Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : diet bagi pasien yang menjalani hemodialisa


Hari / Tanggal : Jumat, 3 Juli 2015
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah sakit al Mintohardjo diruangan hemodialisa
Sasaran : Pasien dan keluarga

1. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang
pengetahuan tindakan hemodialisa dan diit pada pasien dengan hemodialisa.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu:
1. Memahami dan menjelaskan pengertian hemodialisa
2. Memahami dan menjelaskan tujuan hemodialisis
Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis.
4. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
5. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan
Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis.
4. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
5. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan
Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis.
4. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
5. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan

Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis.


4. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
5. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan
3. Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis.
4. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
5. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan
a. Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis
b. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
c. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan.

LAMPIRAN

A. Pengertian
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan
dan produk limbah dalam tubuh kita, ginjal tidak mampu melaksanakan proses
tersebut (Brunner& Sunddarth, 2001).
Salah satu terapi yang diberikan pada pasien dengan gagl ginjal kronis adalah
hemodialisa. Tujuan terapi dialisa adalah untuk mempertahankan kehidupan dan
kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kembali (Brunner & Suddarth,
2001).
Hemodialisis berasal dari kata “hemo” artinya darah, dan “dialisis ” artinya
pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-
zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan
ginjal buatan berupa mesin dialisis. Hemodialisis dikenal secara awam dengan
istilah ‘cuci darah’.

B. Tujuan
Menurut Havens dan Terra (2005) tujuan dari pengobatan hemodialisa antara lain :
1. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang
lain.
2. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkansebagai urin saat ginjal sehat.
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
4. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.

C. Pentingnya diit pada pasien hemodialisa


Diet merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa mengingat
adanya efek uremia.Apabila ginjal tidak mampu mengekskresikan produk akhir
metabolisme, substansi yang bersifatasam ini akan menumpuk dalam serum
pasien dan bekerja sebagai racun. Gejala yang terjadi akibat penumpukan tersebut
secara kolektif dikenal dengan gejala uremik dan akanmempengaruhi setiap
sistemtubuh. Lebih banyak toksin yang menumpuk, lebih berat gejala yang
timbul. Diet rendah protein akan mengurangi penumpukan limbah nitrogen dan
dengan demikian meminimalkan gejala. Penumpukan cairan juga dapat terjadi
dandapat mengakibatkan gagal jantung kongestifserta edema paru. Dengan
demikian pembatasancairan juga merupakan bagian dari resep diet untuk pasien
ini. Dengan penggunaan hemodialisa yang efektif, asupan makanan pasien dapat
diperbaiki meskipun biasanya memerlukan beberapapenyesuaian atau pembatasan
pada asupan protein, natrium, kalium dan cairan.
D. Masalah cairan
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalknarisiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. Jumlah
cairan yang tidak seimbang dapat menyebabkan terjadinya edema paru
ataupun hipertensi pada 2-3 orang pasien hemodialisa.Ketidakseimbangan cairan
juga dapat menyebabkan terjadinya hipertropi pada ventrikelkiri.Beberapa
laporan menyatakan bahwa pembatasan cairan pada pasien hemodialisa
sangatdipengaruhi oleh perubahan musim dan masa-masa tertentu dalam
hidupnya. Seperti penelitian Argiles (2004) menyatakan bahwa asupan cairan
pasien akan sangat tidak terkontrol pada musim panas karena pada musim panas
merangsang rasa. Jumlahasupan cairan pasien baik cairan yang diminum
langsung ataupun yang dikandungolehmakanan dapat dikaji secara langsung
dengan mengukur kenaikan berat badan antar sesi hemodialisa (Interdialytic
weight gain/IDWG) (Welch, 2006).
IDWG adalah peningkatanberat badan antar hemodialisa yang paling utama
dihasilkan oleh asupangaram dan cairan. Secara teori, konsekuensi dari asupan
tersebut terdiri atas dua bagianyaitu:
 on the one hand yang artinya asupan air dan salin dapat bekerja sama dengan
kalori dan protein dalam makanan, yang akandisatukan untuk memperoleh
status nutrisi yang lebih baik.
 on the other hand asupan air dan garam dapat menimbulkan
peningkatan cairan tubuh. Yang menjadi kunciuntuk kejadian hipertensi
dan hipertropi ventrikel kiri (Villaverde, 2005). IDWG yang dapatditoleransi
oleh tubuh adalah tidak lebih dari 1,0-1,5 kg (Lewis et al., 1998) atau
tidaklebih dari3 % dari berat kering (Fisher, 2006).
Berat kering adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang menumpuk
diantaradua terapi hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan dengan berat
badan orang dengan ginjalsehat setelah buang air kecil. Berat kering
adalah berat terendah yang dapat ditoleransioleh pasien sesaat setelah terapi
dialysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala turunnya tekanandarah, kram atau
gejala lainnya yang merupakan indikasi terlalu banyak cairan dibuang.
Beratkering ditentukan oleh dokter dengan mempertimbangkan masukan dari
pasien. Dokter akanmenentukan berat kering dengan mempertimbangkan kondisi
pasien sebagai berikut : tekanandarah normal, tidak adanya edema atau
pembengkakan, tidak adanya indikasi kelebihancairansaat pemeriksaan paru
– paru, tidak ada indikasi sesak nafas. Dengan
demikianpembatasancairan juga merupakan bagian dari resep diet untuk pasien
ini. Cairan dibatasi, yaitudenganmenjumlahkan urin/24jam ditambah 500-750 ml
(Almatsier, 2004). Urin 24 jam ditambah 500-700 mladalah jumlah cairan yang
dapat dikonsumsi pasien dan masih dapat ditoleransi oleh ginjal pasien.

E. Macam-macam diit pada pasien hemodialisis


Unsur-unsur gizi (nutrient) yang memiliki makna khusus dalam
pengobatan conventionalyangdapat digunakan sebagai terapi pendamping sudah
harus dilaksanakan dan memerlukan pemantauanketat.
1. Cairan dan Natrium
Gejala pertama pada keadaan gagal ginjal menahun adalah ketidakmampuan
nefron yang masih berfungsi itu untuk meningkatkan filtarat glomelurus
secara baik dan mengatur eksresi natriumkedalam air seni, dengan semakin
parahnya kegagalan ginjal dan menurunnya glomerulus(GFR) hingga 10 %
atau kurang dari nilai normlnya, maka produksi air seni akan Menjadi sedikit
sehingga masukan air dan natrium dalam jumlah yang lazim tidak dapat di
tolerir.Kebutuhan pe nd er it a akan a ir da pa t di tentukan le w a t peng
uk uran jumlah air seni yan g dikeluarkan selama 24 jam dengan memakai
gelas silinder dan ditambahair 500 ml, ini akanmenganti jumlah kehilangan air
yang hilang dari dalam tubuh (volume urine + 500 ml).
2. Natrium
Natrium perlu dibatasi karena natrium diperlukan di dalam tubuh walaupun
faal ginjal sudah menurun. Hal ini penting bila terdapat hipertensi, edema dan
bendungan paru- paru. Parameter yang digunakan untuk menilai kecukupan
natrium adalah beratbadan, kadar Na urine, serumdan laju filtrasi glomerulus.
Pemberian natrium harus diberikan dalam jumlah maksimal yangdapat
ditolerir dengan tujuan untuk mempertahankan volume cairan ekstraseluler
terkendalinyaasupan natrium yang ditandai nya terkontrolnya tekanan darah
dan pembengkakan (oedema).
3. Protein
Asupan protein disesuaikan dengan derajat ganguan fungsi ginjal/ laju filtrasi
glomeruluskurang dari 25%, berdasarkan berbagai hasil- hasil penelitian di
dapatkan bahwapada GGK di perlukan peranan asupan protein sampai 0,5-
0,6 gr/kg BB/hari, rata- rata 0,5gr / kg BB/ hariagar tercapai keseimbangan
metabolisme protein yangoptimal. Dari protein 0,5 gr/kgBB/hari ini
hendaknya diusahakan sekurang-kurangnya 60% atau0,35 gr/kg BB/ hari
berupa protein dengan nilai biologik tinggi. Protein dengan nilai
biologic tinggi adalah protein dengan susunan asam amino yang
menyerupai aturanaminoessensial dan pada umumnya berasal dari
protein hewani (susu, telur, ikan, unggas, dagingtidak berlemak).
4. Kalium
Kalium jarang meningkat pada GGK, bila terjadi hiperkalemia maka
biasanya berkaitandenganoliguri ( berkurangnya volume urine/, keadaan
metabolic, obat- obatan yang mengandungkalium. Kadar kalium dalam dalam
serum harus dijaga dalam suatu kisaran yangsempit yaitu3,5 hingga 5 Eq/I
untuk mencegah timbulnya kegawatan jantung karena hiperkalmia.
5. Kalori/ Energi
Asupan energi kebanyakan penderita GGK menunjukkan kurang gizi, hal ini
disebabkan oleh berbagaifactor metabolisme dan kurangnya asupan
kalori. Kalori cukup tinggi di hasilkandarisumber karbohidrat dan lemak
merupakan hal yangpenting bagi penderita kronik pembatasan masukan
protein yang diperlukan untuk memperbaiki keseimbangannitrogen, guna
mencegah oksidasi protein. Untuk memproduksi energi disarankanmasukan
kalori paling sedikit 35kkal/kg BB/hari, kebutuhan asupan
kaloripenderitaGGK yang stabil adalah 35 kkal/kg BB/hari. Kebutuhan kalori
harus dipenuhi guna mencegahterjadinya pembakaran proteintubuh dan
merangsang pengeluaran insulin.
6. Lemak
Minyak 10 gr 1 sdmBeras 75 gr 1 gelas timDaging 25 gr 1 potong kecilTelur
25 gr ½ butirSiang Sayuran 75 gr ¾ gelasBuah 100gr 1 potong pepayaMinyak
10 gr 1 sdmgula pasir 10 gr 1 sdmPukul 16.00 Maizena 10 gr 1 sdmGula pasir
20 gr 2 sdmMinyak 10 gr 1 sdmSore Beras 75 gr 1 gelas timDaging 25 gr 1
potong kecilTelur 25 gr ½ butirSayuran 75 gr ¾ gelasBuah 100 gr 1 potong
papayaMinyak 10 gr 1 sdmGula pasir 10 gr 1 sdm Pukul 21.00 Tepung susu
whole 20 gr 4 sdmGula pasir 20 gr 4 sdmSumber : Poli gizi RSUD dr.
Pringadi Medan 2009Dimana energi = 2000 kal; protein 40 gr;diet rendah
protein rendah garamPagi Siang Malam< 10.00 10.00 < 16.00 16.00 < 20.00
20.00Nasi Kue talam Nasi Agar-agar Nasi susu Telur ceplokTumis labu
siamSusuTeh manis Ikan panggangCah sayurPapayaTeh manisTeh manis
Daging bistikSup sayurPapayaTeh manisPada Penderita ginjal kronik
hemodialisa demikian kompleks, dengan mengatur asupanenergi,
protein, dan beberapa mineral seperti kalium, natrium, dan air. Pengaturan
diit sukardipatuhioleh pasien sehingga memberikan dampak terhadap
status gizi dan kualitas hiduppenderita (Sidabutar, 1992).

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & sunddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC


Rendi, clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikah Bedah Dan Penyakit Dalam.
Jogjakarta:Noha
Medikahttp://b11nk.wordpress.com/hemodialisa/ jam 19.35http://www.minuman-
sehat.com/penyakit-dan-obatnya/obat-untuk-ginjal/diet-bagi-penderita-gagal-
ginjal.html Di unduh hari senin jam 21.00
http://www.scribd.com/doc/94003823/Sap Diunduh Hari senin Jam 24.00

Anda mungkin juga menyukai