Anda di halaman 1dari 9

BAB III

GAMBARAN UMUM PASIEN

1. Data Dasar Pasien


Nama Pasien : Mujito
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 34 Tahun
Alamt : desa sengkrakang lawang RT 04/09malang
Ruang : 13
MRS : 15 Oktober 2016
Diet RS : Diet cair Pan Enteral
Diagnosa Medis :Peritonitis generalisata + rupturbulli
ekstraperitoneal

2. Antropometri
TL : 45 cm
Est.TB : 64,19 + 2,02 (TL) – 0,04 (U)
: 64,19 + 2,02 (45cm) – 0,04 (34 tahun)
: 154 cm
LILA : 25,2 cm
Status Gizi : (LILA aktual/LILA ideal)x100%
: 25,2/31,9 x 100%
:78,9% (Kurang)
BBI : 49 kg
3. Pemeriksaan Laboratorium
Table 1.hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Uji Lab Tanggal 15 oktober 2016
SGOT 98 U/L (↑) 0-40 U/L
SGPT 21 U/L (N) 0-41 U/L
Hasil Uji Lab Tanggal 17 Oktober 2016
Data Lab Hasil Lab Nilai Normal
Natrium 140 mmol/L (N) 136 -145 mmol/L
Kalium 3,18 mmol/L (↓) 3,5 – 5,0 mmol/L
Clorida 113 mmol/L (↑) 98 – 106 mmol/L
Hemoglobin 11,3 g/dL (↓) 13,4 – 17,7 g/dL
Albumin 2,56 g/dL (↓) 3,5 – 5,5 g/dL
MCV 75,60 fL (↓) 80 – 93 fL
MCH 26,00 pg (↓) 27 – 31 pg
PH 7,31 (↓) 7,35 – 7,45
HCO3 15,5 mmol/L (↓) 21 – 28 mmol/L
Eritrosit(RBC) 4,42 106/µL (N) 4,0 – 5,5 106/µL
Leukosit (WBC) 22,43 103/µL (↑) 4,3 – 10,3

4. Pemeriksaan Fisik Klinis


Table 2.hasil pemeriksaan fisik klinis
Hasil Pemeriksaan fisik/klinis Tanggal 17 Oktober 2016
Data Fisik/Klinis Hasil Nilai Normal
Keadaan umum Lemah -
Kesadaran CM CM
GCS 456 456
Tekanan Darah 161/95 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 93x/menit 60-100x/menit
RR 24x/menit 12-24x/menit
Suhu 360C
5. Riwayat Gizi
a. Sekarang
Pasien mendapatkan diet cair Pan Enteral melalui jejunustomy
feeding, pasien puasa oral.Pasien diberikan pemenuhan kebutuhan
secara bertahap.

Hasil Recall 24 jam Asupan Makan Pasien 15 Oktober 2016


Table 3.hasil recall 24 jam asupan pasien
Energi dan Zat Gizi
Energi Protein Lemak Karbohidrat(gr)
(kkal) (gr) (gr)
Asupan 803,5 27,4 gr 37 gr 89,1 gr
pasien kkal
Kebutuhan 1225 kkal 78,4 gr 40,8 gr 214,3 gr
Presentase 65% 34% 90,6 % 3 %
b. Dahulu
1) Alergi makan : Tidak ada
2) Pantangan makan : Tidak ada
3) Pola makan
a) Pola makan teratur, frekunsi makan 3x/hari terdiri dari
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah
b) Makanan pokok (nasi putih 1 ½ centong nasi @100-150gr)
c) Lauk hewani : Lauk hewani yang paling disukai ayam goreng
3x/minggu @60 gr, daging sapi 1 ptg @50gr, telur 4x/minggu
@55gr,
d) Lauk nabati sering dikonsumsi pasien. tempe/ tahu goreng
5x/minggu 1ptg @50gr
e) Pasien selalu mengkonsumsi sayuran setiap kali makan, sayur
yang paling disukai sayur bayam atau bening bayam dan
sayur sop.
f) Konsumsi buah 1-2x/minggu, buah yang paling disukai yaitu
pisang, semangka.
g) Cara pengolahan makanan lebih suka digoreng
h) Pasien selalu mengkonsumsi sambal setiap kali makan
i) Pasien selalu mengonsumsi minuman bersoda (sprite dan
fanta) setiap hari
j) Konsumsi kopi3x sehari
k) Konsumsi susu 2x/minggu sebanyak 1 gelas
l) Pasien perokok aktif, 1 bungkus perhari

Food Frequency Quesioner (FFQ)

table 4. hasil FFQ pasien

Bahan Frekuensi Bahan Frekuensi


Makanan TP J S makanan TP J S
Nasi putih V Sayur buah V
Nasi jagung V Pisang V
Kentang V Apel V
Mie V Semangka V
Roti V Santan kental V
Bakwan V Minyak V
Tempe/mendol V Sirup V
Telur V Kopi V
Daging sapi V Soft drink V
Ayam V Susu V
Tahu V Nasi pecel V
Sayuran daun V Bakso V
Keterangan:

TP: Tidak Pernah

S: Sering (Lebih dari 2 kali/minggu)

J: Jarang (1-2kali/minggu)
6. Riwayat Personal
a) Obat-obatan yang diberikan Rumah Sakit:
- Metronidazol 500 mg/100 ml
- Ciprofloxacin 500 mg/100 ml
b) Sosial ekonomi
Pendidikan terakhir pasien adalah tamat SD. Pasien bekerja sebagai
buruh pasir sudah 16 tahun,. Pasien memiliki 3 orang anak
c) Riwayat penyakit
Sekarang :
Pasien mengeluh nyeri dibagian bawah perut.Luka diselangkangan
dan paha luar kanan kiri.Setelah jatuh dari tebing ± 7m pada pukul
10.00.pasien mengeluh mual, muntah 9x, pasien ingat kejadian.
Pasien mengalami kesemutan kaki kanan dan kiri, perdarahan dari
anus. Pasien post operasi hari ke 1
Dahulu :
Tidak mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular

7. Intervensi Gizi

Perencanaan

1) Tujuan diet
a. Meningkatkan berat badan pasien hingga mencapai berat badan
normal

b. Meningkatkan kadar Hb hingga mendekati batas normal

c. Meningkatkan kadar Albumin hingga mendekati batas normal

d. Meningkatkan kadar kalium hingga mendekati batas normal

e. menurunkan kadar klorida hingga mendekati batas normal

f. menurunkan kadar leukosit hingga mendekati batas normal

g. menghindari komplikasi akut


h. meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal

2) Syarat Diet
1) Energy diberikan 25 kkal/kg BBI. Karena adanya kebutuhan post
op.
2) Protein diberikan tinggi 1,6 g/kg/BB/hari dari kebutuhan kalori
untuk :
- Mengganti protein tubuh yang hilang
- Mengurangi komplikasi dan resistensi infeksi
- Mempercepat penyembuhan luka
3) Lemak cukup yaitu 30% dari total kalori didapat dari lemak
essensial, PUFA, MCT
4) Karbohidrat 70% yaitu sisa dari kebutuhan energy total dikurangi
energy dari lemak, kebutuhan disesuaikan agar tidak
memperberat kerja organ dalam.
5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal dan untuk
membantu proses metabolism tubuh, mengurangi resiko
defisiensi vitamin C, B6 serta mineral kalsium dan kalium.
6) Memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair,
saring, lunak dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap
tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien.
7) Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa
atau normal
8) Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan
kemampuan pasien untuk menerimanya
9) Rute pemberian jejunustomy feeding dengan frekuensi
pemberian 8x dalam sehari dengan jumlah bertahap mulai 50cc
setiap kali pemberian

.
3) Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

BBI = TB-100 - (10%(TB-100))


= 154-100 – (10%(54))
= 54-5,4
= 48,6 kg = 49kg
30% 𝑥 1225
E = 25 x kg BBI/hari L = = 40,8 gr
9

= 25 x 49 kg
= 1225 kkal
70% 𝑥 1225
P = 1,6 x 49 kg KH = = 214,3 gr
4

= 78,4gr ̴ 12,54 (nitrogen)


N : NPC
1225 : 12,54
1 :97

4) Edukasi
1) Tujuan
- Agar pasien dan keluarga mengerti dan mengetahui diet yang
harus dijalani dan dapat menerima makanan yang disediakan
selama dirawat di rumah sakit terutama asupan protein
- Untuk memberikan motivasi kepada pasien agar menghabiskan
makanan RS
- Keberhasilan edukasi ini akan membantu perbaikan pola makan
dan meningkatkan kesembuhan pasien
2) Sasaran : Pasien dan keluarga
3) Waktu : ±15 menit
4) Tempat : R.13
5) Metode : Ceramah dan Tanya jawab
6) Alat bantu : Leaflet
7) Materi : Diet cair Pan Enteral melalui jejenustomy feeding
5) Monitoring
1) Antropometri
LILA merupakan salah satu indicator biologis yang dapat digunakan
untuk memperkirakan atau menilai penyakit. Pengukuran LILA ini
akan dilakukan pada awal dan akhir pengamatan, kemudian akan
dihubungkan dengan status gizi dengan indikator LILA/U.

2) Biokimia
Data laboratorium di monitor hanya jika dilakukan tes laboratorium.
Monitoring terhadap pemeriksaan HB, kreatinin, ureum, kadar asam
urat, kalium akan menentukan keberhasilan atau tidaknya terapi
yang diberikan. Parameter ini dilakukan dengan melihat
perkembangan pemeriksaan laboratorium di catatan medik
pasien.Keberhasilan dari terapi yang diberikan apabila hasil
laboratoriumnya sudah sampai batas normal.
3) Fisik/Klinis
Monitoriing keadaan fisik/klinis KU, Nadi, RR, suhu dan yang
terutama adalah tekanan darah. Penilaiannya dilakukan dengan
cara melihat dari data rekam medis
4) Dietary Intake
Monitoring asupan makanan pasien dari makanan rumah sakit,
dilakukan setiap hari sampai pasien terpenuhi kebutuhannya
mencapai rata-rata ≥80% dari kebutuhannya sehari (kebutuhan
energy basal), yang dilakukan dnegan cara observasi secara
langsun
5) Edukasi
Monitoring terhadap pemahaman pasien mengenai edukasi yang
diberikan dan mau melaksanakan edukasi yang diberiakan

Anda mungkin juga menyukai