Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS HARIAN

ASUHAN GIZI KLINIK PADA PASIEN PASCA BEDAH


DI RUANG IRNA II
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh :

JULIA SRI RIZQI


NIM. P07131117015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

2021
BAB I

DATA PASIEN

1. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medik : 476129


Nama pasien : An D
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Ruang : Irna II
Tanggal Pengamatan : 22 April 2021

2. PENGKAJIAN GIZI

Kategori Data Data Assesment Standar Pembanding

Antropometri BB = 37 Kg
Data (AD) TB = 160 cm
BBI = (TB – 100) - 10% (TB-100) Rumus Brocca
= (160 – 100) - 10% (160-100)
= 60-6 = 54kg
Jadi, BBI pasien adalah 54 kg

Status gizi:
14,5−18,2 −3,7 PMK RI NOMOR 2
IMT/U = = = -2,05(gizi kurang)
18,2−16,4 1,8
TAHUN 2020 tentang
Standar Antropometri anak

Ambang Batas (Z-score)


-IMT/U anak usia 5-18
tahun
Gizi kurang: -3 SD sd <-2
SD
Gizi baik (normal): -2 SD
sd +1 SD
Gizi lebih: +1 SD sd +2
SD
Obesitas: >+2 SD
Biokimia Hasil pemeriksaan laboratorium Nilai normal :
Data PLT: 378 gr/dl (normal) PLT : 140-450
(BD) Limfosit : 38,4% (tinggi) Limfosit: 25-33%
HCT: 34,3 (normal) HCT: 33-38%
PCT : 0,272 (tinggi) PCT : 0,22-0.24
Data fisik dan Suhu : 36 ⁰C (normal) Suhu : 36-37 ⁰C
klinis (PD) Nadi : 88x/ menit (normal) Nadi : 60-100x/ menit
RR : 20x/ menit (normal) RR : 12-20x/ menit

Pasien dengan keadaan umum sedang, kesadaran


compos mentis, nafsu makan baik.

Riwayat A. Riwayat gizi


terkait gizi Pola makan pasien dilihat menggunakan form FFQ Kategori Frekuensi Makan
dan makanan No Bahan Frekuensi Ket Sangat sering : >1x/hari
(FH) Makanan Sering : 1x/hari atau 4-
1 Nasi` 1-2x Sangat
5x/mgg
sehari sering
Biasa : 3x/mgg
2 Roti 3-4x Biasa
Kadang : <3x/mgg
seminggu
3 Mie 4x Sering atau 1- 2x/mgg
seminggu Jarang : <1x/mgg
4 Ikan pindang 3x Biasa Tidak Pernah : -
seminggu Sumber: Suhardjo et all
5 Ayam 3x Biasa
(1998) dalam Buku Survei
seminggu
6 Telur 3x/sehari Sangat Konsumsi Gizi
sering
7 Tahu/Tempe 1x sehari Sering
8 Bayam, kelor, 2x sehari Sangat
sawi Sering
9 Buah jeruk, 3x/sehari Sangat
apel, Sering

 Pasien tidak memiliki alergi dan pantangan


makan.
Pediatric Surgery
Handbook 2008: Rumus
(Analisa zat gizi terlampir)
kebutuhan anak dengan
Perhitungan kebutuhan pasien dengan tindakan
tindakan Operasi/Bedah
operasi
 Perhitungan kebutuhan Energi :
30-60 x berat badan (kg)
= 60 x 37kg
= 2.220/kkal

 Protein 10-15%
(15% x kebutuhan energi) : 4= (15% x 2.220) : 4
= 333 : 4
=83,3 gram

 Lemak 20-25% total kebutuhan energi


(20% x kebutuhan energi) : 4 = (20% x 2.220) : 4
= 444 : 9
=49,3 gram

 Karbohidrat total
energy – (protein + lemak)
= 2.220 – (333 + 444) : 4

= 1.443: 4
=360,8 gram
Riwayat  Umur : 13 tahun
personal  Jenis kelamin : laki-laki
(CH)  Agama : islam
 Aktifitas : ringan
 Riwayat penyakit keluarga : -

BAB II

DIAGNOSIS

1. Diagnosis Medis : Post op arthroscopy


2. Diagnosis gizi :

NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan nafsu makan pasien yang kurang ditandai
dengan recall orang tua pasien yang mengatakan anaknya tidak dapat menghabiskan
makanan (asupan makan 40%)

NI.5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi protein berkaitan dengan kondisi pasien dalam
masa penyembuhan ditandai dengan hasil recall orang tua pasien pada saat di rumah sakit
yang mengatakan anaknya tidak mau mengonsumsi lauk hewani yang diberikan dari
rumah sakit

BAB III
INTERVENSI GIZI
1) INTERVENSI

a. Jenis diet : Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)

b. Bentuk makanan: Makanan biasa

c. Tujuan diet :

1) Mengupayakan agar status gizi pasien normal untuk mempercepat proses


penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien.

d. Prinsip diet : Tinggi energi, Tinggi Protein

e. Syarat diet :

1) Energi tinggi, diberikan sesuai kebutuhan yang dihitung menggunakan rumus


kebutuhan anak karna tindakan operasi yaitu 2.220 Kkal. Sumber bahan makanan
yang mengandung energi adalah beras, kentang, ubi, jagung dll.

2) Protein tinggi, diberikan sebanyak 15% dari total kebutuhan energi yaitu sebesar
83,3 gram. Sumber bahan makanan yang mengandung protein adalah ikan, telur,
tahu, tempe, kacang-kacangan, dll.

3) Lemak cukup, diberikan sebanyak 20% dari kebutuhan energi total yaitu sebesar
49,3 gram. Sumber bahan makanan yang mengandung lemak adalah mentega,
margarine, minyak, dll.

4) Karbohidrat cukup, yang didapat dari perhitungan total kebutuhan energy


dikurangi dengan jumlah protein dan lemak yaitu sebesar 360,8 gram. Sumber
bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah beras, gandunm, kentang,
ubi,dll.

5) Kalsium diberikan cukup, yang berfungsi untuk memperkuat tulang, mengatur


impuls saraf, mencegah pembekuan darah, memberi kekuatan pada otot. Makanan
tinggi kalsium antara lain produk susu dan kacang almond.

6) Serat diberikan cukup, fungsinya untuk melancarkan pencernaan. Makanan tinggi


serat di antaranya rasberi, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
7) Zat besi diberikan cukup, fungsinya untuk memproduksi kembali sel darah merah.
Makanan tinggi zat besi di antaranya bayam dan kacang mete.
8) Magnesium diberikan cukup, fungsinya bisa memberikan efek menenangkan,
mengurangi nyeri, dan memperbaiki kualitas tidur. Makanan kaya magnesium antara
lain kacang-kacangan dan alpukat.
9) Vitamin C diberikan cukup, fungsinya membantu dalam proses penyembuhan luka
berperan untuk meningkatkan sistem imun dan membantu proses sintesis pada
kolagen untuk proses penyembuhan luka.

10) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna

MONEV

Monitoring Evaluasi

1. Asupan makan Asupan makan pasien 40%


dari makanan rumah sakit
2. Peningkatan kebutuhan zat gizi protein Asupan protein pasien 10%
dari total kebutuhan protein

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

An. D berusia 13 tahun, MRS hari kedua. Berdasarkan data antropometri diketahui
berat badan pasien yaitu 37 kg dan TB pasien yitu 160 cm. kemudian dilakukan
perhitungan status gizi pasien dengan menghitung IMT/U pasien, sehingga mendapat
hasil –2,05 termasuk dalam kategori gizi kurang, berdasarkan pengkategorian status gizi
anak PMK RI nomor 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Berdasarkan
hasil wawancara dengan orang tua pasien mengenai riwayat pola makan pasien sebelum
MRS, didapatkan informasi bahwa pasien makan makanan pokok hanya 1-2 kali sehari
dengan porsi sedikit sampai sedang, namun pasien sangat menyukai buah dan sayur.
Sehingga, setiap hari pasien makan buah dan mampu menghabiskan lebih dari 3 buah.

Pada pemeriksaan biokimia terdapat beberapa hasil pemeriksaan lab yaitu PLT:
378 gr/dl (normal), Limfosit : 38,4% (tinggi), HCT: 34,3 (normal), PCT : 0,272 (tinggi).
Hasil pemeriksaan klinis seperti nadi, respirasi dan suhu pasien masih dalam batas
normal. Pasien memiliki keadaan umum baik dengan kesadaran compos mentis.
Berdasarkan kasus diatas diperoleh diagnosis asupan oral inadekuat dan peningkatan
zat gizi protein, sehingga diberikan intervensi dengan jenis diet Tinggi Energi Tinggi
Protein (TETP) dan bentuk makanan biasa. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan gizi
pasien diperoleh Energi sebesar 2.220 Kkal , Protein 83,3 gram, Lemak 49,3 gram dan
Karbohidrat 360,8 gram.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pasien didiagnosa menderita Post op arthroscopy (pasca operasi pada kaki)
dengan status gizi berdasarkan IMT/U termasuk kategori gizi kurang. Pasien diberikan
diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP). Tujuan dari pemberian diet ini mengupayakan
agar status gizi pasien normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Pasien diberikan makanan dalam bentuk
makanan biasa dengan kebutuhan energi pasien yaitu Energi 2.220 Kkal , Protein 83,3
gram, Lemak 49,3 gram dan Karbohidrat 360,8 gram.

B. SARAN

Tetap memberikan motivasi atau dukungan kepada pasien untuk mencapai


kesembuhan yang optimal dan memberikan edukasi terkait makanan serta pola makan
yang baik untuk mencapai status gizi yang normal.

Anda mungkin juga menyukai