A. Definisi
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
pelarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang di sebut ion jika berada dalam larutan.
Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan. Ada beberapa kandungan dalam cairan yaitu natrium, kalium,
klorida, kalsium, magnesium, fosfat, dan bikarbonat,
B. Pengukuran Klinik
1.) Berat Badan
Kehilangan/bertambahnya BB menunjukkan adanya masalah
keseimbangan cairan
2.) Keadaan Umum
Pengukuran tanda vital seperti suhu, TD, nadi, RR, dan tingkat
kesadaran
3.) Pengukuran Pemasukan Cairan
a. Cairan oral : NGT dan oral
b. Cairan parentak termasuk obat-obatan IV
c. Makanan yang cenderung mengandung air
d. Iritasi karakteristik atau NGT
4.) Pengukuran Pengeluaran Cairan
a. Urine
b. Fases
c. Muntah
d. Tube drainase
e. IWL
5.) Ukur keseimbangan cairan dengan akurat
C. Pemeriksaan Fisik
1. Integumen : Keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan otot,
tetani dan sensasi rasa
2. Kardiovaskuler : Detensi vena jugularis, TD, hemoglobin dan bunyi
jantung
3. Mata : Cekung, air mata kering
4. Neurologi : Reflek, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran
5. Gastrointestinal : Keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah,
muntah-muntah dan bising usus
D. Pemeriksan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah lengkap : Meliputi jumlah sel darah,
hemoglobin(Hb) dan hematokrit(Ht)
a. Ht naik : adanya dehidrasi berat dan gejala syok
b. Ht turun : adanya pendarahan akut, masif dan reaksi hemolitik
c. Hb naik : adanya hemokonsentrasi
d. Hb turun : adanya pendarahan hebat, reaksi hemolitik
2. Pemeriksaan elektrolit serum : Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui kadar natrium, kalium, klorida, ion bikarbonat
3. pH dan berat jenis urin : Berat jenis menunjukkan kemampuan ginjal
untuk mengatur konsentrasi urine, normal pH urine adalah 4,5 - 8 dan
berat jenisnya 1,003 - 1,030
4. Analisa gas darah : biasanya yang biasa diperiksa adalah pH, PO,
HCO, PCO dan saturasi O2
F. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko defisit volume cairan b/d kehilangan cairan yang berlebih
b. Volume cairan berlebih b/d efek dari pengobatan
G. Intervensi
a. Resiko defisit volume cairan b/d kehilangan cairan yang berlebih
Tujuan yang diharapkan :
1.) . Mempertahankan keseimbangan cairan
2.) Menunjukkan adanya keseimbangan cairan seperti output urine
adekuat,TD stabil, membran mukosa mulut lembab, turgor kulit baik
3.) Secara verbal pasien mengatakan penyebab kekurangan cairan dapat
teratasi
● Rencana Keperawatan
1. Ukur dan catat intake dan output cairan, urine dan fases
2. Monitor tugor kulit
3. TTV
4. Berikan makanan dan minuman
5. Berikan pengobatan seperti antidiare dan antimuntah
● Rasional
1. Menentukan kehilangan dan kebutuhan cairan
2. Memenuhi kebutuhan makan dan minum
3. Menunjukkan pergerakan usus dan muntah
b. Volume cairan berlebih b/d efek dari pengobatan
Tujuan yang diharapkan :
1.) Mempertahankan keseimbangan intake dan output cairan
2.) Menurunkan kelebihan cairan
● Rencana Keperawatan
1. Ukur dan monitor intake dan output cairan, BB, TTV
2. Monitor rontgen paru
3. Kolaborasi dengan dokter
4. Hati-hati dalam pemberian cairan
● Rasional
1. Dasar pengkajian kardiovaskuler dan respon terhadap penyakit
2. Mengetahui adanya edema paru
3. Mengetahui keadaan pasien
4. Mengurangi kelebihan cairan
DAFTAR PUSTAKA