Anda di halaman 1dari 8

I.

GAMBARAN UMUM (1-2 paragraf pengertian dan prevalensi)


Demam tifoid atau thypus abdominalis merupakan penyakit infeksi akut (sistemik)
pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S typhi)
A, B, dan C yang berhubungan erat dengan personal higiene yang buruk juga dapat
menyebabkan infeksi demam paratifoid (Zulkoni, 2011., Seran, dkk., 2015). Infeksi dapat
ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses. Pada penderita yang
pernah mengalami demam tifoid didapati mereka kurang memperhatikan kebersihan diri
mereka sendiri seperti tidak mencuci tangan setelah buang air besar, tidak mencuci tangan
sebelum makan dan sering makan di luar rumah (Manampiring, 2014).

WHO memperkirakan jumlah kasus demam thypoid diseluruh dunia mencapai 17


juta kasus. Sedangkan di Indonesia, rata-rata orang berusia 3-19 tahu memberikan angka
sebesar 91% teradap demam thypoid (WHO, 2012)

II. ASSESMENT
a. Identitas px
Nama : An. MFD
No. Register : 406510
Umur : 11 Tahun
Ruang/ Kelas : Darul Ma’wa I / V. 12
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kedung Kendo RT 03 RW 01 Candi Sidoarjo
Status : Pelajar
Pendidikan : SD
Tanggal MRS : 09 Juli 2017
Diagnosa Medis : Thypoid Fever
b. Data Subyektif
1. Riwayat penyakit
 RPS: Px panas tinggi, mual, muntah, diare, nyeri tekan daerah perut, dan lidah
kotor
 RPD: Tidak ada
 RPK: Tidak ada
2. riwayat gizi
 Recall

Analisa Zat Gizi Energi Protein Lemak KH (gr)


(kkal) (gr) (gr)
Hasil Recall 2343,6 82,4 68,5 343
Hasil Perhitungan Kebutuhan 2286,7 85,7 63,5 343
% Asupan 102,5 96 107,8 100

 FFQ

Frekuensi
Bahan Makanan Keterangan
≥ 1x/hr 1-3x/mgg <1x/mgg Tdk pernah
1. KH
 Nasi √ √ 3x/ hari
 Kentang √ 3x/ minggu
 Roti 3x/ minggu
2. LH
 Ayam √ 3x/ minggu
 Telur √ 2x/ minggu
 Ikan Lele, √ 2x/ minggu
pindang
tongkol √ 2x/ minggu
 Udang
3. LN
 Tempe √ 2x/ hari
 Tahu √ 1x/ hari

4. Sayuran
• Wortel √ 3x/ minggu
• Sawi putih √ 3x/ minggu
• Sawi hijau √ 3x/ minggu
5. Buah
• Melon √ 2x/ minggu
• Semangka √ 2x/ minggu
• Apel √ 2x/ minggu
6. Minuman
• Susu √ 3x/ minggu
• Teh √ 3x/ minggu
Frekuensi
Bahan Makanan Keterangan
≥ 1x/hr 1-3x/mgg <1x/mgg Tdk pernah
7. Lain-lain
• Minyak √ 3x/ hari
• Gula √ 1x/hari
• Kecap √ 2x/minggu

c. Data obyektif
1. Antropometri

Tanggal BBA (kg) BBI (kg) TB (cm) 2 Status Gizi


IMT (kg/m )
10 Juli 2017 33 36 135 18,1 Normal

2. Biokim

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


IGM Salmonella Thyp B 1/640 (Positif) Negatif

3. Fisik/klinis

Pemeriksaa
Hasil Nilai Normal Evaluasi
n
K/U Cukup Cukup Normal
Diatas
Suhu 37,9oC 36-37,5 oC
Normal
Nadi 85 x/menit 60-100 x/menit Normal
RR 20 x/menit 20-30 x/menit Normal

III. Diagnosa Gizi

(NI-2.1) Kekurangan asupan makanan dan minuman oral disebabkan mual, muntah,
diare ditandai dengan adanya penurunan berat badan dalam waktu ± 1
minggu
(NI-5.4) Penurunan kebutuhan serat disebabkan oleh gangguan saluran cerna
ditandai dengan diare
(NB-1.1) kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi disebabkan kurangnya
informasi ditandai dengan jajan sembarangan diluar rumah
(NB-3.1) Asupan makanan yang tidak aman terkait kurangnya pengetahuan menganai
gizi dan makanan ditandai dengan suka mengonsumsi jajanan diluar rumah
seperti sosis, tempura, mie biting, pentol, dll

IV. Intervensi
1. Perhitungan
TEE = [88,5–(61,9xU) + PA (26,7XBB+903XTB)]+25kkal
= [88,5–(61,9x11) + 1,26 (26,7x33+903x1,35)]+25kkal
= 88,5 – 680,9 +2646,2 + 25 kkal
= 2078,8 kkal

Kebutuhan Energi = TEE + 0,1 TEE


= 2078,8 + 207,88
= 2286,7 kkal

Kebutuhan Protein = 15% x 2286,7 : 4 = 85,7 gram


Kebutuhan Lemak = 25% x 2286,7 : 9 = 63,5 gram
Kebutuhan KH = 60% x 2286,7 : 4 = 343 gram

2. Tujuan
Memenuhi nutrisi pada penderita demam thypoid dan mencegah kekambuhan
3. Prinsip
 Cukup energi
 Cukup protein
 Lemak sedang
 Cukup KH
 Rendah serat
 Rendah sisa
 Tinggi cairan
4. Syarat
 Energi yang dibrikan cukup sesuai dengan umur yaitu 2286,7 kkal
 Protein yang diberikan cukup yaitu 15% dari total energi atau sebesar 85,7 gram
 Lemak yang diberikan sedang yaitu 25% dari total energi atau sebesar 63,5 gram
 KH yang diberikan cukup yaitu 60% dari total energi atau sebesar 343 gram
 Menghindari produk susu, daging berserat kasar sesuai dengan kemampuan
perorangan
 Menghindari makanan bergas, berserat tinggi, berlemak tinggi, terlalu asam, dan
berbumbu tajam
 Makanan diberikan dalam bentuk makanan lunak
 Makanan disajikan pada suhu tidak terlalu panas atau dingin.
 Sebaiknya lemak dikurangi terutama sumber bahan makanan yang mengandung
lemak pro-inflamasi

V. Hasil dan Pembahasan


A. Monitoring perkembangan status gizi (antopometri selama 4 hari)
Tanggal BB (kg) TB (cm) STATUS GIZI
10 Juli 2017 33 135 Normal
11 Juli 2017 33 135 Normal
12 Juli 2017 33 135 Normal
13 Juli 2017 33 135 Normal

B. Monitoring perkembangan biokim selama 4 hari


Jenis pemeriksaan Angka 10 Juli 11 Juli 12 Juli 13 Juli
Normal 2017 2017 2017 2017
IGM Salmonella Negatif 1/640 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Thyp B (positif)

C. Monitoring perkembangan fisik/klinis selama 4 hari


Data Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Labotarium
Klinis 10 Juli 2017 11 Juli 2017 12 Juli 2017 13 Juli 2017
K/U Normal Normal Normal Normal Normal
Suhu 36-37,5 oC 37,9 oC 36,4 oC 37,6 oC 37,1 oC
Nadi 60-100 x/mnt 85 x/ mnt 90 x/ mnt 100 x/ mnt 100 x/ mnt
RR 20-30 x/mnt 20x/ mnt 20x/ mnt 20x/ mnt 20x/ mnt
D. Monitoring perkembangan asupan selama 3 hari

Dapat dilihat pada diagram diatas bahwa asupan terendah yatu pada hari pertama sebesar
2069 kkal dimana memiliki selisih 216,7 kkal dari kebutuhan kalori dan selisih 165
kalori dari total penyajian. Namun bila diprosentasekan asupan energi hari pertama yaitu
sebesar 90,5%.
Dapat dilihat pada diagram diatas bahwa asupan protein terendah yatu pada hari ketiga
sebesa 83 kalori dimana memiliki selisih 2,7 gram dari kebutuhan protein dan 3,4 gram
dari total penyajian. Namun bila diprosentasekan asupan protein pada hari ketiga yaitu
sebesar 96,8%.

Dapat dilihat pada diagram diatas bahwa asupan lemak yang paling redah yaitu pada hari
pertama atau sebesar 63,6 gram. Pada penyajiannya lemak diberikan diatas perhitungan
kebutuhan lemak namun prosentase selisihnya tidak lebih dari 10% dari total kebutuhan
lemak, seperti pada hari kedua dimana penyajian lemak yang paling tinggi memiliki
prosentase selisih 8,9%.
Dapat dilihat pada diagram diatas bahwa asupan karbohidrat terendah yatu pada hari
pertama sebesar 288 gram dimana memiliki selisih 54,6 gram dari kebutuhan kalori dan
selisih 34,3 gram kalori dari total penyajian. Namun bila diprosentasekan asupan energi
hari pertama yaitu sebesar 84,1%. Pada hari kedua prosentase karbohidrat memliki
selisih paling sedikit antara penyajian dengan asupan yaitu 1,1 gram.

Anda mungkin juga menyukai