KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Sistem Integumen
Edisi Asli
Hak Cipta © 2018, pada penulis
Griya Kebonagung 2, Blok I2, No. 14
Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo
Telp. : 0812-3250-3457
Website : www.indomediapustaka.com
E-mail : indomediapustaka.sby@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.
Susanti
ISBN: 978-602-6417-43-5
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga buku ajar Asuhan Keperawatan Pasien
Gangguan Sistem Integumen ini dapat diselesaikan dengan baik.
Buku ini berisikan tentang (1) Review anatomi fisiologi sistem integumen (2) Asuhan
keperawatan sistem integumen, (3) Asuhan keperawatan pasien luka bakar, (4) Asuhan
keperawatan pasien herpes, dan (5) Asuhan keperawatan pasien dermatitis, dengan
memahami kelima hal tersebut diharapkan Anda dapat memilih, mengembangkan,
memanfaatkan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan pasien dengan gangguan sistem
integumen dengan tepat.
Ucapan terima kasih dan penghargan yang setinggi-tingginya, disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi
para pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Penyusun
iv Buku Ajar Sistem Integumen
Daftar Isi
Halaman Judul........................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................. v
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami struktur kulit
2. Memecahkan bagian-bagian dalam kulit untuk meningkatkan pemahaman proses
pembelajaran sistem integumen
3. Menganalisa fungsi fisiologis kulit
INDIKATOR
1. Menjelaskan struktur kulit
2. Menunjukkan bagian-bagian dalam kulit
3. Menunjukkan hubungan antara fungsi fisiologis kulit
URAIAN MATERI
Materi Topik ini berfokus pada penjelasan tentang anatomi fisiologi sistem integumen
yang terdiri dari; anatomi kulit, fungsi kulit dan tanda-tanda perubahan kulit yang
patologis. Kegiatan berikutnya setelah mahasiswa mampu merecall pengetahuan dengan
benar, diharapkan mahasiswa membaca dan memahami materi. Topik ini terkait dengan
sistem integumen meliputi ; struktur kulit, bagian-bagian dari kulit, fungsi kulit dan
konsep patologis kelainan kulit.
1.1 Struktur Kulit
Kulit merupakan pelindung tubuh, dimana setiap bagian tubuh luas dan tebalnya
kulit berbeda. Luas kulit orang dewasa adalah 1,5 - 2 m2, sedangkan tebalnya antara
1,5 – 5 mm, bergantung pada letak kulit, umur, jenis kelamin, suhu, dan keadaan gizi.
Kulit paling tipis pada kelopak mata, penis, labium minor dan bagian medial lengan
atas, sedangkan kulit tebal terdapat di telapak tangan dan kaki, punggung, bahu, dan
bokong. Selain sebagai pelindung terhadap cedera fisik, kekeringan, zat kimia, kuman
penyakit, dan radiasi, kulit juga berfungsi sebagai pengindra, pengatur suhu tubuh, dan
ikut mengatur peredaran darah. Pengaturan suhu dimungkinkan oleh adanya jaringan
kapiler yang luas di dermis (vasodilatasi dan vasokonstriksi), serta adanya lemak
subkutan dan kelenjar keringat. Keringat yang menguap di kulit akan melepaskan panas
tubuh yang dibawah ke permukaan oleh kapiler. Berkeringat ini juga menyebabkan
tubuh kehilangan air (insesible water loss), yang dapat mencapai beberapa liter sehari.
Faal perasa dan peraba dijalankan oleh ujung saraf sensoris, Vater Paccini, Meissner,
Krause, Ruffini yang terdapat di dermis. Lihat dan perhatikan gambar kulit berikut :
RANGKUMAN
Kulit merupakan pelindung tubuh, dimana setiap bagian tubuh luas dan tebalnya
kulit berbeda. Luas kulit orang dewasa adalah 1,5-2 m2, sedangkan tebalnya antara
1,5-5 mm, bergantung pada letak kulit, umur, jenis kelamin, suhu, dan keadaan gizi.
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan jaringan
subkutan atau subkutis. Lapisan epidermis tersusun dari stratum korneum, lucium,
granulosum, spinosum, germinativum.
Kulit berfungsi sebagai pelindung, pengatur suhu tubuh, penerima rangsangan
(reseptor), penyimpanan, ekskresi, kosmetika dan penyerapan. Beberapa penyakit di
masyarakat dapat menimbulkan kelainan kulit seperti; petekia, urtikaria, bulla, vesikula,
pustula dan sebagainya.
A. Pilihan Ganda
1. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu kulit ari, kulit jangat dan jaringan penyambung
di bawah kulit. Kulit yang paling luar disebut :
a. Korium
b. Subdermis
c. Dermin
d. Epidermis
e. Kutis
2. Kulit merupakan jaringan tubuh yang paling besar dan melapisi seluruh bagian
tubuh. Berikut yang BUKAN merupakan fungsi kulit adalah :
a. Penyimpanan
b. Eksresi
c. Penerima rangsang
d. Radiasi
e. Pengatur suhu
3. Kulit jangat merupakan penyambung di bawah kulit (jaringan ikat) dan berisi :
a. Kelenjar keringat
b. Jaringan lemak
c. Melanosit
d. Otot penegak rambut
e. Kelenjar eksokrin
6. Berikut ini adalah faktor yang memegang peranan terhadap sifat elastisitas kulit,
yaitu:
a. Plasenta
b. Serabut kalogen
c. Melanosit
d. Jaringan ikat
e. pH
B. Essay
1) Sebutkan struktur dari kulit!
2) Sebutkan bagian dari tiga lapisan kulit!
3) Sebutkan bagian dari lapisan kulit paling luar (epidermis)!
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi kulit sebagai kosmetika!
5) Jelaskan apa yang dimaksud fungsi kulit sebagai ekskresi!
6) Jeaskan apa yang dimaksud fungsi kulit sebagai pengatur suhu tubuh!
7) Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi kulit sebagai penerima rangsangan