OLEH :
PEMBIMBING MATERI
(____________________)
NIP
Minuman:
Kopi 1x Sering dikonsumsi
- Standar pembanding : (Suhardjo, 1986)
Keterangan:
- Sering sekali dikonsumsi : >1x sehari
- Sering dikonsumsi : 1x sehari (4-6x/minggu)
- Biasa dikonsumsi : 3x per- minggu
- Kadang –kadang dikonsumsi : kurang dari 3x per-minggu
- Tidak pernah dikonsumsi :0
Penilaian :
Berdasarkan data pola makan pasien diketahui pasien suka makan
yang bersantan, lemang dan suka yang asin dan gurih. Setiap pagi
pasien minum kopi @1x/hari setelah bangun tidur.
- Asupan bioaktif (kafein) : Kopi
- Tabel konsumsi 1 x 24 jam pasien/Hasil recall pasien sebelum MRS
Energi Protein Lemak KH
(kkal) (gram) (gram) (gram)
Asupan 785,5 kkal 30,9 gram 25,9 gram 110 gram
Hasil kebutuhan 1584,5kkal 78,45 35,21 105,6
gram gram gram
%Tingkat 49,57% 39,38 % 73,55% 104,13%
konsumsi
Kategori (-) kurang (-)kurang (-)kurang (+) baik
Standar pembanding :
Sk.Menkes No.129/Menkes/SK/II/2008/Tentang SPMRS
<80% = Asupan kurang
>80% = Asupan baik
Penilaian :
Berdasarkan hasil tabel tingkat konsumsi pasien selama 1x24 jam
diketahui tingkat konsumsi pasien (-) dikarenakan nafsu makan
menurun yaitu asupan zat gizi energi, protein, lemak <80%. Dalam
kategori asupan baik dapat dikategorikan bahwa makanan yang
dimakan pasien habis > 80%.
2. Terapi Medis
o Injeksi R20
o Injeksi omeprazole 1x 40mg
o Injeksi andensentron 2x8mg
o Injeksi citicolin 2x500 mg
BB( kg)
- IMT(Kg/m²) :
TB(m ²)
52,3(kg)
:
( 1,51 ) x (1,51)(m²)
52,3 ( kg )
:
2,28 ( m2)
: 22,93 Kg/m²
(Normal)
- Standar pembanding:
Underweight = < 18,5 Kg/m²
Normal = 18,5 – 22,2 Kg/m²
Overweight = > 23 Kg/m²
At risk = 23 – 24,9 Kg/m²
ObeseI = 25 – 29,9 Kg/m²
Obese II = ≥30 Kg/m²
BAB II
Tinjauan Pustaka
2. Klasifikasi stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala klinisnya,
yaitu:
1. Stroke Hemoragik
adalah perdarahan serebral dan perdarahan subarachnoid, yang
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah ke otak pada area
otak tertentu. Biasanya ini terjadi apabila saat melakukan
aktivitas, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran
pasien umumnya menurun. Stroke hemoragik merupakan
disfungsi neurologis fokal yang akut dan biasanya disebabkan
oleh pendarahan primer substansi otak yang terjadi secara
spontan bukan oleh karena trauma kapitis, tetapi disebabkan
oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler (Widjaja
1994 dalam Saferi, 2013).
Perdarahan otak dibagi dua yaitu:
a. Perdarahan Intraserebral merupakan pecahnya pembuluh
darah (mikroaneurisma) karena hipertensi yang
mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak,
membentuk masa yang menekan jaringan otak dan
menimbulkan edema otak. Peningkatan tekanan intrakranial
terjadi begitu cepat, yang dapat mengakibatkan kematian
mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebral
yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai
didaerah putamen, talamus, pons dan sereblum (Siti Rohani
2000 dalam Saferi dkk, 2013)
b. Perdarahan Subarachnoid merupakan perdarahan yang
berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM yang pecah
berasal dari pembuluh darah sirkulasi dan cabang-cabangnya
yang terdapat di luar parenkim otak (Juwono 1993:19 dalam
Saferi dkk, 2013). Pecahnya arteri dan keluarnya ke ruang
subarachnoid menyebabkan tekanan intrakranial meningkat
mendadak, meregangnya struktur peka nyeri dan vasospasme
pembuluh darah serebral yang berakibat disfungsi otak global
(nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal
(hemiparase, gangguan hemi sensorik, afasia, dll).
2. Stroke Non Hemoragik (Stroke Infark)
merupakan iskemia atau emboli dan trombosis serebral, yang
terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di
pagi hari. Dalam hal tersebut tidak terjadi perdarahan namun
terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder. Menurut perjalanan penyakit atau
stadiumnya:
a. TIA (Transient Ischaemic Attack)
Gangguan neurologis yang terjadi selama beberapa menit
atau sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan
hilang dengan sendirinya dan sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam
b. Stroke Involusi
Stroke yang terjadi masih terus berkembang, dimana
gangguan neurologis terlihat maka akan semakin berat dan
bertambah buruk. Proses dapat berjalan selama 24 jam
atau beberapa hari.
c. Stroke Komplit
Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen. Stroke komplit biasanya diawali oleh serangan
TIA berulang.
22
BAB III
1. Diagnosis Gizi
NI.2.1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan kurang ,
maual& muntah ditandai dengan tingkat konsusmsi pasien ≤ 80%
NI.5.3. Penurunan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan penyakit pasien CCA
+ hipertensi ditandai dengan tekanan darah pasie 160/900
NB.1.1 kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan
dengan pemilihan makanan yang salah ditandai dengan suka makanan yang
bersantan, asin dan gurih.
2. Rencana Intervensi
A. Intervensi pemberian makanan/diet
a. Meningkatkan asupan oral pasien secara bertahap untuk meningkatkan
sistem imun tubuh pasien
b. Mengontrol tekanan darah pasen mencapai batas normal untuk
meningkatkan sistem imun
c. Mengedukasi pasien untuk mampu mengkonsumsi makanan yang
seimbang dan mengurangi/ mencegah / pemilihan jenis bahan makanan
yang salah.
a) Prinsip diet
1. Rendah lemak
2. Rednah natrium
3. Rendah kolesterol
4. Tinggi serat
5. Susu peptisol/APTA
b) Jenis diet : Diet rendah garam, karena pasien memiliki riwayat tekanan
darah titinggi lebih dari batas normal yaitu 160/90 mmHg
c) Bentuk makanan
Makanan lunak (bubur), karena kondisi pasien tidak mengalami gangguan
pencernaan dan kondisi pasien yang masih lemah
d) Rute pemberian : melalui oral
e) Syarat diet :
23
f) Perhitungan kebutuhan energi, zat gizi makro dan mikro
Dik : BB : 52,3 kg
TB : 151,8 cm
AF : 1,2
FS : 1,3
Dijawab:
a. Menghitung kebutuhan energi menggunakan rumus mifflin:
BMR : ( 10 x BBA ) + (6,25 x TB) – (5 x U) – 161
: ( 10 x 52,3 ) + ( 6,25 x 151,8) – ( 5x 59) – 161
: 523 + 948,75 – 295 – 161
: 1417,75 – 295 – 161
: 1015, 75 kkal
b. TEE : BMR x AF x FS
: 1015,75 kkal x 1,3 x 1,2
: 1584,57 kkal
c. Protein : 1,5 g/kg x BBA
: 1,5 g/kgx 52,3 kg
: 78,45 gram
d. Lemak : 20% x TEE
: 20% x 1584,75 kkal
316,914 kkal
:
9 kkal/ gram
: 35,21 gram
e. Karbohidrat : 60% x TEE
: 60% x 1584,75 Kkal
950,742 kkal
:
4 kkal /gram
: 105,63 gram
- Konversi Na ke Nacl
Dik : Na : 1400 mg (AKG 2019)
Jawab :
Na (mg) x 2,5 = Nacl (gram) : 1000
1400 mg x 2,5 = 3500 : 1000
3500 mg = 3,5 gram
- Kesimpulan : Jadi, 1400 mg natrium setara dengan 3500 mg atau
3,5 gram garam/ hari
24
g) Edukasi/konseling gizi
1. tempat : Ruangan Merpati
waktu : 10:00 – 10:30 WITA
metode : Ceramah dan diskusi
media : Leaflet
sarana : pasien dan keluarga pasien
materi :
penatalaksanaan diet Rendah garam penyakit “CVA + Hipertensi”
a. Edukasi awal :
Memberikan informasi kepada pasien tentang makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan.dan memotivasi pasien untuk
mengahabiskan/memakan makanan RS.
a. Konsultasi gizi
Tujuan : Meningkatkan pengertian sikap dan perilaku sehingga
membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang
dihadapi pasien
Materi : Diet rendah garam + rendah kolesterol
Alat bantu : Leaflet “Bahan makanan penukar”
Metode : Konseling
Bahan makanan yang dianjurkan :
1. Sumber energy :
makanan pokok seperti beras, roti , dan umbi-umbian
2. Sumber Protein :
Lauk hewani (daging rendah lemak, ayam tanpa kulit , telur ayam
) dan Lauk nabati (tempe, tahu)
3. Sumber Lemak :
membatasi penggunaan minyak, mentega, mayonasie
4. Sumber vitamin dan mineral :
sayur dan buah-buahan
5. Bumbu :
bumbu rempah-rempah dapur dan garam dibatasi
25