aktual. Dalam istilah sederhana, validitas
membahas pertanyaan mengenai seberapa baik realitas sosial yang diukur melalui
penelitian sesuai dengan konstruk yang peneliti gunakan untuk memahaminya
(Neuman, 2007).

Validitas yaitu mengenai apa dan seberapa baik suatu alat tes dapat mengukur,
sedangkan reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang
sama ketika diuji berulang kali dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda,
atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau
dibawa kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 1998).

Azwar (1987, dalam Widodo, 2006) menyatakan bahwa validitas berasal dari
kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara
tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran
yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang
diukur.

Suryabrata (2000, dalam Widodo, 2006) menyatakan bahwa validitas tes pada
dasarnya menunjuk kepada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat
kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes
tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya adalah seberapa

2
jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang
sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung dari tingkat validitas tes yang
bersangkutan.

Sudjana (2004, dalam Widodo, 2006) menyatakan bahwa validitas berkenaan


dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul
menilai apa yang seharusnya dinilai.

2.1.2 Jenis – Jenis Validitas


1.) Validitas Internal
Jenis validitas internal merupakan seuatu bentuk kesesuaian instrumen yang
dikembangkan dengan dasar konstrak yang sudah disusun dari bentuk dan tata
bahasa penggunaan instrumen.
Uji validitas jenis internal sendiri memiliki dua jenis, yakni konstruk dan isi.
 Validitas Konstruk
Jenis ini menunjuk pada asumsi, di mana alat ukur yang digunakan
mengandung satu definisi operasional yang sesuai konsep teoritis yang
bisa diukur dan diamati. Peneliti pada saat membahas validitas konstruk
mulai dengan menganalisis unsur-unsur konstruk, memberikan penilaian
apakah logis jika disatukan jadi skala yang mengukur konstruk.
Kemudian menghubungkan konstruk yang dianalisis dengan yang
lainnya dan menelusuri apa saja dari konstruk pertama yang memiliki
kaitan dengan unsur pada konstruk lainnya.
 Validitas Isi
Jenis ini menunjuk pada suatu instrumen yang mempunyai kesesuaian
isi dalam mengukur hal yang akan diukur. Penentuan alat ukur yang
memiliki validitas isi umumnya juga berdasarkan pada penilaian ahli di
bidang tersebut.
2.) Validitas Eksternal/Empiris
Jenis validitas ini umumnya memakai teknik statistic analisis korelasi karena
validitas empiris mencari hubungan diantara skor tes dan kriteria tertentu (tolak
ukur di luar tes terkait). Namun, kriteria tertentu yang dimaksud haruslah relevan
denga napa yang sedang diukur.

3
Validitas ekternal sendiri terdiri dari tiga macam, yakni validitas prediktif
(predictive validity), konkuren (concurrent validity), dan sejenis (congruent
validity).

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Validitas


1. Faktor yang berasal dari dalam tes
a.) Arahan tes yang disusun dengan makna tidak jelas sehingga dapat
mengurangi validitas tes.
b.) Kata-kata yang digunakan dalam struktur instrument evaluasi, terlalu
sulit.
c.) Item-item tes dikonstruksi dengan jelek.
d.) Tingkat kesulitan item tes tidak tepat dengan materi pembelajaran yang
diterima siswa.
e.) Waktu yang dialokasikan tidak tepat, hal ini termasuk kemungkinan
terlalu kurang atau terlalu longgar.
f.) Jumlah item tes terlalu sedikit sehingga tidak mewakili sample materi
pembelajaran.
g.) Jawaban masing-masing item evaluasi bisa diprediksi siswa.

2. Faktor yang berasal dari administrasi dan skor


a.) Waktu pengerjaan tidak cukup sehingga siswa dalam memberikan
jawaban dalam situasi yang tergesa-gesa.
b.) Adanya kecurangan dalam tes sehingga tidak bisa membedakan antara
siswa yang belajar dengan yang melakukan kecurangan.
c.) Pemberian petunjuk dari pengawas yang tidak dapat dilakukan pada
semua siswa.
d.) Teknik pemberian skor yang tidak konsisten, misalnya pada tes esai,
juga dapat mengurangi validitas tes evaluasi.
e.) Siswa tidak dapat mengikuti arahan yang diberikan dalam tes esai, juga
dapat mengurangi validitas tes evaluasi.
f.) Siswa tidak dapat mengikuti arahan yang diberikan dalam tes baku.
g.) Adanya joki (orang yang bukan siswa) yang masuk untuk menjawab
item-item yang diberikan.

4
3. Faktor yang berasal dari jawaban responden
Seringkali terjadi bahwa interpretasi terhadap item-item tes evaluasi
tidak valid, karena dipengaruhi oleh jawaban responden dari pada
interpretasi item-item pada tes evaluasi.

2.1.4 Cara Menghitung Validitas


Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada
pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir
soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan
diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal
manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto,
1999:78).
Tentukan koefisien korelasi antara skor hasil tes yang akan diuji
validitasnya dengan hasil tes yang terstandar yang dimiliki oleh orang yang
sama dengan menggunakan rumus korelasi produk momen di bawah ini :

Rumus Korelasi Produk Momen

Hitung koefisien validitas instrumen yang diuji (r-hitung), yang


nilainya sama dengan korelasi korelasi hasil langkah sebelumnya dikali
koefisien validitas instrumen terstandar.
Bandingkan nilai koefisien validitas dengan nilai koefisien korelasi
Pearson / tabel Pearson (r-tabel) pada taraf signifikansi a (biasanya dipilih
0,05) dan n = banyaknya data yang sesuai.

5
Kriterianya adalah :
 Instrumen valid, jika r-hitung = r-tabel
 Instrumen tidak valid, jika r-hitung < r-tabel
Tentukan kategori dari validitas instrument yang mengacu pada
pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956:145)
sebagai berikut:

0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)


0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik)
0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup)
0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang)
0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek)
rxy 0,00 tidak valid

6
2.2 Reliabilitas
2.2.1 Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang identik atau
sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil
numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena karakteristik dari
proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas
adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak
konsisten (Neuman, 2007).
Menurut Anastasi dan Urbina (1998) reliabilitas merujuk pada konsistensi skor
yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama
pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang
berbeda, ataupun dibawah kondisi pengujian yang berbeda.
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan
yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam beberapakali
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
(Azwar, 2011).

2.2.2 Jenis – Jenis Reliabilitas


1.) Reliabilitas Stabilitas
Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap
orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini
menyangkut penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur
pengumpulan data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk
dapat memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah
sama atau hampir sama.
2.) Reliabilitas Terwakili
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah
penyampaian indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang
berbeda-beda.

7
3.) Reliabilitas Seimbang (equivqlence reliability)
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama dengan jenis ukuran
yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual yang dipakai sama tetapi
dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-batasan operasional,
peralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-pengamat.
Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang
sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik
belah-tengah.

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas


Reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaran tes-retes. Interval
penyelengaraan yang terlalu dekat atau jauh, akan mempengruhi koefisien reliabilitas.
Faktor-factor lain yang mempengaruhi di antaranya ;

1. Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin banyak jumlah item materi
pembelajaran diukur. Ini menunjukan dua kemungkinan yaitu test semakin mendekati
kebenaran, dan dalam memgikuti test, semakin kecil siswa menebak. Berarti semakin
tinggi koefisien reliabilitas.

2. Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara langsung dipengeruhioleh bentuk


sebaranskor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin tinggi sebaran semakin tingi
estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini tejadi karena posisi skor siswa, secara individual
mempunyai kedudukan sama pada tes retest lain,sebagai acuan.

3. Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulitskor untuk
siswa cenderung menghasilkan reliabilitas rendah. Fenomena tersebut, akan
menghasilkan sebaran skor yang cenderung terbatas pada salah satu sisi.

4. Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa akan mengumpul ada sisi
atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa akan cenderung mengumpul pada ujung
bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai kesamaan yaitu bahwa perbedaan di antara
individu adalah kecil dan cenderung tidak relevan

5. Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana siswa dengan


kompetensi sama mencapai hasil sama. Ketika prosedur test evaluasi memiliki
objektivitas tinggi, maka reliabilitas test tidak dipengaruhi oleh prosedur teknik

8
penskoran. Item test objektif yang dihasilkan tidak dipengaruhi pertimbangan atau opini
seorang evaluator.

2.2.4 Cara Menghitung Reliabilitas


1.) Metode Tes ulang (test-retest method)
Metode tes ulang dilakukan dengan mengujicobakan sebuah tes kepada
sekelompok peserta didik sebanyak dua kali pada waktu yang berbeda. Skor hasil
uji coba pertama dikorelasikan dengan skor hasil uji coba kedua dengan
menggunakan teknik korelasi product moment.
Di dalam hal ini, besar angka korelasi menunjukkan tingkat reliabilitas
instrument, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Retest method

2.) Metode Belah Dua


Metode belah dua digunakan untuk mengatasi kelemahankelemahan yang
terjadi pada metode bentuk paralel dan metode tes ulang karena metode ini
memungkinkan mengestimasi reliabilitas tanpa harus menyelenggarakan tes dua
kali.
Beberapa Formula yang termasuk ke dalam metode belah dua, adalah sebagai
berikut:
 Formula Spearman-Brown

9
 Formula Flanagan

 Formula Rulon

3.) Uji Reliabilitas instrumen bentuk dikotomi


Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk dikotomi yaitu instrumen dengan
pemberian skor 0 dan 1 maka pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus Kuder Richardson 20 ( KR-20) dan Kuder Richardson 21 (KR-21).
Penggunaan rumus KR. 20 digunakan apabila alternatif jawaban pada
instrumen bersifat dikotomi, misalnya benar-salah dan pemberian skor = 1 dan 0.
Rumus KR. 20 adalah:

Penggunaan rumus KR. 21 digunakan apabila alternatif jawaban pada


instrumen bersifat dikotomi, misalnya benar-salah dan pemberian skor = 1 dan 0.
Perhatikan rumusnya:

10
4.) Uji Reliabilitas Instrumen bentuk kontinum
Reliabilitas untuk instrumen yang berbentuk kontinum yaitu instrumen dengan
pemberian skor yang skornya merupakan rentangan 0 – 10, 0 – 100 atau berbentuk
skala 1 – 3, 1 – 5 atau 1-10, maka pengujiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Uji Reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach tampak sebagai berikut:

2.3 Hubungan Visabilitas dan Reliabilitas


Reliabilitas diperlukan untuk pengujian validitas dan lebih mudah untuk dicapai
daripada validitas. Meskipun reliabilitas diperlukan untuk memiliki ukuran yang valid dari
suatu konsep, hal itu tidak menjamin ukuran tersebut bisa berlaku. Suatu ukuran yang reliabel
(dapat menghasilkan hasil yang sama berulang-ulang), belum tentu bisa valid atau mungkin
hasil pengukuran tidak cocok dengan definisi konstruk. Jadi, hasil pengukuran yang konsisten
atau tepat dan teliti dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil pengukuran yang demikian itu
merupakan hasil yang dikehendaki oleh tes tersebut. Dengan kata lain, hasil pengukuran dari
suatu tes yang konsisten belum tentu valid. Reliabilitas pengukuran instrument evaluasi
diperlukan untuk mencapai hasil pengukuran yang valid. Dalam kaitannya dengan posisi

11
konsistensi, para penilai bisa memiliki instrumen evaluasi yang reliable tanpa valid,
sebaliknya kita mempunyai instrument valid dengan reliabilitas yang baik.

Validitas dan reliabilitas merupakan konsep yang saling melengkapi, namun dalam
beberapa situasi keduanya bertentangan satu sama lain. Kadang-kadang, validitas meningkat
namun reliabilitas lebih sulit dicapai, atau sebaliknya. Hal ini terjadi ketika memiliki definisi
konstruk yang sangat abstrak dan tidak mudah diamati. Reliabilitas paling mudah dicapai
ketika ukuran secara tepat dan dapat diamati. Dengan demikian, ada pertentangan antara
esensi sebenarnya dari konstruk yang sangat abstrak dan harus mengukurnya secara konkret
(Neuman, 2007).

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011).

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan
yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam beberapakali
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama
(Azwar, 2011).
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang sering disebut
dengan uji reliabilitas maka penelitian yang dihasilkan akan memiliki sebuah mutu
yang berkualitas. Karena penelitian yang sudah melalui uji penelitian sudah dianggap
bagus dan memenuhi standart.
Ada tiga teknik dasar yang dapat diterapkan oleh peneliti dalam menguji Reliabilitas
suatu penelitian yaitu:
1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)
2. Teknik belah dua
3. Teknik paralel (equivalent form)
Factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah waktu pengujian tes, dan factor
lain diantaranya yaitu;
1. Panjang tes
2. Penyebaran skor
3. Kesulitan test
4. Objektivitas

3.2 Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan kami semoga
makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah
pada khususnya. Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fatchurohman, Fathul Rozaq, Furaida Ayu M. 2013. “Reliabilitas”


http://ohmakalah.blogspot.com/2015/11/reliabilitas.html. Diakses pada 12 Desember 2021.
Mas Dhee. 22 Juni 2020. “Uji Reliabilitas” https://ometlit.com/uji-reliabilitas/. Diakses pada
14 Desember 2021.
Psychologimania. 2013. “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Validitas”
https://www.psychologymania.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_12.html.
Diakses pada 13 Desember 2021.
Aslim Asman. 12 Maret 2017. “Reliabilitas”
https://aslimasman.blogspot.com/2017/03/reliabilitas.html. Diakses pada 18 Desember 2021.
Akumaubelajar.com . “Uji Validitas dan Reliabilitas. Pengertian dan Jenis – Jenisnya”
https://akumaubelajar.com/ilmu-alam/uji-validitas-dan-reliabilitas/. Diakses pada 19
Desember 2021.
Pratiwis. 19 November 2014. “Validitas dan Reliabilitas”
https://pratiwimapropsi14.wordpress.com/2014/11/19/validitas-dan-reliabilitas/. Diakses pada
22 Desember 2021.
Muchlisin Riadi. 1 April 2017. “Pengertian, Jenis dan Cara Menghitung Validitas”
https://www.kajianpustaka.com/2017/04/pengertian-jenis-dan-cara-menghitung-
validitas.html. Diakses pada 22 Desember 2021.
Dosenpendidikan. com . “Reliabilitas” https://www.dosenpendidikan.co.id/reliabilitas/.
Diakses pada 22 Desember 2021.

14

Anda mungkin juga menyukai