A. Analisa Situasional
1. Peserta Penyuluhan
Jumlah peserta sekitar ± 30 orang.
Minat dan perhatian cukup baik.
2. Penyuluh
Mampu mengkomunikasikan penyuluhan dengan metode yang
sesuai.
Mahasiswa praktek di Ruang Hemodialisa (HD)
Penyuluh mengerti dan memahami materi penyuluhan.
3. Tempat
Cukup luas sesuai dengan jumlah peserta dengan kursi yang
memadai.
Ventilasi baik.
Penerangan baik.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang “bahaya overload cairan”
diharapkan keluarga dan pasien mampu memahami dan mengerti
tentang bahaya overload cairan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga pasien
dan pasien mampu :
a. Menyebutkan pengertian dari overload cairan
b. Menyebutkan faktor-faktor penyebab dari overload cairan
c. Menyebutkan tanda-tanda dari overload cairan
d. Menjelaskan bahaya dari overload cairan
e. Menjelaskan pencegahan dari overload cairan
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian dari overload cairan
2. Faktor-faktor penyebab dari overload cairan
3. Tanda-tanda dari overload cairan
4. Bahaya dari overload cairan
5. Pencegahan dari overload cairan
KEGIATAN PENYULUHAN
E. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Materi
(terlampir)
G. Evaluasi
1. Apa pengertian dari overload cairan ?
2. Sebutkan faktor-faktor penyebab dari overload cairan ?
3. Sebutkan tanda-tanda dari overload cairan ?
4. Apa saja bahaya dari overload cairan ?
5. Apa saja pencegahan dari overload cairan ?
MATERI
BAHAYA OVERLOAD
CAIRAN 1. Konsep Dasar Anatomi Fisiologi
Air beserta unssur – unsur didalamnya yang diperlukan untuk
kesehatan disebut cairan tubuh. Cairan ini sebagian berada di luar sel
(ekstraseluler) dan sebagian lagu di dalam (intraseluler). Pada orang
dewasa kira – kira 40% berat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di
dalam sel (cairan intraseluler / ICF), sisanya 1/3 dar TBW atau 20% dari
berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam 15%
cairan interstitial dan 5% cairan intravaskular. Caira tubuh terdiri dari :
a. Cairan Intraseluler (CIS)
Adalah cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh. 40% dari
berat badan letaknya didalam sel dan mengandung elektrolit, kalium
fosfat dan bahan makan seperti glukosa dan asam amino. Kerja enzim
dalam sifatnya konstan, memecah dan membangun kembali
sebagaimana dalam semua metabolisme untuk mempertahankan
keseimbangan cairan.
b. Cairan Ekstraseluler (CES)
Adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok
yaitu:
i. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler
ii. Cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel
iii. Cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan
serebropspinal, cairan intraokuler dan sekresi saluran cerna Cairan
tubuh merupakan sarana untuk mentransportasi zat makanan
dan metabolisme membawa nutrient mulai dari proses absorbsi,
menditribusikan sampai ketingkat intraseluler. Transportasi cairan dalam
tubuh meliputi :
i. Difusi
Pergerakan molekul melintasi membran semipremiabel dari
kompratemen berkonsentrasi tinggi menuju kompratemen rendah.
Difusi cairan berlangsung melalui pori pori tipis membran
kapiler. Laju difusi dipengaruhi : ukuran molekul, konsentrasi
larutan dan temperatur larutan.
ii. Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut
dalam cairan) melintasi membran bersam – sama dari
kompratemen bertekanan tinggi ke kompratemen rendah. Contoh
Filtrasi adalah pergerakan cairan dan nutrient dari kapiler menuju
cairan interstitial di sekitar sel.
iii. Osmosis
Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membran
sel dari larutan berkonsentrasi rendah (cairan) menuju
berkonsentrasi tinggi (pekat).
iv. Transpor Aktif
Proses transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Proses
transpor aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan
natrium dan kalium lebih tinggi pada cairan ekstraseluler.
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompratemen
atau ruang utama dalam upaya untuk mempertahankan
keseimbangan kedua ruang ini. Kehilangan dari cairan tubuh
dapat mengganggu keseimbangan ini, tetapi tidak tersedia utuk
dipergunakan baik oleh ruang cairan intraseluler ataupun ruang
caitan ekstraseluler.
Di dalam tubuh seseorang yang sehat volume cairan tubuh dan
komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi normal
intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi (output
cairan). Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh
maka tubuh akan kehilangan cairan antara lain melalui proses penguapan
kulit, ginjal (urine) ekresi pada proses metabolisme.
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang orang dewasa mampu
minum ± 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira – kira
2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh
dari makanan dan oksidasi selama proses metabolisme.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2003. Medical Surgical Nursing (perawatan Medikal
Bedah) Jilid 1, alih bahasa : Monica Ester. Jakarta : EGC
Carpenito, L. J. 1999. Hand Book of Nursing ( Buku Saku Diagnosa
Keperawatan), alih bahasa : Monica Ester. Jakarta : EGC
Doengoes, Marilyinn E, Mary Frances Moorhouse. 2000. Nursing care
Plan: Guidelines for Planning and Documenting Patient Care
(Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien), alih bahasa : I Made
Kariasa. Jakarta ; EGC
Price A & Wilson L. 1995. Pathofisiology Clinical Concept of Disease
Process ( Patofisologi konsep klinik proses proses penyakit), alih
bahasa : Dr. Peter Anugrah. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan edisi 4.
Jakarta : EGC
- http:// yeniachmad.wordpress.com/2010/02/09asuhan-keperawatan-pada-
klien-dengan-kelebihan-volume-cairan
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN
“BAHAYA OVERLOAD CAIRAN”
DI RUANG HEMODIALISA (HD) RSSA SAIFUL ANWAR MALANG
No
Nama Tanda Tangan
.
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25