Disusun Oleh :
NIM : P07131120011
SEMESTER : 1/A
MATKUL : BIOKIMIA
Sumber Air
Sumber air dapat digolongkan 2 macam yaitu :
1) Sumber air dari makanan dan minuman
2) Sumber air dari oksidasi disebut pula ―air metabolik‖ yang berasal dari
bahan makanan yang dibakar dalam badan. Oksidasi 100 gram fat
menghasilkan 107 gram air; 100 gra karbohidrat, 55 gram air; 100 gram
protein; 41 gram air. Intake air tergantung dari banyak faktor.
Pada orang sehat pengaruh yang terpenting ialah temperatur luar, sebab air
berhubungan dengan pengaturan temperatur badan. Rasa haur terjadi pada
orang normal bila air dalam badan kekurangan. Sedang penyebab yang
sebenarnya mengenai haur itu, tidak diketahui; mungkin tergantung dari
kekurangan air dan meningkatnya tekanan osmotis dari sel. Umumnya semua itu
akan dapat diperbaiki dengan minum air. Manusia tidak dapat membedakan
antara haur garam (pada dehydrasi) dengan haus air, tetapi binatang bisa. Oleh
karena itulah penting dalam keadaan tertentu untuk menambah garam pada
minuman untuk memenuhi kebutuhan elektrolit cairan extraseluler.
Hilangnya air dan garam adalah melalui kulit, paru-paru, ginjal dan saluran
usus, diatur oleh kebutuhan physiologis. Exresi melalui kulit dan paru-paru
berguna untuk mengatur panas badan dan sangat sedikit hubungannya dengan
intake air. Exresi melalui kulit dan paru-paru ―insensible perspiration‖. Sexresi
air melalui usus adalah larutan untuk hasil-hasil yang dibuang dan perlu untuk
menghasilkan konsistensi tertentu dari feces. Secresi melalui ginjal dalam
keadaan normal sangat fleksible. Bila air dalam jumlah yang banyak diminum
atau dihasilkan, maka ginjal akan mengeluarkan urine kental sehingga sedikit air
yang keluar dari badan. Menguapnya iar dari paru-paru adalah salah satu dari
cara badan untuk membuang panas yang berlebihan.
Air yang keluar melalui usus jumlahnya sedikit pada keadaan biasa karena
air dari cairan pencernaan banyak yang diabsorbsi bersama-sama air dalam
makanan dan minuman. Beberapa bahan disecresi secara aktif dan harus
membentuk larutan dan feces tidak boleh terlalu keras ataupun kering. Bila
terjadi diarrhae atau muntahmuntah banyak air dan elektrolit yang keluar,
terutama Na, K, H, Cl dan HCO3. Secresi gastrointensial mengandung K dalam
kadar lebih tinggi dari cairan extraseluler. Akibatnya kehilangan K dengan jalan
ini adalah sangat cepat dan bisa menyebabkan kekurangan K.
Distribusi air badan selalu berubah-ubah, tetapi air dalam badan tertahan
dalam jumlah yang tetap. Kekuatan osmotis adalah faktor utama yang mengatur
lokalisasi dan jumlah cairan dalam berbagai bagian badan. Kekuatan osmotis ini
dipertahankan oleh larutan, bahan yang larut dalam air badan.
Dalam menunjang kesehatan tubuh, dibutuhkan sekitar 2,5 L air putih per
hari untuk pria. Sedangkan untuk wanita dewasa sekitar 2,3 L air putih per hari.
Takaran 8 gelas air per hari pun ternyata hanya asumsi kebutuhan cairan pada
orang dewasa. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor yang memengaruhi jumlah
kebutuhan cairan dalam tubuh manusia.
1. Olahraga
Jika berolahraga atau melakukan kegiatan yang membuat Anda berkeringat
lebih, maka Anda membutuhkan konsumsi air ekstra sekitar 1.5 sampai 2.5
gelas untuk menggantikan cairan yang hilang.
2. Lingkungan
Asupan cairan ekstra dibutuhkan bila Anda berada di lingkungan yang panas
dan lembap. Begitu pula jika Anda berada di ketinggian lebih dari 2.500 meter,
karena hal tersebut dapat memicu peningkatan napas.
3. Kondisi Medis
Ketika Anda demam, diare, atau muntah, tubuh akan kehilangan cairan. Pada
kasus ini, Anda harus mengonsumsi air lebih banyak dari biasanya. Dokter juga
akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi cairan rehidrasi, seperti oralit.
4. Kehamilan dan Menyusui
Wanita yang hamil atau sedang menyusui membutuhkan tambahan cairan. The
Institute of Medicinemerekomendasikan wanita hamil untuk mengonsumsi 10
gelas air per hari dan wanita menyusui sebanyak 13 gelas air per hari.
Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badannya, dan
volume tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi
antara bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang
mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%,
dan darah 83%. Setiap hari kurang lebih 2.272 liter darah dibersihkan oleh ginjal dan
sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine. Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran
darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara lain untuk keperluan
minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa
bahan buangan industri.
Secara garis besar, mineral yang dibutuhkan tubuh terbagi menjadi dua
jenis, yaitu makro mineral dan mikro mineral. Makro mineral merupakan jenis
mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, sedangkan mikro mineral
merupakan jenis mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
1) Fosfor. Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Dalam
tubuh, zat ini memiliki fungsi penting sebagai komponen pembentuk enzim
dan sel. Selain itu, mineral ini juga berperan penting dalam menjaga
kesehatan tulang dan mengoptimalkan metabolisme tubuh. Idealnya, tubuh
membutuhkan asupan fosfor tidak kurang dari 700 mg per hari.eberapa
makanan yang menjadi sumber fosfor di antaranya daging ayam, ikan, dan
sapi.
2) Kalsium. Kalsium merupakan mineral yang memiliki banyak peranan
penting dalam kesehatan tubuh. Selain menjaga kepadatan tulang, kalsium
juga berperan dalam pembekuan darah saat luka, mengaktifkan berbagai
enzim penting dalam tubuh, dan bahkan dapat mencegah preeklampsia.
Beberapa contoh makanan yang kaya akan kalsium adalah susu, yoghurt,
keju, dan makanan laut. Umumnya, tubuh membutuhkan asupan kalsium
sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan ini bisa berbeda-beda sesuai usia
atau kondisi kesehatan seseorang.
3) Magnesium. Mineral lain yang juga termasuk ke dalam jenis makro mineral
adalah magnesium. Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan
darah, gula darah, dan kontraksi otot. Mineral ini juga berperan dalam
menghantarkan sinyal pada saraf, mengaktifkan beberapa enzim dalam
tubuh, serta menjaga keseimbangan elektrolit. Magnesium banyak
terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti sayuran hijau, alpukat,
kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh memerlukan
320-420 mg asupan magnesium.
4) Natrium. Mineral yang satu ini sangat populer di khalayak karena banyak
terkandung dalam garam dan bahan penguat rasa. Walau sering dikaitkan
dengan penyakit hipertensi dan dijadikan “musuh” bagi penderitanya,
tubuh sebenarnya tetap membutuhkan asupan natrium untuk membantu
menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh. Asupan natrium yang ideal
dalam sehari adalah tidak lebih dari 1500 mg atau sekitar setengah sendok
teh garam dapur. Jika kamu merasa kesulitan mengurangi garam dalam
masakanmu, kamu bisa mencoba mengurangi konsumsi makanan instan
seperti makanan kaleng atau saus-saus yang tinggi akan sodium.