Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam

DOSEN

Azizah Rahmawati, S.HI.,M.E

DI SUSUN OLEH
M. Hanafi Sani

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NADWAH


KUALA TUNGKAL
2019/2020

KATA PENGANTAR

i
Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga
kami dapat mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari internet dan
perpustakaan. Kami telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan
berbagaimacam bahan tentang “Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam.”
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon
bantuan dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,
kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalam

18 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………...........
………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………..…………............………………………...
…iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................1
B. Rumusan Masalah……………....………...………………………………1
C.Tujuan…………………….……………….................
………………………………….2

BAB II. PEMBAHASAN


A.Pengertian Produksi…………………......…………………………………………3
B. Prinsip-Prinsip Produksi Dalam Islam……….....……………………...3

BAB III. PENUTUP


A.Kesimpulan…………………………………...........………………………………….4
B.Saran…………..............……………………………….
………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………….............
…………………………….5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Konsep produksi barang dalam artian luas. Al-Qur’an menekankan manfaat dari
barang yang diproduksi. Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan
dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk [1]memenuhi
kebutuhan manusia, bukan untuk memproduksi barang mewah secara berlebihan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenaga kerja yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut dianggap tidak produktif.

Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak
manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan
juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari
menyatunya manusia dengan alam.Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari
konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa,
kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi
akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan
produksi melibatkan banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan
hubungan antar jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu
periode tertentu. Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku
produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi
dalam batas-batas tertentu termasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak tersebut
tidak mutlak.

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di tarik sebuah rumusan yaitu:

1. Apa itu Produksi?

2. Bagaimana prinsip-prinsip produksi dalam islam?

1
C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian produksi

2. Untuk mengetahui prinsip produksi dalam islam

BAB II
PEMBAHASAN

A.Penertian Produksi

Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak
manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan
juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari
menyatunya manusia dengan alam. Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari
konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa,
kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi
akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan
produksi melibatkan banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan
hubungan antar jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu
periode tertentu. Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku
produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun
mengoptimalkan efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi
dalam batas-batas tertentu termasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak
tersebut tidak mutlak.

B. Prinsip-prinsip Produksi dalam Islam

Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syariat Islam,


dimana seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan dari konsumsi itu
sendiri. Konsumsi seorang muslim dilakukan untuk mencari falah (kebahagiaan),
demikian pula produksi dilakukan untuk menyediakan barang dan jasa guna falah
tersebut.

Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah Saw memberikan arahan mengenai prinsip-


prinsip produksi,yaitu sebagai berikut:

2
1.Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah adalah memakmurkan bumi
dengan ilmu dan amalnya. Allah menciptakan bumi dan langit berserta segala apa
yang ada di antara keduanya karena sifat Rahman dan Rahiim-Nya bkepada manusia.
Karenanya sifat tersebut juga harus melandasi aktivitas manusia dalam pemanfaatan
bumi dan langit dan segala isinya.

2. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi. Menurut Yusuf Qardhawi,


Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian,
eksperimen, dan perhitungan. Akan tetapi Islam tidak membenarkan penuhan
terhadap hasil karya ilmu pengetahuan dalam arti melepaskan dirinya dari Al-qur’an
dan Hadis.

3. Teknik produksi diserahklan kepada keinginan dan kemampuan manusia. Nabi


pernah bersabda:”kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.”

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi antara lain adalah:

1. Memproduksikan barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.

2. Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara


keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.

3. Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta


mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus dipenuhi harus berdasarkan prioritas
yang ditetapkan agama, yakni terkait dengan kebutuhan untuk tegaknya
akidah/agama,

4. Produksi dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemanirian umat. Untuk
itu hendaknya umat memiliki berbagai kemampuan, keahlian dan prasarana yang
memungkinkan terpenuhinya kebutuhan spiritual dan material. Juga terpenuhinya
kebutuhan pengembangan peradaban, di mana dalam kaitan tersebut para ahli fiqh
memandang bahwa pengembangan di bidang ilmu, industri, perdagangan, keuangan
merupakan fardhu kifayah, yang dengannya manusia biasa melaksanakan urusan
agama dan dunianya.

5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spiritual maupun mental


dan fisik. Kualitas spiritual terkait dengan kesadaran rohaniahnya, kualitas mental
terkait dengan etos kerja, intelektual, kreatifitasnya, serta fisik mencakup kekuatan
fisik,kesehatan, efisiensi, dan sebagainya. Menurut Islam, kualitas rohiah individu
mewarnai kekuatan-kekuatan lainnya, sehingga membina kekuatan rohaniah menjadi
unsur penting dalam produksi Islami.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan
produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para
konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula
sebaliknya. Untuk mengahasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan
banyak faktor produksi. Beberapa implikasi mendasar bagi kegiatan produksi dan
perekonomian secara keseluruhan, antara lain : Seluruh kegiatan produksi terikat pada
tataran nilai moral dan teknikal yang Islami, kegiatan produksi harus memperhatikan
aspek sosial-kemasyarakatan, permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena
kelangkaan tetapi lebih kompleks.

B.Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah ini diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu,
diperlukan juga adanya kritik dan saran dari dosen ataupun dari teman-teman
sekalian.

4
DAFTAR PUSTAKA

Ar-rifa’i Nasib Muhammad,Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 2,Makhtabah


Ma’arif,Riyadh,Jakarta, 1999.

Karim Adiwarman,Ekonomi Mikro Islam,PT Raja Grafindo Persada,Jakarta,2007.

Mustafa Edwin Nasution dkk,Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,Jakarta,


Kencana,2007

http://dyasyariah.blogspot.co.id/2015/05/konsep produksi islam.html (23 oktober


2016)

Anda mungkin juga menyukai