Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Dosen Pengampu
Yovanda Noni, SE, ME

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Baihaki Assidik (2031811072)

Muhammad Irfan Fadil (2031811073)

Nuhayatun Fadillah (2031811085)

Pitacahyati Annur (2031811006)

Rico Danendra (2031811093)

PRODI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS


SAMARINDA

TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt karena atas berkat dan

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Faktor-faktor

Produksi” ini tepat pada waktunya.

Kami semua mengucapkan terima kasih kepada ibu Yovanda Noni, SE, ME

selaku dosen pada mata kuliah Ekonomi Mikro Islam yang telah memberikan tugas

ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah

yang kami tekuni.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan

dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik positif yang

bersifat membangun sehingga menjadi acuan dalam perbaikan penulisan makalah

dimasa yang akan datang.

Samarinda, 31 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A. Pengertian Produksi Dalam Islam .............................................................. 6


B. Faktor-Faktor Produksi Dalam Islam ......................................................... 7
C. Tujuan Produksi Dalam Islam .................................................................. 11
D. Prinsip Produksi Dalam Islam .................................................................. 13

BAB III PENUTUP ..................................................................................................

a. Kesimpulan ............................................................................................... 15
b. Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi

pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses

produksi merupakan bagian terpenting dalam perusahaan, karena apabila

berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam kegiatan

produksi, karyawanlah yang melaksanakan proses produksi. Karyawan

pada hakikatnya merupakan salah satu unsut yang menjadi sumber daya

dalam perusahaan.

Kegiatan produksi bagi sebuah perusahaan bukan sesuatu yang

mudah untuk dikerjakan. Banyak sekali yang harus diperhatikan agar proses

produksi dapat berjalan dengan baik. Terlebih jika perusahaan tersebut

dituntut untuk dapat memenuhi semua permintaan konsumen dengan

tenggang waktu yang diberikan secara efektif. Perusahaan akan semakin

sulitnjika dihadapkan dengan segala keterbayasan seperti waktu, tenaga

kerja, dan lain-lain.

Jika perusahaan memiliki keterbatasan itu, perlu disusun

perencanaan produksi untuk dapat memenuhi permintaan konsumen.

Beberapa faktor perencanaan produksi adalah sumber daya alam,

pengaturan sumber daya manusia, faktor modal (capital), faktor informasi.

Faktor ini penting agar proses produksi dapat berlangsung. Proses produksi

4
yang berjalan dengan baik akan menghasilkan output yang baik dan sesuai

dengan targer produksi yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian produksi dalam Islam?

2. Apa saja faktor-faktor produksi dalam Islam?

3. Apa tujuan produksi dalam Islam?

4. Apa saja prinsip produksi dalam Islam?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian produksi dalam Islam.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi dalam Islam.

3. Untuk mengetahui tujuan produksi dalam Islam.

4. Untuk mengetahui prinsip produksi dalam Islam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi dalam Islam

Kegiatan ekonomi dalam perspektif Islam adalah terkait dengan

manusia dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi. Produksi merupakan

kegiatan menciptkan kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh

manusia. Berproduksi lazim diartikan menciptakan nilai barang atau

menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang dan jasa yang diproduksi

itu haruslah hanya yang dibolekan dan menguntungkan (yakni halal dan

baik) menurut Islam.

Berikut pengertian produksi menurut para ekonomi muslim kontemporer:

1. Kahf, mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif Islam sebagai

usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik

materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan

hidup sebagaimana digariskan dalam agama Islam, yaitu kebahagiaan

dunia dan akhirat.

2. Mannan, menekankan pentingnya motif altruism bagi produsen yang

Islami sehingga ia menyikapi dengan hati-hati konsep pareto optimality

dan given demand hypothesis yang banyak dijadikan sebagai konsep

dasar produksi dalam ekonomi konvensional.

3. Rahman, menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi

(distribusi produksi secara merata).

6
4. Al Haq, bahwa tujuan dari produksi adalah memenuhi kebutuhan barang

dan jasa yang merupakan fardhu kifayah, yaitu kebutuhan yang bagi

banyak orang pemenuhannya bersifat wajib.

5. Siddiqi, kegiatan produksi sebagai penyediaan barang dan jasa dengan

memperhatikan nilai keadilan dan kebajikan atau kemanfaatan

(mashlahah) bagi masyarkat. Dalam pandangannya, sepanjang

produsen telah bertindak adil dan membawa kebajikan bagi masyarakt

maka ia telah bertindak Islami.

Pada definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepentingan

manusia yang sejalan dengan moral Islam, harus menjadi fokus atau target

dari kegiatan produksi. Produksi adalah proses mencari, mengalokasikan

dan mengolah sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan

mashlahah bagi manusia. Produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan

menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan

hasilnya.

B. Faktor-Faktor Produksi

Dalam istilah ekonomi, produksi merupakan suatu siklus kegiatan-

kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa tertentu dengan

memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam jangka waktu tertentu.

Terdapat beberapa faktor sebagai alat produksi, yaitu:

7
1. Faktor Alam atau Tanah

Faktor alam adalah faktor dasar dalam produksi. Alam yang

dimaksud disini adalah bumi, dan segala isinya, baik yang ada di atas

permukaan bumi, maupun yang terkandung di dalam bumi itu sendiri.

Dalam produksi, semua itu dikategorikan sebagai sumber alam yang

dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat

manusia.

Al-Qur’an dan Sunnah banyak menekankan pembudidayaan tanah

secara baik, antara lain adalah tentang perlunya mengubah tanah kosong

menjadi kebuh-kebun dengan mengadakan pengaturan, pengairan, dan

menanaminya dengan tanaman yang baik. Dengan demikian tanah

kosong diperkenankan untuk digarap orang lain bahkan di anjurkan

orang yang mampu sebaiknya meminjamkan tanahnya tanpa sewa

kepada orang yang miskin.

2. Faktor Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor pendaya guna dari faktor produksi

sebelumnya, yakni faktor alam. Tenaga kerja juga merupakan asset bagi

keberhasilan suatu perusahaan, karena kesuksesan suatu produksi

terletak pada kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Tenaga kerja merupakan pangkal produktivitas dari semua faktor

produksi yang tidak akan bisa menghasilkan suatu barang atau jasa

apapun tanpa adanya tenaga kerja. Dengan demikian, tenaga kerja

8
dibutuhkan untuk melakukan proses transformasi dari bahan menjadi

barang jadi sesuai yang di kehendaki perusahaan.

3. Faktor Modal (Capital)

Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu produksi,

oleh karena itu tanpa modal produsen tidak dapat menghasilkan barang

atau jasa. Modal adalah sejumlah daya beli atau yang dapat menciptakan

daya yang dipergunakan untuk suatu proses produksi, tanpa modal maka

tidak dapat berproduksi dan membangun.

Modal dalam Islam haruslah bersumber dari suatu yang bebas dari

riba sehingga dapat tercapai suatu kebaikan dalam aktivitas produksi

dan tercapainya maslahah. Modal di klartifikasikan menjadi dua bagian

yaitu:

a) Modal harta atau material yang memiliki fungsi untuk

menambahkan tingkat atau produksi jika digunakan dalam proses

produksi.

b) Modal uang digunakan sebagai kebutuhan pembiayaan dalam proses

produksi yang dilakukan.

4. Faktor Manajemen

Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan fungsi

manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

9
pengawasan sumber daya finansial, manusia dan informasi suatu

perusahaan untuk mencapai sasarannya.

Tanpa adanya manajemen yang baik, semua faktor produksi tidak

akan menghasilkan profit yang maksimal karena semua faktor produksi

tidak akan menghasilkan profit yang maksimal karena semua faktor

produksi tersebut memerlukan pengaturan melalui proses manajerial

yang baik.

5. Teknologi

Di era kemajuan produksi yang ada pada saat ini, teknologi memiliki

peranan yang sangat besar dalam sektor produksi, oleh karenanya

banyak produsen yang tidak bisa survive karena kalah bersaing dengan

competitor lain yang mampu menghasilkan barang atau jasa lebih baik

dibandingkan dengan apa yang di produksinya, hal tersebut karena di

dukung peralatan teknologi yang baik.

6. Bahan Baku

Seorang produsen haruslah mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran

penyediaan bahan baku agar aktivitas produksi berjalan dengan baik

sehingga tidak menghambat jalannya produksi. Bahan baku produksi

adakalanya merupakan sesuatu yang hanya didapat ataupun dihasilkan

oleh alam tanpa ada penggantinya serta ada juga yang bisa dicari bahan

lain untuk mengganti bahan yang telah ada.

10
C. Tujuan Produksi Dalam Islam

Dalam konsep ekonomi konvensional, produksi dimaksudkan untuk

memperoleh laba sebesar-besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam

Islam yang bertujuan untuk memberikan maslahah yang maksimum bagi

konsumen. Secara lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah

meningkatkan kemaslahatan yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk

di antaranya:

1) Memenuhi kebutuhan manusia pada tingkat moderat

Pemenuhan sarana kebutuhan manusia pada takaran moderat akan

menimbulkan dua implikasi:

a) Produsen hanya menghasilkan barang atau jasa yang menjadi

kebutuhan (need), meskipun belum tentu merupakan keinginan

(want) konsumen. Barang atau jasa yang dihasilkan harus memiliki

manfaat riil bagi kehidupan yang Islami dan bukan sekadar

memberikan kepuasan maksimum bagi konsumen.

b) Kuantitas produksi tidak akan berlebihan, tetapi hanya sebatas

kebutuhan yang wajar. Produksi barang atau jasa secara berlebihan

tidak hanya menimbulkan misalokasi sumber daya ekonomi dan

kemubaziran, tetapi juga menyebabkan cepat terkurasnya sumber

daya secara cepat.

2) Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya

Kegiatan produksi secara umum memiliki tujuan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen, namun peran produsen dalam ekonomi Islam

11
adalah dengan terus melakukan inovasi untuk menemukan jenis

kebutuhan manusia. Misalnya, kebutuhan tentang rumah sederhana

tahan gempa baru disadari konsumen setelah gempa tejadi, kebutuhan

akan air minum sehat disadari ketika banyak penyakit yang timbul

karena kekurangan air minum yang sehat.

3) Menyiapkan persediaan barang dan jasa di masa depan

Produsen berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen di

masa depan seperti menyediakan sumber energi alternative untuk

emmenuhi kebutuhan jangka panjang sekaligus memperbaiki kerusakan

alam dalam jangka pendek. Penemuan sumber energi biologis (biogas

atau biodesel), energi listrik tenaga matahari (solar energy), mobil listrik

tenaga matahari. Itu semua merupakan contoh produksi yang

direkomendasikan oleh Islam.

4) Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah

Tujuan produksi ini menjadi ciri khas dari produksi Islam. Dengan

kata lain, tujuan produksi adalah mendapatkan berkah yang secara fisik

belum tentu dirasakan oleh pengusaha itu sendiri, tetapi dapat dirasakan

secara sosial. Selain untuk pemenuhan kebutuhan manusia sendiri,

produksi harus berorientasi kepada kegiatan sosial dan beribadah

kepada Allah.

12
D. Prinsip Produksi Dalam Islam

Prinsip-prinsip peroduksi secara singkat adalah pedoman yang harus

diperhatikan, ditaati, dan dilakukan ketika akan berproduksi. Prinsip-prinsip

produksi dalam Islam, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Berproduksi dalam lingkaran halal

Prinsip produksi yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, baik

individu maupun komunitas adalah berpegang pada semua yang

dihalalkan Allah dan tidak melewati batas. Seorang muslim tidak boleh

menanam tanaman yang membahayakan manusia. Selain itu, seorang

muslim juga dilarang produksi barang-barang haram, baik haram

dikenakan maupun haram dikoleksi. Misalnya membuat patung atau

cawan dari bahan emas dan perak, dan membuat gelang emas untuk laki-

laki. Syariat juga melarang memproduksi produk yang merusak akidah,

etika, dan moral manusia, seperti produk yang berhubungan dengan

pornografi dan sadiseme, baik dalam opera, film, dan musik.

b. Keadilan dalam berproduksi

Sistem ekonomi Islam telah memberikan keadilan dan persamaan

prinsip produksi sesuai kemampuan masing-masing tanpa menindas

orang lain atau menghancurkan masyarakat. Kitab suci Al-Qur’an

memperbolehkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan jujur,

sederajat, dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dan tidak

membenarkan cara-cara yang hanya menguntungkan seseorang. Lebih-

13
lebih yang dapat mendatangkan kerugian pada orang lain atau

keuntungan yang diperoleh ternyata merugian kepentingan umum.

c. Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan

Kegiatan produksi harus menjaga nilai-nilai keseimbangan dan

harmoni dengan lingkungan sosial dan lingkungan hidup dalam

masyarakat dalam skala yang lebih luas. Selain itu, masyarakat juga

berhak menikmati hasil produksi secara memadai dan berkualitas. Jadi

produksi bukan hanya menyangkut kepentingan para produsen (staock

holders) saja tetapi juga masyarakat secara keseluruhan (stake holders).

Pemerataan manfaat dan keuntungan produksi bagi keseluruhan

masyarakat dan dilakukan dengan cara yang paling baik merupkan

tujuan utama kegiatan ekonomi.

14
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Produksi adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengolah

sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi

manusia. Faktor-faktor produksi terdiri dari faktor alam atau tanah, faktor

tenaga kerja, faktor modal (capital), faktor manajemen, dan faktor

teknologi.

Adapun tujuan dari produksi yaitu untuk memenuhi kebutuhan

manusia pada tingkat moderat, untuk menemukan kebutuhan masyarakat

dan pemenuhannya, untuk menyiapkan persediaan barang dan jasa di masa

depan, dan untuk pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada

Allah.

Prinsip dari produksi itu sendiri ada prinsip tauhid (keimanan),

prinsip adl (adil), prinsip nubuwah (kenabian), prinsip khilafah

(pemerintah), dan prinsip ma’ad (hasil)

b. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat

banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki

makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang

membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2013). Prinsip dasar Produksi dalam ekonomi Islam. Journal Lisan Al-Hal,

20-21

Dadang Muljawan, P. S. (2020). Ekonomi Syariah. Jakarta: Departemen Ekonomi

dan Keuangan Syariah.

Mujaddidi, A. S. (2020). Ekonomi Islam Suatu Pengantar. Pamekasan: Duta Media

Publishing.

Turmudi, M. (2017). PRODUKSI DALAM PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM.

Journal Islamidina , 46-51.

16

Anda mungkin juga menyukai