Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR EKONOMI KESEHATAN


PRODUKSI JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK

DI SUSUN OLEH :
1. APRIANI
2. ETI SUMARNI
3. GUSTIN ADELIA
4. LENDRI
5. NURUL QOMARIAH

DOSEN PEMBIMBING : AFWAN SYARIF, SKM, M.KEs

PROGRAM STUDI SARJANA ADMINISTRASI


KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN AL SU’AIBAH
PALEMBANG
T.A 2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya dapat menyelesaikan
makalah tentang “produksi jangka panjang dan jangka pendek “ dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga berterima kasih kepada
Afwan Syarif, SKM, M. Kes dosen mata kuliah dasar ekonomi kesehatan yang
telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “produksi jangka panjang dan jangka
pendek”. Saya, juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Palembang, Maret 2023

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Soekartawi (2002) Produksi adalah transformasi atau
pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi, atau suatu proses
dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (output). Berusaha untuk
mencapai efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan
biaya paling rendah untuk suatu jangka waktu tertentu.
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada proporsi masukan
yang digunakan jumlah absolut masing - masing masukan, serta
produktivitas masing – masing masukan untuk setiap tingkat
penggunaannya dan perbandingan antara masukan – masukan atau faktor –
faktor produksi tersebut. Karena masukan atau faktor produksi itu harus
dibayar oleh perusahaan, maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan
dalam konsep biaya produksi.
Fungsi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi) dan
luaran (barang produksi), kita perlu membedakan antara pengertian produksi
jangka pendek dan jangka panjang. Meskipun periode produksi jangka
panjang atau jangka pendek tidak ada kaitannya dengan lamanya waktu
produksi. Ini merupakan istilah ekonomi yang akan sekali tidak ada
hubungannya langsung dengan waktu, melainkan membahas mengenai
fungsi produksi jangka pendek dan jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara produksi jangka panjang dan jangka pendek?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui cara produksi jangka panjang dan jangka pendek

1
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pengertian produksi
b. Diketahuinya cara produksi jangka pendek
c. Diketahuinya cara produksi jangka panjang

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Terpenuhinya tugas dasar ekonomi kesehatan yang berupa makalah
produksi jangka panjang dan produksi jangka pendek.

1.4.2 Bagi Institusi


Diharapkan makalah ini bisa Sebagai tambahan sumber bacaan di
perpustakaan sehingga dapt menambah wawasan mahasisawa

14.3 Bagi Pembaca


Untuk menambah wawasan kita mengenai produksi jangka panjang
dan produksi jangka pendek.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Produksi


Menurut Soekartawi (2002) Produksi merupakan suatu kegiatan
yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda
dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor- faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya. Sedangkan faktor – faktor produksi adalah sebagai berikut :
a. Tanah (Lund) atau Sumber Daya Alam (Natural Resources)
b. Tenaga Kerja manusia (Labour) atau Sumber Daya Manusia (Human
Resocurces)
c. Modal (Capital)
d. Keahlian keusahawaan (Enterpreneurship)
Didalam menganalisis teori produksi, kita mengenal dua hal :
1. Produksi Jangka Pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya
tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap,
sedangkan tenaga kerja berubah).
2. Produksi Jangka Panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah
dan ditambah sesuai kebutuhan.

2.2 Faktor Produksi


Menurut Nicholson (1995) Kegiatan produksi tentunya memerlukan
unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut
faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses

3
produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan
kewirausahaan.
a. Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh
alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber Daya Alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam
bumi,
b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.
Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di
setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka.
Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak
terpisahkan dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek
terhadap permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam
penentuan upah, merupakan hal yang sama pada semua sistem.
c. Sumber Daya Modal
Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset
yang berikutnya. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan
membantu untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala
merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses
produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
d. Sumber Daya Pengusaha
Sumber Daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

4
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu
proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor
produksi, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

2.3 Tujuan Produksi


Menurut Nicholson (1995) Tujuan dari kegiatan produksi mencapai
dua hal pokok yaitu
a. Memenuhi kebutuhan setiap individu.
b. Merealisasikan kemandirian
Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal
yang perlu dilakukan, yaitu :
a. Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi,
penyimpanan, pengeluaran dan distribusi.
b. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
e. Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.

2.4 Fungsi Produksi


Menurut Nicholson (1995) Kegiatan produksi melibatkan dua variabel
yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu
Berapa output yang harus diproduksi; dan berapa input yang akan
dipergunakan. Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah
hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal
ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai
variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal
juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan
jumlah produksi.

5
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan
input-input. Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu
produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya
setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada
jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input
akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

2.5 Jangka Waktu Produksi


Menurut Soekartawi (2002), Untuk menghasilkan jumlah output
tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai.
Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam
jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah
jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap
tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan
dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana
minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang
adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini
tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal
(tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya
yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu
bulan namun industri lain mungkin satu tahun.

6
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel
dapatdi sesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
b. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun
tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi
adalah untuk meminimumkannya Biaya Produksi.

2.6 Produksi Dalam Jangka Pendek


Menurut Soekartawi (2002), Dalam jangka pendek perusahaan
memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang
harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel
terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan
input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan
sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input.
Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan
output meningkat.
a. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam
jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat
berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya
tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin
berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output
semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan
semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap.
Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin
menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau

7
kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya
sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara
terus.

2.7 Produksi Dalam Jangka Panjang


Menurut Soekartawi (2002), Dalam jangka panjang (long run) dan
sangat panjang (very long run) semua faktor produksi sifatnya variabel.
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu
tertentu. Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan
tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan
salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah
periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
• Garis Perluasan Produksi
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output
yang akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis
perluasan produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi
seharusnya berubah bila output atau besarnya biaya produksi berubah,
sedangkan harga dari faktor produksi itu tetap Bila seorang produsen atau
pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya
harus menentukan dua macam keputussan
1. Berapa output yang harus diproduksikan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan
produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa
yang dihasilkan tidak berubah

8
2.8 Produktivitas
Menurut Soekartawi (2002), Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara
yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu :
a. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah
faktor produksi yang digunakan;
b. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor
produksi yang telah ada.
c. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan
kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
1. Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan
menggunakan mesin-mesin modern,
2. Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang
bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
3. Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot,
dan detail lainnya dari suatu produk.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
2. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel
dapatdi sesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
3. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabel maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun
tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi
adalah untuk meminimumkannya Biaya Produksi

3.1 Saran
3.2.1 Bagi Penulis
Diharapkan setelah membuat makalah dasar ekonomi kesehatan
penulis bisa memahami isi dari makalah tersebut serta
mengaplikasikan setelah selesai study.

3.2.2 institusi
Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan dukungan
kepada mahasiswi dengan menambahkan pustaka agar mahasiswi
dapat mempelari prosuksi jangka panjang dan produksi jangka
pendek.

3.2.3 Bagi pembaca


Bagi pmbaca, diharapkan agar makalah ini dpat menambah wawasan
tentang pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Soekartawi, 2002. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi CobbDouglas, Cetakan ke 3, Rajawali Pers, Jakarta

.Nicholson, W, 1995. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Terjemahan


dari Intermediate Microeconomics, oleh Agus Maulana. Bina Rupa
Aksara. Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai