Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PRODUKSI”

Dosen Pengampu :
Burhanuddin M. Ag

Disusun oleh :
Nina al azizah (2251030084)

Meilinda Aulia (2251030207)

Mutikarazi audhi putri (2251030219)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi
kita nikmat iman, nikmat sehat, nikmat ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan
sahabatnya yang senantiasa setia membantu perjuangan beliau dalam menegakan
Dinullah dimuka bumi ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian tugas
mata kuliah

Tentunya kami sebagai manusia tidak luput dari kesalahan, saya


menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif serta membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini nantinya. Akhirnya hanya kepada Allah
SWT kami kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Produksi..............................................................................3

B. CSR..........................................................................................................4

C. Faktor-Faktor Produksi............................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi
pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses
produksi tersebut merupakan bagian yang terpenting dalam perusahaan,
karena apabila berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Dalam kegiatan produksi faktor tenaga kerja (karyawan) mempunyai
pengaruh besar, karena tenaga kerjalah yang melaksanakan proses
produksi tersebut. Karyawan pada hakekatnya merupakan salah satu unsur
yang menjadi sumber daya dalam perusahaan. Sumber daya manusia inilah
yang menjalankan kegiatan sehari-hari. Dalam bekerja setiap individu
pasti akan melakukan suatu usaha untuk bertahan dan meningkatkan
kinerja di dalam pekerjaannya. Forsyth (2009) memaparkan bahwa agar
dapat bertahan dan terus bersaing dalam berkarir (bekerja), maka setiap
individu dituntut untuk lebih produktif, efisien, dan efektif dalam suatu
bidang yang ditekuni. Hal ini disebabkan karena pada tiap aspek pekerjaan
menuntut individu untuk bekerja dengan giat guna menghasilkan kinerja
yang maksimal dalam memperoleh suatu keluaran (output) baik itu berupa
barang atau jasa. Bekerja secara produktif, efisien dan efektif, maka
individu dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sarana dan prasarana
yang telah disediakan serta menghasilkan kinerja yang optimal dan dengan
demikian dapat tercapailah tingkat produktivitas yang tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu dasar produksi?
2. Apa itu CSR?
3. Apa saja faktor produksi?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dasar produksi
2. Untuk mengetahui apa itu CSR
3. Untuk mengetahui Faktof produksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Produksi
Istilah “produksi” sering digunakan dalam term membuat sesuatu.
Secara khusus, produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah suatu barang atau jasa. Dalam istilah yang lebih luas dan
fundamental, produksi dapat diartikan sebagai berikut: “Pengubahan
bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh
konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.” Jadi, produksi
adalah setiap usaha untuk menaikkan atau menimbulkan faedah.
Ekonom muslim mendefinisikan mengenai produksi dalam perspektif
Islam:
a. Kahf mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif Islam
sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik
materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai
tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama, yaitu kebahagiaan
dunia dan akhirat.
b. Mannan menekankan pentingnya motif altruism bagi produsen yang
Islami, sehingga ia menyikapi dengan hati-hati konsep pareto optimum
dan given demand hypothesis yang banyak dijadikan sebagai konsep
dasar produksi dalam ekonomi konvensional.
c. Rahman menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi
(distribusi produksi secara merata).
d. Siddiqi mendefinisikan kegiatan produksi sebagai penyediaan barang
dan jasa dengan memperhatikan nilai keadilan dan kemanfaatan
(maslahah) bagi masyarakat.
e. Dr. Muhammad Rawwas Qolahji memberikan padanan kata
“produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-intaj yang secara
harfiyah dimaknai dengan ijadu sil‟atin (mewujudkan atau
mengadakan sesuatu) atau khidmatu mu‟ayyantin bi istikhdami
muzayyajin min „anshir al-intaj dhamina itharu zamanin muhaddadin
(pelayan jasa yang jelas dengan menuntut adanya bantuan
penggabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu
yang terbatas).
f. Hal senada juga diutarakan oleh Dr. Abdurrahman Yusro Ahmad
dalam bukunya Muqaddimah fi „Ilm al-Iqtishad al-Islamiy.
Abudrrahman lebih jauh menjelaskan bahwa dalam melakukan proses
produksi yang dijadikan ukuran utamanya adalah nilai manfaat (utility)
yang diambil dari hasil produksi tersebut. Produksi dalam

3
pandangannya harus mengacu pada nilai utility dan masih dalam
bingkai nilai “halal” serta tidak membahayakan bagi diri seseorang
ataupun sekelompok masyarakat.
g. Taqiyuddin An-Nabhani, dalam mengantarkan pemahaman tentang
“produksi”, ia lebih suka memakai kata istishna‟ untuk mengartikan
“produksi” dalam bahasa Arab. An-Nabhani dalam bukunya An-
Nizham Al-Iqtishadi fi Al-Islam memahami produksi sebagai
sesuatu yang mubah dan jelas berdasarkan As-Sunnah. Sebab,
Rasulullah SAW. pernah membuat cincin. Berdasarkan definisi
diatas, kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah
terkait dengan manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi,
meskipun setiap definisi di atas memberikan penekanan dan
elaborasi yang berbeda- beda. Secara garis besar dari masing-masing
definisi adalah setiap kepentingan manusia yang sesuai dengan
aturan dan prinsip syariat harus menjadi target dari suatu kegiatan
produksi, di mana produksi adalah proses mencari, mengalokasikan,
dan mengolah sumber daya menjadi output dalam rangka
meningkatkan dan memberi maslahah bagi manusia.

B. CSR
1. Pengertian CSR
CSR adalah istilah yang sering terdengar, terutama yang berkaitan
dengan perusahaan. Kepanjangan CSR adalah Corporate Social
Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Secara sederhana,
CSR adalah kegiatan perusahaan yang memiliki tanggung jawab secara
sosial kepada masyarakat sekitar dan masyarakat secara luas hingga
pemangku kepentingan. CSR merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan oleh suatu perusahaan kepada
semua pihak yang ada di dalamnya dengan melaksanakan sebuah
program yang memiliki manfaat. Dengan mempraktekkan CSR,
perusahaan yang menyadari jenis dampak yang mereka timbulkan pada
semua aspek masyarakat termasuk ekonomi, sosial dan lingkungan.

2. Besar anggaran dana CSR


Berdasarkan peraturan UU PT dan PP 47/2012 menyatakan bahwa
besaran dana CSR adalah tidak spesifik, sesuai dengan kebijakan
perusahaan. Meskipun demikian, biaya CSR wajib tetap dikeluarkan
diperhitungkan dan dianggarkan oleh perusahaan sesuai dengan
kepatutan dan kewajaran. Hal ini tercantum dalam UU 40/2007 pasal 47
ayat 2.

3. Jenis-jenis CSR

4
Berikut ini jenis-jenis CSR sebagai berikut:
1) Penggunaan sumber energi terbarukan
Hal ini dilakukan agar perusahaan ikut serta dalam melestarikan
sumber daya alam yang terancam punah. Adapun sumber energi
terbarukan yang bisa dimanfaatkan, seperti angin, tenaga surya, air
dan sebagainya.
2) Rehabilitasi alam
Untuk jenis ini, perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
penjaga alam, terutama bagi perusahaan produsen limbah. Contoh
kegiatannya seperti penanaman bakau dan reboisasi hutan.
3) Volunteering
Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin maupun insidentil, seperti
mengirimkan tenaga pengajar ke daerah terpencil atau penerjunan
tenaga relawan Ketika bencana.
4) Pemberdayaan ekonomi karyawan
Dana CSR bisa dialokasikan untuk peningkatan kemampuan
karyawan agar bisa berdaya secara ekonomi. Contohnya dengan
membentuk koperasi karyawan.
5) Filantropi
CSR merupakan aktivitas yang fokus pada kemanusiaan demi
menolong orang yang membutuhkan. Adapun contohnya, seperti
bantuan dana UMKM, membuka kampung usaha dan sebagainya.
4. Manfaat CSR
Berikut ini beberapa manfaat CSR:
1) Bagi lingkungan hidup
Suatu perusahaan diminta tidak hanya mengejar keuntungan dalam
jangka waktu tertentu, tetapi harus aktif berkontribusi terhadap
kualitas lingkungan melalui dana CSR perusahaan.
2) Bagi perusahaan
Ketika nama perusahaan terbentuk baik di mata masyarakat, maka
proses branding juga akan lebih mudah, terutama jika target
masyarakat yang merasakan CSR berskala nasional, seperti beasiswa
sepak bola, pendirian sumur di daerah kering dan sebagainya.
3) Bagi pemerintah
Manfaat CSR adalah mendukung program-program pemerintah
terkait kemajuan bangsa dan negara. CSR adalah aksi sosial yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, CSR
perusahaan hadir membantu pemerintah dalam menangani berbagai
masalah sosial seperti pencemaran lingkungan, kemiskinan,
pengangguran, Pendidikan dan sebagainya.
4) Bagi masyarakat

5
Contoh nyata CSR adalah pendirian pabrik di tengah-tengah
masyarakat dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan
warga sekitar. Selain itu, CSR perusahaan juga bisa diwujudkan
dengan menyerap tenaga kerja dari warga di lingkungan perusahaan.

5. Tujuan CSR
Berikut ini tujuan dari CSR:
1) Menjaga nama baik dan citra perusahaan
Tujuan utama dari pelaksanaan program CSR salah satunya adalah
untuk menjaga citra dan juga nama baik perusahaan di hadapan
masyarakat umum.
2) Solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekitar
lingkungan
Adanya program CSR adalah salah satu bentuk upaya dari
perusahaan untuk membantu dan menyelesaikan semua masalah yang
ada di lingkungan sekitar. Masalah yang ada bisa muncul dari
berbagai sisi. Mulai dari lingkungan, sosial dan ekonomi.
3) Menjaga hubungan baik dengan stakeholder
Dengan program CSR, maka akan tercipta sebuah hubungan yang
lebih hangat dan bersahabat dengan lingkungan perusahaan. Program
CSR juga mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat
dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan mereka sendiri.

C. Faktor produksi
produksi merupakan suatu siklus kegiatan-kegiatan ekonomi untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan memanfaatkan faktor-faktor
produksi dalam jangka waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor sebagai alat
produksi, yaitu:
1. Faktor alam/tanah
Faktor alam adalah faktor dasar dalam produksi. Alam yang dimaksud
di sini adalah bumi, dan segala isinya, baik yang ada di atas permukaan
bumi, maupun yang terkandung di dalam bumi itu sendiri. Dalam
produksi, semua itu dikategorikan sebagai sumber alam yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia
2. Faktor tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor pendaya guna dari faktor produksi
sebelumnya yakni faktor alam. Tenaga kerja juga merupakan asset
bagi keberhasilan suatu perusahaan, karena kesuksesan suatu produksi
terletak pada kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Tenaga kerja yang memiliki skill dan integritas yang baik merupakan
modal utama bagi suatu perusahaan. Tenaga kerja merupakan pangkal
produktivitas dari semua faktor produksi yang tidak akan bisa

6
barang/jasa apapun tanpa adanya tenaga .Dengan demikian, tenaga
kerja dibutuhkan untuk melakukan prosestransformasi dari bahan
menjadi barang jadi sesuai yang dikehendaki perusahaan.
3. Modal
Modal (capital) yaitu meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk
menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa atau
barang-barangatau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan
proses produksi. Modal juga bisa berarti barang hasil produksi yang
kemudian digunakan untuk menghasilkan produk lain.Termasuk ke
dalam bilangan barang-barang modal misalnya mesin- mesin, pabrik-
pabrik, jalan raya, pembangkit tenaga listrik, gudang serta semua
peralatannya. Modal juga mencakup arti uang yang tersedia di dalam
perusahaan untuk membeli mesin-mesin, serta faktor-faktor produksi
lainnya.
4. Organisasi (Manajemen)
Dalam sebuah produksi hendaknya terdapat sebuah organisasi untuk
mengatur kegiatan dalam perusahaan. Dengan adanya organisasi setiap
kegiatan produksi memiliki penanggung jawab untuk mencapai suatu
tujuan perusahaan. Diharapkan semua individu dalam sebuah
organisasi melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas yang
diberikan

7
BAB III

PENUTUP

A. Penutup
Istilah “produksi” sering digunakan dalam term membuat sesuatu.
Secara khusus, produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah suatu barang atau jasa.
CSR adalah istilah yang sering terdengar, terutama yang berkaitan
dengan perusahaan. Kepanjangan CSR adalah Corporate Social
Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan. Secara sederhana,
CSR adalah kegiatan perusahaan yang memiliki tanggung jawab secara
sosial kepada masyarakat sekitar dan masyarakat secara luas hingga
pemangku kepentingan

8
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, W., & Riptanti, E. W. (2010). Analisis efisiensi ekonomi penggunaan


faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Sukoharjo. Caraka
Tani: Journal of Sustainable Agriculture, 25(1), 119-125.

Heriyanto, H., & Darus, D. (2019). Analisis efisiensi faktor produksi karet di
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Dinamika pertanian, 33(2), 121-128.

Anda mungkin juga menyukai