Disusun oleh :
IV. Metode:
1. Ceramah
2. Tanya jawab / diskusi.
V. Media:
1. Leaflet
2. Lembar balik
VI. Proses Belajar mengajar
No Kagiatan fasilitator Kegiatan Peserta Waktu
didik
1 Pembukaan
1. Mengucapkan salam Menjawab salam 5 Menit
2. Menjelaskan Tujuan Mendengarkan
Pembelajaran Berpartisipasi
3. Melakukan Kontrak Berpartisipasi
Pembelajaran
4. Melakukan apersepsi
2 Kegiatan Inti
1. Menjelaskan Materi Memperhatikan 10 Menit
pembelajaran Mengajukan
2. Memberi Kesempatan Pertanyaan
Bertanya.
3. Menjawab pertanyaan.
3 Penutup
1. Menyimpulkan materi Mendengarkan 7 Menit
2. Melakukan evaluasi Melaksanakan
3. Salam penutup Menjawab
VII. Evaluasi:
1. Struktur
a. SAP Sudah di buat sebelumnya.
b. Materi sudah disiapkan.
c. Alat dan media sudah disiapkan
2. Proses
a. Klien berperan aktif selama pembelajaran.
b. Kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
3. Hasil
a. Pengertian
b. Komposisi dan Pembatasan Cairan Tubuh
c. Gangguan keseimbangan cairan dan etektrolit
d. Makanan yang dibatasi
VIII. Referensi
Hanifa Wiyaksastro. 2011. Faal Tubuh, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Jakarta
Sarwono Prawiroharjo. 2012. Faal Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
IX. Materi
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN HEMODIALISA
1. PENGERTIAN
Pembatasan cairan adalah diet yang membatasi jumlah konsumsi cairan
harian. Selain minuman, banyak makanan juga mengandung cairan yang perlu
diperhatikan. Diet pembatasan cairan membantu mencegah penumpukan cairan dalam
tubuh. Mengurangi asupan cairan dapat mengurangi stres pada tubuh dan dapat
mengurangi komplikasi tambahan.
2. Komposisi dan Pembatasan Cairan Tubuh
Air adalah komponen pcmbentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada
orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3
bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada ‹li ekstrasel.
60 % berat badan tubuh adalah :
Cairan intrasel (CIS) 40 % dari herat badan
Cairan ckstrascl (CES) 20 7 dari òcrat badan yang terdiri dari cairan intravaskuler
(plasma) 5 % dari herat badan, dan cairan interstisil 15 & dari berat badan.
Elektrolit utama
Dari CES : Natrium (N = 135 147 mEq/litcr), Florida (N = 100 106 mEq/liter)
Dari CIS : Kalium (N = 3,5 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5
mgfliter). Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkna risiko kelebihan cairan antar scsi hemodialisa. IDWCì yang dapat
ditolemnsi oleh tubuh adalah 1,0 1,5 Kg atau 3 & dari berat kering. Berat kering
adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang menumpuk diantara dna terapi
hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan dengan berat badan orang dengan
ginjal schat setelah buang air kecil. Berat kering adalah berat terendah yang dapat
ditoleransi oleh pasien sesaat setelah terapi dialysis tanpa rnenyebabkan timbulnya
gejala turunnya tekanan darah, kram atau gcjala lainnya yang merupakan indikasi
terlalu banyak cairan yang dibuang.
3. Terapi cairan parenteral Kebutuhan cairan
a. Masukan + haluaran orang dewasa per 24 jam
b. Menghitung kebutuhan cairan/hari
Metode 1:
10 kg pertama: kalikan dengan 100 mL cairan 10 kg berikutnya : kalikan dengan
50 mL cairan
Setiap tambahan/ kg: kalikan 15 mL cairan
Metode 2:
Dewasa normal :30-35 mL/kg BB
Dewasa berusia 55-75 ıahun : 30 mL/kg BB
Dewasa berusia > 75 tahun : 25 mL/kg BB
4. Gangguan keseimbangan cairan dan etektrolit :
a. Dehidrasi (isotonie, hipernonik, hipotonik)
b. Edema
c. Intoksikasi air
d. Stage syock hipovolemik
5. Prinsip diet penderita gagal ginjal kronis
a. Diet lunak atau biasa
b. Sebagai sumber karbohidrat: gula pasta, selai, siiup, dan permen.
c. Cukup energi dan rendah protein
d. Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu, sapi, daging,
dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal penderita.
e. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan selötar
25 persen dari total energi yang diperlukan.
f. Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan juinlahurine 24
jam
g. sekitar 500 mililiter melalui mlnuman dan makanan.
h. Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita.
i. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kka1/Kg berat badan/hari.
j. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi (darah tinggi) dan edema
(bengkak).
k. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung sumber
energi juga mengandung serat yang larut.
6. Makanan yang sebaiknya dibatasi
a. Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta, hevermout,
ubi.
b. Protein hewani, seperti: daging kambing, ayam, ikan, hait, keju, udang, telur.