KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
By :
ISMAR AGUSTIN, S.Kp., M.Kes
PENGERTIAN
Rute Jumlah(ml)
Urine 1400-1500
Kehilangan yang
tidak terlihat
Paru-paru 350-400
Kulit 350-400
Keringat 100
Feses 100-200
Total 2300-2600
Pembagian Cairan Tubuh
1. Cairan ekstrasel dan cairan intrasel
1/3 dari cairan tubuh total terdiri dari cairan ekstrasel dan
2/3 merupakan cairan intrasel. Distribusi cairan tubuh
adalah sebagai berikut:a. Otot 50%, b. Kulit 20%, c.
Darah 20% dan Organ-organ lain 20%.
2. Cairan Interstitial
Cairan interstitial merupakan cairan yang terdapat
diantara sel,termasuk diantaranya adalah cairan limfe.
3. Cairan Transelular
Cairan transelular merupakan cairan yang terdapat pada
lumen saluran pencernaan, keringat cairan serebrospinal,
cairan pleura, cairan pericardial, cairan intra okuler,cairan
synovial, cairan peritoneum, empedu dan cairan kokhlea
Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
1. Difusi, gerakan acak dari partikel pada semua arah
melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area
dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi
rendah sepanjang gradien konsentrasi.
2. Filtrasi, gerakan air dan zat terlarut dari area dengan
tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan
hidrostatik rendah.
3. Osmosis, gerakan air melewati membran
semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut
rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih
tinggi.
4. Transpot aktif, energi diperlukan agar substansi dapat
pindah dari area berkonsentrasi lebih rendah atau sama
ke area dengan konsentrasi sama atau lebih besar
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh antara
1. Usia
2. Jenis Kelamin dan Ukuran Tubuh
3. Suhu Lingkungan
4. Gaya Hidup
5. Stres
6. Tindakan medis
7. Penyakit
8. Pengobatan
9. Pembedahan
Gangguan Volume Cairan
1. Hipovolemia (Kekurangan Volume Cairan)
A. Pengkajian
Merupakan hal yang penting untuk memahami pentingnya keseimbangan cairan,
elektrolit, dan asam basa untuk mempertahankan homeostasis
1. Riwayat keperawatan
Pengkajian dimulai dengan mengkaji riwayat klien,yang dilakukan untuk
mengungkapkan faktor resiko atau keadaan yang beresiko yang dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
faktor risiko ;
Umur : sangat muda ,sangat tua
Jenis kelamin : perempuan
Penyakit Kronis : Kanker; penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung
kongestif; penyakit endokrin seperti penyakit Cushing dan diabetes melitus;
malnutrisi; penyakit pulmonari obstruksi kronik; penyakit ginjal
3. Faktor Lingkungan
Kaji informasi yang berhubungan dengan faktor lingkungan
klien. Klien yang melakukan latihan fisik yang berlebihan
atau terpapar dengan suhu yang ekstrem dapat
menunjukkan tanda klinis gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit. Terpapar pada suhu lingkungan yang melebihi
28-30 0C, akan menyebabkan keringat yang berlebihan dan
penurunan berat badan. Kehilangan berat badan lebih dari
7% dapat mengurangi kemampuan mekanisme pendinginan
tubuh untuk menyimpan air. Kehilangan cairan m
6.Obat obat-an
Kategori penting lainnya yang harus dikaji adalah
riwayat penggunaan obat-obatan. Jika ada
pengkajian ditemukan obat-obatan yang
cenderung mengganggu ketidakseimbangan
elektrolit atau asam-basa, lakukan pengkajian
laboratorium
Pengkajian (6)
Pengkajian Fisik
1. Pengukuran BB dan asupan dan haluaran cairan
Setiap berat badan berkurang atau bertambah sebesar 1 kg sama
dengan berkurangnya atau bertambahnya cairan dalam tubuh klien
sebanyak 1 liter.
Kehilangan dan penambahan cairan mengindikasikan perubahan
volume total cairan tubuh. Ukur berat badan klien di waktu yang
sama setiap hari menggunakan alat pengukur yang sama dan
setelah klien buang air kecil. Lakukan kalibrasi pada alat ukur setiap
hari atau secara rutin.
Menentukan asupan dan keluaran adalah komponen yang sangat
penting untuk mengkaji keseimbangan harian cairan.
Pengkajian (7)
3.Osmolalitas.
Osmolalitas serum adalah pengukuran konsentrasi zat terlarut dalam
darah. Partikel yang termasuk di dalamnya adalah ion natrium,
glukosa, dan urea (nitrogen urea darah, atau BUN).
4. pH Urine.
Pengukuran pH urine dapat diperoleh dengan analisis laboratorium
atau dengan menggunakan sebuah dipstik pada spesimen kemih
yang baru saja dikeluarkan. Karena ginjal berperan penting dalam
pengaturan keseimbangan asam-basa, pengkajian pH urine dapat
bermanfaat dalam menentukan apakah ginjal berespons secara
tepat terhadap ketidakseimbangan asam-basa. pH urine normal
relatif bersifat asam, berkisar antara 6,0 tetapi kisaran 4,6 sampai
8,0 dianggap normal
Pengkajian (10)
Gas Darah Arteri,
Gas darah arteri (GDA) dilakukan untuk mengevaluasi
keseimbangan asam-basa dan oksigenasi klien. Darah
arteri digunakan sebab memberikan gambaran terbenar
tentang pertukaran gas dalam sistem paru dibandingkan
darah vena
Enam pengukuran umumnya dilakukan untuk
menginterpretasi pemeriksaan gas darah arteri ; pH
darah, PaCO2, Bikarbonat HCO3, Kelebihan basa
(baseexcess, BE), Saturasi oksigen
NILAI NORMAL AGD ARTERI
• PH 7,35-7,45
• PaO2 80-100 mmHg
• PaCO2 35-45 mmHg
• HCO3 22-26 mEq/l
• Kelebihan basa -2 sampai +2 mEq/l
• Saturasi O2 95%-98%
DIAGNOSA KEPERAWATAN (PPNI)
1.RISIKO HYPOVOLEMIA
2.HYPOLEMIA
3.HYPERVOLEMIA
4.RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN
5.RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN
ELEKTROLIT
6.RISIKO SYOK
Perencanaan Keperawatan ( Intervensi Keperawatan)
LIAT SIKI PPNI
HALAMAN 518 – 519
IMPLEMENTASI (SPO)
1. Pengkajian status cairan
2. Pemantauan tanda dan gejala HYPOVOLEMIA
3. Pemantauan tanda dan gejala HYPERVOLEMIA
4. Pemantauan tanda dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
5. Memberikanminum per-oral
6. Memasang akses IV
7. Memberikan cairan IV
8. Menghitungkeseimbangancairan (I&O)
9. Merawatinfus
10. Mengganticairaninfus
11. Melepasinfus
12. Memonitortetesaninfus/me nghitung tetesan infus
13. Perawatan Resusitasi cairan
14. Restriksi cairan
15. Pemeriksaan Edema
16. Pemeriksaan turgor kulit
Wadah Cairan Yang Umum Digunakan dan Volumenya
Mangkuk sup
Dewasa 180 ml
Anak 100 ml
Teko teh 240 ml
Tempat krim
Besar 90 ml
Kecil 30 ml
Teko air 1000 ml
Piring agar/puding 100 ml
Piring es krim 120 ml
Cangkir kertas
Besar 200 ml
Kecil 120 ml