Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN CAIRAN PADA PASIEN HEMODIALISIS

Oleh Kelompok 4:

1. Rian setiawan
2. Auliandi
3. Haddad Al Hafiz
4. Yusliana Pratiwi Tarihoran
5. Hafni Lubis

PELATIHAN HEMODIALISIS

RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Manajemen Cairan

Sub Pokok Bahasan : Pembatasan Cairan dan Elektrolit

Sasaran : Klien dan Keluarga

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Hemodialisis

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga mampu memahami
tentang Pembatasan Cairan dan Elektrolit.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penjelasan dan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dan
keluarga dapat :
a. Menyebutkan tentang pengertian manajemen cairan dengan benar
b. Menyebutkan tentang kebutuhan cairan pada klien Hemodialisis dengan benar
c. Menyebutkan akibat dari kelebihan cairan pada klien Hemodialisis
d. Menyebutkan tentang cairan yang tidak boleh dikomsumsi dan dairan yang boleh
dikomsumsi pasien Hemodialisis dengan benar
e. Menyebutkan cara mengurangi rasa haus

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian manajemen cairan
2. Kebutuhan cairan pada pasien Hemodialisis
3. Akibat dari kelebihan cairan pada pasien Hemodialisis
4. Cairan yang tidak boleh dikomsumsi dan cairan yang boleh dikomsumsi pada pasien
Hemodialisis
5. Cara mengurangi rasa haus

C. Uraian struktur kegiatan


a. Hari/tanggal : Senin,22 agustus 2022
b. Tempat kegiatan : Ruang Hemodialisis, Pusat Dialisis RS.Dr.Pirngadi Medan
c. Waktu kegiatan : 09.30 – 10.00 wib
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
Leafleat

F. Kegiatan Penyuluhan

No Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan Menjawab salam
a. Memberi salam Mampu mengungkapkan kemampuan
b. Menggali kemampuan pasien
2 Kegiatan inti
a. Menjelaskan materi penyuluhan
mengenai :
1) Pengertian manajemen cairan Menyimak
2) Kebutuhan cairan pada pasien
hemodialysis Menyimak
3) Akibat dari kelebihan cairan
4) Terapi cairan yang tidak boleh Menyimak
dikomsumsi dan cairan yang
Menyimak
boleh dikomsumsi pasien
hemodialysis
5) Cara mengurangi rasa
haus
b. Memberikan kesempatan kepada Menyimak
klien dan keluarga untuk bertanya
Mengajukan pertanyaan, mendengarkan
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan dan menyimak jawaban.
oleh klien
Keluarga atau klien dapat menjelaskan
d. Meminta keluarga atauklien untuk perawatan di rumah
menjelaskan kembali tentang materi
yang diberikan Klien dan keluarga dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan dengan
e. Melakukan evaluasi dengan benar.
memberikan pertanyaan pada klien
dan keluarga secara lisan. Menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Menarik kesimpulan dari materi yang Memperhatikan dan mendengarkan
disampaikan penyuluhan
b. Melakukan tindak lanjut
c. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Bentuk : Post test
2. Jenis : Pertanyaan langsung
3. Soal : a. Sebutkan cairan yang tidak boleh dikonsumsi?
b. Sebutkan bagaimana mengurangi rasa haus?

MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal dimana kemampuan ginjal
untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu akibat
kedua ginjal tidak mampu berfungsi secara normal. PGK akan membuat tubuh mengalami
berbagai gangguan yang terkait dengan fungsi tersebut. Salah satu permasalahan yang paling
sering muncul dari pasien PGK adalah ketidakseimbangan hidrasi dalam tubuh, keadaan ini
dimanifestasikan dengan adanya edema (Pramono et al., 2017).

Bagi pasien gagal ginjal, tindakan hemodialisis merupakan hal yang sangat penting. Pasien yang
menjalani hemodialisis terus meningkat seiring dengan peningkatan penderita gagal ginjal
kronik. Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal untuk memperpanjang
harapan hidup (Laily, 2016).

Hemodialisis bertujuan untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme atau protein dan
sebagai koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Proses hemodialisis, air menjadi
faktor yang paling penting dan dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar. Saat melakukan
hemodialisa yang perlu diperhatikan adalah pembatasan cairan. Cairan yang diminum penderita
gagal ginjal harus diawasi dengan seksama karena rasa haus bukan lagi petunjuk yang dapat
dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh.

Cairan merupakan kebutuhan dasar yang utama. Pada “One Day Care” pasien yang menjalani
hemodialisis, cairan merupakan salah satu perhatian perawat di samping oksigenasi, nutrisi,
eliminasi, proteksi dan aktifitas. Pasien PGK disarankan agar memantau kondisi kesehatannya
dan memperhatikan pembatasan cairan seperti mengurangi rasa haus dengan mengunyah permen
karet, menghisap es batu dan potongan lemon serta pengurangan asupan garam untuk
meningkatan derajat kesehatan.

A. Pengertian Manajemen Cairan


Manajemen cairan adalah keterampilan dalam mengidentifikasi masalah,menerapkan,meneta
pkan tujuan,pemecahan masalah,pengembalian keputusan dalam menanggapi respon
fisiologis kekurangan cairan tubuh,monitoring serta mengelola gejala (Lindberg,2010).

B. Komposisi dan Pembatasan Cairan Tubuh


Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orang dewasa
kurang lebih 60% dari berat badan adalah air ( air dan elektrolit), 2/3 bagian berada di
intrasel dan 1/3 bagian berada di ekstrasel, 60% berat badan tubuh adalah :
1. Cairan intrasel (CIS) 40% dari berat badan
2. Cairan ekstrasel (CES) 20% dari berat badan dan cairan interstisil 15% dari berat badan.
Elektrolit Utama :
1. Dari CES : Natrium (N = 135 -147 mEq/ liter), Klorida (N = 100 – 106 mEq/ liter)
2. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 – 5,5 mEq/ liter), Phospat (N = 3 – 4,5 mg/ liter)

Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena meminimalkan
resiko kelebihan cairan antar sesi hemodialysis. IDWG yang dapat ditoleransi tubuh 1,0
-1,5 kg atau 3 kg dari berat kering. Berat kering adalah berat tubuh tanpa adanya
kelebihan cairan yang menumpuk di antara dua terapi hemodialysis. Berat kering ini
dapat disamakan dengan berat badan orang dengan ginjal sehat setelah buang air kecil.
Berat kering adalah berat terendah yang dapat ditoleransi oleh pasien sesaat setelah terapi
dialysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala turunya tekanan darah,kram atau gejala
lainnya yang merupakan indikasi terlalu banyak cairan yang dibuang.

C. Kebutuhan Cairan pada Pasien Hemodialisis


1. Masuk dan keluarnya cairan orang dewasa per 24 jam

Masuk Keluar
Cairan Oral : 1100 – 1400 ml Urin : 1200 – 1500 ml
Air dalam makanan : 800 – 1000 ml Feses : 100 – 200 ml
Air hasil metabolism : 300 ml Paru : 400 ml
Kulit : 500 – 600 ml
Total : 2200 – 2700 ml Total : 2200 _ 2700 ml

2. Menghitung kebutuhan cairan/ hari


Jumlah urine 24 jam + IWL ( 500 ml )
Misalnya : urine 24 jam 2500 ml + IWL 500 ml = 3000 ml
Dalam 3000 ml tersebut sudah termasuk semua kebutuhan cairan pasien ( minum,
minum obat,kuah makanan,dll).

D. Akibat dari kelebihan cairan


 Tekanan darah meningkat
 Sesak
 Nyeri dada akibat penumpukan cairan pada paru-paru
 Bengkak dibagian tubuh tertentu (edema)

E. Beberapa cairan yang boleh dan tidak boleh dikomsumsi


Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya kemampuan
ginjal.karena jika pasien penyakit ginjal kronik mengkomsumsi terlalu banyak cairan,maka
cairan yang ada akan menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
( pembengkakan). Oleh sebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan
yang boleh dikomsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak: 500 cc + jumlah urin dalam satu
hari
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup,es krim,susu,sirup,yoghurt juga
dihitung dalam cairan.
Penderita gagal ginjal telah berkurang fungsi pengolahan cairannya sehingga jumlah cairan
harus dibatasi. Cairan yang masuk kedalam tubuh harus sama dengan jumlah cairan yang
dikeluarkan oleh tubuh. Seringkali penderita gagal ginjal memerlukan tambahan diuretic
untuk mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh.
Cairan yang tidak boleh dikomsumsi :
 Air kelapa
 Minuman isotonic
 Kopi
 Semua jenis minuman kaleng

F. Cara mengatasi haus pada pasien hemodialysis


Kita merasa haus karena tubuh mencoba mengoreksi ketidakseimbangan cairan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berapa banyak air yang kita minum,makanan yang
kita makan,obat-obatan yang kita komsumsi dan rutinitas olahraga kita. Hal ini juga
dipengaruhi oleh berapa banyak ludah yangkita produksi,penyakit fisik dan
penangannya,serta temperature didalam tubuh kita. Apapun penyebabnya,merasa haus itu
tidak menyenangkan.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi rasa haus yang tidak menyenangkan :
 Kurangi aktivitas yang berlebihan
 Berusaha untuk berada ditempat yang sejuk
 Saat minum obat sebaiknya setelah makan
 Gunakan gelas yang kecil saat minum, dan minumlah secara perlahan
 Minum dengan cara menyereput
 Minumlah cairan yang sudah didinginkan atau sudah dimasukkan es.
 Sikatlah gigi,kumur-kumur (menggunakan botol yang sudah dicampur dengan daun mint
dan diberikan secara spray).
 Menghisap permen dengan rasa lemon.
 Hindari makanan asin dan makanan yang merangsang haus : makanan kering seperti
kerupuk,pedas,bersantan dan gorengan.
 Komsumsi buah – buahan : tinggi kandungan vitamin C seperti : nanas,jus jambu, biji
merah.

Anda mungkin juga menyukai