OLEH :
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat mendukung
dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu terjadi dan
para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam
beraktivitas.
Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari peralatan
ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta
keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah
keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para
pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau spesialais
tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan sebagai
ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.
Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin memberikan beberapa pengertian yang
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk khalayak pembaca khususnya para perempuan.
Oleh karena itu penulis mengambil judul pada makalah ini, yaitu “KESEHATAN
REPRODUKSI”.
B. RUMUSAN MASALAH
2. Keguguran (Abortus)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992).
Definisi ini sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi
juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syarat baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan
Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks yang memuaskan
dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk
B. HIV
Pengertian HIV/AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan merusaknya sehingga pada akhirnya tidak dapat
bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV merupakan
didapatkan adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul karena rendahnya daya tahan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya
akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang
memegang peranan pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi
lemah dan tidak lagi mampu melawan kuman-kuman penyakit. Lambat-laun sel darah putih yang
sehat akan berkurang. Akibatnya, kekebalan tubuh orang tersebut menjadi menurun dan akhirnya
sangat mudah terserang berbagai penyakit. Pada awalnya penderita HIV positif sering
panjang pendeknya masa tanpa gejala ini, namun pada masa ini penderita dapat menularkan
penyakitnya pada orang lain. Sekitar 89% penderita HIV akan berkembang menjadi AIDS.
Semakin lama penderita akan semakin lemah dan akhirnya akan berakhir dengan kematian,
karena saat ini belum ditemukan obat untuk mencegah atau menyembuhkan HIV/AIDS.
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi
dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak
HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS.[7] HIV mempengaruhi hampir
semua organ tubuh. Penderita AIDS juga beresiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma
Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama
pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat
badan.[8][9] Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada
tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa minggu setelah terinfeksi HIV,
gejala-gejala ini hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan
sendirinya. Seseorang mungkin akan menjadi sakit dengan gejala-gejala seperti flu, yaitu:
1) Demam
4) Batuk
5) Nyeri tenggorokan
Gejala selanjutnya adalah memasuki tahap dimana sudah mulai timbul gejala-gejala yang mirip
dengan gejala-gejala penyakit lain, gejala-gejala diatas ini memang tidak khas, karena dapat juga
terjadi pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya
1) Demam berkepanjangan
disebut infeksi oportunitis. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan baik oleh virus lain,
bakteri, jamur, atau parasite (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang bila system kekebalan
tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh. Pada tahap ini pengidap HIV telah
berkembang menjadi penderita AIDS. Pada umumnya penderita AIDS akan meninggal dunia
1) Radang paru
4) Kanker kulit
5) TBC
Pencegahan
mematikan HIV/AIDS.
1. Hindari perilaku berisiko, seperti hubungan seksual berisiko atau menggunakan narkoba
jarum suntik.
2. Bila sudah melakukan perilaku berisiko tersebut, segera lakukan tes HIV.
3. Bila tes HIV negatif, lakukan perilaku aman untuk mencegah tertular HIV.
4. Bila tes HIV positif, jalani hubungan seksual yang aman, menggunakan kondom, serta
5. Minum obat ARV sesuai dengan petunjuk dokter agar hidup tetap produktif.
C. Abrotus
abortus buatan, abortus dengan jenis ini merupakan suatu upaya yang disengaja untuk
menghentikan proses kehamilan sebelum berumur 28 minggu, dimana janin (hasil konsepsi)
a. Infeksi akut
b. Infeksi kronis
Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
berrikut:
a. Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus
adanya kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya pada
g. Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik
k. Gangguan jiwa, disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri. Pada kasus seperti ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh para perempuan bakal calon ibu
ataupun laki-laki calon bapak. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas dapat penulis
simpulkan bahwa.
Definisi kesehatan sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik,
tetapi juga kesehatan mental dana sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan
UNICEF) dengan syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan
Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan individual
untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu kelahiran
B. Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk bisa dikuasai
dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, supaya kesejahtaraan dan
kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi saran kepada para
pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan untuk bisa memberikan pengetahuan
dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat dengan cara sosialisasi, kegiatan tersebut
mudah-mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan masyarakat lebih pintar
Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SPOG, Memahami Kesehatan Reproduksi.
Kusmiran Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika
Mona Isabella Saragih, Amkeb, SKM. Materi Kesehatan Reproduksi. Akademi Kebidanan YPIB
Majalengka.
http://infokesehatandangizi.blogspot.com/2013/07/pengertian-dari-infertilitas.html
http://irdayantinasir.blogspot.com/2013/05/makalah-kesehatan-reproduksi remaja.html