Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DIET PENYAKIT INFEKSI

“ PAGT PADA PENYAKIT HIV, AIDS ”

OLEH :
SELSHA ELLIA
PO.62.31.3.19.320

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................


1.1.................................................................................................................................. LATA
R BELAKANG ......................................................................................................
1.2.................................................................................................................................. RUM
USAN MASALAH ................................................................................................
1.3.................................................................................................................................. MAN
FAAT ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
2.1. PENGERTIAN................................................................................................................
Cara Penularan HIV/AIDS...........................................................................................
................................................................................................................................................
Apakah HIV/AIDS.......................................................................................................
 Bagaimana cara penularan AIDS.................................................................................
Tanda-tanda  terserang HIV..........................................................................................
Siapa saja yang terkena AIDS......................................................................................
Bagaimana pencegahan AIDS......................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................


3.1. KESIMPULAN......................................................................................................
3.2. SARAN .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................................................
LATAR BELAKANG
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS adalah
salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena AcquiredImmunodeficiency Syndrome
( AIDS) sangat berakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
merupakan sekumpulan gejala
penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus
HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu ke anak-
anak dan lain-lain. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi pandemi yang
mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin
pencegahan penyakit ini juga memiliki “window periode” dan fase asimtomatik (tanpa gejala)
yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola
perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena).
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus meningkat
meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara penularan tersebut,
masing-masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar. Oleh karena itu, penularan
HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami perlambatan.
HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan
HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat dihentikan
sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat
memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda
awal terjadinya AIDS.
1.2. RUMUSAN MASALAH

b.    Apakah HIV/AIDS itu ?


c.    Bagaimana cara penularan AIDS
d. Tanda-tanda  terserang HIV
e.   Siapa saja yang terkena AIDS
f.   Bagaimana pencegahan AIDS ?

1.3. MANFAAT
Dengan mempelajari makalah ini yang berjudul HIV/AIDS, pembaca dapat
mengetahui manfaat sebagai berikut :
a. Mengurangi penderita HIV/AIDS
b. Mendapatkan ilmu tentag bahaya terkena virus HIV/AIDS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk :
AIDS adalah “singkatan dari Acquired Immune Definsiency Syndreome, yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Sehingga manusia dapat
meninggal bukan semata-mata oleh virus HIV nya oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa
ditolak seandainya daya tubuh tidak rusak, sedangkan HIV adalah nama Virus menyebab AIDS
atau disebut Human Immunodeficiency Virus”.(1999, 9)
Jadi Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome(disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-
virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

  Bagaimana cara penularn HIV/AIDS


Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999, 43 ) : penularan HIV/AIDS
disebabkan  oleh:
Virus AIDS alias HIV tidak mudah menular seperti penularan virus influenza. HIV ini hannya
berserang pada sel darah putih tertentu yang disebut T4. Karena sel T4 ini terdapat pada cairan-
cairan tubuh, yaitu :
1)            Darah, termasuk darah haid/menstruasi
2)            Air mani dan cairan lain yang keluar dari alat kelamin pria kecuali kencing
3)            Cairan vagina dan cairan dari leher rahim
HIV hannya bisa menular melalui :
1)   Seksual
Seksual yaitu hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik yang homoseksual,
bikesual dan heteroseksual. Dengan demikian, penularan ini dapat terjadi WTS, PTS dan
promoksuit
2)   Parenteral
Parenteral yaitu melalui luka yang dicemari darah pengidap HIV, seperti dapat terjadi pada
pengguna narkotika suntik yang menggunakan alat suntiknya ini secara bergantian tanpa
memperdulikan aspek kesuciannya, atau dalam penggunaan alat-alat yang membuat luka seperti
tatto, pisau cukur penggosok gigi secara benrgantian

3)   Perinatal
Perinatal yaitu penularan oleh ibu yang menyidap HIV kejanin yang dikandungnya. Di
Amerika Serikat 78% dai AIDS pada anak penulannya melalui cara ini.

 Tanda-tanda terserang AIDS


Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999. 43) :
Gejala AIDS timbul setelah 5 – 10 tahun setelah teinfeksi HIV yang sering terlihat gejalanya
antara lain :
1.    Gejala awal seperi orang terserang flu biasa
2.    Nampak sehat, tetapi dapat menularkan Virus HIV ke siapa saja
3.    Muncul gejala ARC (AIDS Related Domplex) seperti :
a)            Rasa lelah yang bekepanjangan
b)            Sering demam (lebih dari 38 derajad C)
c)            Sesak nafas dan batuk berkepnjangan
d)           Berat badan menurun secara menolok dengan cepat
e)            Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
f)             Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
g)            Bercak putih atau luka alam mulut
Gejala – gejala tersebut juga bisa dijumpai pada penykit lain, sebab itu untuk memastikannya
perlu pemeriksaan darah.
4.    AIDS dengan tanda-tanda yang spesifik :
a)            Sarhana kapossi
b)            Pnemocystus cemiri

Siapa saja yang terkena AIDS


Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk,(1999. 12) ada lima jenis yang terkena AIDS,
yaitu :
1.      Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual (homo dan hetero seksual) seperti
wanita/pria tuna susila dan pelanggannya,mucikari, kelompok homoseks, biseks, dan waria.
Semula diduga bahwa penyakit AIDS hannya merupakan penyakit yang meimpa kelompok laki-
laki “homosiks” yang biasanya berhubungan seksual dengan sesama laki-laki, “biseks” yang
biasanya behubungan seksual dangan wanita maupun sesama laki-laki. Sekarang diketahui
bahwa AIDS bisa menjangkiti siapa saja melalui berbagai trnasfusi darah
2.      Penerima transfusi darah
3.      Bayi yang dilahirkan dari ibu penyidap HIV
4.      Pecandu nrkotika suntikan
5.      Pasangan dari penyidap HIV
  Bagaimana cara mencegah penularan HIV/AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999. 12) cara mencegah penularan HIV/AIDS
adalah :
1.    Hindarkan hubungan seksual di luar nikah.
Usahakan hannua hubungan seks dengan satu orang pasangan seks, tidak hubungan seks
dengan orang lain.
2.    Ibu penyidap HIV, hendaknya jangan hamil, karena akan memindahkan HIV kepada janinnya.
3.    Kelompok berperilaku resiko tinggi dianjurkan tidak menjadi donor darah.
4.    Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya harus dijamin sterilitasnya.
5.    Orang yang sudah HIV (+) dan masih berhubungan seksual aktif gunakan kondom secara
benar.
6.    Hindarka hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada kelamin atau mulut dan
hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu saat hubungan seksual yang memungkinkan
timbulnya luka.
7.    Jangan menggunakan pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain karena alat-
alat tersebut mungkin mengandung butir-butir darah penyidat HIV.
8.    Tingkatkan keimana dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
BAB III
PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Pengertian AIDS adalah suatu penyakit infeksi yang diderita seseorang, yang bermula dari
tertularnya orang itu oleh satu jenis virus, termasuk jenis retrovirus, yang diberi nama HIV
(humam immunnodeficiency virus).

3.2.  Saran
1.    Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a.    Belajar agar dapat mengendalikan diri;
b.    Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK” terhadap segala jenis yang mengarah
kepada narkoba dan psikotropika lainnya;
c.    Membentengi diri dengan agama
d.   Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian bagi anak
– anak yang depresi.
2.    Bagi penderita HIV/AIDS sebaiknya :
a). Memberdayakan diri terhadap HIV/AIDS;
b). Mencoba untuk hidup lebih lama;
c). Mau berbaur dengan orang disekitarnya/lingkungan;
d). Tabah dan terus berdoa untuk memohon kesembuhan.
3.    Bagi keluarga penderita HIV/AIDS sebaiknya :
a)    Memotivasi penderita untuk terbiasa hidup dengan HIV/AIDS sehingga bisa melakukan pola
hidup sehat;
b)   Memotivasi penderita HIV/AIDS untuk mau beraktivitas dalam meneruskan hidup yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, T., Sofro, M., Sari, A.. (2019). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian
HIV/AIDS di Magelang. Seminar Nasional Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 85–95.
https://publikasi.aptirmik.or.id/index.php/snarsjogja/article/view/94
Aisyah, S., Syafar, M., & Amiruddin, R. (2020). Pengaruh Media Sosial untuk
Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV & AIDS di Kota Parepare. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Maritim, 3(1). https://doi.org/10.30597/jkmm.v3i1.10299
AIDS Commonwealth Department of Healty . Positive Eating , A Guide to Nutrition &
HIV for Healty Care Provider . Housing Loc. & Comm . Serv., 1993
Journal of the International AIDS Society - 2021 - Johnson - Achieving consistency in
measures of HIV‐1 viral suppression (1)
UNAIDS. World AIDS Day Report 2020: prevailing against pandemics by putting people
at the centre. 2020. https://aidstargets2025.unaids.org/. Accessed 2 Dec 2020.

Anda mungkin juga menyukai