Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya.
Pada orang dewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan
elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 60
% berat badan tubuh adalah :
1. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan
2. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intra
vaskuler(plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat
badan.
Elektrolit utama :
1. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 -
106mEq/liter)
2. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5mg/liter)
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan risiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. IDWG yang
dapat ditoleransi oleh tubuh adalah 1,0-1,5 kg atau 3 % dari berat kering. Berat
kering adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang menumpuk
diantara dua terapi hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan dengan berat
badan orang dengan ginjal sehat setelah buang air kecil.
Berat kering adalah berat terendah yang dapat ditoleransi oleh pasien
sesaat setelah terapi dialiysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala turunnya
tekanan darah, kram atau gejala lainnya yang merupakan indikasi terlalu
banyak cairan dibuang.

1.2 Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan agar keluarga pasien
tahu, mau, dan mampu memahami tentang pembatasan cairan pada pasien dengan
CKD ON HD
1.3 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
mengetahui tentang :
1. Menyebutkan tentang pengertian komposisi cairan tubuh dengan
benar.
2. Menyebutkan tentang terapi cairan parenteral dengan benar
3. Menyebutkan tentang prinsip diet penderita GGK dengan benar 
4. Menyebutkan dengan benar tentang hal yang harus diperhatikan
dalam pola makan penderita ckd.

1.4 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
oleh mahasiswa/mahasiswi STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) Demonstrasi
3) Tanya Jawab

1.5 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
yaitu meliputi :
1) Leaflet

1.6 Pelaksanaan Tugas


Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh
mahasiswa mahasiswi STIKes Eka Harap Palangka Raya.
1) Topik : pembatasan cairan
2) Media dan Alat : Leaflet.
3) Tempat : Ruang hemodialisa
4) Hari dan Tanggal : 29 januari 2020
5) Jam/pukul : 10.00 WIB s/d selesai
6) Sasaran : Pasien dan Keluarga
7) Seting Tempat :
Keterangan :
: Moderator & Leader
: Peserta
: Fasilitator
: Pembimbing

1.7 Tugas Pengorganisasian


Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa mahasiswi dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1. Moderator : Yovan Imanuel
Uraian tugas :
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
 Mengatur proses dan lama penyuluhan.
 Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji: Yovan Imanuel
Uraian tugas :
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
 Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Dokumentasi : feliks Oktapianus
 Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan
1.8 Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
1  Pembukaan :
 Membuka Kegiatan Dengan
5 Menit Mengucapkan Salam. Secara lansung
 Memperkenalkan Diri
 Menjelaskan Tujuan Penyuluhan

2 15 Menit Pelaksanaan :
1. Menyebutkan tentang komposisi dan
pembatasan cairan tubuh Penyampaian materi
2. Menyebutkan tentang terapi cairan
parenteral
3. Mampu memahami Gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mampu menyebutkan hal yang harus
diperhatikan dalam pola makanan
penderita gagal ginjal
5. Mampu menyebutkan saran-saran
umum dalam diet penderita
Gagal Ginjal
6. Cara mengontrol rasa haus pada
pasien gagal ginjal kronis

3 5 menit Diskusi Tanya Jawab


4 Penutup : Penyampaian secara
5 Menit  Mengucapkan Terima Kasih dan Salam lisan
Penutup

BAB 2
MATERI PENYULUHAN
2.1 komposisi dan pembatasan caira tubuh
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya.
Pada orang dewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan
elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 60
% berat badan tubuh adalah :
3. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan
4. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri dari cairan intra
vaskuler(plasma) 5 % dari berat badan, dan cairan interstisil 15 % dari berat
badan.
Elektrolit utama :
3. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 -
106mEq/liter)
4. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5mg/liter)
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan risiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. IDWG yang
dapat ditoleransi oleh tubuh adalah 1,0-1,5 kg atau 3 % dari berat kering. Berat
kering adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang menumpuk
diantara dua terapi hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan dengan berat
badan orang dengan ginjal sehat setelah buang air kecil.
Berat kering adalah berat terendah yang dapat ditoleransi oleh pasien
sesaat setelah terapi dialiysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala turunnya
tekanan darah, kram atau gejala lainnya yang merupakan indikasi terlalu
banyak cairan dibuang.

2.2 Terapi cairan parenteral


Kebutuhan cairan
1. Masukan + Haluaran orang dewasa per 24 jam
Masukan Haluaran
Cairan oral : 1100-1400 mL Urine : 1200-1500 mL
Air dalam makanan : 800 – 1000 mL Feses : 100-200 mL
Air hasil metabolisme : 300 mL Paru : 400 mL
Kulit : 500-600 mL
Total : 2200-2700 mL Total : 2200-2700 mL
2. Menghitung kebutuhan cairan/hari

Metode 1 :
10 kg pertama : kalikan dengan 100 mL cairan
10 kg berikutnya : kalikan dengan 50 mL
Setiap tambahan/kg : kalikan 15 mL cairan
Metode 2 :
Dewasa normal : 30-35 mL/kgBB
Dewasa berusia 55-75 tahun : 30 mL/kgBB
Dewasa berusia >75 tahun : 25 mL/kgBB

2.3 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :


1. Dehidrasi (isotonic, hipernonik, hipotonik)
2. Edema
3. Intoksikasi air
4. Stage syock hipovolemik

2.4 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pola makanan penderita
gagal ginjal :
1. Cairan
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan
menurunkannya kemampuan ginjal. Karena jika pasien penyakit ginjal
kronik mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan
menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
(pembengkakan). Oleh karena itu agar tidak terjadi penumpukan cairan
maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak
500 cc + jumlah urin dalam satu hari. Perlu diingat juga bahwa makanan
yang berkuah seperti sup, icecream, susu, sirup, yoghurt juga dihitung
sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal telah berkurang fungsi pengolahan cairannya,
sehingga jumlah cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk ke dalam tubuh
harus sama dengan cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali penderita
gagal ginjal memerlukan tambahan diuretic untuk mengeluarkan kelebihan
cairan dari dalam tubuh.
Pantangan besar :
- Air kelapa
- Minuman isotonik
Dengan perhatian khusus :
- Kopi, susu, teh, lemon tea
2. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan
kalium untuk mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi natrium menyebabkan kita menjadi
banyak minum, padahal asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik
perlu dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan sebelum dialysis antara 2,5 –
5 gr garam/hari.
Pantangan besar:
a. Makanan dan minuman kaleng (Na Benzoat)
b. Manisan dan asinan
c. Keripik 
d. MSG/ Vetsin/ Moto (Mono Natrium Glukamat)
e. Ikan asin dan daging asap

Perhatian khusus:
a. Garam (makanan tidak boleh terlalu asin)

3. Kalium

Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada


beberapa pasien kadar kalium darah meningkat disebabkan karena
asupan kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang
diberikan. Pembatasan asupan kalium dianjurkan bila kadar kalium dalam
darah > 5,5mL. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40 mg/kgBB/hari.
Pantangan:
- Pisang, manga
-Tomat, bayam
-Umbi-Umbian
Dengan perhatian khusus:
-Sayuran rebus, Timun, Jamu
-Kacang dan produk olahannya
Relatif aman:
-Pare, Lobak, Bawangmerah, Bawangputih
-Selada, Seledri, Tauge
-Pepaya, Apel dan Pir 
4. Phospate
Pada penderita gagal ginjal akan terjadi penumpukan phosphate
dalam darah. Dokter akan member pengikat phosphate untuk mengurangi
penumpukan phosphate. Diet phosphate sangat berbeda-beda untuk masing-
masing individu. Dan diet phosphate tidak boleh terlalu ketat karena dapat
menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet phosphate ini anda harus
berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet phosphate ini
adalah :
Dengan perhatian khusus:
•Susu (maksimal 150 ml/ hari)
•Jeroan, hari, ginjal
•Kerang, ikan kering, dan ikan asin
•Coklat dan kacang
Relatif aman:
•Ikan segar 
•Daging tanpa lemak 

2.5 Saran-saran umum dalam diet penderita Gagal Ginjal


- Hindari makanan dengan rasa yang kuat (pedas, dan asin)
- Kurangi Gula
- Makan makanan segar non awetan
- Waspadai penurunan berat badan

2.6 Cara pengontrolan rasa haus pada penderita Gagal Ginjal


Cara mengontrol rasa haus dalam menjalani pengurangan asupan cairan
antara lain dengan mengurangi makanan asin yang dapat merangsang rasa
haus, minum air secara perlahan dengan gelas berukuran kecil, bekukan
minuman dalam bentuk es batu berukuran kecil dan kunyah secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai