Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN MANUSIA CAIRAN DAN

ELEKTROLITD RUANG BOUGENVILLE RSUD DR MUHAMMAD


SALLEH

Oleh :
RAMDANI FEGA A.R
NIS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN


BAKTI INDONESIA MEDIKA PROBOLINGGO
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
2023
A. DEFINISI
Cairan dan elektrolit merupakan komponen yang sangat berpengaruh bagi
tubuh. Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan
dasar yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Dalam pemenuhannya diatur oleh
sistem atau organ di dalam tubuh seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan gasrointestinal
sedangkan dalam pengaturan keseimbangan cairan diatur oleh mekanisme rasa haus,
sistem hormonal yaitu ADH dan aldosteron (Hidayat, AA. 2012).
Cairan dalam elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan cairandan
elektrolit dapat mengubah kondisi tubuh. Cairan tubuh adalah air beserta unsur-
unsurnya yang diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan sel (Evelyn, 2006).
Elektrolit adalah cairan yang merupakan kimia aktif terdiri dari cairan yang
mengandung muatan negatif (Fundamental of Nursing).

B. ETIOLOGI
Risiko ketidak seimbangan elektrolit dapat terjadi karena beberapa kondisi klinis
seperti gagal ginjal, anoreksia nervosa, diabetes mellitus, penyakit chron, gastroenteritis,
pankreatitis, cedera kepala, kanker, trauma multiple, luka bakar, dan anemia sel sabit
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Kehilangan air dan elektrolit merupakan salah satu akibat dari direa. Mekanisme
dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik dan gangguan sekresi di
dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
Penyakit saluran pencernaan seperti gastroenteritis akan menyebabkan kehilangan
cairan, kalium, dan ion-ion klorida (Pranata, 2013).

C. TANDA DAN GEJALA


1. Kelelahan
2. Kram otot dan kejang
3. Mual
4. Pusing
5. Pingsan
6. Lekas merah
7. Muntah
8. Mulut kering
9. Denyut jantung lambat
10. Kejang
11. Palpitasi
12. Tekanan darah naik turun
13. Kurangnya koordinasi
14. Sembelit
15. Kekakuan sendi
16. Rasa haus
17. Suhu naik
18. Anoreksia
19. Berat badan naik

D. FISIOLOGI
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial
masuk kedalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membrane sel yang merupakan
membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam
cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh
dengan beberapa cara yaitu:
a.Difusi
Merupakan proses di mana partikel yang terdapat di dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan
elektrolit di difusikan menembus membran sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh
ukuran molekul, konsentarsi larutan dan temperature.
b.Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melaui membrane
semipermiabel dan larutan yang berkosentrasi lebih rendah ke kosentrsi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik.
c. Transport aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke lebih tinggi karena adanya daya
aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

E. KLASIFIKASI
1. Cairan intraseluler
Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, 67% dari total air tubuh manusia
terdapat di dalam intrasel mengandung banyak ion kalium, magnesium, dan fosfat.
2. Cairan ekstraseluler
Merupakan cairan yang terdapat diluar sel, 33% dari total air tubuh manusia
terdapat diluar sel. Cairan intravaskuler/plasma darah dan cairan intertisial,
mengandung banyak ion natrium, klorida, dan bikarbonat serta terdapat berbagai
nutrient.
F. PATHWAY
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.Infant dan
anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairandibanding usia
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguankeseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.
2. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembabanudaranya
rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolitmelalui keringat.
Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan
cairan sampai dengan 5 L per hari.
3. Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intakecairan dan elektrolit. Ketika
intakenutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga
serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akanmenyebabkan
edema.
4. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan
pemecahanglikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
5. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan
danelektrolit tubuh Misalnya :
a.Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
b.Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses Pasiendengan
penurunan tingkat kesadaran.
c.Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya
secara mandiri.

H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Pemeriksaan elektrolit,
2) Darah lengkap,
3) pH
4) Berat jenis urin,
5) AGD (Analisa Gas darah)

I. PENATALAKSANAAN KLINIS
a. Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau
pengobatan
penyakit dasar. Obat-obatan tersebut misalnya prednison yang dapat mengurangi
beratnya diare dan penyakit.
b. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral serta
larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.
c. Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat-obatan tidak spesifik seperti
defenosiklat (lomotil) dan loperamit (imodium) juga diberikan untuk menurunkan
motilitas.
d. Preparat anti mikrobial diberikan bila preparat infeksius telah teridentifiksi atau bila
diare sangat berat.
e. Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya untuk
anak kecil dan lansia.
J. PENGKAJIAN
Tanggal :
Jam :
Ruang :
a. Biodata
1) Identitas klien
2) Identitas penanggung jawab
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Yang biasa muncul pada pasien dengan ganguan kebutuhan cairan dan
elektrolit antara lain: nyeri abdomen, kram, bising usus hiperaktif atau
hipoaktif, anoreksia, borborigmi, distensi abdomen, perasaan rektal
penuh, feses keras dan berbentuk, kaletihan umum, sakit kepala,
tidak dapat makan, nyeri saat defekasi, mual, muntah, konstipasi,
inkontenensia defekasi, diare.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Ditanyakan / menjelaskan kronologi berjalannya penyakit pasien
3) Riwayat kesehatan terdahulu
4) Analisa data
c. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
1) Persepsi terhadap kesehatan – manajemen kesehatan
2) Pola aktivitas dan latihan
3) Pola istirahat tidur
4) Pola nutrisi -metabolic
5) Pola eliminasi
6) Pola kognitif perceptual
7) Pola konsep diri
8) Pola koping
9) Pola seksual – reproduksi
10) Pola peran hubungan
11) Pola nilai dan kepercayaan
d. Pemeriksaan Fisik
1) Data klinik, meliputi:
a) Pengukuran Klinik
(1) Berat Badan
Kehilangan/ bertambanhnya berat badan menunjukkan adanya
masalah keseimbangan asam basa cairan :
+ 2 % : ringan
+ 5 % : sedang
+ 10 % : berat
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama
(2) Keadaan Umum
(a) Pengukuran TTV seperti nadi, tekanan darah, suhu dan pernafasan
(b) Tingkat kesadaran
(3) Pengukuran pemasukan cairan
(a) Cairan oral ; NGT dan oral
(b) Cairan parenteral termasuk obat-obatan IV
(c) Makanan yang cenderung mengandung air
(d) Irigasi kateter atau NGT
(4) Pengukuran pengeluaran cairan
(a) Urine : volume, kelernihan/kepekatan
(b) Feses : jumlah dan konsisten
(c) Muntah
(d) Tube drainase
(e) (IWL) Insensible water loss atau cairan yang menguap melalui paru
dan kulit.
(f) Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat : normalnya + 200 cc
b) Data hasil pemeriksaan yang mungkin ditemukan:
(1) Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot, tetani dan
sensasi rasa.
(2) Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah, Hemoglobin
dan bunyi jantung.
(3) Mata : cekung, air mata kering.
(4) Neurologi : reflex, gangguan motorik dan sensorik, tingkat kesadaran
(5) Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-
untah dan bising usus.
2) Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parental)
3) Tanda umum masalah elektrolit

4) Tanda kekurangan dan kelebihan cairan

5) Proses penyakit yang menyebabkan gangguan homeostatis cairan dan elektrolit.

6) Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan


7) Status perkembangan seperti usia atau situasi social

8) Faktor psikologis seperti perilaku emosional yang mengganggu pengobatan.


K. DIAGNOSA KEPERAWATAN

L. INTERVENSI
Intervensi utama:
1. Pemantauan elektrolit
a. Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
b. Monitor kadar elektrolit serum
c. Monitor mual, muntah, dan diare
d. Monitor kehilangan cairan, jika perlu
e. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
f. Dokumentasikan hasil pemantauan
g. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
h. Informasikan hasil pemantauan

Intervensi pendukung:
1. Manajemen elektrolit
a. Identifikasi tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit
b. Identifikasi penyebab ketidakseimbanagn elektrolit
c. Identifikasi kehilangan elekrolit melalui cairan
d. Monitor kadar elektrolit
e. Monitor efek samping pemberian suplemen elektrolit
f. Berikan cairan, jika perlu
g. Berikan diet yang tepat
h. Anjurkan pasien dan keluarga untuk modifikasi diet, jika perlu
i. Pasang akses intravena, jika perlu
j. Jelaskan jenis, penyebab, dan penanganan ketidakseimbanagn elektroit
k. Kolaborasi pemberian supleman elektrolit
2. Resusitasi Cairan
a. Berikan oralit sesuai kebutuhan
b. Berikan infus RL/KAEN-3B sesuai kebutuhan
c. Kolaborasi penentuan jenis dan jumlah cairan

M. DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/55025770/LP-CAIRAN-DAN-
ELEKTROLITdocx/ http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/61/4/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/doc/281286338/Klasifikasi-Dari-Cairan-Tubuh

https://www.academia.edu/41105587/
LAPORAN_PENDAHULUAN_PEMENUHAN_KEBU
TUHAN_CAIRAN_ELEKTROLIT_ASAM_DAN_BASA20191128_624_m301m0

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/4645/3/BAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka.pdf&ved=2ahUKEwj1
4v6lo_vwAhX39nMBHekrCrAQFjAHegQIFxAC&usg=AOvVaw088bLs0p3E9lP7bkb
B3BtU

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://studylibid.com/doc/
4355960/lp-kebutuhan-dasar-cairan-dan-
elektrolit&ved=2ahUKEwjnqeaduvvwAhVVeH0KHTG5AVEQFjAAegQIAxAC&usg=
AOvVaw 2_uJXClbG-7QJCsTF39KZU

Anda mungkin juga menyukai