Oleh :
JURUSAN GIZI
2021
BAB I
DATA PASIEN
1. IDENTITAS PASIEN
2. PENGKAJIAN GIZI
Antropometri BB = 37 Kg
Data (AD) TB = 160 cm
BBI = (TB – 100) - 10% (TB-100) Rumus Brocca
= (160 – 100) - 10% (160-100)
= 60-6 = 54kg
Jadi, BBI pasien adalah 54 kg
Status gizi:
14,5−18,2 −3,7 PMK RI NOMOR 2
IMT/U = = = -2,05(gizi kurang)
18,2−16,4 1,8
TAHUN 2020 tentang
Standar Antropometri anak
Protein 10-15%
(15% x kebutuhan energi) : 4= (15% x 2.220) : 4
= 333 : 4
=83,3 gram
Karbohidrat total
energy – (protein + lemak)
= 2.220 – (333 + 444) : 4
= 1.443: 4
=360,8 gram
Riwayat Umur : 13 tahun
personal Jenis kelamin : laki-laki
(CH) Agama : islam
Aktifitas : ringan
Riwayat penyakit keluarga : -
BAB II
DIAGNOSIS
NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nafsu makan pasien yang kurang ditandai
dengan recall orang tua pasien yang mengatakan anaknya tidak dapat menghabiskan
makanan (asupan makan 40%)
NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi protein berkaitan dengan kondisi pasien dalam
masa penyembuhan ditandai dengan hasil recall orang tua pasien pada saat di rumah sakit
yang mengatakan anaknya tidak mau mengonsumsi lauk hewani yang diberikan dari
rumah sakit
BAB III
INTERVENSI GIZI
1) INTERVENSI
c. Tujuan diet :
e. Syarat diet :
2) Protein tinggi, diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi yaitu sebesar
83,3 gram. Sumber bahan makanan yang mengandung protein adalah ikan, telur,
tahu, tempe, kacang-kacangan, dll.
3) Lemak cukup, diberikan sebanyak 20% dari kebutuhan energi total yaitu sebesar
49,3 gram. Sumber bahan makanan yang mengandung lemak adalah mentega,
margarine, minyak, dll.
MONEV
Monitoring Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
An. D berusia 13 tahun, MRS hari kedua. Berdasarkan data antropometri diketahui
berat badan pasien yaitu 37 kg dan TB pasien yitu 160 cm. kemudian dilakukan
perhitungan status gizi pasien dengan menghitung IMT/U pasien, sehingga mendapat
hasil –2,05 termasuk dalam kategori gizi kurang, berdasarkan pengkategorian status gizi
anak PMK RI nomor 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Berdasarkan
hasil wawancara dengan orang tua pasien mengenai riwayat pola makan pasien sebelum
MRS, didapatkan informasi bahwa pasien makan makanan pokok hanya 1-2 kali sehari
dengan porsi sedikit sampai sedang, namun pasien sangat menyukai buah dan sayur.
Sehingga, setiap hari pasien makan buah dan mampu menghabiskan lebih dari 3 buah.
Pada pemeriksaan biokimia terdapat beberapa hasil pemeriksaan lab yaitu PLT:
378 gr/dl (normal), Limfosit : 38,4% (tinggi), HCT: 34,3 (normal), PCT : 0,272 (tinggi).
Hasil pemeriksaan klinis seperti nadi, respirasi dan suhu pasien masih dalam batas
normal. Pasien memiliki keadaan umum baik dengan kesadaran compos mentis.
Berdasarkan kasus diatas diperoleh diagnosis asupan oral inadekuat dan peningkatan
zat gizi protein, sehingga diberikan intervensi dengan jenis diet Tinggi Energi Tinggi
Protein (TETP) dan bentuk makanan biasa. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan gizi
pasien diperoleh Energi sebesar 2.220 Kkal , Protein 83,3 gram, Lemak 49,3 gram dan
Karbohidrat 360,8 gram.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pasien didiagnosa menderita Post op arthroscopy (pasca operasi pada kaki)
dengan status gizi berdasarkan IMT/U termasuk kategori gizi kurang. Pasien diberikan
diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP). Tujuan dari pemberian diet ini mengupayakan
agar status gizi pasien normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Pasien diberikan makanan dalam bentuk
makanan biasa dengan kebutuhan energi pasien yaitu Energi 2.220 Kkal , Protein 83,3
gram, Lemak 49,3 gram dan Karbohidrat 360,8 gram.
B. SARAN