Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS DPI

SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320
Kasus 2 (DBD/DHF)
Tn CK umur 43 thn TB 165 cm, BB 50 kg, masuk RS diagnosa Demam dengue, Abdominal
pain, anemia. Ku CM, pasien tampak anemis (+). Saat ini pasien sudah dirawat hari kedua.
Pasien sehari-harinya bekerja sebagai wiraswasta. Istri pasien sebagai ibu rumah tangga.
Pendidikan terakhir pasien dan istri adalah SLTA dan keduanya bersuku Banjarmasin. Keluhan
yang dialami Tn CK adalah nyeri kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan lemah.
Data Klinis pada pasien: Tekanan darah : 150/90 mmHg, Nadi: 80x/menit , suhu: 36,5⁰C,
pernafasan: 23x/menit, secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur,
untuk mandi, BAK dan BAB pasien bisa berjalan sendiri dengan diawasi keluarga ke kamar
mandi.
WBC = 6,83 103/uL (N = 4.00-11.00 103/uL)
RBC = 3,39 106/uL (N = 2,5-5,5 106/uL)
HGB = 9,6 g/dL (N = 13.0-16,0 g/dL)
HCT = 29,4 % (N = 26,0-50,0)
PLT = 108 103/uL (N = 150-400 103/uL)
HbsAg = Negatif
GDS = 107 mg/dl (N = <200 mg/dl)
Ureum = 40 mg/dl (N = 21-53 mg/dl)
Kreatinin 1,37 mg/dl (N = 0,17-1,5 mg/dl)
Terapi obat :
OMZ 40 mg IV
Pantoprazole/12 jam IV
Sucralfat 4x10 mg
Infus NaCl 0,9% 20 TPM (+).
Tranfusi PRC 1 kolf sudah masuk, dan rencana lanjut tranfusi 1 kolf lagi besok.
Riwayat makan terdahulu pada Tn. CK: Pasien biasa makan tidak teratur, hanya makan siang
dan makan malam, jarang makan pagi. Pasien tidak menyukai sayur dan lauk nabati. Suka
mengkonsumsi the atau kopi setelah makan. Mengkonsumsi kopi 4-6 gelas dalam sehari serta
pasien merokok aktif, sehari bisa menghabiskan rokok 5-10 batang. Pasien jarang minum air
putih, paling banyak minum air putih 1 helas per hari.
Hasil recall 24 jam: Saat dilakukan recall makanan dari RS, didapatkan pasien hanya
menghabiskan ¼ porsi makanan yang diberikan. Bentuk makanan yang diberikan adalah
makanan lunak.
(Nilai gizi makanan lunak sehari : E 1900 kkal, Protein 72,4 g, lemak 63 g, KH 262 g, serat 18,7
g, kalsium 824 mg, besi 19,7 mg, vit A 22242 RE, vit B1 1,21 mg, Natrium 203 mg, vit c 224
mg, kalium 1380 mg).
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
Assesment

a. Antropometri
Usia = 43 tahun
TB = 165 cm
BB sekarang = 50 kg
IMT = 18,37 (normal)
Nilai IMT di bawah 18,37 menandakan berat badan Anda (normal)

Hasil pengkajian:
 Status gizi klien saat ini berat badan normal dengan IMT 18,37 (normal 18,37 )
 Keluhan yang dialami pasien adalah nyeri kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan
lemah.

b. Biokimia
 WBC = 6,83 103/uL (N = 4.00-11.00 103/uL)
 RBC = 3,39 106/uL (N = 2,5-5,5 106/uL)
 HGB = 9,6 g/dL (N = 13.0-16,0 g/dL)
 HCT = 29,4 % (N = 26,0-50,0)
 PLT = 108 103/uL (N = 150-400 103/uL)
 HbsAg = Negatif
 GDS = 107 mg/dl (N = <200 mg/dl)
 Ureum = 40 mg/dl (N = 21-53 mg/dl)
 Kreatinin 1,37 mg/dl (N = 0,17-1,5 mg/dl)

c. Data Klinis
 Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur,
 Tekanan darah : 150/90 mmHg,
 Nadi: 80x/menit ,
 suhu: 36,5⁰C,
 pernafasan: 23x/menit,
d. Dietary History
 Pasien juga mengkonsumsi kopi 4-6 gelas dalam sehari serta pasien merokok
aktif, sehari bisa menghabiskan rokok 5-10 batang.
 Pasien jarang minum air putih, paling banyak minum air putih 1 helas per hari.
 Pasien biasa makan tidak teratur, hanya makan siang dan makan malam, jarang
makan pagi.

e. Riwayat Personal
 Pasien memiliki tingkat sosial ekonomi yang menengah
 Pasien memiliki aktivitas fisik yang rendah
 Pasien tmendapatkan obat ranfusi PRC 1 kolf sudah masuk, dan rencana lanjut
tranfusi 1 kolf

Intervensi Gizi

a. Tujuan Intervensi
 Memotivasi untuk meningkatkan aktivitas fisik
 Mengatur pola makan dan asupan TN. CK agar seimbang
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya untuk memperbaiki jaringan tubuh
yang rusak serta mencegah komplikasi pendarahan
b. Menghitung Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
 Kebutuhan energi
BBI = 18.37 kg/m2
Rumus Harris Benedict :
BEE = 66,5 + (13,7 X BBI) + (5, X TB) – (6,8 X usia)
=66,5 + (13,7 X 18.37 kg) + (5 X 165 cm ) – (6,8 X 43 usia )
=66,5 + (215,669 )+ ( 825 ) – ( 292,4 )
= 814,769
TEE = BEE x AF x SF
= 814,769 x 1,2 x 1
= 977,7228 kkal
 Kebutuhan zat gizi
1) Lemak = (20-30% TEE)
= 25% TEE
25
= X 977,7228 kkal
100
244,4307 kkal
=
9 kkal
= 27,15 gram lemak
10
Lemak jenuh <10% = x 27,15 gr lemak = 2,715 gr lemak jenuh
100
(maksimal)
2) Protein = (10-15% TEE)
= 12% TEE
12
= X 977,7228 kkal
100
117,326736 kkal
=
4 kkal
= 29,3 gr protein
3) Karbohidrat = (55-70% TEE)
= 100%-25%-12% = 12%TEE
12
= X 977,7228 kkal
100
1050,08362kkal
=
4 kkal
= 117,32 gr karbohidrat
Utamakan kh kompleks
c. Preskripsi Diet
Diet Energi Rendah 977,7228 kkal;
27,15 gram lemak dengan
lemak jenuh < 2,715 gr ;
29,3 gr protein;
117,32 gr karbohidrat.
d. Syarat Diet
 Energi rendah, yaitu 977,7228 kkal
 Protein cukup 12%, yaitu 29,3 gr diimbangi dengan protein nabati
 Lemak sedang 25% dari total energi atau setara dengan 27,15 gram, diutamakan
lemak tidak jenuh
 Karbohidrat cukup 63% dari total energi atau setara dengan 117,32 gr ,
mengutamakan karbohidrat kompleks
 Kebutuhan zat gizi mikro berdasarkan AKG untuk laki-laki usia 43 tahun yaitu :
a. Calsium = 1000 mg,
b. Fe = 9 mg,
c. Vitamin A = 650 RE,
d. B1 = 1,2 mg,
e. Vitamin C = 90 mg
 Konsumsi cairan cukup sebanyak 2 liter sehari.
 Porsi makan kecil tetapi sering yaitu 3x utama dan 2x selingan
 Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan
 Energi dan protein yang cukup sesuai kemapuan pasien untuk menerimanya,
faktor stres tergantung ada tidaknya komplikasi 1,4-1,6. Rasio kalori yang
berbanding nitrogen adalah 150:1.
 Lemak rendahnya yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang di tingkatkan
secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.
e. Implementasi
o Daftar Pembagian Makanan Sehari lengkap dengan perhitungan energi dan
zat gizi
o Susunan menu sehari
f. Rencana Konseling Gizi
 Memotivasi klien untuk melakukan aktifitas fisik
 Menjelaskan gizi seimbang untuk pasien DBD/DHF
 Menjelaskan jenis bahan makanan yang di anjurkan dan jenis makanan yang di
hindari oleh pasien
 Menjelaskan teknik pemasakan yang baik untuk pasien DBD/DHF
 Penting nya pola makan yang teratur untuk pasien DBD/DHF
g. Monitoring dan Evaluasi Gizi
 Memonitor pola makan Tn. CK apakah sudah teratur atau tidak
 Memonitor jenis makanan yang dapat di berikan apakah sesuai dengan anjuran
yang di berikan atau tidak
 Memonitor pemberian asupan energi dan cairan , apakah sesuai dengan anjuran
menu yang di berikan
 Memonitor kebiasaan TN. CK sayuran dan lauk nabati

Anda mungkin juga menyukai