Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN STUDI KASUS HARIAN

ASUHAN GIZI PADA PASIEN


POST OP LAPARATOMI
RUANG RAWAT INAP ZAL BEDAH “NURI” KELAS III
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

OLEH

YANTI AMALIA (P0713112219A)


Mahasiswa Alih Jenjang Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
2022
BAB I

PENGKAJIAN GIZI

A. PROSES ASUHAN GIZI TERPADU (PGAT)

1. PENGKAJIAN GIZI

a. Riwayat klien ( Client History )

1. Riwayat personal
Nama : Tn.. Nr.
No. RM : 43-71-83
Ruangan : Zaal Bedah “Nuri ”
MRS : 07 November 2022
Alamat : Parado Kab. Bima
CH.1.1.1 Umur : 56 tahun
CH.1.1.2. JK : Laki Laki
CH 3.1.6 Pekerjaan :-
CH 3.1.7 Agama : Islam
Diagnosa Medis :. Post Op Laparatomi BPH

2. Riwayat Medis

a. Keluhan Utama

Keluhan Pasien Terkait Gizi : Nyeri Luka, BAB(-), Demam (-), Pasien
menyatakan nyeri post Op.
b. Riwayat Penyakit dahulu : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
c. Kondisi Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani untuk membiayai kehidpan sehari hari.
b. Data Riwayat Gizi/ Makanan (Food Hostory)

1. Asupan Makanan dan Zat Gizi (FH.1)


Tabel 1.Kategori Asupan Makanan Pasien berdasarkan food frekwensi (FFQ)

Energi Protein ( gr) Lemak (gr) Karbohidrat


(Kkal) (gr)
Asupan 821,1 35,1 33,4 99,9
Kebutuhan 1838,7 109,2 40,46 262,01
% TK 45,03 % 32,05 % 82,55 % 38,12 %
Asupan Asupan Baik Asupan
Kategori
Kurang Kurang Kurang
Keterangan : Kategori Tingkat Konsumsi Berdasarkan SK Kemenkes
No.129/Menkes/SK/11/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
 Asupan Baik : ≥80%
 Asupan Kurang : <80%

2. Perhitungan kebutuhan gizi

Perhitungan kebutuhan Gizi menggunakan rumus Mifflin :

a. BMR = ( 10 x BB) + ( 6,25 x TB ) - ( 5 x usia ) + 5


= ( 10 x 54,60 ) + ( 6,25 x 160,94 ) - ( 5 x 56 ) + 5
= ( 546 + 1005,875 ) - ( 280 ) + 5
= 1.276,875 = 1.099,625 KKal

b. TEE = BMR x FA x FS
= 1.276,875 Kkal x 1,2 x 1,2
= 1.838,7 Kkal
c. Kebutuhan Protein = 2 gr x BB
= 2 gr x 54,60
= 109,2
- KKal Protein = 109,2 Kkal x 4

= 436,8 Kkal

- % Protein = 436,8 / 1838,7

= 23,86 % dibulatkan menjadi 24%

d. Kebutuhan Lemak (20-25%) = 20% x TEE


= 20% x 1838,7 Kkal / 9
= 367,74 kkal/ 9
= 40,86 gr

e. Kebutuhan Karbohidrat = 56% x TEE


= 56% x 1838,7 Kkal / 4
= 1.029,672 Kkal / 4
= 257,41 gr

2. Pola/ Kebiasaan makan sebelum MRS


Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan utama 3 kali sehari, lauk
hewani 3 kali sehari, sayur 2 kali sehari dan pasien tidak memilih milih makanan.
Tabel 3. Pola makan Responden Sebelum MRS

No Bahan Makanan Frekuensi URT Keterangan


1 Nasi 3 kali/hari 2 sdn Sangat sering
2 Jagung 1 kali/minggu 1 bh Jarang
3 Roti 1 kali/minggu 1 bh Jarang
4 Daging sapi 1 kali/minggu 1 ptg sdg Jarang
5 Ikan segar 3 kali /hari 1 ptg sdg Sangat sering
6 Telur 3 kali minggu 1 btr Jarang
7 Daging Ayam 2 kali/ minggu 1 ptg sdg Kadang kadang
8 Daun kelor 5 kali/minggu 1 sdk syr Sering
9 Kangkung 1 kali/hari 1 sdk syr Sering
10 Bayam 1 kali/hari 1 sdk syr Sering
11 Buah Kelor 1 kali/minggu 1 sdk syr Jarang
12 wortel 1 kali/minggu 1 sdk syr Jarang
13 Kc. Panjang 2-3 kali/minggu 1 sdk syr Kadang kadang
14 Apel 3 kali/minggu 1 bh Sering
Kategori : (Sumber: Soeharjo attal 1988 dalam Widjiyanti 2004)

 Sangat sering : ˃ 1 kali/ hari


 Sering : 1 kali/hari/4-6 kali/minggu
 Biasa : 3 kali/minggu
 Jarang : 1 kali/minggu
 Kadang-kadang : 2-3 kali/minggu

Penilaian

Berdasarkan hasil assessment dilihat dari tingkat konsumsi pasien yang


keseluruhan berada pada kategori asupan kurang, yang apabila hal itu terus
berlanjut maka akan berdampak pada kondisi pasien yang nanti akan semakin
menurun dan akan berpengaruh kepada status gizi pasien
c. Data Antropomentri
Data antropometri di lakukan dengan menghitung TB dan BB estimasi sesuai
dengan panjang Ulna dan LILA pasien, karena pasien tidak dapat berdiri untuk
dilakukan pengukuran BB dan TB ..
1. Hasil Pengukuran antropometri
 Panjang Ulna : 24 cm
 LILA : 26 cm

2. Tinggi badan

Estimasi TB = 97,252 + (2,654 x Panjang ulna )

= 97,252 + (2,654 x 24)


= 97,252 + 63,696
= 160,9

3. Berat Badan

Estimasi BB = LILA yang di ukur x ( TB-100)

LILA standard Cerra


= 26 X ( 160,9-100 )
29
= 26 X 60,9
29
= 54,60 Kg

4. Berat Badan Ideal

BBI = (TB-100)-10% (TB-100)

= 60,9 - 6,09
= 54,81 kg
5. Penentuan status gizi Pasien berdasarkan Antropometri

Percentil LILA = LILA yang di ukur x 100%

Nilai standard LILA


= 26 x 100%
31,7
= 82,01 % ( Kategori Gizi Kurang)

Ket : Klasifikasi % LILA menurut WHO :


- Obesitas : > 120%
- Overweight : 110 – 120%
- Gizi Baik : 85 – 110%
- Gizi Kurang: 70,1 – 84,9%
- Gizi Buruk : < 70%

 Penilaian

berdasarkan pengkajian data antropometri di atas dapat diketahui bahwa


pasien memiliki status gizi tergolong dalam kategori gizi kurang yang
ditandai dengan hasil perhitungan % LILA yaitu 82,01%.

d. Data Pemeriksaan Biokimia ( Laboratorium )


Data pemeriksaan biokimia/ laboratorium pasien pada tanggal 7 November 2022,
disajikan pada table 4 berikut ini :
Tabel 4. Data Pemeriksaan Biokimia

Indikator Hasil Nilai Normal Ket


Pemeriksaan
HGB 12,4 mg/dl 12-16 Normal
WBC 8,62 % 4,50-11,00 Normal
BUN 10,2 mg/dl 7.94-20 Normal
Kreatin 1,0 mg/dl 0,67-1,7 Normal
Glukosa 7,7 mg/dl < 140 Normal
Golda B
HBSAg Non Reaktif
Sumber : Data Rekam Medis 2022

Penilaian :

Berdasarka data hasil Biokimia diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


pemeriksaan laboratorium pasien berada pada nilai normal.

e. Data Fisik Klinis


1. Pemeriksaan fisik
PD 1.1.1 Penampilan Keseluruhan : Lemah
2. data pemeriksaan klinis
PD 1.1.2 : Tanda tanda vital
Table 5. Hasil pemeriksaan data klinis

Jenis Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Pemeriksaan
Tekanan Darah 120/50 mmhg 90/60 – 120/80 Normal
Nadi 85 x/menit 60 – 100 x/menit Normal
Respiratory 20 x/menit 16 – 20 x/menit Normal
Suhu 36,8 0C 36 – 37,5 0C Normal
Spo2 98 % 95-100% Normal
Sumber: Data Rekam Medis 2022

Penilaian

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan klinis pasien


berada pada kategori normal.
BAB II

DIAGNOSA GIZI

A. Diagnosa Gizi

a. NI 2.1
Asupan oral inadekuat berkaitan dengan pengetahuan pasien yang kurang
terkait kebutuhan gizi ditandai dengan asupan makanan kurang dengan
presentase energy: 58,1 %, protein: 50,1%, KH 43,1 %.

b. NI 5.1
Penigkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan keadaan penyakit
pasien yang dalam kondisi setelah operasi

c. NC 3.1
Status gizi kurang berkaitan dengan asupan makanan kurang ditandai dengan
% LILA 82,01 (status gizi kurang)

d. NB.1.1

Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pasien belum
pernah mendapatkan konsultasi gizi ditandai dengan asupan makanan yang masih
kurang tepat dan pola makan yang tidak teratur.

e. NB.1.5

Gangguan pola makan berkaitan dengan asupan makan kurang ditandai


dengan kurang nafsu makan
BAB III

INTERVENSI GIZI

A. Intervensi Gizi
a. Jenis diet : ETPT I
b. Bentuk makanan : Lunak (bubur)
c. Jalur Pemberian : Oral

d. Tujuan Diet
 Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Meningkatkan asupan makanan pasien untuk meningkatkan berat
badan mencapai normal
 Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga berkaitan dengan
diet TETP serta makanan yang dianjurkan dan dihindari.
e. Prinsip Diet

 Energi Tinggi
 Protein Tinggi
 Lemak cukup
 Karbohidrat cukup

f. Syarat Diet

 Energi diberikan sebesar 1838,7 kkal yang bertujuan untuk dapat


membantu menaikan berat badan yang kurang.
 Protein tinggi diberikan 2 gr/kg BB dari kebutuhan energy total yaitu
sebesar 109,6 gr untuk mencegah glukoneogenesis, katabolisme otot
dan penurunan penyerapan zat gizi dan mencegah kehilangan massa
otot serta mengembalikan massa otot.
 Lemak cukup, yaitu 20 % dari kebutuhan energy total yaitu sebesar
39,5 gr dalam bentuk kurang dari 10% dari kebutuhan energy total
basal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, asupan
kolesterol makanan dibatasi yaitu kurang dari 300mg/hari
 Karbohidrat diberikan dari sisa kebutuhan energi total dikurangi dari
protein dan lemak yaitu sebesar 257,41 gr yang digunakan sebagai
sumber energi yang mendukung aktivitas sehari-hari.
 Fe diberikan untuk pembentukkan sel darah merah / hemoglobin

B. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Parameter Target Pelaksanaan

Asupan makan Asupan makan mencapai Setiap hari


100% kebutuhan

Antropometri Status gizi normal Akhir perawatan

Fisik klinis Lemah,pucat berkurang Setiap hari

Keluhan KU normal Setiap hari

Sikap dan perilaku Menerima diet yang Setiap hari


diberikan oleh Rumah
sakit

Pengetahuan Mengetahui makanan apa Akhir perawatan


saja yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi untuk
penyakit thalasemia

C. Implementasi Asuhan Gizi

1. Pemberian Makanan / Diet


a. Jenis Diet : Diet ETPT I
b. Porsi : Porsi pemberian diet pasien disesuaikan dengan standar Rumah
sakit
c. Bentuk makanan : lunak (bubur)
d. Cara pemberian : oral
e. Frekuensi pemberian makanan : 3 x makan utama dan 2 kali selingan.

2. Edukasi Gizi
a. Tujuan:

 Memberikan pengetahuan terkait diet penyakit pasien


 Memberikan dukungan kepada pasien agar tetap patuh pada diet
yang diberikan dan selalu memenuhi asupan makanan yang bergizi.

b. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi
c. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
d. Waktu
Waktu pelaksanaan konseling adalah tanggal 14 Novemeber 2022
e. Materi

D Monitoring dan evaluasi

Indikator Diagnosa Gizi Indikato Monitoring dan Evaluasi


r
P Asupan Oral Inadekuat T Memenuhi kebutuhan zat
gizi pasien untuk
mempertahankan BB
normal
E Berkaitan dengan I Memberikan edukasi
kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan gizi
pasien terkait kebutuhan yang sesuai dengan
gizi kebutuhan pasien.

S Ditandai dengan E Cek kembali asupan


persentase hasil recall pasien
makanan pasien SMRS
yaitu Energi : 45,032%,
Protein :32,05%, Lemak
:82,554%, KH : 38,12%
termasuk dalam
kategori asupan
makanan rendah.
P kurangnya pengetahuan T Memberikan edukasi
tentang makanan dan makanan yang tepat
gizi sesuai yang dianjurkan
untuk penyakit yang
dialami.
E Berkaitan dengan I Memberikan edukasi
pemilihan makanan makanan yang tepat
pasien yang tidak tepat, sesuai yang dianjurkan
yang boleh dan tidak untuk penyakit yang
boleh dikonsumsi dialami.
S Ditandai dengan pasien E Memantau kembali
sering mengkosumsi ketepatan jenis makanan
makanan yang tidak yang dimakan selama
sesuai denga diet dirumah sakit.
berdasarkan penyakit
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Pasien atas nama Tn.Nr usia 56 tahun saat ini menjalani hari perawatan ke 8
dengan diagnosisi Post Op Laparatomi BPH. Keluhan utama pasien saat ini yaitu Nyeri
pada luka post Operasi demam,. Tanda tanda vital pasien semua dalam kategori
Normal. Hasil perhitungan status gizi berdasarkan perhitungan persen percentil LILA
didapatkan hasil sebesar 82,01 % yang menandakan status gizi pasiengizi kurang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium semua dalam nilai normal

Pola kebiasaan makan pasien 3x sehari, mengkonsumsi snack kadang kadang.


Hasil perhitungan kebutuhan energi Tn.J yaitu sebesar 1838,7 kkal, protein sebesar
109,6 gram, lemak 40,86 gram dan karbohidrat 257,41 gram. Pasien diberikan diet
ETPT I dalam bentk makanan lunak (bubur). Hasil monitoring pasien selama 2 hari
didapatkan asupan pasien sudah membaik walaupun belum dalam kategori normal.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tn.Nr usia 56 tahun diagnosisi Post Op Laparatomo BPH. Keluhan utama
pasien saat ini yaitu nyerimpada bekas luka operasi. Status gizi pasien kurang,
dengan kondisi beberapa pemeriksaan laboratorium biokimia normal.
Berdasarkan hasil pehitungan kebutuhan energi didapatkan kebutuhan energi
Tn.Nr sebesar 1838,7 kkal. Pasien diberikan diet ETPT I dalam bentuk makanan
lunak.

B. Saran
Perlu dilakukan pemantauan secara komprehensif terkait kondisi pasien,
yaitu keadan fisik dan monitoring asupan pasien. 

Anda mungkin juga menyukai