Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS DPI

SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320
KASUS II (KANDUNG EMPEDU)
Tn. Nz umur 69 tahun, masuk rumah sakit dengan hasil pemeriksaan TB 170 cm, BB 53 kg,
status menikah, di diagnosa cholesistitis, choletithiasis, hipertensi stage 2. Pasien mengalami
penurunan berat badan 5 kilo selama 3 bulan terakhir.
Pasien bekerja sebagai swasta dan pendidikannya SMA. Istri pasien IRT dengan pendidikan
SMP. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus dan
menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang saat istirahat. Pasien
mengeluh ada mual dan muntah. sclera icterik, demam.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
Bilirubin total = 11,73 mg/dl (N < 1,1), Bilirubin direk = 4,49 mg/dl (N < 0,25),
HB 10,2 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 4,33 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 30 rb/mm 3 (N: 4-10
rb/mm3), Trombosit 366.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
GDS = 100 mg/dl (N <200), SGOT = 80 U/L (N=<33 U/L), SGPT = 115 U/L (N =<46 U/L),
Data Klinis Pasien : TD 160/105 mmHg, nadi : 84x/menit, suhu : 38,5°C, pernafasan :
24x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah hanya berbaring di tempat tidur. Urin tampung 24
jam 1500 cc.
Terapi :
Infus RL 20 TPM
Obat : petidin, metronidazol, sekalosporin, ampicilin
Riwayat Makan Dahulu : di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi 1-2
centong nasi, lauk hewani 1 potong dan sayur 3 sendok makan. pasien suka makanan berlemak,
gorengan dan santan. Suka makanan selingan gorengan 2-3 kali sehari 3-4 potong gorengan.
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien makan dari rumah dan hanya hanya
mengkonsumsi makanan sebanyak 50% dari makanan yang diberikan dari RS
(Nilai gizi makanan lunak sehari : E 1900 kkal, Protein 72,4 g, lemak 63 g, KH 262 g, serat 18,7
g, kalsium 824 mg, besi 19,7 mg, vit A 22242 RE, vit B1 1,21 mg, Natrium 203 mg, vit c 224
mg, kalium 1380 mg).
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
Assesment
a. Antropometri
Usia = 69 tahun
TB = 170 cm
BB = 53 kg
IMT = 18,3 (normal)
Nilai IMT di bawah 18,3 menandakan berat badan Anda (normal)

Hasil pengkajian:
 Status gizi klien saat ini berat badan normal dengan IMT 18,37(normal 18,3 )
 Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus
dan menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang
saat istirahat. Pasien mengeluh ada mual dan muntah. sclera icterik, demam

b. Biokimia
 Bilirubin total = 11,73 mg/dl (N < 1,1),
 Bilirubin direk = 4,49 mg/dl (N < 0,25),
 HB 10,2 g/dl (N; 11-16 g/dl),
 Eritrosit 4,33 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL),
 Leukosit 30 rb/mm3 (N: 4-10 rb/mm3),
 Trombosit 366.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
 GDS = 100 mg/dl (N <200),
 SGOT = 80 U/L (N=<33 U/L),
 SGPT = 115 U/L (N =<46 U/L),

c. Data Klinis
 TD 160/105 mmHg,
 nadi : 84x/menit,
 suhu : 38,5°C,
 pernafasan : 24x/menit.
 Secara fisik pasien tampak lemah hanya berbaring di tempat tidur.
Urin tampung 24 jam 1500 cc.
d. Terapi :
 Infus RL 20 TPM
 Obat : petidin, metronidazol, sekalosporin, ampicilin
e. Dietary History
 Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus dan
menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang saat
istirahat. Pasien mengeluh ada mual dan muntah. sclera icterik, demam.
 di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi 1-2 centong nasi, lauk
hewani 1 potong dan sayur 3 sendok makan. pasien suka makanan berlemak,
gorengan dan santan.
 Suka makanan selingan gorengan 2-3 kali sehari 3-4 potong gorengan.
.
f. Riwayat Personal
 Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus dan
menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang saat
istirahat. Pasien mengeluh ada mual dan muntah. sclera icterik, demam.
 di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi 1-2 centong nasi, lauk
hewani 1 potong dan sayur 3 sendok makan. pasien suka makanan berlemak,
gorengan dan santan.
 Suka makanan selingan gorengan 2-3 kali sehari 3-4 potong gorengan

Intervensi Gizi
a. Tujuan Intervensi
 Energi diberikan sesuai kebutuhan. Jika pasien kegemukan, hindari penurunan
berat badan yang terlalu cepat.
 Protein diberikan dalam jumlah sedang sampai tinggi, yaitu 1 sd 1.25 gram/kg
berat badan.
 Lemak diberikan sesuai kondisi pasien
 Keadaan akut diberikan bebas lemak.
 Keadaan kronis diberikan 20-25% total energi.
 Keadaan steatorea (leak feses >25 gram/24 jam) diberikan jenis MCT.
 Suplemen vitamin A, D, E dan K jika dibutuhkan.
 Serat diberikan tinggi dalam bentuk pektin untuk mengikat kelebihn asam
empedu.
 Hindari bahan makanan yang menyebabkan kembung dan tidak nyaman
 Menurunkan berat badan.
 Membatasi makanan yang menyebabkan kembung/nyeri abdomen.
 Mengatasi absorbpsi lemak.
b. Menghitung Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
 Kebutuhan energi
BBI = 18.3 kg/m2
Rumus Harris Benedict :
BEE = 66,5 + (13,7 X BBI) + (5, X TB) – (6,8 X usia)
=66,5 + (13,7 X 18.3 kg) + (5 X 170 cm ) – (6,8 X 69 usia )
=66,5 + (250,71 )+ ( 850 ) – ( 469.2 )
= 698,01
TEE = BEE x AF x SF
= 698,01 x 2 x 1
= 1.378,02 kkal
 Kebutuhan zat gizi
1) Lemak = (20-30% TEE)
= 25% TEE
25
= X 1.378,02 kkal
100
344,505 kkal
=
9 kkal
= 38,27 gram lemak
10
Lemak jenuh <10% = x 27,15 gr lemak = 2,715 gr lemak jenuh
100
(maksimal)
2) Protein = (10-15% TEE)
= 12% TEE
12
= X 1.378,02 kkal
100
165,3624 kkal
=
4 kkal
= 41,3 gr protein
3) Karbohidrat = (55-70% TEE)
= 100%-25%-12% = 12%TEE
12
= X 1.378,02 kkal
100
165,3624 kkal
=
4 kkal
= 41,340 gr karbohidrat
Utamakan kh kompleks
c. Preskripsi Diet
 pasien batu empedu perlu mengikuti diet rendah lemak.
 Menghindari daging, terutama daging merah sangat penting. 
 Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan
sampaikeadaan akutnya mereda, sedangkan pada keadaan kronisdapat
diberikan 20 – 25 %. Bila ada steatorea (lemak dalamfeses) dibatasi >25
gr/24 jam. Lemak dapat diberikan
dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT) yang dapatmengurangi lemak
feses dan mencegah hilangnya vitamindan mineral.
 Bila perlu diberikan suplemen Vit. A, D, E, dan K.
 Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasakembung dan tidak
nyaman.

d. Syarat Diet
 Energi rendah, yaitu 977,7228 kkal
 Energi sesuai dengan kebutuhan. Bila kegemukandiberikan diet rendah energi.
Hindari penurunan BBterlalu cepat.
 Protein agak tinggi 1-1,25 gr / kg BB
 Serat tinggi dalam bentuk pektin yang dapat mengikatkelebihan asam empedu
dalam saluran cerna.
 Protein cukup 12%, yaitu 29,3 gr diimbangi dengan protein nabati
e. Implementasi
o Daftar Pembagian Makanan Sehari lengkap dengan perhitungan energi dan
zat gizi
o Susunan menu sehari
f. Rencana Konseling Gizi
 Memotivasi klien untuk melakukan aktifitas fisik
 Menjelaskan gizi seimbang untuk pasien DBD/DHF
 Menjelaskan jenis bahan makanan yang di anjurkan dan jenis makanan yang di
hindari oleh pasien
 Menjelaskan teknik pemasakan yang baik untuk pasien DBD/DHF
 Penting nya pola makan yang teratur untuk pasien DBD/DHF
 Menerapkan pola makan yang baik 
 Mengerti makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 harus lebih mematuhi diet yang diberikan

g. Monitoring dan Evaluasi Gizi


 Asupan makan per hari
 Kondisi fisik setelah diet
 Keberhasilan penurunan bb

Anda mungkin juga menyukai