Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH :

1.BETTY

RETNA NINGSIH 2.KHOIRUL MUSTOFA 3.MAIZAN RAHMATINA 4.RATNA DEWI PUSPITASARI

NIM. NIM. NIM. NIM.

P0720112049 P0720112063 P0720112064 P0720112072

1B KEPERAWATAN

Kebutuhan
kebutuhan dasar

cairan

merupakan
secara

bagian
fisiologis,

dari
yang

manusia

memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir

90% dari total berat badan tubuh, sisanya bagian padat


dari tubuh.

Bayi baru lahir, 75% dari total berat badan Pria dewasa, 57% dari total berat badan Wanita dewasa, 55% dari total berat badan Dewasa tua, 45% dari total berat badan Presentase cairan tubuh bervariasi, tergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit, maka cairan dalam tubuh lebih besar.

Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit


dibanding pria karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam tubuh lebih banyak dibanding pada pria.

KEBUTUHAN AIR
UMUR 3 hari 1 tahun 2 tahun 4 tahun 10 tahun 14 tahun 18 tahun Dewasa JUMLAH AIR DALAM 24 BERAT BADAN JAM ml/kg 250 300 1150 1300 1350 1500 1600 1800 2000 2500 2200 2700 2200 2700 2400 2600 80 100 120 135 115 125 100 110 70 85 50 60 40 50 20 30

Defisit volume cairan (dehidrasi)


Suatu kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi cairan dan elektrolit di ruang ekstrasel, namun proporsi antara kedua cairan mendekati normal. Pada keadaan ini, tekanan osmotik mengalami perubahan sehingga cairan interstisial masuk ke ruang intravaskuler. Akibatnya ruang interstisial menjadi kosong dan cairan intrasel masuk ke ruang interstisial sehingga mengganggu

kehidupan sel.

Pengeluaran cairan tubuh terjadi melalui beberapa organ yaitu : 1. Ginjal (REN) Pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari. Cairan tubuh dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine dengan produksi urin rata-rata 1 ml/kg/jam untuk semua usia atau sekitar 1,5 liter/hari.

2. Kulit Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang merangsang aktifitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat

dihasilkan dari aktivitas otot, temperatur / suhu lingkungan yang meningkat


dan demam tubuh. Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit disebut juga

isensible Water Loss ( IWL ) sekitar 15 20 ml/kg BB/24 jam

3. Paru-paru. Selain sebagai organ respirasi, paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan air dalam bentuk uap air bersamaan dengan proses

menghembuskan nafas / proses ekspirasi. Paru-paru menghasilkan IWL (


isensible Water Loss ) sekitar 400 ml/hari. Meningkatnya cairan tubuh yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam.

4. Gastrointestinal. Dalam kondisi normal, cairan yang dilepaskan dari gastrointestinal sekitar 100-200 ml setiap hari. Perhitungan IWL (Isensible Water Loss) secara

keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL
pada setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain : a. Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. b. Iklim : Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari. c. Diet : Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d. Stress : Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah. e. Kondisi Sakit : Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya : 1) Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL. 2) Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. 3) Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri. f. Tindakan Medis : Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain. g. Pengobatan : Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

h. Pembedahan : Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

RENCANA PENGKAJIAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN

Pengkajian pemenuhan kebutuhan cairan meliputi :


1. 2.

Pemeriksaan fisik Wawancara

Pemeriksaan fisik meliputi :


1. Penurunan turgor kulit 2. Kelembaban kulit

3. Kulit kering
4. Daerah bibir kering dan pecah-pecah 5. Muka pucat 6. Penurunan tekanan darah 7. Temperatur tubuh meningkat 8. Penurunan berat badan 9. Tenggorokan kering

10. Peningkatan denyut nadi 11. Konjungtifa putih pucat

Minuman apa yang sering bapak konsumsi ? Apakah saat ini bapak sedang mengkonsumsi obat ? Bapak merasa kembung tidak ? Dalam sehari, bapak BAB berapa kali ? Bagaimana dengan teksturnya ? Dalam sehari, bapak BAK berapa kali ? Bagaimana dengan volumenya ? Bagaimana dengan pola tidur bapak ? Dalam sehari, bapak tidur berapa jam ?

Siapa nama bapak? Berapa usia bapak sekarang ? Sekarang bapak tinggal dimana ? Bapak bekerja sebagai apa ? Apa kegiatan bapak sehari-hari ? Dalam sehari, bapak makan berapa kali ? Makanan apa yang bapak konsumsi selama hari terakhir ? Dalam sehari, bapak minum berapa gelas ?

Dalam seminggu bapak berolahraga berapa kali ? Apakah saat ini bapak menderita penyakit atau cidera ? Apakah bapak sedang menjalankan program diet ?

Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien sekali Pasien Pasien

makan 2 kali sehari minum 3 gelas sehari perutnya kembung mudah ngantuk merasa pusing mengeluh tenggorokannya kering mengeluh sulit BAB,BAB nya 3 hari
BAK nya dua kali sehari

Paien terlihat pucat Pasien bibirnya terlihat kering dan pecahpecah Lidah pasien terlihat putih pucat Kulit pasien terlihat kering Turgor kulit pasien menurun Konjungtiva pasien putih pucat Denyut nadi pasien meningkat Tekanan darah pasien meningkat

Anda mungkin juga menyukai