Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FANIA AYU LESTARI

NIM : P07131120011

PRODI : STR. GIZI/4A

(PASIEN ANEMIA)

JUDUL PRAKTIKUM : FOOD FREQUENCY KUALITATIF

HARI/ TANGGAL : Minggu,10 April 2022

TUJUAN PRAKTIKUM : untuk menilai frekuensi konsumsi item-item makanan atau


kelompok makanan yg dikonsumsi selama periode waktu yang tertentu (hr,mgg,bln
thn).

PROSEDUR PRAKTIKUM :

1. Melakukan pendekatan pada responden (rapport)


2. Menanyakan kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian dan
konsekuensi dari penelitian (informed consent dan ethical clearance)
3. Mulai menanyakan kepada subjek dari makanan pokok atau pangan sumber
karbohidrat yang biasa dikonsumsi setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau
bahkan sampai satu tahun
4.  Mengisikan kolom perhari dengan frekuensi suatu makanan atau bahan
makanan tertentu yang dimakan dalam satu hari.
5. Semua data nama makanan dan minuman serta suplemen sudah terisi dengan
frekuensi, maka semua data frekuensi dijadikan dalam hari; berapa kali perhari.
Bila data yang diperoleh dalam minggu, maka frekuensi dibagi tujuh hari (7 hari),
bila data dalam bulan maka frekuensi dibagi tiga puluh hari (30 hari)
6. Cara menyajikan frekuensi pangan adalah berdasarkan frekuensi yang paling
sering dikonsumsi dalam satu kelompok pangan.
HASIL PRAKTIKUM

NAMA RESPONDEN : SABRINA SALSABILA

USIA : 17 Tahun

KASUS : Anemia

KADAR HB : 8 g/dl (Pemeriksaan pada tanggal 2 april 2022)

Nama bahan makanan Frekuensi


>1x/hr 1x/hr 4-6x/mgg 1-3x/mgg 1x/bulan 1x/tahun

- Sumber KH
1. nasi 3x/hr
2. kentang 1x/mgg
1x/bulan
3. jagung
4x/mgg
4. mie
4x/mgg
5. roti
- Protein hewani
1. telur 1x/hr
2. ayam 4x/mgg
3x/mgg
3. cumi
3x/mgg
4. udang
1x/mgg
5. daging sapi
1x/mgg
6. jeroan
- Protein nabati
1. tempe 3x/mgg
2. tahu 3x/mgg
1x/bulan
3. kacang-kacangan
- Sayuran
1. wortel 3x/mgg
2. kol 3x/mgg
3x/mgg
3. buncis 1x/mgg
4. bayam 1x/mgg
5. kelor
- Buah
1. papaya 2x/mgg
2. pear 3x/mgg
4x/mgg
3. apel
4. jeruk 1x/mgg

FREKUENSI MAKAN/HARI

BAHAN MAKANAN FREKUENSI kali/hari skor keterangan


- SUMBER KH
1. Nasi 3 50 Sering sekali dikonsumsi
2. mie 0,57 25 Sering dikonsumsi
3. roti 0,57 25 Sering dikonsumsi
4. kentang 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi
5. jagung 0,03 1 Jarang dikonsumsi

- Protein hewani
1. telur 1 25 Sering dikonsumsi
2. ayam 0,57 25 Sering dikonsumsi
3. cumi 0,42 15 Biasa dikonsumsi
4. udang 0,42 15 Biasa dikonsumsi
5. daging sapi 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi
6. jeroan 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi

- Protein nabati
1. tempe 0,42 15 Biasa dikonsumsi
2. tahu 0,42 15 Biasa dikonsumsi
3. kacang-kacangan 0,03 1 Jarang dikonsumsi

- Sayuran
1. wortel 0,42 15 Biasa dikonsumsi
2. kol 0,42 15 Biasa dikonsumsi
3. buncis 0,42 15 Biasa dikonsumsi
4. bayam 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi
5. kelor 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi
- Buah
1. apel 0,57 25 Sering dikonsumsi
2. pear 0,42 15 Biasa dikonsumsi
3. pepaya 0,28 10 Kadang-kadang dikonsumsi
4. jeruk 0,14 10 Kadang-kadang dikonsumsi

PENILAIAN

Diketahui sabrina salsabila remaja berusia 17 tahun mengalami anemia ditandai


dengan kadar HB nya yaitu 8 g/dl pemeriksaan pada tanggal 2 april 2022, hal ini
berkaitan dengan pola makan atau asupan makan pasien. Dari data FFQ yang sudah
dikumpulkan, diketahui pasien kurang dalam mengkonsumsi sumber fe (zat besi)
sehingga berhubungan dengan pasien mengalami anemia.

Pada sumber protein hewani, pasien kadang-kadang mengkonsumsi daging dan


jeroan yang merupakan sumber makanan yang mengandung zat besi yang baik. Selain
itu pada sumber protein nabati, pasien jarang mengkonsumsi kacang-kacangan yang
juga merupakan sumber zat besi yang baik. Diketahui pula bahwa pasien kadang-
kadang mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung zat besi tinggi seperti bayam
dan kelor.

Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi oleh tubuh, disarankan untuk


mengkonsumsi makanan mengandung tinggi vitamin C. Dari data FFQ yang sudah
dikumpulkan diketahui pasien kadang-kadang mengkonsumsi buah papaya dan jeruk
yang merupakan sumber vitamin C tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa asupan fe (zat besi) dan asupan vitamin C
(memaksimalkan penyerapan zat besi) masih kurang, sehingga berhubungan dengan
pasien mengalami anemia.

Anda mungkin juga menyukai