Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan tubuh terdiri dari
cairan eksternal dan cairan internal. Sedangkan Elektrolit adalah substansi yang
B. Fungsi Cairan
4. Transport hormone
C. Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan
berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 –
2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan.
ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml (Tarwoto & Wartonah,
2010).
1. Usia
2. Temperatur Lingkungan
3. Diet
Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi,
4. Stres
glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
urine.
5. Sakit
1. Hipovolemik
meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar,
mukosa mulut kering. Tanda – tanda penurunan berat badan akut , mata
cekung pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak – anak adanya
Gejala : sesak nafas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat,
asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher dan irama
gastrointestinal :
1. Ginjal
2. Kulit
a. Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang menerima
3. Paru – paru
4. Gastrointestinal
a. Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari
H. Pengaturan Elektrolit
a. Natrium (sodium)
(CES)
otot.
b. Kalium (potassium)
keseibangan asam basa, karena ion K+ dapat diubah menjadi ion H+. Nilai
c. Kalsium
2) Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.
melalui ginjal.
d. Magnesium
Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting untuk
e. Chlorida
f. Bikarbonat
1) HCO3 adalh buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan
g. Fosfat
1. Asisdosis respiratorik
2. Alkalosis respiratorik
tinggi dari produksinya dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2 arteri
emboli paru.
3. Asidosis metabolic
Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid atau kehilangan basa, Ph arteri
4. Alkaliosis metabolic
1. Pengkajian Fokus
a. Riwayat keperawatan
elektrolit
status cairan
pengobatan
b. Pengukuran klinik
1) Berat badan
keseimbangan cairan.
a) ± 2% : Ringan
b) ± 5% : Sedang
c) ± 10% : Berat
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.
2) Keadaan Umum
c) Muntah
d) Tube drainase
e) IWL
200cc.
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Laboratorium
4) Analisa gas darah : biasanya yang biasa diperiksa adalah pH, PO,
2. Diagnosa Keperawatan
Faktor resiko :
1) Ketidakseimbangan cairan
5) Diare
6) Muntah
7) Disfungsi ginjal
1) Gagal ginjal
2) Anoreksia
3) DM
4) Pankreatitis
5) Cedera kepala
6) Kanker
7) Trauma multipel
8) Luka bakar
Faktor resiko :
2) Trauma pendarahan
3) Luka bakar
4) Asites
3. Rencana Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan