SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320
Kasus 2 (Hati)
Tn.Gd umur 46 thn, TB 160 cm, BB 53 kg masuk RS dengan diagnosa medis Diare akut, Insuf renal
dd ISK ec Dehidrasi, HbSAg (+), obs thrombositopenia, kesadaran CM, Mual berkurang , lemah.
Infus NaCl 0,9 20 TPM. Pekerjaan sehari-hari pasien adalah tukang, istri sebagai pembantu rumah
tangga. Pendidikan pasien dan istri pasien adalag lulusan sekolah dasar. Pasien memiliki 2 anak yang
sedang sekolah di sekolah dasar kelas 5 dan kelas 3 SD.
Data Klinis pada pasien: Tekanan darah : 129/109 mmHg, Nadi: 128x/menit , suhu: 36 ⁰C,
pernafasan: 22x/menit,SPO2 = 98%. Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat
tidur, untuk mandi, BAK dan BAB pasien bisa berjalan sendiri dengan diawasi keluarga ke kamar
mandi.
Hasil lab :
WBC = 33,11 103/uL (N = 4.00-11.00 103/uL)
RBC = 5,44 106/uL (N = 2,5-5,5 106/uL)
HGB = 17,4 g/dL (N = 13.0-16,0 g/dL)
HCT = 46,7 % (N = 26,0-50,0)
PLT = 39 103/uL (N = 150-400 103/uL)
HBsAg = positif (N = negatif)
SGOT/AST = 67 U/L (N = <37 U/L)
SGPT/ALT = 30 U/L (N = <42 U/L)
GDS = 110 mg/dl (N = <200 mg/dl)
Ureum = 165 mg/dl (N = 21-53 mg/dl)
Kreatinin = 2,35 mg/dl (N = 0,17-1,5 mg/dl)
Natrium (Na) = 126 (N = 135-148 mmol/l)
Kalium (K) = 3,8 mmol/l (N = 3,5-5,3 mmol/l)
Calcium (Ca) = 1,16 mmol/l (N = 0,98-1,2 mmol/l)
Terapi Obat :
Infus RL 20 TPM
Inj OMZ 40 mg IV
Inj Cefotaxim 1 gr IV
Inj ODR 4 mg IV
Pct 3x500 mg (oral)
New diatab 3x2 tab
Dahulu : Pola makan tidak teratur dengan frekuensi makan 2-3x sehari. Susunan menu yang
dikonsumsi berupa makanan pokok ½-1 porsi, lauk hewani 1 porsi, jarang mengkonsumsi lauk nabati,
sayur dan buah. Tidak ada alergi makanan. Pasien sehari-hari hanya minum air putih sebanyak 2-3
gelas.
Sekarang : saat direcall, pasien hanya mengkonsumsi makanan dari RS berupa bubur nasi sebanyak
½ porsi, tanpa mengkonsumsi makanan lainnya Nafsu makan berkurang karena mual dan muntah.
(Standar nilai gizi bubur diet hati : E 1300 kkal, P 28,9 g, L 30,7 g, KH 242 g, Ca 147 mg, Fe 5,2 mg,
Vit A 2225,5 RE, vit B1 0,3 mg, vit C 82,6 mg, Na 164,6 mg)
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
1. Assesment
a. Antropometri
Usia = 46 tahun
TB = 160 cm
BB = 53 kg
IMT = 19.47 kg/m2
Hasil pengkajian:
Status gizi pasien saat ini normal dengan IMT 19.47 kg/m2 (normal 18,5-25
kg/m 2)
Kondisi fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, untuk
mandi, BAK dan BAB pasien bisa berjalan sendiri dengan diawasi keluarga
ke kamar mandi.
b. Biokimia
WBC = 33,11 103/uL (N = 4.00-11.00 103/uL)
RBC = 5,44 106/uL (N = 2,5-5,5 106/uL)
HGB = 17,4 g/dL (N = 13.0-16,0 g/dL)
HCT = 46,7 % (N = 26,0-50,0)
PLT = 39 103/uL (N = 150-400 103/uL)
HBsAg = positif (N = negatif)
SGOT/AST = 67 U/L (N = <37 U/L)
SGPT/ALT = 30 U/L (N = <42 U/L)
GDS = 110 mg/dl (N = <200 mg/dl)
Ureum = 165 mg/dl (N = 21-53 mg/dl)
Kreatinin = 2,35 mg/dl (N = 0,17-1,5 mg/dl)
Natrium (Na) = 126 (N = 135-148 mmol/l)
Kalium (K) = 3,8 mmol/l (N = 3,5-5,3 mmol/l)
Calcium (Ca) = 1,16 mmol/l (N = 0,98-1,2 mmol/l)
c. Data Klinis
Tekanan darah : 129/109 mmHg,
Nadi: 128x/menit ,
suhu: 36⁰C,
pernafasan: 22x/menit,
SPO2 = 98%.
Secara fisik pasien tampak lemah dan hanya berbaring di tempat tidur, untuk
mandi, BAK dan BAB pasien bisa berjalan sendiri dengan diawasi keluarga ke
kamar mandi.
d. Dietary History
o Pola makan pasien tidak teratur,dengan frekuensi makan 3-2X sehari saja
o Pasien juga jarang mengkonsumsi lauk nabati,sayur dan buah
o Porsi susunan menu yang di konsumsi,berupa makanan pokok 1/2 -1 porsi, lauk
hewani 1 porsi
o Pasien sehari-hari hanya minum air putih sebanyak 2-3 gelas saja.
e. Riwayat Personal
Klien memiliki riwayat obesitas sejak balita
Klien mendapatkan obat hipertensi dari dokter
Klien memiliki tingkat sosial ekonomi yang menengah ke atas
Klien memiliki aktivitas fisik yang rendah
Klien tidak mandiri dalam menyiapkan makanan
Klien mengalami kegagalan dalam diet sebelumnya.
2. Diagnosis Gizi
a. Domain Asupan :
NI.5.6.2 Kelebihan asupan lemak (P) berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan tinggi lemak (E) ditandai sering mengonsumsi lauk hewani yang diolah
dengan cara digoreng(S).
NI.5.8.2 Kelebihan asupan KH sederhana (P) berkaitan dengan kebiasaan
mengonsumsi minuman yang manis (E) ditandai dengan besar porsi minum sirup dan
softdrink 8-10 gelas besar sehari(S).
b. Domain Klinis :
NC.3.3 Kelebihan berat badan (P) berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan dalam porsi besar, makanan yang tinggi lemak (digoreng) , minuman
manis dalam porsi besar, dan aktivitas fisik yang kurang (E) ditandai dengan
IMT sebesar 35,26 kg/m2 (S).
c. Domain Lingkungan :
NB.2.3 Tidak mampu mengurus diri sendiri (P) berkaitan dengan tidak dapat
menyiapkan makanan sendiri (E) ditandai dengan makanan sehari-hari
disiapkan oleh ibu dan pembantunya(S).
NB.1.3 Tidak siap untuk diet atau merubah gaya hidup (P) berkaitan seringnya
mengikuti program diet ketat (E) ditandai dengan menjalankan diet tidak dalam
jangka waktu yang lama(S).
NB.2.1 Aktifitas fisik kurang (P) berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik yang
rendah (E) dibuktikan dengan tidak pernah melakukan olahraga dan hanya
melakukan aktivitas yang ringan seperti menonton TV , membaca koran,
bermain game di komputer saat liburan (S).
3. Intervensi Gizi
a. Tujuan Intervensi
Menurunkan asupan lemak
Menurunkan asupan karbohidrat sederhana
Menurunkan berat badan
Memotivasi untuk menyiapkan makanan sendiri
Memotivasi untuk siap menjalankan perubahan diet
Memotivasi untuk meningkatkan aktivitas fisik
b. Menghitung Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan energi
(dikarenakan belum ada materi obesitas maka perhitungan BB menggunakan
BBI)
90
BBI = 90% (TB-100) = 90%(160-100) = X 53 = 56.88 kg
100
Rumus Harris Benedict =
BEE = 66,5 + (13,7 X BBI) + (5 X TB) – (6,8 X usia)
=66,47 + (13,7 X 58,5kg) + (5 X 165) – (6,8 X 45)
=1391,645
TEE = BEE x AF x SF
= 1391,645 x 1 x 1,2
= 1669,974 kkal
Toleransi TEE = ±5% TEE = 1586,4753 – 1753,4727 kkal
Kebutuhan zat gizi
1) Lemak = (20-30% TEE)
= 25% TEE
25
= X 1669,974kkal
100
417,4935 kkal
=
9 kkal
= 46,39 gram lemak
10
Lemak jenuh <10% = x 46,39 gr lemak = 4,639gr lemak jenuh
100
(maksimal)
2) Protein = (10-15% TEE)
= 12% TEE
12
= X 1669,974kkal
100
200,397 kkal
=
4 kkal
=50,1 gr protein
Toleransi = + 5gr = 55,1 gr protein
50% hewani dan 50%nabati
3) Karbohidrat = (55-70% TEE)
= 100%-25%-12% = 12%TEE
12
= X 1669,974kkal
100
1050,08362kkal
=
4 kkal
= 263,02 gr karbohidrat
Utamakan kh kompleks
4) Natrium= 2000mg setara dengan 5 gr garam dapur
c. Preskripsi Diet
Diet Energi Rendah 1669,974 kkal; 46,39 gram lemak dengan lemak jenuh <
4,639gr ; 50,1 gr protein; 263,02 gr karbohidrat
d. Syarat Diet
Energi rendah, yaitu 1669,974 kkal
Protein cukup 12%, yaitu 50,1 gr diimbangi dengan protein nabati
Lemak sedang 25% dari total energi atau setara dengan 46,39 gram,
diutamakan lemak tidak jenuh
Karbohidrat cukup 63% dari total energi atau setara dengan 263,02 gr ,
mengutamakan karbohidrat kompleks
Natrium 2000mg setara dengan 5 gr garam dapur
Kebutuhan zat gizi mikro berdasarkan AKG untuk laki-laki usia 45 tahun
yaitu : Calsium = 800mg, Fe = 13mg, Vitamin A = 600 RE, B1 = 1,2 mg,
Vitamin C = 90 mg
Konsumsi cairan cukup sebanyak 2 liter sehari.
Porsi makan kecil tetapi sering yaitu 3xutama dan 2xselingan
Bentuk makanan biasa, dengan syarat mudah cerna yaitu tidak berlemak
tinggi baik bahan maupun pengolahan (digoreng, bersantan kental), tidak
terlalu manis (seperti cake, sofdrink dan sirup), dan tidak terlalu berbumbu
seperti cabai, merica, dalam jumlah banyak.
Hindari makanan yang sulit cerna seperti ketan.
Dianjurkan teknik pengolahan dengan cara tidak digoreng seperti dikukus,
direbus, ditumis
Serat cukup untuk membantu pengeluaran lemak yaitu sebanyak 20-25gr dari
sayuran dan buah-buahan dalam keadaan utuh .
Tidak memberikan kadar gula lebih dari 10% total energi = 166,9974kkal =
42 gr gula
e. Implementasi
1) Daftar Pembagian Makanan Sehari lengkap dengan perhitungan energi
dan zat gizi
2) Susunan menu sehari